Anda di halaman 1dari 16

COHORT STUDY DESIGN

KELOMPOK 6:
1. LAMTINA BARO SITORUS 1701011192
2. LISCA ERIANTI HARAHAP 1701011094
3. MANDALA PUTRA 1701011406
4. MAYA SARTIKA 1701011097
5. MELVA LUSIANA ARUAN 1701011256
 Study Cohort adalah rancangan study yang mempelajari hubungan antara
paparan dan penyakit (outcome) dengan cara membandingkan kelompok
terpapar (faktor penelitian) dan kelompok tak terpapar berdasarkan status
penyakit (outcome).
 Study cohort merupakan study dimana subjek yang saat ini memliki
kondisi tertentu dan menerima pengobatan tertentu yang diikuti dari
waktu ke waktu dan dibandingkan dengan kelompok lain yang tidak
terpengaruh oleh kondisi di bawah penyelidikan.
 Study cohort mempelajari factor resiko dengan efek penyakit pendekatan
waktu secara longitudinal (time-period approach). Faktor resiko
diidentifikasi ter;ebih dahulu kemudian diikuti periode tertentu untuk
melihat efek atau penyakit yang diteliti pada kelompok dengan factor
resiko dan pada kelompok tanpa factor resiko .
 Ada dua jenis utama study cohort yaitu : Retrospektif dan Prospektif. Perbedaan utama antara
keduanya adalah bahwa retrospektif terlihat pada fenomena yang telah terjadi, sedangkan
prospektif dimulai dari kejadian sekarang.
1. Retrospektif Cohort
Study kasus retrospektif bermula dialam. Dimulai dengan pembagian ke dalam kohort, peneliti
melihat data historis untuk menilai efek dari variable.
Contohnya : membandingkan kejadian kanker usus dari waktu ke waktu di vegetarian dan pemakan
daging, dengan membandingkan sejarah medis.
2. Retrospektif Cohort
Dalam study kohort prospektif, efek dari variabel tertentu dari waktu ke waktu dan belajar
menjadi proses yang berkelelanjutan.
Contohnya : sebuah penyelidikan dari waktu ke waktu menjadi efek dari merokok terhadap kanker
paru-paru harus memastikan bahwa semua subjek bebas dari penyakit.
Karakteristik penelitian Cohort

 Bersifat observasional
 Pengamatan dilakukan dari sebab ke akibat
 Disebut sebagai study insidens
 Terdapat kelompok control
 Terdapat hipotesis spesifik
 Dapat bersifat prospektif ataupun retrospektif
 Untuk Cohort retrosprktif sumber datanya menggunakan data sekunder
Ciri-ciri Cohort

 Pemilihan subjek berdasarkan status paparannya,


kemudian dilakukan pengamatan dan pencatatan apakah
subjek mengalami outcome yang diamati atau tidak. Bisa
bersifat retrospektif atau prospektif
 Keuntungan dan kerugian analisa Cohort Study
Keuntungan :
1. Dapat mengukur insiden dan resiko
2. Baik untuk kejadian langka
3. Yang jelas hubungan temporal antara paparan dan hasil
4. Kurang dikenakan bias

Kerugian :
1. Membutuhkan ukuran sampel besar
2. Sumber daya yang intensif
3. Biaya mahal dan butuh waktu lama
4. Loss untuk menidaklanjutin pertimbangan etis
5. Butuh sumber data yang lengkap dan handal
Skema Studi Kohort
Apakah terjadi
Waktu penelitian dimulai DIIKUTI PROSPEKTIF
efek?

Efek (+)

Faktor resiko(+)

Subyek tanpa Efek (-)


faktor resiko &
tanpa efek

Efek (+)
Faktor resiko (-)

Efek (-)
Langkah study cohort

 Merumuskan pertanyaan penelitian dan hipotesis


 Menetapkan cohort
 Memeilih kelompok control
 Menentukan variable penelitian
 Mengamati terjadinya efek
 Menganalisis hasil
1. Merumuskan pertanyaan penelitian dan
hipotesis
Hubungan kebiasaan merokok dengan kejadian Penyakit Jantung
Koroner (PJK)

 Hipotesis : Kebiasaan merokok berhubungan dengan kejadian


Penyakit Jantung Koroner (PJK)
 Faktor resiko : Kebiasaan merokok
 Efek yang diteliti Kejadian Penyakit Jantung Koroner
2. Menetapkan Cohort

 Tersedianya kelompok subjek tanpa efek tertentu pada awal study


 Pembanding internal atau pembanding eksternal
 Dapat dipilih dari populasi terjangkau berdasarkan geografi
penduduk, kelompok profesi, rumah sakit, dll.
3. Memilih kelompok control

 Kontrol internal : terbentuk dengan sendirinya (secara alamiah)


 Keuntungan : kedua kelompok berasal dari populasi yang sama dan
menggunakan follow-up dengan prosedur yang sama
 Faktor resiko internal (kerentanan terhadap penyakit) dan ekternal
(faktor lingkungan)
 Perbedaan kedua kelompok dapat hanya berupa derajat paparan
(misalnya: perokok aktif dan pasif)
4. Identifikasi variable penelitian

 Didefinisikan dengan jelas


 Faktor resiko internal dan faktor resiko eksternal
 Perhatian variable lain yang tidak diteliti confounding variabels
dikeluarkan
 Pembatasan variable faktor resiko
5. Mengamati timbulnya

 Pengamatan dalam periode tertentu


 Lama waktu pengamatan tergantung pada karakteristik penyakit atau
efek yang diteliti
 Loss to follow-up, batas : 10% untuk study klinis dan 15% untuk
study lapangan
 Pengamatan tunggal : dilakukan 1x pada akhir penelitian
 Pengamatan berkala : periodik menurut interval waktu yang
ditetapkan sampai akhir penelitian
6. Analisis hasil

 Study insiden
 Membandingkan insiden penyakit antara kelompok dengan faktor
resiko dengan kelompok tanpa resiko resiko relative (Relative
Risk)
 Menyertakan interval kepercayaan
Daftar Pustaka

 Dasar Metodologi Penelitian Klinis, Sudigdo Sastroasmoro, Sofyan


Ismael
 Merril RM, pengantar epidemiologi. Ed jones dan Bartleett penerbit
ke 4:2006
 Prinsip dan Metode Riset Epidemiologi, Bhisma Murti

Anda mungkin juga menyukai