Anda di halaman 1dari 15

KEHAMILAN RESIKO TINGGI

DAN
PREEKLAMSIA
Dr. AYYESHA YUANITA
KEHAMILAN RESIKO TINGGI
 Adalah Kehamilan dengan adanya kondisi yang dapat menambah risiko terjadinya
kelainan atau ancaman bahaya pada janin maupun ibu
 Penyebab tidak langsung kematian pada ibu, yaitu empat terlalu: terlalu tua, terlalu
muda, terlalu sering dan terlalu banyak
 Penyebab lain yang menyebabkan ibu termasuk resiko tinggi adalah: ibu hamil
dengan anemia dan malnutrisi, ibu hamil dengan penyakit penyerta, adanya riwayat
buruk pada kehamilan dan persalinan yang lalu, dan ibu hamil dengan tinggi badan
kurang dari 145 cm.
 Setiap ibu hamil diperiksa resiko kehamilannya dengan KSPR (kartu skor Poedji
Rochjati)
KSPR (kartu skor Poedji Rochjati)

 Kartu skor yang digunakan sebagai alat skrining antenatal berbasis


keluarga untuk menemukan faktor risiko ibu hamil, yang selanjutnya
mempermudah pengenalan kondisi untuk mencegah terjadi
komplikasi obstetrik pada saat persalinan.

 Kelompok risiko dibagi menjadi 3 yaitu:


1. Kehamilan Risiko Rendah (KRR) : Skor 2(hijau)
2. Kehamilan Risiko Tinggi (KRT) : Skor 6-10 (kuning)
3. Kehamilan Risiko Sangat Tinggi (KRST) : Skor ≥ 12 (merah)
Faktor 4 terlambat yang
mempengaruhi kematian maternal
Terlambat mendeteksi tanda bahaya
Terlambat mengambil keputusan merujuk
Terlambat sampai di tempat rujukan
Terlambat mendapatkan pertolongan di
tempat rujukan
Faktor 4 terlambat yang
mempengaruhi kematian maternal

Keterlambatan mendeteksi masalah diantisipasi dengan


melakukan edukasi kepada ibu hamil dan keluarganya,
sehingga dapat mengenali tanda bahaya.
Keterlambatan dalam mengambil keputusan diantisipasi
dengan mengubah cara pengambilan keputusan.
Memperbaiki sistem transportasi sehingga akses ke pusat
pelayanan kesehatan dapat lebih mudah dan cepat dan
tidak terjadi lagi keterlambatan sampai di tempat rujukan.
Tanda bahaya kehamilan
PREEKLAMSIA
PREEKLAMSIA

 Preeklamsia adalah sebuah komplikasi pada kehamilan yang ditandai


dengan tekanan darah tinggi (hipertensi) dan tanda-tanda kerusakan
organ, misalnya kerusakan ginjal yang ditunjukkan oleh tingginya kadar
protein pada urine (proteinuria)
 Gejala preeklamsia biasanya muncul saat usia kehamilan memasuki
minggu ke-20 atau lebih (paling umum usia kehamilan 24-26 minggu),
sampai tak lama setelah bayi lahir. Preeklamsia yang tidak disadari oleh
sang ibu hamil bisa berkembang menjadi eklamsia, kondisi medis serius
yang mengancam keselamatan ibu hamil dan janinnya
Gejala Preeklamsia
 GEJALA AWAL
1. Tensi diatas 140/90
2. Meningkatnya kandungan protein pada urine (proteinuria).
 GEJALA LANJUTAN
1. Sesak napas akibat cairan di paru-paru.
2. Sakit kepala parah.
3. Berkurangnya volume urine.
4. Gangguan penglihatan, misalnya pandangan hilang secara sementara, menjadi kabur, atau
sensitif terhadap cahaya.
5. Mual dan muntah.
6. Rasa nyeri pada perut bagian atas (biasanya di bawah tulang rusuk sebelah kanan).
7. Gangguan fungsi hati.
8. Pembengkakan pada kaki.
9. Menurunnya jumlah trombosit dalam darah (trombositopenia).
KESEPAKATAN BERSAMA

SETIAP IBU HAMIL YANG DISERTAI TENSI TINGGI


BERAPAPUN USIA KEHAMILANNYA HARUS
DIRUJUK DAN RUTIN KONTROL KE POLI
KANDUNGAN RSUD SOEDOMO
PENCEGAHAN

 Setiap ibu hamil yang periksa ke bidan desa maupun ke dokter di


puskesmas akan dilakukan pemeriksaan skrining preeklamsia
 Apabila hasil skrining positif maka artinya seorang wanita hamil
memiliki risiko tinggi untuk mengalami preeklamsia
 Biasanya dokter akan memberikan aspirin dosis rendah dan kalsium
1gram perhari, mulai dari usia kehamilan 13 minggu sampai 7 hari
sebelum bayi lahir, untuk menurunkan risiko terkena preeklamsia.
PENGOBATAN
DARAH TINGGI SAAT KEHAMILAN

Antihipertensi. Dokter akan meresepkan obat penurun


tekanan darah yang aman bagi janin dan ibunya
WAJIB diminum rutin setiap harinya tidak boleh putus saat
masa kehamilan dan masa nifas sampai DOKTER
menyatakan untuk dihentikan.
KOMPLIKASI PREEKLAMSIA

 Sindrom HELLP (Haemolysis, elevated liver enzymes, and low platelet


count). Ini adalah sindrom rusaknya sel darah merah, meningkatnya
enzim liver, dan rendahnya jumlah trombosit. Sindrom HELLP bisa
mengancam keselamatan wanita hamil dan janinnya.
 Eklamsia. Preeklamsia bisa berkembang menjadi eklamsia yang
ditandai dengan kejang-kejang.
 Penyakit kardiovaskular.
 Kegagalan organ. Preeklamsia bisa menyebabkan disfungsi beberapa
organ seperti, paru, ginjal, dan hati.
KOMPLIKASI PREEKLAMSIA

 Gangguan pembekuan darah.


 Solusio plasenta. Lepasnya plasenta dari dinding rahim sebelum
kelahiran dapat mengakibatkan perdarahan serius dan kerusakan
plasenta, yang akan membahayakan keselamatan wanita hamil dan
janin.
 Stroke perdarahan. Kondisi ini ditandai dengan pecahnya pembuluh
darah otak akibat tingginya tekanan di dalam pembuluh tersebut.
 Kematian janin di dalam kandungan

Anda mungkin juga menyukai