Oleh :
Muhamad Kurnia Sandy 11-2016-146
Pembimbing :
dr. Dan Hidayat, SpKJ
PENDAHULUAN
• Tidur suatu aktifitas aktif khusus dari otak, dikelola oleh mekanisme
yang rumit dan tepat.
• Ganguan tidur keluhan yang paling sering ditemukan
• Gangguan tidur yang berkepanjangan : perubahan-perubahan pada siklus
tidur biologiknya, daya tahan tubuh serta prestasi kerja, mudah
tersinggung, depresi, kurang konsentrasi, kelelahan
• jumlah penderita akibat gangguan tidur setiap tahun semakin lama
semakin sehingga menimbulkan masalah kesehatan
POLA TIDUR
• Keluhan yang menonjol adalah kesulitan untuk memulai atau mempertahankan tidur, atau tidur
yang tidak menyegarkan, selama sekurangnya satu bulan.
• Gangguan tidur (atau kelelahan siang hari yang menyertai) menyebabkan penderitaan yang
bermakana secara klinis atau gangguan dalam fungsi sosial, pekerjaan, atau fungsi penting lain.
• Gangguan tidur tidak terjadi semata-mata selama perjalanan narkolepsi, gangguan tidur
berhubungan pernafasan, gangguan tidur irama sirkadian, atau parasomnia.
• Gangguan tidak terjadi semata-mata selama perjalanan gangguan mental lain (misalnya,
gangguan depresi berat, gangguan kecemasan umum, delirium).
• Gangguan bukan karena efek fisiologis langsung dari suatu zat (misalnya, obat yang
disalahgunakan, medikasi) atau suatu kondisi medis umum.
HIPERSOMNIA PRIMER
• Keluhan yang menonjol adalah mengantuk berlebihan di siang hari selama sekurangnya satu bulan (atau
lebih singkat jika rekuren) seperti yang ditunjukkan oleh episode tidur yang memanjang atau episode tidur
siang hari yang terjadi hampir setiap hari.
• BMengantuk berlebihan di siang hari menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau gangguan
dalam fungsi sosial, pekerjaan, atau fungsi penting lain.
• Mengantuk berlebihan di siang hari tidak dapat diterangkan oleh Insomnia dan tidak terjadi semata-mata
selam perjalan gangguan tidur lain (misalnya, narkolepsi, gangguan tidur berhubungan pernafasan,
gangguan tidur irama sirkadian, atau parasomnia) dan tidak dapat diterangkan oleh jumlah tidur yang tidak
adekuat.
• Gangguan tidak terjadi semata-mata selama perjalanan gangguan lain.
• Gangguan bukan karena efek fisiologis langsung dari suatu zat (misalnya, obat yang disalahgunakan,
medikasi) atau suatu kondisi medis umum.
Terapi
• Obat stimulanamfetamin (pagi atau sore)
• Antidepresan nonsedasibupropion
• Stimulan baru seperti modafinil.
NARKOLEPSI
• Rasa ngantuk di siang hari yang berlebihan serta manifestasi tidur
yang abnormal REM (rapid eye movement) yang terjadi setiap hari
selama 3 bulan.
• Serangan tidur ini khasnya terjadi 2 sampai 6 kali dalam sehari yang
berlangsung 10 hingga 20 menit.
• Sering terjadi pada saat yang tidak tepat, pada saat makan, berbicara,
menyetir atau berhubungan seksual.
• Tidur rem mencakup halusinasi hipnagogik dan hipnopompik,
katalepsi dan paralisis tidur.1,2
NARKOLEPSI
Narkolepsi kataplesiakehilangan tonus otot tiba-tiba, sementara baik
sebagian atau seluruh otot tubuh seperti jaw drop, head drop.
Hypnagogic/hipnopompik halusinasi auditorik/visualhalusinasi
pada saat jatuh tidur atau saat bangun. Pasien sering ketakutan sesaat,
tetapi dalam 1 atau 2 menit meraka kembali ke kerangka pikiran normal
dan sadar bahwa tidak ada apa-apa.
Sleep paralis otot volunter mengalami paralis pada saat masuk tidur
sehingga pasien sadar ia tidak mampu menggerakkan ototnya dan
paling sering terjadi saat bangun dipagi hari.
Kriteria Diagnostik untuk Narkolepsi menurut
DSM-IV-TR
A. Serangan tidur yang menyegarkan dan tidak dapat ditahan yang terjadi
setiap hari selama sedikitnya 3 bulan.
B. Adanya satu atau kedua hal berikut:
1). Katapleksi (episode hilangnya tonus otot bilateral tiba-tiba, paling
sering berkaitan dengan emosi yang intens)
2). Gangguan unsur tidur (REM) berulang ke dalam transisi antara
tidur dan bangun seperti ang ditunjukan dengan halusinasi hipnogogik atau
hipnopompik atau paralisis tidur diawal atau akhir episode tidur.
C. Gangguan ini bukan disebabkan efek fisiologik langusung suatu zat (
penyalahgunaan obat, suatu obat/kondisi medis umum).
Penatalaksanaan narkolepsi
• Stimulan adalah obat yang sering digunakan untuk mengatasi serangan tidur karena mula kerjanya yang
singkat dan sedikitnya efek samping yang ditimbulkan. Sebagai contoh, methylphenidate
• Modafinil, merupakan obat baru yang disetujui oleh U.S. Food and Drug Administration sebagai alternatif
lain dalam pengobatan narkolepsi. Obat tersebut toleransinya baik dan efek kardiovaskular-nya sedikit; dosis
hariannya 200 sampai 400 mg.
• Antidepresan trisiklik sering digunakan untuk menangani cataplexy atau sleep paralysis tetapi mempunyai
sedikit efek pada serangan tidur
• Kerjasama dan pertolongan dari lingkungan sosial diperlukan untuk mengurangi kesulitan kerja dan
membantu menurunkan tingkat kebutuhan pasien terhadap obat-obatan stimulan.
GANGGUAN TIDUR BERHUBUNGAN DENGAN PERNAPASAN
Apnea tidur, gangguan pernafasan yang terjadi saat tidur, yang berlangsung selama lebih dari 10 detik.
patologis jika penderita mengalami episode apnea sekurang kurang lima kali dalam satu jam atau 30
episode apnea selama semalam. Selama periodik ini gerakan dada dan dinding perut sangat dominan.
Apnea sentral sering pd usia lanjut yang ditandai dengan intermitten penurunan kemampuan respirasi
akibar penurunan saturasi oksigen.
terhentinya aliran udara dan usaha pernafasan secara periodik selama tidur, sehingga pergerakan
dada dan dinding perut menghilang.
upper airway obstructiveditandai dengan peningkatan pernafasan selama apnea, peningkatan usaha
otot dada dan dinding perut dengan tujuan memaksa udara masuk melalui obstruksi.
Gangguan saluran nafas ini ditandai dengan nafas megap-megap atau mendengkur pada saat tidur.
Mendengkur ini berlangsung 3-6 kali bersuara kemudian menghilang dan berulang setiap 20-50 detik.
Kriteria Diagnostik untuk gangguan tidur yang
terkait dengan pernafasan menurut DSM-IV-TR
• A. Penghentian tidur yang meyebabkan rasa mengantuk berlebihan
atau insomnia yang dinilai disebabkan oleh keadaan pernapasan
terkait tidur (cth sindrom apnue tidur sentral atau obstruktif maupun
sindrom hipoventilsi alvelolar)
• B. Gangguan ini sebaiknya tidak disebabkan gangguan jiwa lain dan
tidak disebabkan efek fisiologik langsung suatu zat, penyalahgunaan
obat, suatu obat/kondisi medis umum)
GANGGUAN TIDUR IRAMA SIRKADIAN (GANGGUAN JADWAL BANGUN
TIDUR)
• Sleep wake schedule disorders (gangguan jadwal tidur) yaitu gangguan dimana penderita
tidak dapat tidur dan bangun pada waktu yang dikehendaki,walaupun jumlah tidurnya
tatap. Gangguan ini sangat berhubungan dengan irama tidur sirkadian normal.
• 1) Tipe fase tidur terlambat (delayed sleep phase type) ditandai dengan waktu tidur
dan waktu bangun yang lebih lambat dari yang di inginkan. Orang-orang tersebut sering
tertidur (kesulitan jatuh tidur) dan mengantuk pada siang hari (insomnia sekunder).
• 2) Tipe Jet lagmengantuk dan terjaga pada waktu yang tidak tepat menurut jam
setempat, hal ini terjadi setelah berpergian melewati lebih dari satu zone waktu. Tipe
jatlag biasanya hilang spontan dalam 2 sampai 7 hari, tidak ada terapi spesifik.
• 3) Tipe pergeseran kerja (shift work type). Pergeseran kerja terjadi pada orang yang
secara teratur dan cepat mengubah jadwal kerja sehingga akan mempengaruhi jadwal
tidur. Gejala ini sering timbul bersama-sama dengan gangguan somatik seperti ulkus
peptikum. Gambarannya berupa pola irreguler atau mungkin pola tidur normal dengan
onset tidur fase REM.
4). Tipe fase terlalu cepat tidur (advanced sleep phase syndrome)/ sindrom
memajukan fase tidur.
Fase tidur ditandai dengan onset tidur dan waktu bangun yang lebih awal
dari yang diinginkan, jumlah jam setiap harinya sama saja.
Tipe ini sangat jarang, lebih sering ditemukan pada pasien usia
lanjut,dimana onset tidur pada pukul 6-8 malam dan terbangun antara
pukul 1-3 pagi.
5). Tipe bangun –tidur tidak beraturan
• Pola bangun-tidur yang tidak terataur dan beragam serta mengganggu pola
tidur bangun biasa. Sering dikaitkan dengan seringnya tidur siang hari.
PARASOMNIA
• kelompok heterogen yang terdiri dari kejadian-kejadian episode yang
berlangsung pada malam hari pada saat tidur atau pada waktu antara bangun
dan tidur
• Ada 3 faktor utama presipitasi terjadinya parasomnia yaitu:
a. Peminum alkohol
b. Kurang tidur (sleep deprivation)
c. Stress psikososial
Parasomnia
• terdiri dari mimpi buruk, ancaman tidur dan tidur berjalan (atau
somnambulism).
• Ketiga gangguan tersebut relatif sering terjadi pada anak-anak,
biasanya akan berkurang pada akhir masa remaja tapi dapat juga
berlanjut ke masa dewasa.
Gangguan mimpi buruk
• Mimpi yang lama dana menakautkan yang membuat orang terbangun
dengan rasa takut.
Kriteria Diagnostik untuk Gangguan Mimpi Buruk menurut DSM-IV-TR
• Terbangun berulang kali dari periode tidur utama atau tidur sejenak dengan ingatan yang terinci tentang
mimpi yang panjang dan sangat menakutkan, biasanya berupa ancaman akan kelangsungan hidup,
keamanan, atau harga diri. Terjaga biasanya terjadi pada separuh bagian kedua periode tidur.
• Saat terjaga dari mimpi menakutkan, orang dengan segera berorientasi dan sadar (berbeda dengan konfusi
dan disorientasi yang terlihat pada gangguan teror tidur dan beberapa bentuk epilepsi.
• Pengalaman mimpi, atau gangguan tidur yang menyebabkan terjaga, menyebabkan penderitaan yang
bermakna secara khas atau gangguan dalam fungsi sosial, pekerjaan, atau fungsi penting lain.
• Mimpi buruk tidak terjadi semata-mata selam perjalanan gangguan mental lain (misalnya, delirium,
gangguan stres pascatraumatik) dan bukan karena efek fisiologis langsung dari suatu zat (misalnya, obat yang
disalahgunakan, medikasi) atau kondisi medis umum.
Gangguan teror tidur
Bangun pada sepertiga awal malam selama tidur non rem yang dalam tahap
4 dan 5.
Selalu diawali dengan jeritan atau tangisan dan disertai manifestasi prilaku
ansietas hebat yang hampir mendekati panik.
• Episode rekuren terjaga tiba-tiba dari tidur, biasanya terjadi selama sepertiga bagian pertama
episode tidur utama dan dimulai dengan teriakan panik.
• Rasa takut yang kuat dan tanda rangsangan otonomik, seperti takikardia, nafas cepat, dan
berkeringat, selama tiap episode.
• Relatif tidak responsif terhadap usaha orang lain untuk menenangkan penderita tersebut selama
episode.
• Tidak ada mimpi yang diingat dan terdapat amnesia untuk episode.
• Episode menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau gangguan dalam fungsi
sosial, pekerjaan, atau fungsi penting lain.
• Gangguan bukan karena efek fisiologis langsung dari suatu zat (misalnya, obat yang
disalahgunakan, medikasi) atau kondisi medis umum.
Gangguan berjalan sambil tidur
• Rangkaian prilaku kompleks diawalai pada seprtiga malam selama
tidur NREM tahap 3 dan 4.
• Pasien duduk dan kadang melakukan tindakan motorik pervasif
seperti berjalan, berpakaian, ke kamar mandi, bahkan menyetir.
• Kadang berakhir dengan terbangun disertai beberapa menit
kebingungan, dan lebih sering mereka kembali tidur tanpa mengingat
pristiwa tsbt.
TIDUR BERJALAN (SOMNAMBULISM)
• Episode berulang bangkit dari tempat tidur saat tidur dan berjalan berkeliling terjadi selama sepertiga
bagian pertama episode tidur utama.
• Saat berjalan sambil tidur, orang memiliki wajah yang kosong dan menatap, relatif tidak responsif terhadap
usaha orang lain untuk berkomunikasi dengannya, dan dapat dibangunkan hanya dengan susah payah.
• Saat terbangun (baik dari episode tidur berjalan atau pagi harinya), pasien mengalami amnesia untuk
episode tersebut.
• Dalam beberapa menit setelah terjaga dari episode tidur berjalan, tidak terdapat gangguan aktivitas mental
atau perilaku (walaupun awalnya mungkin terdapat periode konfusi atau disorientasi yang singkat).
• Tidur berjalan menyebabkan terjaga, menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau gangguan
dalam fungsi sosial, pekerjaan, atau fungsi penting lain.
• Gangguan adalah bukan karena efek fisiologis langsung dari suatu zat (misalnya, obat yang disalahgunakan,
medikasi) atau kondisi medis umum.
Gangguan Tidur lain
Epilepsy
Gangguan yang penyebabnya kejang dapat mempengaruhi siklus tidur seseorang, yang
menyebabkan kurang tidur. Demikian pula, tidur dan gangguan tidur meningkatkan
kejadian aktivitas kejang.
Tidur yang berhubungan dengan epilepsi biasanya menyajikan dengan setidaknya dua
dari fitur berikut: arousals, tiba-tiba terbangun dari tidur, umum tonik-klonik gerakan
anggota badan, gerakan anggota badan fokal, wajah berkedut, inkontinensia, apnea, lidah
menggigit, dan kebingungan postictal dan kelesuan. Fitur-fitur ini menyebabkan
fragmentasi tidur dan kelelahan siang hari.
Stroke
• Setelah stroke arsitektur tidur individu sering diubah, menyebabkan
penurunan waktu tidur total, tidur REM, dan SWS. Insomnia adalah
komplikasi umum dari stroke yang mungkin timbul dari obat-obatan,
tidak aktif, stres, depresi, dan kerusakan otak
• Diazepambenzodiazepon klasik, anti anxietas, anti insomnia, mucle relaksan, anti epileptik, jd lemes ngantuk pakai diazepam. Ngantuk.
• Jd di cipatkan gol benzodiaazepin lain clorazepam, sifat individual paerorangan, long ating, anti epileptiku, tidak menyebabkan kantuk.
Gol alprazolam short acting anti panikkalo untuk insomnia,,kerja singkat,, tapi dalam 1,3 jam bisa bangaun jd minum lagiketergantungan.
Benzidiazepinketergantungan, atau anxietas jg hati-hati gak boleh lama-lama.
jd kasih yang long acating
Depresif SSRI tidak sedataif kasih yang depresisftidak ada gangguan tidurjd pagi, kalo sedatif yang trisiklik bisa kasih depresif yagn gak bisa tidur.
Putau efeknya sedatif.