• H kedua dapat diikat oleh basa, dan gugus R kedua dapat disubstitusikan pasa ester malonat.
• Gugus R kedua bisa sama ataupun berbeda dengan R pertama.
Alkilasi Kedua
• H kedua tidak seasam H pertama, oleh karena itu substitusi kedua menggunakan basa yang lebih kuat seperti
NaH.
C. Hidrolisis dan dekarboksilasi
• Senyawa yang mempunyai gugus karboksil (-COOH) berposisi beta terhadap gugus karbonil (C = O) akan
mengalami dekarboksilasi bila dipanasi.
• Jika ester malonat (tersubstitusi/tidak) dihidrolisis dalam larutan asam yang panas, terbentuklah dwiasam
beta dan daapt mengalami dekarboksilasi.
• Rendemen yang lebih baik dari asam karboksilat, diperoleh dari dwiester yang disabunkan lebih dulu dan
garam dinatrium yang dihasilkan dipanaskan bersama di dalam air.
Dengan memilih struktur ester aseto asetat melonat sebagai senyawa awal (strating material ), dan pemilihan R-X
untuk alkilasi pertama atau keduamaka kita dapat mensintesisa suatu asam karboksilat seperti molekul target yang
kita inginkan.
Produk akhir : aseton tersubstitusi alfa
3. ALKILASI DAN ASILASI ENAMINA
Reaksi alkilasi adalah khas penukar gantian SN2 oleh suatu nukleofil. Metil halida dan al-kilhalida primer
memberikan rendeman terbaik, sementara alkil halida sekunder memberi-kan rendeman yang lebih rendah karena
adanya rekasi eleminasi yang menyaingi. (Alkilha-lida tersier akan memberikan semata-mata produk eliminasi, dan
alkil halidan tidak reaktif pada kondisi SN2.
Bila masing-masing hasil metilasi(alkilasi) dan asetilasi (asilasi) dihidrolisis maka masing-masing akan di
peroleh suatu keton dan garam amonium.
• Reaksi-reaksi lain yang analog dapat berlangsung dengan enamina dan diikuti reaksi hidrolisa asam adalah
semua spesi yang bermuatan positif (elektrofil) antara lain adalah sebagai berikut :
• Ar-CH2-X :menghasilkan suatu α-benzil keton
• CH2=CH-CH2-X : menghasilkan suatu α-alil keton
• R-CO-CH2-X : menghasilkan suatu γ-diketon
KESIMPULAN
• Keragaman senyawa karbon dimungkinkan oleh kemampuan atom-atom karbon itu untuk
saling berikatan membentuk rantai atom karbon. Berbagai contoh senyawa karbon
dengan kerangka yang berbeda. Dapat diperhatikan bahwa senyawa karbon alifatik, ada
yang jenuh dan tak jenuh. Demikian juga dengan senyawa karbon alisiklik. Selain
berdasarkan kerangka karbonnya, senyawa karbon juga biasa digolongkan berdasarkan
gugus fungsi yang dimilikinya. Dalam penggolongan ini, dikenal golongan-golongan
senyawa alkohol, eter, aldehida, keton, asam karboksilat, ester, amina, dll., di samping
alkana, alkena dan alkuna yang termasuk golongan hidrokarbon.