Anda di halaman 1dari 13

“ALKILASI ESTER MELONAT,

ESTER ASOTEASETAT, DAN ALKIASI


SERTA SILASI ENAMINA”
DISUSUN OLEH :

1. AGUNG PRIMA JAYA (M1B114035)


2. AHMAD FIKRI AL HADI (M1B118021)
3. AGUS RIYAL PUTRA (M1B118022)
4. MUHAMMAD RIDHO PANGESTU (M1B118025)
5. SAVELLY BR. RUMAPEA (M1B118027)
6. M. NOVRIYANTO (M1B118028)
7. VENY DEVINA RAHMA (M1B118029)
8. MARTA DEWI YANTI RUMAHORBO (M1B118030)
1. ALKILASI ESTER MALONAT
Enolat ester malonat biasanya dibuat dengan mengolah ester itu dengan natrium etoksida.yang disiapkan
dengan melarutkan logam natrium dalam etanol takberair, etanol yang digunakan 95% bukan etanol yang biasa.
Hal ini disebabkan karena etanol lebih berperan sebagai pelarut untuk reaksi itu. Kemudian ditambahkan dietil
malonat. Ion etoksida merupakan basa yang labih kuat dari pada ion enolat ; oleh karena itu kesetimbangan
asam-basa terletak pada sisi anion enolat yang terstabilkan oleh resonansi.
Reaksi alkilasi adalah khas penukar ganti SN2 oleh suatu nukleofil. Metil halida dan alkil halida primer
memberikan rendemen terbaik, sementara alkil halida sekunder memberikan rendemen yang lebih rendah karena
adanya reaksi eliminasi yang menyaingi.
Jika ester malonat tersubtitusi ataupun tidak, dihidrolisis dalam larutan asam yang panas, terbentuklah suatu
dwiasam-β dan dapat menjalani dekarboksilat. (kadang-kadang dekarboksilat baru terjadi pada saat dwiasam ini
disuling).

Produknya : asam asetat tersubstitusi alfa


Tahap – tahap reaksi alkilasi ester malonat :
a. Pembuatan enolat
b. Alkilasi
1. Reaksi alkilasi ini merupakan rekasi SN2
2. Metil halida dan alkil kalida primer memberikan rendemen tyang lebih rendah karena adanya reaksi
eliminasi yang menyaingi.
3. Alkil halida tersier memberikann prosuk eliminasi saja, aril halida tidak reaktif pada kondisi SN2.

Produk alkilasi masih mengandung 1H asam :

• H kedua dapat diikat oleh basa, dan gugus R kedua dapat disubstitusikan pasa ester malonat.
• Gugus R kedua bisa sama ataupun berbeda dengan R pertama.
Alkilasi Kedua

• H kedua tidak seasam H pertama, oleh karena itu substitusi kedua menggunakan basa yang lebih kuat seperti
NaH.
C. Hidrolisis dan dekarboksilasi
• Senyawa yang mempunyai gugus karboksil (-COOH) berposisi beta terhadap gugus karbonil (C = O) akan
mengalami dekarboksilasi bila dipanasi.
• Jika ester malonat (tersubstitusi/tidak) dihidrolisis dalam larutan asam yang panas, terbentuklah dwiasam
beta dan daapt mengalami dekarboksilasi.
• Rendemen yang lebih baik dari asam karboksilat, diperoleh dari dwiester yang disabunkan lebih dulu dan
garam dinatrium yang dihasilkan dipanaskan bersama di dalam air.

Bagaimana bila produk dekarboksilasi tidak diinginkan, tetapi dwiasamnya diinginkan?


 Dwiasam dapt diperoleh dengan penyabunandwiesternya (dalam basa), kemudian diikuti pengasaman
larutannya yang diinginkan.
 Dengan cara ini tidak dikenakan pemanasan dan asam tersebut tidak cenderung mengalami dekarboksilasi.
2. ALKILASI ESTER ASETOASETAT
Ester aseto asetat juga adalah suatu senyawa dengan Hα yang diantarai oleh dua gugus karbonil, sehingga
akan mengalami reaksi yang analog dengan ester aseto asetat dengan mekanisme reaksi sebagai berikut:

Dengan memilih struktur ester aseto asetat melonat sebagai senyawa awal (strating material ), dan pemilihan R-X
untuk alkilasi pertama atau keduamaka kita dapat mensintesisa suatu asam karboksilat seperti molekul target yang
kita inginkan.
Produk akhir : aseton tersubstitusi alfa
3. ALKILASI DAN ASILASI ENAMINA
Reaksi alkilasi adalah khas penukar gantian SN2 oleh suatu nukleofil. Metil halida dan al-kilhalida primer
memberikan rendeman terbaik, sementara alkil halida sekunder memberi-kan rendeman yang lebih rendah karena
adanya rekasi eleminasi yang menyaingi. (Alkilha-lida tersier akan memberikan semata-mata produk eliminasi, dan
alkil halidan tidak reaktif pada kondisi SN2.

Pembentukan suatu enamina


Nitrogen dari suatu enamina mempunyai satu pasangan electron meyendiri. Electron ini, dalam suatu arti, berada
dalam posisi alilik dank arena itu berkonjugasi dengan ikatan rangkap. Struktur resonansi untuk enamina
menunjukkan bahwa karbon yang berposisi 𝛽 terhadap nitrogen mempunyai muatan negative parsial.

Bila masing-masing hasil metilasi(alkilasi) dan asetilasi (asilasi) dihidrolisis maka masing-masing akan di
peroleh suatu keton dan garam amonium.
• Reaksi-reaksi lain yang analog dapat berlangsung dengan enamina dan diikuti reaksi hidrolisa asam adalah
semua spesi yang bermuatan positif (elektrofil) antara lain adalah sebagai berikut :
• Ar-CH2-X :menghasilkan suatu α-benzil keton
• CH2=CH-CH2-X : menghasilkan suatu α-alil keton
• R-CO-CH2-X : menghasilkan suatu γ-diketon
KESIMPULAN
• Keragaman senyawa karbon dimungkinkan oleh kemampuan atom-atom karbon itu untuk
saling berikatan membentuk rantai atom karbon. Berbagai contoh senyawa karbon
dengan kerangka yang berbeda. Dapat diperhatikan bahwa senyawa karbon alifatik, ada
yang jenuh dan tak jenuh. Demikian juga dengan senyawa karbon alisiklik. Selain
berdasarkan kerangka karbonnya, senyawa karbon juga biasa digolongkan berdasarkan
gugus fungsi yang dimilikinya. Dalam penggolongan ini, dikenal golongan-golongan
senyawa alkohol, eter, aldehida, keton, asam karboksilat, ester, amina, dll., di samping
alkana, alkena dan alkuna yang termasuk golongan hidrokarbon.

Anda mungkin juga menyukai