Anda di halaman 1dari 40

ANTIVIRUS

Marvel., M.Farm., Apt.


Pendahuluan

Virus adalah parasit intrasel obligat, replikasi mereka bergantung terutama pada
proses-proses sintetik sel pejamu.

1950 merupakan kemajuan dalam terapi antivirus. Pencarian obat kanker malah
menghasilkan beberapa senyawa baru yang mampu menghambat sintesis DNA
Virus.

2 obat antivirus generasi pertama :


• 5-iododeoksiuridin
• trifluorotimidin

Namun memiliki spesifitas yang rendah, sehingga sangat toksik digunakan


secara sistemik, namun efektif digunakan secara topikal untuk pengobatan
keratitis herpes.
Replikasi virus

Credit picture. Basic & Clinical Pharmacology 12th ed. Katzung et all, 2012.
Akronim

Akronim & Nama Lain


Akronim Arti
3TC Lamivudin
AZT Zidovudin (dulu : azidotimidin)
CMV Sitomegalovirus
CP Sitokrom P450
d4T Stavudin
ddC Zalsitabin
ddI Didanosin
EBV Virus Epstein-Barr
FTC Emtrisitabin
HBeAg Antigen hepatitis e
HBV Virus Hepatitis B
HCV Virus Hepatitis C
HHV-6 Herpesvirus Manusia 6
HIV Virus imunodefisiensi manusia
HSV Virus herpes simpleks
NNRTI Nonnucleoside reverse transcriptase inhibitor
NRTI Nucleoside/nucleotide reverse transcriptase inhibitor
PI Inhibitor protease
RSV Respiratory syncytial virus
SVR Sustained viral response
UGT1A1 UDP-glukuronil transferase 1A1
VZV Virus varisela-zoster
Virus Herpes
Tipe viru
Nama Sub Famili Sel target Laten pada Transmisi
s herpes
1 Herpes simplex-1 (HSV-1) Alphaherpesvirinae Epitel mukosa Sel saraf Kontak langsung
Kontak langsung,
2 Herpes simplex-2 (HSV-2) Alphaherpesvirinae Epitel mukosa Sel saraf
hubungan seksual
Kontak langsung,
3 Varicella Zoster virus (VSV) Alphaherpesvirinae Epitel mukosa Sel saraf
saluran nafas
Gammaherpesvirin
4 Epstein-Barr virus (EBV) Limfosit B, sel epitel Limfosit B Air liur
ae
Kontak langsung,
Epitel, monosit, limf Monosit, limfosit, d transfusi darah,
5 Cytomegalovirus (CMV) Betaherpesvirinae
osit an organ lain transplantasi,
kongenital
Limfosit T, dan organ Limfosit T dan organ Kontak langsung,
6 Herpes lymphotropic virus Betaherpesvirinae
lain lain saluran nafas
Human herpes virus-7 (HHV- Limfosit T, dan organ Limfosit T dan organ
7 Betaherpesvirinae Belum diketahui
7) lain lain
Human herpes virus-8 (HHV-
8)
Gammaherpesvirin
8 Sel endotelial Belum diketahui Pertukaran cairan
Kaposi's sarcoma-associated ae
herpes virus (KSHV)
Obat Infeksi Virus Herpes Simpleks & Virus Varisela Zoster (VZV)

HERPES SIMPLEX
Herpes simpleks/genitalia adalah infeksi pada alat kelamin yang bisa terjadi pada pria dan
wanita. Penyakit ini termasuk salah satu infeksi menular seksual (IMS) karena umumnya
ditularkan melalui hubungan seksual (vagina, anal, dan oral). Herpes genital bisa dikenali
dengan kemunculan luka melepuh berwarna kemerahan dan terasa sakit di sekitar area
kelamin. Luka ini bisa pecah dan menjadi luka terbuka.

Virus ini bisa kambuh antara empat sampai lima kali pada dua tahun pertama sejak
terinfeksi.

Virus ini terbagi menjadi dua tipe, yaitu HSV tipe 1 dan HSV tipe 2. Mayoritas kasus herpes
genitalis disebabkan oleh HSV tipe 2, meskipun tidak menutup kemungkinan HSV tipe 1
merupakan penyebabnya. Herpes simpleks tipe 1 menginfeksi di dalam & sekitar mulut.
Tipe 2 menginfeksi genitalia.

Tidak ada obat yang bisa digunakan untuk menyembuhkan infeksi HSV. Obat-obatan
antivirus yang digunakan hanya dapat mengendalikan gejala yang muncul akibat infeksi
virus ini. Obat-obatan antiherpes yang paling sering digunakan di antaranya adalah
asiklovir, famsiklovir, dan valasiklovir.
Obat Infeksi Virus Herpes Simpleks & Virus Varisela Zoster (VZV)

Gejala-gejala herpes genital bisa berupa:

1. Luka yang terbuka dan terlihat merah tanpa disertai rasa sakit, gatal, atau geli.
2. Sensasi rasa sakit, gatal, atau geli di sekitar daerah genital atau daerah anal.
3. Luka melepuh yang kemudian pecah dan terbuka di sekitar genital, rektum,
paha, dan bokong.
4. Merasakan sakit saat membuang air kecil.
5. Sakit punggung bawah.
6. Mengalami gejala-gejala flu seperti demam, kehilangan nafsu makan, dan
kelelahan.
7. Luka terbuka atau melepuh pada leher rahim.
8. Adanya cairan yang keluar dari vagina.

Bentuk pada kulit HSV1 membentuk bercak verikel - verikel kecil, sedangkan HSV2
membentuk verikel - verikel besar, tebal, dan terpusat. Secara serologi HSV1
terdapat antibodi anti HSV1 dan HSV2 terdapat antibodi anti HSV2.
Obat Infeksi Virus Herpes Simpleks & Virus Varisela Zoster (VZV)

VARICELLA ZOSTER

Virus varicella zoster merupakan virus yang menyebabkan penyakit cacar air,
penyakit yang umum ditemui pada anak-anak. Sekitar 90% cacar air terjadi
pada anak di bawah 10 tahun, dan lebih dari 90% orang telah mengalami
cacar air saat mereka berusia 15 tahun.

Gejala Klinik

Demam ringan, sakit kepala, gangguan tenggorokan, rasa lemas, pembesaran


Kelenjar getah bening di leher bagian belakang, dan ruam yang gatal di seluruh
tubuh. Gejala awal ini dapat berlangsung 1- 6 hari hingga ruam cacari air muncul.

Umumnya ruam membutuhkan sekitar 7-14 hari untuk sembuh.


Virus herpes simplex
Varicella zoster virus (VZV)
Mekanisme kerja obat antiherpes
Credit picture. Basic & Clinical Pharmacology 12th ed. Katzung et all, 2012.
Mekanisme Kerja
• Asiklovir memerlukan kinase virus untuk fosforilasi awal,
asiklovir teraktifkan secara selektif dan metabolit aktif
menumpuk hanya di sel yang terinfeksi.

• Asiklovir trifosfat menghambat pembentukan DNA virus


melalui dua mekanisme :

1. Kompetisi dengan deoksiGTP untuk DNA polimerase virus sehingga terjadi pe


ngikatan ke cetakan DNA sebagai suatu kompleks ireversibel
2. Pengakhiran pembentukan rantai setelah obat masuk ke
DNA virus

Mekanisme resistensi asiklovir pada HSV dan VZV :


1. Terjadi perubahan timidin kinase
2. Terjadi perubahan DNA polimerase virus
Terapi HSV & VZV

Nama Obat Rute Pemberian Indikasi Dosis dan Rejimen Dewasa


400 mg 3 x sehari atau 200 mg 5 x sehari selama
Asiklovir Oral Terapi herpes genitalis episode pertama
7-10 hari
400 mg 3 x sehari atau 200 mg 5 x sehari atau 800
Terapi herpes genitalis rekuren mg 2 x sehari selama 3-5 hari atau 800 mg 3 x seh
ari selama 2 hari

Terapi herpes genitalis pada pasien HIV 400 mg 3-5 x sehari selama 5-10 hari
Supresi herpes genitalis pada pasien HIV 400 - 800 mg 2 - 3 x sehari
Terapi proktitis herpes 400 mg 5 x sehari sampai sembuh
Terapi herpes orolabialis 400 mg 5 x sehari selama 5 hari
Terapi varisela (usia ≥ 2 tahun) 800 mg 4 x sehari selama 5 hari
Terapi zoster 800 mg 5 x sehari selama 7-10 hari

Intravena Terapi HSV berat 5 mg/kg setiap 8 jam selama 7-10 hari
Terapi herpes mukokutis pada pasien dengan gan
10 mg/kg setiap 8 jam selama 7-14 hari
gguan imunitas
Terapi ensefalitis herpes 10-15 mg/kg setiap 8 jam selama 14-21 hari

Terapi infeksi HSV neonatus 10-20 mg/kg setiap 8 jam selama 14-21 hari
Terapi varisela atau zoster pada pasien dengan ga
10 mg/kg setiap 8 jam selama 7 hari
ngguan imunitas
Lapisan tipis yang menutup lesi 5 kali sehari selam
Topikal (krim 5%) Terapi herpes labialis
a 4 hari
Terapi HSV & VZV
Nama Obat Rute Pemberian Indikasi Dosis dan Rejimen Dewasa
Famsiklovir Oral Terapi herpes genitalis episode pertama 500 mg 3 x sehari selama 5 -10 hari
Terapi herpes genitalis rekuren 1000 mg 2 x sehari selama 1 hari
Terapi herpes genitalis pada pasien HIV 500 mg 2 x sehari selama 5 - 10 hari
Supresi herpes genitalis 250 mg 2 x sehari
Supresi herpes genitalis pada pasien HIV 500 mg 2 x sehari
Terapi herpes orolabialis 1500 mg sekali
250 - 500 mg 2 x sehari
Supresi herpes orolabialis atau genitalis zoster
500 mg 3x sehari selama 7 hari
Valasiklovir Oral Terapi herpes genitalis episode pertama 1000 mg 2xsehari selama 10 hari
Terapi herpes genitalis rekuren 500 mg 2 x sehari selama 3 hari
Terapi herpes genitalis pada pasien HIV 500 - 1000 mg 2 x sehari selama 5 - 10 hari
Supresi herpes genitalis 500 - 1000 mg sekali sehari
Supresi herpes genitalis pada pasien HIV 500 mg 2 x sehari
Terapi herpes orolabialis 2000 mg 2 x sehari selama 1 hari
20 mg/kg 3 x sehari selama 5 hari (maksimal 1 g 3 x s
Varisela (usia≥12 tahun)
ehari)
Zoster 1 g 3 x sehari selama 7 hari
Foskarnet Intravena Infeksi HSV dan VZV resisten-asiklovir 40 mg/kg setiap 8 jam sampai sembuh
Lapisan tipis yang menutupi lesi setiap 2 jam selama
Dokosanol Topikal (krim 10%) Herpes labialis rekuren
4 hari
Lapisan tipis yang menutupi lesi setiap 2 jam selama
Pensiklovir Topikal (krim 1%) Herpes labialis atau herpes genitalis
4 hari
Topikal (larutan 1% Lapisan tipis yang menutupi lesi 5 kali sehari sampai
Trifluridin Infeksi HSV resisten-asiklovir
) sembuh
Cytomegalovirus (CMV)
Cytomegalovirus adalah virus DNA untai ganda. Virus dengan genom
terbesar diantara virus yang termasuk dalam famili Herpesviridae.

Penularan CMV terutama melalui cairan tubuh, saliva, darah, air susu ibu, urin,
sperma, dan cairan tubuh lainnya.

CMV dapat menular kepada bayi melalui plasenta ibu hamil dan melalui air
susu ibu. Dapat juga ditularkan melalui transfusi darah dan transplantasi
organ.

Bila CMV menginfeksi ibu hamil, dapat menyebabkan cacat kongenital pada
janin.

Gejala Klinis

Demam tidak teratur selama 3 minggu. Timbul gejala letargi, malaise, dan kel
ainan hematologi
Terapi infeksi CMV (sitomegalovirus)

Obat Rute pemberian Pemakaian Dosis Anjuran pada Dewasa

Induksi : 900 mg 2 x sehari selama 21 ha


Valgansiklovir Oral Terapi retinitis CMV
ri, pemeliharaan : 900 mg setiap hari

Oral Profilaksis CMV (pasien transplantasi) 900 mg setiap hari

Induksi : 5 mg/kg setiap 12 jam selama 1


Gansiklovir Intravena Terapi retinitis CMV 4 - 21 hari, pemeliharaan : 5 mg/kg/hari
atau 6 mg/kg 5x sehari

Oral Profilaksis CMV , terapi retinitis CMV 1 g 3xsehari

Implan intraokular Terapi retinitis CMV 4,5 g setiap 5 - 8 bulan

Induksi : 60 mg/kg setiap 8 jam atau 90


Foskarnet Intravena Terapi retinitis CMV
mg/kg setiap 12 jam selama 14-21 hari.

Pemeliharaan: 90 - 120 mg/kg/hari


Induksi : 5mg/kg/minggu selama 2 ming
Sidofovir Intravena Terapi retinitis CMV
gu
Pemeliharaan : 5mg/kg setiap minggu
Human Immunodeficiency Virus (HIV)

HIV (Human Immunodeficiency Virus), termasuk dalam famili Retroviridae adalah


virus yang menyebabkan penyakit AIDS (acquired Immunodeficiensy Syndrome),
yaitu sindrom yang disebabkan oleh menurunnya sistem kekebalan tubuh sehingga
penderita sangat peka dan mudah terserang oleh mikroorganisme oportunistik dan
penyakit neoplasia seperti sarkoma kaposi dan limfoma.

Virus ini pertama kali ditemukan oleh Luc Montagnier dari Institut Pasteur Prancis
tahun 1984, diberi nama Lymphadenopathy Associated Virus (LAV).

Insidensi AIDS di dunia sekitar 3 juta orang setiap tahun. Saat ini 34 juta orang
terinfeksi, setiap hari : 14.000 orang.

Terdapat 2 tipe HIV : HIV-1 dan HIV-2, sama-sama penyebab AIDS.


Epidemi HIV dunia akibat HIV-1, sedangkan HIV-2 terbatas di wilayah Afrika Barat.

Tropisma spesifik HIV adalah sel limfosit T-helper atau CD4 yang memegang
peranan penting dalam sistem kekebalan seluler.
Human Immunodeficiency Virus (HIV)

Picture credit. Imunologi & virologi.


Radji, Maksum. 2015
Obat Antiretrovirus

Pemberian terapi antiretrovirus kombinasi paling sedikit tiga obat antiretrovirus


untuk mencegah resistensi.

Terdapat 6 kelas/golongan obat antiretrovirus :

1. Nucleoside/nucleotide reverse transcriptase inhibitor (NRTI)


2. Nonnucleoside reverse transcriptase inhibitor (NNRTI)
3. Inhibitor protease (PI)
4. Inhibitor fusi
5. Antagonis reseptor CCR5
6. Inhibitor integrase
Obat antiretrovirus
No NRTI NNRTI Protease Inhibitor Inhibitor Fusi Antagonis CCR5 Inhibitor Integrase
1 Abakavir Delavirdin Atazanavir Enfuvirtid Maravirok Raltegravir

2 Didanosin Efavirenz Darunavir

3 Emtrisitabin (FTC) Etravirin Fosamprenavir

4 Lamivudin (3TC) Nevirapin Indinavir

5 Stavudin Lopinavir
6 Tenofovir Nelfinavir
7 Zalsitabin Ritonavir
Zidovudin
8 (Azidotimidin Sakuinavir
/AZT)
9 Tipranavir
Obat Antiretrovirus
Daur hidup HIV & mekanisme kerja obat antiretrovirus

Credit picture. Basic & Clinical Pharmacology 12th ed. Katzung et all, 2012.
Obat Antiretrovirus

Nucleoside/nucleotide reverse transcriptase inhibitor (NRTI)


NRTI bekerja dengan menghambat secara kompetitif reverse transcriptase
HIV-1, terserapnya obat ke dalam rantai DNA virus yang sedang terbentuk
menyebabkan penghentian rantai prematur karena inhibisi pengikatan
dengan nukleotida baru.

Obat Golongan NRTI :

Abakavir, Didanosin, Emtrisitabin (FTC), Lamivudin (3TC), Stavudin, Tenofovir,


Zalsitabin, Zidovudin (Azidotimidin, AZT)
Obat antiretrovirus

NNRTI / nonnucleoside reverse transcriptase inhibitors

NNRTI mengikat langsung pada reverse transcriptase HIV-1, menyebabkan inhibisi


alosterik aktivitas DNA polimerase dependen-RNA dan DNA. NNRTI tidak bersaing
dengan nukleosida trifosfat dan tidak memerlukan fosforilasi untuk menjadi aktif.

Inhibitor Protease (PI)

Selama tahap-tahap akhir daur hidup HIV, produk-produk gen gag dan gag-pol di
translasikan menjadi poliprotein, dan menjadi partikel tunas (budding) imatur.
Protease HIV berperan memutus molekul-molekul prekursor ini untuk
menghasilkan protein struktural akhir inti virion matang. Dengan mencegah
penguraian translasional poliprotein gag-pol, inhibitor protease mencegah
pemrosesan protein-protein virus menjadi konformasi fungsional, yang
menghasilkan partikel-partikel virus yang imatur dan non-infeksius.

PI tidak perlu pengkatifan intrasel.


Obat antiretrovirus

Entry Inhibitor (Inhibitor Fusi dan inhibitor CCR5)

Proses masuknya HIV-1 ke dalam sel pejamu bersifat kompleks. Perlekatan virus ke sel
pejamu mensyaratkan pengikatan kompleks glikoprotein selubung virus gp160 (terdiri
dari gp120 dan gp41) ke reseptornya di sel CD4. Pengikatan ini memicu perubahan
konformasi pada gp120 yang memungkinkan akses ke reseptor kimokin semakin memicu
perubahan konformasi pada gp120, memungkinkan pajanan ke gp41 dan menyebabkan
fusi selubung virus ke membran sel pejamu yang dilanjutkan dengan masuknya inti virus
ke dalam sitoplasma sel.

Inhibitor transfer untai integrase

Raltegravir adalah suatu analog pirimidin yang mengikat integrase, suatu enzim virus
yang utama untuk replikasi HIV-1 dan HIV-2. Dengan pengikatan ini, raltegravir
menghambat pemindahan untai, langkah ketiga dan terakhir dari integrasi provirus
sehingga DNA HIV tidak dapat terintegrasikan ke dala kromosom sel pejamu.
Obat antiretrovirus
Obat antiretrovirus
Obat antiretrovirus
Obat antiretrovirus
Obat antiretrovirus
Obat antiretrovirus
Obat antiretrovirus
Pemakaian obat antiretrovirus pada kehamilan

Obat yang di anjurkan Obat alternatif


Nucleoside/nucleotide reverse transcriptase inhibitors (NRTI)
Lamivudin Abakavir, emtrisitabin
Zidovudin Didanosin, stavudin

Nonnucleoside/nucleotide reverse transcriptase inhibitors (NNRTI)


Nevirapin

Protease Inhibitor (PI)


Lopinavir Atazanafir/ritonavir, indinavir/ritonavir
Ritonavir Nelfinavir, ritonavir, sakuinavir
Obat antihepatitis
Obat Indikasi Dosis anjuran untuk dewasa Rute pemberian
Hepatitis B
100 mg sekali sehari (150 mg sekali
Lamivudin Hepatitis B kronik sehari jika terdapat ko-infeksi denga Oral
n HIV)
Adefovir Hepatitis B kronik 10 mg sekali sehari Oral
Entekavir Hepatitis B kronik 0,5 - 1 mg sekali sehari Oral
Tenofovir Hepatitis B kronik 300 mg sekali sehari Oral
Telbivudin Hepatitis B kronik 600 mg sekali sehari Oral
5 juta unit sekali sehari / 10 juta unit
Interferon alfa-2b Hepatitis B kronik Subkutan / intramuskular
3x seminggu
Interferon alfa-2a pegylated Hepatitis B kronik 180 mcg sekali seminggu Subkutan

Hepatitis C
180 mcg sekali seminggu plus ribavir
Interferon alfa-2a pegylated Hepatitis C kronik Subkutan
in (800-1200 mg/hari)

1,5 mcg/kg sekali seminggu dengan


Interferon alfa-2b pegylated Hepatitis C kronik Subkutan
ribavirin (800-1200 mg/hari)

5 juta unit 1x sehari selama 3-4ming


Interferon alfa-2b Hepatitis C akut Subkutan / intramuskular
gu lalu 5 juta unit 3x seminggu

Semua obat di atas Dosis harus dikurangi pada pasien dengan insufisiensi ginjal, kecuali Interferon alfa-2b pada hepatitis B
kronik
Obat antihepatitis
Virus hepatitis adalah virus yang dapat menyebabkan infeksi pada hati.
Sampai saat ini terdapat virus : HAV, HBV, HCV, HDV, HEV, HGV, Virus Hepatitis T
T.

Hepatitis akut merupakan infeksi sistemik pada hati yang berlangsung cepat
setelah terjadi paparan virus.

Gejala awal praikterik : demam, mual, malaise, anoreksia, rasa nyeri pada sendi
dan otot, sakit kepala. Urin berwarna gelap terjadi pada 1- 15 hari sebelum fase
ikterik.

Kelainan biokimiawi : peningkatan serum bilirubin sampai 20 kali. Enzim ALT


(alanin-amino-transferase)/SGOT sampai 40-100 kali nilai normal.

Masa ikterik : bervariasi 2 – 12 minggu. Penyembuhan secara klinik dan


biokimiawi diharapkan terjadi dalam 1- 2 bulan (HAV dan HEV), serta 3- 4 bulan
(HBV & HCV)
Obat antihepatitis

Hepatitis pulminan

Adalah suatu keadaan dengan gejala dan tanda ensefalopati hepatik pada penderita
hepatitis akut. Keadaan ini sering berlanjut ke arah koma.
Gejala awal : gangguan tidur, mimpi buruk dan perubahan kepribadian.
Kelainan : ukuran hati mengecil secara mendadak, demam tinggi, gangguan kesadaran,
kenaikan serum bilirubin tajam, pemanjangan waktu protrombin, kenaikan
aminotransferase secara tajam yg diikuti penurunan.

Hepatitis kronik

Sebagian penderita hepatitis akut berkembang menjadi hepatitis kronik.


3 bentuk hepatitis kronik : hepatitis kronik aktif, hepatitis kronik persisten, hepatitis kronik
lobuler.

Hepatitis kronik aktif (penyebab sirosis hati).


Obat antihepatitis

Obat Indikasi Dosis anjuran untuk dewasa Rute pemberian


Hepatitis B
100 mg sekali sehari (150 mg sekali
Lamivudin Hepatitis B kronik sehari jika terdapat ko-infeksi denga Oral
n HIV)
Adefovir Hepatitis B kronik 10 mg sekali sehari Oral
Entekavir Hepatitis B kronik 0,5 - 1 mg sekali sehari Oral
Tenofovir Hepatitis B kronik 300 mg sekali sehari Oral
Telbivudin Hepatitis B kronik 600 mg sekali sehari Oral
5 juta unit sekali sehari / 10 juta uni
Interferon alfa-2b Hepatitis B kronik Subkutan / intramuskular
t 3x seminggu
Interferon alfa-2a pegylated Hepatitis B kronik 180 mcg sekali seminggu Subkutan

Hepatitis C
180 mcg sekali seminggu plus ribavi
Interferon alfa-2a pegylated Hepatitis C kronik Subkutan
rin (800-1200 mg/hari)

1,5 mcg/kg sekali seminggu dengan


Interferon alfa-2b pegylated Hepatitis C kronik Subkutan
ribavirin (800-1200 mg/hari)

5 juta unit 1x sehari selama 3-4ming


Interferon alfa-2b Hepatitis C akut Subkutan / intramuskular
gu lalu 5 juta unit 3x seminggu
Obat antihepatitis
Interferon adalah sitokin pejamu yang memiliki efek antivirus, imunomodulatorik
, dan antiproliferatif yang kompleks.

Interferon alfa tampaknya berfungsi dengan menginduksi sinyal-sinyal intrasel


setelah pengikatan ke reseptor membran spesifik, yang menyebabkan inhibisi
penetrasi, translasi, transkripsi, pemrosesan protein, pematangan, dan
pembebasan virus serta peningkatan ekspresi antigen-antigen kompleks
histokompatibiltas mayor pejamu, peningkatan aktivitas fagositik makrofag, dan
peningkatan proliferasi, dan kelangsungan hidup sel T sitotoksik.
Obat anti-influenza

Galur-galur virus influenza diklasifikasikan berdasarkan protein inti


mereka (yaitu : A, B, dan C), spesies asal (misal : unggas, babi) dan
tempat isolasi geografik.

Influenza A terdapat 16 subtipe H (hemaglutinin) dan 9 N


(neuraminidase) berdasarkan protein permukaan.

Virus influenza manusia : tipe B


Virus influenza hewan : tipe A

Subtipe virus influenza tipe A yang beredar di dunia : H1N1 (flu babi),
H1N2, H3N2, H5N1, H7N7, H7N3.
Obat anti-influenza

No Nama obat Dosis Mekanisme kerja Target virus Efek samping

Inibitor neuraminidase, menghambat res


Kuratif : 75 mg 2x s eptor enzim neuraminidase, mengganggu
ehari selama 5 hari, pelepasan progeni virus influenza dari sel Virus influenza t Mual, muntah, nyeri abdomen, nyeri kepa
1 Oseltamivir
Profilaksis : 75 mg 1 pejamu yang terinfeksi sehingga penyeba ipe A dan B la, rasa lelah, diare
x sehari ran infeksi dalam saluran nafas dapat di c
egah.

Inibitor neuraminidase, menghambat res


Kuratif : 10 mg 2x s eptor enzim neuraminidase, mengganggu batuk, bronkospasme, penuruan fungsi
ehari selama 5 hari, pelepasan progeni virus influenza dari sel Virus influenza t paru (reversibel). Tidak dianjurkan untuk
2 Zanamivir
Profilaksis : 10 mg 1 pejamu yang terinfeksi sehingga penyeba ipe A dan B pasien yg mengidap penyakit saluran
x sehari ran infeksi dalam saluran nafas dapat di c nafas.
egah.

Menghambat saluran ion proton M2 dari


Gangguan pencernaan (mual, anoreksia)
100 mg 2x sehari , a partikel virus, dan mencegah lepasnya sel
Virus influenza t dan SSP. ES yg lebih serius : perubahan pe
3 Amantadin tau 200 mg 1x seha ubung RNA virus di dalam sel pejamu yg t
ipe A rilaku yg nyata, delirium, halusinasi, agita
ri erinfeksi sehingga replikasi virus dapat dic
si, dan kejang
egah

Menghambat saluran ion proton M2 dari


Gangguan pencernaan (mual, anoreksia)
100 mg 2x sehari , a partikel virus, dan mencegah lepasnya sel
Virus influenza t dan SSP. ES yg lebih serius : perubahan pe
4 Rimantadin tau 200 mg 1x seha ubung RNA virus di dalam sel pejamu yg t
ipe A rilaku yg nyata, delirium, halusinasi, agita
ri erinfeksi sehingga replikasi virus dapat dic
si, dan kejang
egah

Anda mungkin juga menyukai