Virus adalah parasit intrasel obligat, replikasi mereka bergantung terutama pada
proses-proses sintetik sel pejamu.
1950 merupakan kemajuan dalam terapi antivirus. Pencarian obat kanker malah
menghasilkan beberapa senyawa baru yang mampu menghambat sintesis DNA
Virus.
Credit picture. Basic & Clinical Pharmacology 12th ed. Katzung et all, 2012.
Akronim
HERPES SIMPLEX
Herpes simpleks/genitalia adalah infeksi pada alat kelamin yang bisa terjadi pada pria dan
wanita. Penyakit ini termasuk salah satu infeksi menular seksual (IMS) karena umumnya
ditularkan melalui hubungan seksual (vagina, anal, dan oral). Herpes genital bisa dikenali
dengan kemunculan luka melepuh berwarna kemerahan dan terasa sakit di sekitar area
kelamin. Luka ini bisa pecah dan menjadi luka terbuka.
Virus ini bisa kambuh antara empat sampai lima kali pada dua tahun pertama sejak
terinfeksi.
Virus ini terbagi menjadi dua tipe, yaitu HSV tipe 1 dan HSV tipe 2. Mayoritas kasus herpes
genitalis disebabkan oleh HSV tipe 2, meskipun tidak menutup kemungkinan HSV tipe 1
merupakan penyebabnya. Herpes simpleks tipe 1 menginfeksi di dalam & sekitar mulut.
Tipe 2 menginfeksi genitalia.
Tidak ada obat yang bisa digunakan untuk menyembuhkan infeksi HSV. Obat-obatan
antivirus yang digunakan hanya dapat mengendalikan gejala yang muncul akibat infeksi
virus ini. Obat-obatan antiherpes yang paling sering digunakan di antaranya adalah
asiklovir, famsiklovir, dan valasiklovir.
Obat Infeksi Virus Herpes Simpleks & Virus Varisela Zoster (VZV)
1. Luka yang terbuka dan terlihat merah tanpa disertai rasa sakit, gatal, atau geli.
2. Sensasi rasa sakit, gatal, atau geli di sekitar daerah genital atau daerah anal.
3. Luka melepuh yang kemudian pecah dan terbuka di sekitar genital, rektum,
paha, dan bokong.
4. Merasakan sakit saat membuang air kecil.
5. Sakit punggung bawah.
6. Mengalami gejala-gejala flu seperti demam, kehilangan nafsu makan, dan
kelelahan.
7. Luka terbuka atau melepuh pada leher rahim.
8. Adanya cairan yang keluar dari vagina.
Bentuk pada kulit HSV1 membentuk bercak verikel - verikel kecil, sedangkan HSV2
membentuk verikel - verikel besar, tebal, dan terpusat. Secara serologi HSV1
terdapat antibodi anti HSV1 dan HSV2 terdapat antibodi anti HSV2.
Obat Infeksi Virus Herpes Simpleks & Virus Varisela Zoster (VZV)
VARICELLA ZOSTER
Virus varicella zoster merupakan virus yang menyebabkan penyakit cacar air,
penyakit yang umum ditemui pada anak-anak. Sekitar 90% cacar air terjadi
pada anak di bawah 10 tahun, dan lebih dari 90% orang telah mengalami
cacar air saat mereka berusia 15 tahun.
Gejala Klinik
Terapi herpes genitalis pada pasien HIV 400 mg 3-5 x sehari selama 5-10 hari
Supresi herpes genitalis pada pasien HIV 400 - 800 mg 2 - 3 x sehari
Terapi proktitis herpes 400 mg 5 x sehari sampai sembuh
Terapi herpes orolabialis 400 mg 5 x sehari selama 5 hari
Terapi varisela (usia ≥ 2 tahun) 800 mg 4 x sehari selama 5 hari
Terapi zoster 800 mg 5 x sehari selama 7-10 hari
Intravena Terapi HSV berat 5 mg/kg setiap 8 jam selama 7-10 hari
Terapi herpes mukokutis pada pasien dengan gan
10 mg/kg setiap 8 jam selama 7-14 hari
gguan imunitas
Terapi ensefalitis herpes 10-15 mg/kg setiap 8 jam selama 14-21 hari
Terapi infeksi HSV neonatus 10-20 mg/kg setiap 8 jam selama 14-21 hari
Terapi varisela atau zoster pada pasien dengan ga
10 mg/kg setiap 8 jam selama 7 hari
ngguan imunitas
Lapisan tipis yang menutup lesi 5 kali sehari selam
Topikal (krim 5%) Terapi herpes labialis
a 4 hari
Terapi HSV & VZV
Nama Obat Rute Pemberian Indikasi Dosis dan Rejimen Dewasa
Famsiklovir Oral Terapi herpes genitalis episode pertama 500 mg 3 x sehari selama 5 -10 hari
Terapi herpes genitalis rekuren 1000 mg 2 x sehari selama 1 hari
Terapi herpes genitalis pada pasien HIV 500 mg 2 x sehari selama 5 - 10 hari
Supresi herpes genitalis 250 mg 2 x sehari
Supresi herpes genitalis pada pasien HIV 500 mg 2 x sehari
Terapi herpes orolabialis 1500 mg sekali
250 - 500 mg 2 x sehari
Supresi herpes orolabialis atau genitalis zoster
500 mg 3x sehari selama 7 hari
Valasiklovir Oral Terapi herpes genitalis episode pertama 1000 mg 2xsehari selama 10 hari
Terapi herpes genitalis rekuren 500 mg 2 x sehari selama 3 hari
Terapi herpes genitalis pada pasien HIV 500 - 1000 mg 2 x sehari selama 5 - 10 hari
Supresi herpes genitalis 500 - 1000 mg sekali sehari
Supresi herpes genitalis pada pasien HIV 500 mg 2 x sehari
Terapi herpes orolabialis 2000 mg 2 x sehari selama 1 hari
20 mg/kg 3 x sehari selama 5 hari (maksimal 1 g 3 x s
Varisela (usia≥12 tahun)
ehari)
Zoster 1 g 3 x sehari selama 7 hari
Foskarnet Intravena Infeksi HSV dan VZV resisten-asiklovir 40 mg/kg setiap 8 jam sampai sembuh
Lapisan tipis yang menutupi lesi setiap 2 jam selama
Dokosanol Topikal (krim 10%) Herpes labialis rekuren
4 hari
Lapisan tipis yang menutupi lesi setiap 2 jam selama
Pensiklovir Topikal (krim 1%) Herpes labialis atau herpes genitalis
4 hari
Topikal (larutan 1% Lapisan tipis yang menutupi lesi 5 kali sehari sampai
Trifluridin Infeksi HSV resisten-asiklovir
) sembuh
Cytomegalovirus (CMV)
Cytomegalovirus adalah virus DNA untai ganda. Virus dengan genom
terbesar diantara virus yang termasuk dalam famili Herpesviridae.
Penularan CMV terutama melalui cairan tubuh, saliva, darah, air susu ibu, urin,
sperma, dan cairan tubuh lainnya.
CMV dapat menular kepada bayi melalui plasenta ibu hamil dan melalui air
susu ibu. Dapat juga ditularkan melalui transfusi darah dan transplantasi
organ.
Bila CMV menginfeksi ibu hamil, dapat menyebabkan cacat kongenital pada
janin.
Gejala Klinis
Demam tidak teratur selama 3 minggu. Timbul gejala letargi, malaise, dan kel
ainan hematologi
Terapi infeksi CMV (sitomegalovirus)
Virus ini pertama kali ditemukan oleh Luc Montagnier dari Institut Pasteur Prancis
tahun 1984, diberi nama Lymphadenopathy Associated Virus (LAV).
Insidensi AIDS di dunia sekitar 3 juta orang setiap tahun. Saat ini 34 juta orang
terinfeksi, setiap hari : 14.000 orang.
Tropisma spesifik HIV adalah sel limfosit T-helper atau CD4 yang memegang
peranan penting dalam sistem kekebalan seluler.
Human Immunodeficiency Virus (HIV)
5 Stavudin Lopinavir
6 Tenofovir Nelfinavir
7 Zalsitabin Ritonavir
Zidovudin
8 (Azidotimidin Sakuinavir
/AZT)
9 Tipranavir
Obat Antiretrovirus
Daur hidup HIV & mekanisme kerja obat antiretrovirus
Credit picture. Basic & Clinical Pharmacology 12th ed. Katzung et all, 2012.
Obat Antiretrovirus
Selama tahap-tahap akhir daur hidup HIV, produk-produk gen gag dan gag-pol di
translasikan menjadi poliprotein, dan menjadi partikel tunas (budding) imatur.
Protease HIV berperan memutus molekul-molekul prekursor ini untuk
menghasilkan protein struktural akhir inti virion matang. Dengan mencegah
penguraian translasional poliprotein gag-pol, inhibitor protease mencegah
pemrosesan protein-protein virus menjadi konformasi fungsional, yang
menghasilkan partikel-partikel virus yang imatur dan non-infeksius.
Proses masuknya HIV-1 ke dalam sel pejamu bersifat kompleks. Perlekatan virus ke sel
pejamu mensyaratkan pengikatan kompleks glikoprotein selubung virus gp160 (terdiri
dari gp120 dan gp41) ke reseptornya di sel CD4. Pengikatan ini memicu perubahan
konformasi pada gp120 yang memungkinkan akses ke reseptor kimokin semakin memicu
perubahan konformasi pada gp120, memungkinkan pajanan ke gp41 dan menyebabkan
fusi selubung virus ke membran sel pejamu yang dilanjutkan dengan masuknya inti virus
ke dalam sitoplasma sel.
Raltegravir adalah suatu analog pirimidin yang mengikat integrase, suatu enzim virus
yang utama untuk replikasi HIV-1 dan HIV-2. Dengan pengikatan ini, raltegravir
menghambat pemindahan untai, langkah ketiga dan terakhir dari integrasi provirus
sehingga DNA HIV tidak dapat terintegrasikan ke dala kromosom sel pejamu.
Obat antiretrovirus
Obat antiretrovirus
Obat antiretrovirus
Obat antiretrovirus
Obat antiretrovirus
Obat antiretrovirus
Obat antiretrovirus
Pemakaian obat antiretrovirus pada kehamilan
Hepatitis C
180 mcg sekali seminggu plus ribavir
Interferon alfa-2a pegylated Hepatitis C kronik Subkutan
in (800-1200 mg/hari)
Semua obat di atas Dosis harus dikurangi pada pasien dengan insufisiensi ginjal, kecuali Interferon alfa-2b pada hepatitis B
kronik
Obat antihepatitis
Virus hepatitis adalah virus yang dapat menyebabkan infeksi pada hati.
Sampai saat ini terdapat virus : HAV, HBV, HCV, HDV, HEV, HGV, Virus Hepatitis T
T.
Hepatitis akut merupakan infeksi sistemik pada hati yang berlangsung cepat
setelah terjadi paparan virus.
Gejala awal praikterik : demam, mual, malaise, anoreksia, rasa nyeri pada sendi
dan otot, sakit kepala. Urin berwarna gelap terjadi pada 1- 15 hari sebelum fase
ikterik.
Hepatitis pulminan
Adalah suatu keadaan dengan gejala dan tanda ensefalopati hepatik pada penderita
hepatitis akut. Keadaan ini sering berlanjut ke arah koma.
Gejala awal : gangguan tidur, mimpi buruk dan perubahan kepribadian.
Kelainan : ukuran hati mengecil secara mendadak, demam tinggi, gangguan kesadaran,
kenaikan serum bilirubin tajam, pemanjangan waktu protrombin, kenaikan
aminotransferase secara tajam yg diikuti penurunan.
Hepatitis kronik
Hepatitis C
180 mcg sekali seminggu plus ribavi
Interferon alfa-2a pegylated Hepatitis C kronik Subkutan
rin (800-1200 mg/hari)
Subtipe virus influenza tipe A yang beredar di dunia : H1N1 (flu babi),
H1N2, H3N2, H5N1, H7N7, H7N3.
Obat anti-influenza