manusia sakit
AGENT/HOST MANUSIA
manusia sakit
LINGKUNGAN
KESEIMBANGAN
AGEN/HOST Mutasi gen agen penyakit
Perubahan strain agent } virulensi
meningkat
MANUSIA Kurang Gizi
Daya tahan tubuh lemah } Agen
penyakit
Ketidakberdayaan ekonomi
mudah
masuk ke
LINGKUNGAN
dalam tubuh
1. ALAMI Banjir
manusia
Gunung Meletus
Kebakaran Hutan, dll
2. ANTROPOGENIK a. Pencemaran Udara agen mudah
(industri, transportasi, tersebar
dan domestik) tergantung
b. Pencemaran Air } pada media
c. Sampah Padat sebarnya: air,
d. Modifikasi Lingkungan udara, tanah,
(Babat hutan, reklamasi makanan, dll.
pantai/rawa, dll)
TRANSISI EPIDEMIOLOGI
ALAMI ANTROPOGENIK
ALAMI ANTROPOGENIK
PARTIKULAT:
PADAT : Debu (Dust), Asap (Smoke),
Abu Terbang (Fly ash), Uap Asap
(Fumes)
CAIR : Halimun (Mist), Percikan (Spray)
GAS:
ORGANIK : Hidrokarbon (hexane, benzene, etilen,
metana, butana), Formaldehid, Aseton,
Chlorinated Hydrocarbon
ANORGANIK: Oksida karbon (CO, CO2), Oksida sulfur
(SOx), oksida nitrogen (NOx), H2S, HF,
Ammonia
1. ANTROPOGENIK – TRANSPORTASI
ANTROPOGENIK
> SUMBER ALAMI
TRANSPORTASI DARAT/
KENDARAAN BERMOTOR
- CO
- NOx
- HC
- SO2
- Pb
- Partikulat
SISTEM INDUSTRI
BAHAN
BAKU PRODUK
SISTEM
ENERGI INDUSTRI
LIMBAH:
BAHAN PADAT
PENDUKUNG CAIR
GAS
UTILITAS
2. ANTROPOGENIK – INDUSTRI
% Total Urutan
Sumber
1.Pembangkit Tenaga 16,9% 2
2.Industri 15,3 3
3.Transportasi 54,5 1
4.Kebakaran hutan 7,3 4
5.Sampah 4,2 5
6.Lain-lain 1,8 6
A.DAMPAK PENCEMARAN UDARA DALAM
RUANGAN (INDOOR) TERHADAP KESEHATAN
Pencemaran udara dalam ruangan adalah problema yang
serius dalam berbagai lingkungan ruang non industri.
Sumber mikroorganisme:
1. Sistem pemanas udara yg terkontaminasi
2. Kelembaban yang terkontaminasi
Kenyamanan Dalam Gedung
Parameter :
Bau
Kondisi panas
Kelembaban relatif
Kecepatan udara
Turbulensi
Temperatur dan radiasi
Pakaian
Parameter lain
B.DAMPAK PENCEMARAN UDARA LUAR RUANGAN
(OUTDOOR) TERHADAP KESEHATAN
1. Bagi manusia
Penyakit Asbestosis
Disebabkan oleh debu/serat asbes di udara → paru-paru
Gejala sesak nafas & batuk-batuk yg disertai dgn dahak.
Penyakit Bisinosis
Disebabkan o/ pencemaran debu kapas/serat kapas di
udara → paru2
Gejala penyakit pneumokoniosis
Gejala kronis: bronkitis kronis & disertai emphysema
PENYAKIT ANTRAKOSIS
Disebabkan o/ pencemaran debu batubara →
mengandng debu silikat → penyakit silikosis
Gejala penyakit saluran pernafasan → Rasa
sesak nafas → Penyakit silikoantrakosis
PENYAKIT BERILIOSIS
Disebabkan o/ pencemaran debu logam
berilium
Gejala penyakit pernafasan (beriliosis) ex;
nasoparingitios, bronkitis & pneumonitis
Pencemaran Udara Lainnya
Dampak Kebisingan
Menggangu kenyamanan pendengaran
> 50dB → kebisingan
65-80 dB → kerusakan alat pendengaran, tuli, stress
1. Pemanasan Global
2. Lubang atau Penipisan Lapisan Ozon
3. Efek Rumah Kaca
4. Hujan Asam
5. Naiknya permukaan air laut
EFEK RUMAH KACA
Dampak:
1. H2SO4 berikatan dengan partikulat masuk ke sal.
Pernafasan gangguan paru-paru kronis hingga kanker.
2. Kematian tumbuhan dan hewan. Area jadi gersang.
3. Korosif thd material dan memudarkan warna akibat adanya
asam nitrat yang menjadi oksidator.
KEBAUAN (ODOUR)
Dampak:
1. NH3 iritasi pada sal. Pernafasan, batuk, muntah, dll
2. H2S iritan thd paru-paru, melumpuhkan sal. pernafasan,
hingga kematian karena tersumbatnya sal pernafasan.
PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA
Metode pemanfaatan:
1. Flatbed sistem (sistem parit datar), pada kolam datar
bersambung atau pada lahan yang relatif tdk
sama/terasering.
2. Furrow sistem (sistem parit tertutup)
a) Zig zag Furrow (kemiringan > 30O) utk menghambat
aliran.
b) Straight Furrow (kemiringan < 30o)
3. Longbed sistem (saluran panjang berbaris untuk lahan
dgn ketinggian sama/rata dan permeabilitas rendah)
- pengendalian -
Pengendalian, yaitu upaya pencegahan dan atau
penanggulangan dan atau pemulihan, yang meliputi:
Mutu air adalah kondisi kualitas air yang diukur dan atau
diuji berdasarkan parameter-parameter tertentu dan
metoda tertentu berdasarkan peraturan perundangan
yang berlaku
MEDIA PENCEGAH
ALAT PENDENGARAN
DAMPAK NEGATIF KEBISINGAN
1. Gangguan psikologik, yang berupa:
- Sukar berkonsentrasi & Sukar tidur
- Mudah marah
- Kepala pusing & Cepat lelah
- Menurunkan daya kerja
- Menimbulkan stress
2. Frekuensi Kebisingan
Makin tinggi frekuensi kebisingan, makin besar
kontribusinya untuk terjadinya gangguan pendengaran.
3. Jenis Kebisingan
Kebisingan yang kontinyu lebih besar kemungkinannya untuk
menyebabkan terjadinya gangguan pendengaran daripada
kebisingan yang terputus-putus.
4. Lama Pemaparan
Makin lama pemaparannya, makin besar risiko untuk
terjadinya gangguan pendengaran.
5. Lama Tinggal
Makin lama seseorang tinggal di sekitar kebisingan,
makin besar risiko untuk terjadinya gangguan
pendengaran.
6. Umur
Pada umumnya, sensitivitas pendengaran berkurang
dengan bertambahnya umur.
7. Kerentanan Individu
Tidak semua individu yang terpapar dengan
kebisingan pada kondisi yang sama akan mengalami
perubahan nilai ambang pendengaran yang sama
pula. Hal ini disebabkan karena respon tiap-tiap
individu pada kebisingan berlainan, tergantung dari
kerentanan tiap-tiap individu.
BAKU MUTU TINGKAT KEBISINGAN
PENEMPATAN PENGHALANG:
d. Menghalangi merambatnya suara (penghalang).
e. Memperpanjang jarak antara sumber bising & manusia.
f. Melindungi ruang tempat manusia atau makhluk lain
berada dari suara.
RUMUS:
Dimana:
L24 = nilai Leq selama 24 jam
Ls = nilai Leq sepanjang siang hari (16 jam) dari jam
06.00 s/d 22.00.
Lm = nilai Leq sepanjang malam hari (8 jam) dari jam
22.00 s/d 06.00
GETARAN
Getaran adalah suatu gerakan dari hasil kegiatan yang dapat
dirasakan (feeling).
Struktur Sosial :
Batas proyek 1. Struktur perekonomian
Batas ekologis 2. Struktur kekerabatan
3. Struktur pemilikan sda
Batas sosial 4. Interaksi sosial
Batas administrasi
KOMPONEN TERKENA DAMPAK
(Tahap Pra-Konstruksi, Konstruksi & Operasi)
1. Pendapatan
2. Ketenagakerjaan
3. Kependudukan
4. Persepsi masyarakat
5. Kamtibnas
6. Perilaku masyarakat
7. Dll.
Indikator Sosek
1. Tingkat Pendapatan
2. Kesempatan Kerja
3. Karakteristik Penduduk
4. Persepsi masyarakat thdp proyek
5. Tingkat kriminalitas
6. Dll.
PARAMETER KOMPONEN SOSEK
1. TINGKAT PENDAPATAN
a Pendapatan Utama
b. Pendapatan tambahan
c. Tingkat upah
2. KESEMPATAN KERJA
a Tingkat Pengangguran
b. Jumlah angkatan kerja
c. Tingkat partisipasi angkatan kerja
3. KARAKTERISTIK PENDUDUK
a Jumlah Penduduk
b Komposisi penduduk
c Kepadatan penduduk
4. PERSEPSI MASYARAKAT THD PROYEK
a Sikap dan tanggapan masyarakat
5. TINGKAT KRIMINALITAS
a Jumlah kejahatan, perampokan/pencurian, dll
CONTOH:
INFORMASI YG DIPERLUKAN
Jenis produksi utama di lokasi kegiatan
SDA utama yg digunakan penduduk setempat dlm kehidupan sehari-
hari
Saluran distribusi produksi utama
Tk. Pengangguran
Sumber pendapatan penduduk(utama dan sampingan)
Pola Pemilikan dan nilai lahan
Jaringan transportasi : - Sarana dan prasarana
- Volume pengangkutan
- Kemudahan mencapai berbagai jenis
sarana
Externalitas Cost yaitu biaya-biaya yg akan ditanggung oleh
masyarakat akibat dampak negatif yg ditimbulkan oleh proyek
dll
BAGAN ALIR PELINGKUPAN SOSEK
Tahapan Kegiatan
1. Pra Kons Dampak Potensial
2. Konstruksi
Rencana Kegiatan Proyek
AGENT HOST
PENYAKIT
ENVIRONMENT
THE MANDALA OF HEALTH
SARANA/RASARANA
PUSKESMAS ,
RUMAHSAKIT,
KLINIK
PERSONAL
DOKTER,
DOKTER SP,
BIDAN,
PERAWAT,
DUKUN
MASALAH KESLING
GLOBAL : PESTISIDA, CHLORINE, PCB,
GLOBAL WARMING
REGIONAL: ACID RAIN, FIRE FOREST
NASIONAL : SAMPAH , LIMBAH, AIR ,
VEKTOR, KESEHATAN KERJA DLL
LOKAL : TANAH LONGSOR, BANJIR
GIZI
MASALAH GIZI
GIZI NORMAL,
GIZI KURANG/MALNUTRISI ,
GIZI LEBIH /OBESITAS
KEKURANGAN NUTRISI IBU HAMIL
BUSUNG LAPAR
THE TOTALISTIC CONCEPT OF
ENVIRONMENT
A. Binaan
C. Alam B. Sosial
KAJIAN AMDAL KESMAS
LOKASI /WILAYAH
- BATAS KONTRAK
- BATAS ADMINSRATIF/DEMOGRAFIS
- BATAS EKOLOGIS
- BATAS SOSIAL EKONOMI
- BATAS SOSIAL BUDAYA
FAKTOR-FAKTOR YG DIKAJI
EPIDEMIOLOGIS :
POLA PENYAKIT – PENYAKIT YANG
SPESIFIK
JENIS PENYAKIT /10 PENYAKIT
TERBANYAK
ANGKA PENYAKIT :
INSIDEN/PREVALENSI
ANGKA PENYAKIT
INSIDEN = # KASUS BARU
PREVALENSI = # KASUS LAMA DAN
BARU
ANGKA HARAPAN HIDUP/LIFE
EXPECTANCY
# BAYI MATI (t.p)
AKB = ----------------------------------
# bayi lahir hidup (t.p)
ANGKA PENYAKIT
# ibu mati krn sebab maternal
(t,p)
AKM = -----------------------------------
--------
# bayi yang lahir hidup (t.p)
- Angka kematian kasar, Angka kelahiran
kasar, angka kematian penyakit yg
spesifik
SUMBER DATA EPID
PUSKESMAS
DATA KES DINAS PROPINSI
/KABUPATEN
BADAN PUSAT STATISTIK
Survei Kesehatan Rumah Tangga
Literatur/referensi
penelitian
SUMBER DATA KESLING
DEPKES /LITBANG
DINAS KES PROPINSI/KABUPATEN
KLH
BADAN PUSAT STATISTIK
LITERATUR/REFERENSI
penelitian
DATA ADMINISTRASI KES
PUSKESMAS
DINAS KES PROPINSI/KABUPATEN
KECAMATAN/KABUPATEN/PROPINSI
SUMBER DATA LOKASI
SOSIO DEMOGRAFI : KELURAHAN,
KECAMATAN, KABUPATEN
SOSIO EKONOMI : KELURAHAN,
KECAMATAN, KABUPATEN, PERBANKAN
DLL
SOSIO BUDAYA : REFRENSI , SURVEI,
FGD
PERILAKU : REFERENSI, SURVEI, FGD
POTENSI DAMPAK
ANDAL
METODE PRAKIRAAN DAMPAK
METODE EVALUASI DAMPAK
PRAKIRAAN DAMPAK PENTING
EVALUASI DAMPAK PENTING
TERIMA KASIH