Anda di halaman 1dari 15

ADMINISTRASI

KELUARGA,
ISLAM
DAN
MUSLIM
A. Pengertian Keluarga 2
○ Keluarga merupakan unit
Keluarga adalah
terkecil dari masyarakat
kesatuan terkecil
yang terdiri dari kepala
masyarakat yang
Administrasi anggota-anggotanya
keluarga dan beberapa
orang yang berkumpul
Keluarga terikat secara batiniah
dan hukum karena
dan tinggal di suatu
tempat di bawah satu
pertalian darah atau
atap dalam keadaan
pertalian perkawinan.
saling ketergantungan
(Departemen Kesehatan
RI, 1988).
B. Bentuk keluarga
• Berdasarkan Garis Keturunan

1. Patrilinear adalah keturunan



• Berdasarkan Jenis Perkawinan
3

sedarah yang terdiri dari sanak


saudara sedarah dalam 1. Monogami adalah keluarga dimana
beberapa generasi, dimana terdapat seorang suami dengan
hubungan itu disusun melalui seorang istri.
jalur garis ayah. 2. Poligami adalah keluarga dimana
2. Matrilinear adalah keluarga terdapat seorang suami dengan
sedarah yang terdiri dari sanak lebih dari satu istri.
saudara sedarah dalam
beberapa ganerasi dimana
hubungan itu disusun melalui
jalur garis ibu.
• Berdasarkan Kekuasaan 4

1. Patriakal adalah keluarga yang dominan


• Berdasarkan Pemukiman dan memegang kekuasaan dalam
keluarga adalah dipihak ayah.
1. Patrilokal adalah pasangan
2. Matrikal adalah keluarga yang dominan
suami istri, tinggal bersama atau
dekat dengan keluarga sedarah dan memegang kekuasaan dalam
suami. keluarga adalah pihak ibu.
3. Equalitarium adalah keluarga yang
2. Matrilokal adalah pasangan memegang kekuasaan adalah ayah dan
suami istri, tinggal bersama atau ibu.
dekat dengan keluarga satu istri

3. Neolokal adalah pasangan


suami istri, tinggal jauh dari
keluarga suami maupun istri.
• Berdasarkan Jenis Anggota Keluarga 5

1. Keluarga inti (Nuclear Family) adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-
anak.
2. Keluarga besar (Extended Family) adalah keluarga inti ditambahkan dengan sanak
saudara. Misalnya : kakak, nenek, keponakan, dan lain-lain.
3. Keluarga Berantai (Serial Family) adalah keluarga yang terdiiri dari wanita dan pria
yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.
4. Keluarga Duda/janda (Single Family) dalah keluarga yang terjadi karena perceraian
atau kematian.
5. Keluarga berkomposisi (Composite) adalah keluarga yang perkawinannya
berpoligami dan hidup secara bersama.
6. Keluarga Kabitas (Cahabitation) adalah dua orang yang terjadi tanpa pernikahan
tetapi membentuk suatu keluarga.

C. Bentuk Keluarga dalam Islam

• Keluarga inti menurut ajaran Islam terdiri dari Seorang suami, isteri dan anak-anak, beserta kedua
atau salah seorang orang tua suami atau isteri.

• Kedudukan anak dan orang tua terhadap diri seseorang, menurut Qs Annisa ayat 11 sama
dekatnya.

• Ikatan keluarga menurut ajaran Islam adalah pertalian darah, namun pertalian darah itu tidak
menimbulkan sistem penarikan garis keturunan secara patrilineal dan matrilineal

• Menurut Hazairin, kesatuan kekeluargaan yang dikehendaki oleh al-Qur'an adalah kesatuan
kekeluargaan masyarakat bilateral menurut model al-Qur'an, yaitu masyarakat bilateral yang
anggota-anggotanya menarik garis keturunan melalui ayah dan ibu berdasarkan pertalian darah,
bukan karena diikat oleh pertalian tempat atau daerah tempat tinggal yang sama.

• Sistem kekeluargaan menurut al-Qur'an adalah bilateral, Hazairin merujuk pada Qs 4:11 yang
menetapkan semua anak, baik laki-laki maupun perempuan, menjadi ahli waris orang tuanya (baik
ayah maupun ibunya).
D. Peran Keluarga dalam Islam

○ Menanamkan ajaran islam


○ Memberikan rasa tenang
○ Menjaga dari siksa api neraka
○ Menjaga kemuliaan dan wibawa manusia
B. IBU
○ Mengurus
keperluan rumah
tangga. C. Anak
Tugas dan A. Ayah ○ Mendampingi ○ Patuh dan taat
○ Bertanggung ayah dalam terhadap kepada
Kewajiban jawab
mengurus anak- perintah orang tua.
anak.
○ Melindungi ○ Menghormati
○ Mengtur gizi
makanan
orang tua.
○ Mencari nafkah
keluarga sehari- ○ Membantu
○ Mendidik dan hari. pekerjaan orang
memberi nasihat
○ Mengatur nafkah tua.
kepada anak- yang diberikan
anak. ○ Belajar agar
ayah.
tercapai cita-cita.
9
1. Islam menekankan pentingnya pernikahan dan
keluarga, serta menjadikannya sebagai amal
ibadah dan sunnah para Nabi.
Kedudukan
Keluarga Dalam ○ Al-Qur`an menyebut pernikahan sebagai anugerah
Islam terbesar dan salah satu tanda kekuasaan Allah.
Allah berfirman, “Dan di antara tanda-tanda
kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu
isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu
cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan
dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang.”
(Ar-Ruum: 21).
10

•Islam menganjurkan agar mempermudah proses pernikahan dan


membantu seorang pemuda yang akan melakukan pernikahan agar bisa
menjaga dirinya dari maksiat. Nabi Muhammad r bersabda, “Tiga hal yang
pasti dibantu oleh Allah dan beliau menyebutkan salah satunya: “Yang
akan menikah untuk menjaga dirinya.” (HR. At-Tirmidzi, no. 1655)

•Para pemuda yang sudah sangat menginginkan dan sudah


mampu maka dia dianjurkan untuk menikah.
2. Islam memberikan kehormatan yang penuh kepada
setiap anggota keluarga; baik perempuan ataupun laki-
laki.
Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar Radhiyallahu Anhuma;
bahwa dia mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Setiap kalian
adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban
terhadap yang dia pimpin. Seorang imam (pemimpin) adalah
pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban terhadap
rakyatnya. Seorang laki-laki adalah pemimpin bagi keluarganya
dan dia akan dimintai pertanggungjawaban terhadap keluarganya.
Seorang perempuan adalah pemimpin di rumah suaminya dan
akan dimintai pertanggungjawaban terhadap yang dipimpinnya.
Dan seorang pembantu adalah pemelihara harta majikannya dan
akan dimintai pertanggungjawaban terhadap urusannya.” (HR. Al-
Bukhari, no. 853, dan Muslim, no. 1829)
3. Islam menekankan pentingnya penghormatan dan
penghargaan untuk ayah dan ibu, serta mewajibkan
anak agar memelihara dan menaati keduanya sampai
tutup usia.
4. Islam menganjurkan agar orangtua menjaga hak
anaknya yang laki-laki dan anaknya yang
perempuan dan tidak membeda-bedakan di
antara mereka dalam nafkah maupun dalam hal-
hal yang bersifat lahiriyah.
• Menafkahi anak bagi orangtua merupakan kewajiban yang
dibebankan oleh syara’ berdasarkan nilai kasih sayang, sehingga
kewajiban ini meski sejatinya dikhususkan bagi ayah, namun
kewajiban menafkahi menjadi gugur jika ibu atau orang lain
terlebih dahulu memberikan kepada anak (tabarru’) keperluan dan
kebutuhan sehari-harinya.

• ketika anak sudah beranjak baligh dan telah mampu untuk bekerja
maka orangtua pada saat demikian sudah tidak wajib untuk
menafkahinya, meskipun pada saat itu anaknya masih belum
mendapatkan pekerjaan.
14
5. Islam mewajibkan silaturrahim kepada setiap muslim.
Artinya adalah agar seseorang tetap mengunjungi
saudara dari ibunya dan saudara dari bapaknya.
Seperti mengunjungi saudara laki-lakinya dan juga
saudara perempuannya, saudara lainnya.
•silaturrahim itu sebagai bentuk ketaatan kepada Allah. Islam juga
mengingatkan bahwa orang yang memutuskan tali silaturahim berarti telah
mengerjakan dosa besar. Nabi Muhammad r bersabda, “Tidak akan masuk
surga orang yang memutuskan tali silaturrahim.” (Al-Bukhari, no. 5638, dan
Muslim, no. 2556)

15

○ ARTI KELUARGA DALAM ISLAM


Dibangun dengan pondasi pernikahan syar’i

Keharmonisan dalam rumah tangga

Anda mungkin juga menyukai