Anda di halaman 1dari 90

Manusia dan Masyarakat Indonesia

(MKWF)
SAP 1

Semester Genap 2018-2019


Pengajar:
Prof. Dr. Meutia F. Swasono
FISIP-UI
Mengenal Indonesia
Sebelum mengkaji ttg “Manusia dan Masyarakat
Indonesia”, akan dikemukakan hal-hal pokok ttg
Indonesia, seperti: ciri-ciri penduduk Indonesia,
pengaruh-pengaruh kebudayaan yg dlm proses
waktu sejak berabad-abad yl telah turut mewarnai
corak dan ragam budaya bangsa Indonesia, baik
yang bersifat benda (tangible), unsur-unsur yang
takbenda (intangible) serta unsur-unsur budaya
dari masa ke masa yg ikut mempengaruhi sikap
mental bangsa Indonesia, yg tampak dari
persamaan dan perbedaan nilai-nilai yg dianut dan
yg telah mewarnai perbedaan perilaku dlm
masyarakat di berbagai daerah di Indonesia.
Ciri-ciri Bangsa dan Negara Indonesia
1. Bgs Indonesia merupakan penduduk terbesar ke-4 di
dunia & seimbang jumlahnya dari segi gender (laki-
laki & prmpn), yg sama kedudukannya dlm hukum &
pemerintahan & tunduk pd hukum & pemrintahn itu.
2. Negara Kesatuan RI (NKRI): negara kepulauan yang
mencakup wilayah yg luas (5.193.250 km²). Negara
kepulauan ini telah memiliki peradaban kuno sejak
bbrp abad yl, yg perlu dikaji & dikelola dg baik melalui
pembangunan nasional di masa kini & masa depan.
3. NKRI memiliki kekayaan hayati & mineral di daratan
& di lautan dg keberagaman ekologinya dan posisi
strategis di dunia, yg hrs dijaga, dirawat & digunakan
utk kepentingan rakyat Indonesia sendiri.
Peran Warganegara (WNI)
Kemajuan dan kebesaran tiap negara tergantung dari
kemampuan warganegaranya sendiri utk menjaga,
memelihara, merawat, membangun & memajukan
negara dan bgsnya.
WNI/warga bgs Indonesia perlu menguasai pengetahuan
Indonesia shg merasa peduli & merasa sbg yg punya
negeri. Tanpa kepedulian thd bgs & negara, WNI hanya
bisa menggunakan aset bgs tanpa memelihara. Aset2
itu adalah modal WNI utk peduli & berperan bagi
kemajuan negara & bgs, sesuai kondisi & kemampuan
msg-msg. Sederhananya: menjaga kerukunan di RT-
RWnya sendiri pun telah merupakan partisipasi
berharga dari WNI thd lingkungan sosialnya.
Persiapan Sikap Mental Pemuda utk Masa Depan
Pemuda (remaja dan pemuda) Indonesia masakini
adalah para pelaku pembangunan dan pemimpin
masa depan. Tanpa memiliki pengetahuan yg baik
ttg Indonesia dan yg bisa memupuk rasa peduli &
kedekatan thd sesama Bgs Indonesia, pemuda
Indonesia takkan mampu menjadi tokoh dan
pemimpin masa depan bagi rakyat daerahnya agar
bisa hidup sesuai pesan Konstitusi pd Pembukaan
UUD 1945, bhw tujuan kemerdekaan adalah utk
membuat rakyat Indonesia bahagia, dan bahwa
pembangunan nasional bertujuan utk mencapai
kesejahteraan rakyat Indonesia seutuhnya (dalam
artian lahir batin).
Perlunya Pengetahuan Budaya bagi Pengelola
Pemerintahan
Pengetahuan ttg Indonesia, masy & permasalahan
sosbud ttg Indonesia juga dapat dilihat sbg ukuran
bagi kemampuan kinerja pengelola pemerintahan.
Tanpa rasa peduli dan paham thd permasalahan yg
dihadapi masy daerah yg hrs mrk kelola, kepala
daerah & jajarannya takkan mampu utk optimal
meningkatkan kualitas hidup rakyat, mendayagunakan
ketangguhan dan kekuatan budaya rakyat utk
membangun & mengatasi berbagai hambatan budaya
masyrktnya utk maju. Ybs jg takkan mampu
memberikan keadilan thd masyrkt dan menghargai
keunggulan budaya & kearifan lokal rakyat yg telah
memberi unsur positif bagi daerah ybs.
Lanjutan
Tiap negara dpt maju krn kemampuan warganegaranya,
bukan krn peranan bgs lain. Tak pernah ada bgs yg
memajukan kesejahteraan negara dan bgs lain, mrk
bekerja di negr lain dlm kerjasama antar-negara, atau
utk kepentingan usahanya dan utk negaranya sendiri.
Dlm bbrp thn ini sering terdengar ucapan pejabat tinggi
di Pem Pusat & Pemda bhw utk membangun daerah
sdg dicarikan investor. Yg ada di benak mrk umumnya
adalah investor asing. Pikiran ini jelas bertentangan dg
pesan UUD 1945, krn investor asing tak akan peduli
kpd kepentingan Indonesia melainkan pd kepentingan
usahanya. Bagi asing, kepentingan bagi Indonesia
cukup dipikirkan sbg CSR & tak ada yg lain.
Cinta Tanah Air di Negara-Negara Maju
Negara-negara besar di dunia berhasil maju krn dlm
pendidikan, ada materi bagi siswa utk bangga dan ingin
membangun bgs & tanah air mrk dlm pelajaran yg
diberikan sesuai kurikulum. Peranan Sisdiknas di
negara-negara besar spt Jepang, India, Korea, adalah
mengajarkan sains-teknologi dg segala kemajuannya
sesuai perkembangan zaman, serta membangun rasa
peduli & bangga kpd tanah air & bgsnya, sbg pendidikan
karakter bgs.
Siswa Jepang sejak TK dibawa ke museum, terutama para
siswa yg tinggal di daerah yg terdpt situs-situs sejarah
utk mengenal sejarah bgsnya di lokasi tsb. Sejarah dan
kebudayaan diajarkan di semua jenjang pendidikan utk
membangun kesadaran dan tangungjawab mrk thd
negaranya.
lanjutan
Siswa Jepang dari kecil dibawa ke taman, arboretum
atau ladang utk mengenal aneka flora & manfaatnya
utk mendorong minat mrk menjadi ilmuwan di masa
depan, agar Jepang tetap unggul dlm pertanian. Para
siswa Jepang yg bermukim di pesisir jg sering diajak
sekolah mengenal lingkungan ke pantai dlm tujuan
membina minat mrk agar kelak muncul sbg ahli dlm
bidang perikanan dan kelautan.
Pelajaran melipat kertas dlm pemainan origami bukan
hanya utk bermain, namun utk melatih mrk agar
sejak kecil sdh memiliki ketepatan dlm melipat dg
rapi, dlm tujuan membangun sifat dan kebiasaan
untuk teliti & akurasi.
lanjutan
Di RRT sbg negara dg peradaban kuno, patung dari
pujangga Cina terkemuka yg hidup 4.000 thn yl
didirikan di taman dekat sekolah. Para siswa SD yg
hidup kini, 40 abad sesudah masa hidup pujangga
ybs, selalu diingatkan dg karya sastranya & pesan di
dlmnya ttg pemeliharaan serta kemauan memajukan
tanah air mrk, wlp sdh terjadi perubahan sosbud.
Intinya: menanamkan kesadaran siswa ttg kebesaran
negara & bangsa sejak masa lalu tetap dilakukan.
Krn itu sebagian besar bgs maju tidak hanya bekerja
utk diri sendiri namun juga berpikir bhw dirinya sbg
warganegara juga membawa nama negaranya.
Menguasai Pengetahuan ttg Indonesia, Mengisi
Kebutuhan Kaum Intelektual Bagi Negara Sendiri
Para pemuda Indonesia masakini tak kalah cerdas dg
bgs-bgs maju. Berdasarkan rasa peduli & kesadaran
sbg yg punya negeri, pemuda Indonesia di perguruan
tinggi akan bisa mempersiapkan diri utk menjadi
pakar di berbagai keilmuan utk membangun negeri.
Kini diperlukan lebih banyak kesadaran pemuda
Indonesia di perguruan tinggi utk siap menjadi
ilmuwan/pakar utk pembangunan di bidg kelautan
dan perikanan di Indonesia yg 2/3 bagian dari negara
kita adalah lautan, dg cara pandang bhw daratan
dipersatukan oleh lautan (konsep persatuan
Indonesia dan integrasi nasional).
Lanjutan: Kebutuhan akan Pakar Indonesia Utk
Memenuhi Cita-Cita Kemerdekaan
Hrs ada lebih banyak kesadaran pemuda utk menjadi
pakar di bidang hutan tropis Indonesia yg menjadi
bagian dari paru-paru dunia.
Hrs ada lebih banyak kesadaran pemuda utk menjadi
pakar geologi di Indonesia yg dipenuhi aneka tambang.
Hrs ada lebih banyak kesadaran utk menjadi pakar ttg
permasalahan HAM, integrasi nasional dlm kehidupan
bangsa kita yg multikultural, pakar dlm solusi konflik &
cara-cara penanganan kekerasan, terorisme, dll, sesuai
dg perkembangan zaman dan iptekkom di era digital,
kondisi politik dan ekonomi di NKRI sbg negara
kepulauan, dan banyak kepakaran lainnya lagi.
Cara Pandang Ilmuwan Indonesia dlm Mengkaji
Indonesia
Bangsa Indonesia bersyukur memiliki kekayaan alam
dan sosbud yg memberikan kesempatan luas bagi
ilmuwan Indonesia utk menjadi pakar berbagai
keilmuan yg bahan-bahannya kita miliki sendiri, spt:
laut dalam & laut dangkal, iklim tropis, hutan tropis,
aneka ragam energi, dll. Demikian pula kekhasan
penduduk Indonesia dg multikulturalismenya yg
memberikan mahasiswa dan sarjana kita peluang utk
menghasilkan berbagai kajian ilmu-ilmu sosial yg
dapat digunakan utk membangun bangsa kita
menjadi bangsa yg maju. Kita memiliki aset-aset
sosial-budaya yg berharga utk membangun Indonesia
menjadi bangsa yg besar.
Pedoman Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
Dlm kaitan dg pengkajian & pembangunan bangsa dan
negara di NKRI, Bangsa Indonesia telah memiliki
pedoman bagi kehidupan berbangsa dan bernegara,
yaitu kebudayaan nasional dg nilai budaya Pancasila dan
norma budaya UUD 1945. Namun penduduk Indonesia
yg multikultural tidak kehilangan budaya sukubangsa
mrk. Kebudayaan skbgs/etnis tetap dihargai & dijadikan
aset bangsa yg membanggakan dan dimiliki bersama
untuk meningkatkan harkat dan martabat bangsa, baik
yg bersifat benda maupun yg bersifat takbenda.
Nilai-nilai Pancasila adalah aset takbenda yg digali dari
budaya sukubangsa dan tak bertentangan dg nilai-nilai
budaya agama.
Kebudayaan Nasional & Tugas Pemerintah Indonesia

Kita mengetahui bhw Pancasila dan UUD 1945 sbg


kebudayaan nasional utk menjadi pedoman bagi
kehidupan berbgs & bernegara, telah disusun oleh
para pendiri negara yg memerdekakan Bangsa
Indonesia.
Ditegaskan dlm Pembukaan UUD 1945 ttg tugas
Pemerintah Indonesia: melindungi segenap Bgs
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, ikut melaksanakan ketertiban
dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi
dan keadilan sosial.
Lanjutan

Dlm Pembukaan UUD 1945, para pendiri negara telah


menegaskan ttg prinsip mengelola dan membangun
bgs dan negara utk kesejahteraan bgs Indonesia.
Sejalan dg itu, Kuliah MMI sbg MKWF FISIP UI memuat
materi sbg dasar bagi mhsw utk memahami prinsip-
prinsip mengelola Indonesia sesuai yg digariskan oleh
para pendiri negara ketika menyusun UUD 1945.
Mhsw juga akan mendpt penjelasan ttg prinsip-prinsip
yg mendasari pengelolaan sistem perekonomian,
sistem hukum, respon thd globalisasi dan kemajuan
tkenologi dan komunikasi mutakhir, dll, sesuai dg
prinsip membangun manusia Indonesia utk
mensejahterakan rakyat seutuhnya (lahir batin).
Tanggungjawab Moral Kaum Intelegensia

Tggjwb kaum intelegensia: mampu melihat keganjilan (ttg


hal, situasi, kondisi, komunikasi, interaksi, dll) yg tidak
sesuai dg nilai, norma, peraturan yg berlaku & berupaya
mencari solusi thd aneka masalah yg diakibatkannya.
Mhsw: menjalani proses menjadi bagian dari kaum
intelegensia Indonesia.
Mhsw: mengkaji dinamika antara pola pikir & perilaku yg
menunjukkan keberhasilan & kegagalan dlm pelaksanaan
tujuan kehidupan berbangsa & bernegara dlm
pembangunan nasional melalui berbagai aspek.
Mhsw mengkaji faktor-faktor yg mendorong & menghambat
tercapainya tujuan Pemerintah RI dlm mengelola
pemerintahan bagi bangsa dan negara, juga mengkaji
berbagai kesalahan pembangunandi masa lalu utk dapat
dikoreksi, bukan sekedar dicaci.
MMI: Tujuan utk Memahami & Mengelola Indonesia

Contoh-contoh bbrp perhatian dari bidg-bidg kajian ISIP:


1. Siapa Bgs Indonesia? Bgm hubgn Bgs Ind & suku-suku
bgs di Ind? Fokus dari bidg antropologi, sosiologi
2. Bgm membangun kesejahteraan bagi seluruh rakyat
Ind? Fokus dari bidg2 kessos, antropologi, sosiologi
3. Bgm membangun komunikasi harmonis antar bgs Ind?
Fokus dari bidg2 komunikasi, politik, HAM, kessos,
sosiologi, antropologi, kriminologi.
FISIP UI Mengkaji Indonesia: Contoh isu-isu yg Menjadi
Perhatian Bidg-bidg Kajian ISIP termasuk Kajian Antarbidang
4. Bgm memperkuat posisi NKRI dlm pergaulan inter-
nasional? Fokus bidg2: HI, HAM, komunikasi, politik.
5. Bgm menjaga hubungan antarbgs yg harmonis: Fokus
bidg politik, HI, HAM, komunikasi, kriminologi.
6. Bgm membangun kekuatan bgs melalui integrasi
nasional utk menjaga negara? Fokus dari bidg kajian
antropologi, sosiologi, politik, komunikasi.
7. Bgm menjaga kedaulatan negara & Bgs Indonesia di
tengah proses globalisasi yg selalu memiliki sisi positif
& negatif tertentu pd tiap negara penerima? Fokus
dari bidg politik, HI, kriminologi, komunikasi,
sosiologi, antropologi.
Kemampuan yg Diharapkan Akan Diperoleh
Mahasiswa dari MMI

Diharapkan agar mhsw mampu peka thd perkembangan


dan perubahan yg dialami Bgs Indonesia di berbagai
zaman, memahami adanya kesinambungan antarprinsip
dan arah tujuan pembangunan nasional, dan tugas
meluruskan arah & tujuan membangun dan menjadikan
Indonesia besar dan jaya, dg berdasarkan UUD 1945.
Mhsw FISIP UI di akhir studinya jg diharapkan utk mampu
membangun konsep dan teorinya sendiri utk
memperkuat dan memperkaya teori-teori yg sudah ada,
tidak semata-mata hanya tergantung dari hasil
penelitian dan sumber-sumber dari para ilmuwan sosial
dan politik asing.
SELESAI
BAGIAN PENDAHULUAN
TAHAPAN KULIAH MANUSIA DAN
MASYARAKAT INDONESIA
Era Prehistori: Kebudayaan
Megalitikum
Utk menunjukkan nilai-nilai yg dapat
diperoleh dari kajian mengenai
Kebudayaan Megalitikum
Kebudayaan Megalitikum
• Kebudayaan batu-batu besar terdpt di seluruh dunia,
dan Indonesia pun memilikinya. Hal itu dpt dilihat dari:
pendirian obyek pemujaan pd era prehistori, a.l. berupa
menhir, dolmen, pundan bertangga, dan peti mati batu
(sarcophagus).
• Lokasi di Indonesia: yg banyak diperhatikan adalah
peninggalan megalitikum di Nias, Samosir, Sumba, dan
Flores. Namun di bagai daerah lainnya peninggalan ini
dpt ditemukan, antara lain di Sumatra Barat, Jawa Barat,
Sulawesi Tengah dan Toraja.
• Dua kelompok: (1) tertua di zaman neolitikum: menhir,
dolmen, pundan bertangga; (2) masa berikut di zaman
logam (pada zaman perunggu ditemukan pula sejumah
sarcophagus, alat-alat dari besi & perunggu).
Ciri-ciri Kebudayaan Megalitikum

Kebudayaan megalitikum ditandai oleh adanya:


• Konsep ttg kehidupan sesudah mati & pemujaan roh
• Benda-benda atau peralatan sebagai bekal kubur
bersama jenazah dalam kubur batu (sarcophagus).
• Konsep tentang kekuatan sakti (terletak di kepala),
menyebabkan adanya adat pengayauan.
• Upacara kematian yang kompleks dan hubungan antara
yang manusia di dunia dan leluhurnya yang sudah mati
di dunia roh, yang menurut keyakinan dalam
kebudayaan megalitikum itu, roh leluhur tsb pada
saat upacara diangkat ke posisi tinggi di akhirat, shg
mendapat kekuatan untuk turun dan berada bersama
para keturunannya serta memberikan pertolongan &
berkah kepada para keturunannya itu secara gaib.
Kepercayaan di zaman megalitikum
• Jauh sebelum lahirnya agama-agama besar di dunia
(Hindu, Buddha, Kristen, Islam), masyarakat
mengembangkan pengetahuan budaya mereka
tentang tokoh-tokoh yang dipuja, kepada siapa
mereka tunduk dan mohon pertolongan.
• Kepercayaan tentang roh, dunia roh, kehidupan
sesudah mati, kekuatan dan tokoh-tokoh
supernatural serta penghormatan dan ketundukan
kepada mereka diwujudkan dalam bentuk
pendirian obyek-obyek pemujaan, seperti menhir,
punden bertangga, sarcophagus, dll. Peninggalan
dapat ditelusuri sejak dari zaman batu.
Peralatan Batu-batu Berukuran Kecil

• Adanya peralatan batu berukuran kecil merupakan


kesatuan dari keseluruhan konsep dan kebudayaan
materi dari zaman megalitikum (manik-manik batu,
piring-piring batu).
• Batu-batu berukuran kecil itu biasanya dimasukkan
ke dalam peti batu, di mana tulang-belulang orang
yang meninggal dikuburkan.
• Hal ini menandai konsep bahwa di dunia roh ada
kehidupan sehingga roh orang mati memerlukan
benda-benda untuk menjalankan kehidupannya.
Sarcophagus di Kampung Rindi Umalulu,
Sumba
Menhir di Sumba Timur
Sumba
Timur

Peninggalan kebudayaan
megalitikum:
figur leluhur yang sangat
dihormati dan
menjadi tokoh
pelindung gaib
Dolmen di NTT
Pola perkampungan bagi manusia yang hidup tidak
dibangun terpisah dg batu kubur khas megalitikum
NTT. Pada waktu tidak ada upacara keagamaan
Marapu (pemujaan arwah dalam rangka penguburan
sekunder tulang-belulang nenek-moyang), unsur
kesakralannya tidak diperhatikan, bahkan anak-anak
sering menggunakannya sebagai tempat bermain.
Namun ketika tiba saatnya menjalankan upacara adat
penguburan sekunder dan pemujaan roh leluhur,
maka kompleks pemakaman mendapatkan sifat
sakralnya sesuai tatacara pd upacara pemakaman
tersebut, sampai upacara berakhir.
Di tengah Perkampungan Sumba Timur: Dolmen di saat tak
ada upacara pemakaman sekunder tulang leluhur
Peninggalan megalitik di Kampung Bena di Flores, NTT yg
masih berfungsi pd saat upacara kematian
Menhir di Sumatera Barat
Berbeda dg menhir di Pulau Sumba, NTT, menhir di
Sumatra Barat tak lagi memiliki simbol & maknanya
yg asli dlm kehidupan masyarakat Minangkabau, wlp
menhir itu msh terdpt dlm jumlah amat banyak di
sekitar pemukiman mrk. Tanpa adanya guru sejarah
yg handal dlm memahami kekayaan peradaban tua
Indonesia, maka berbagai artefak kuno tsb akan
punah, terbukti dari hilangnya dg cepat dan drastis
menhir dlm jumlah drastis di Kab. Limapuluh Kota
atau beralih fungsinya benda bersejarah itu.
Benda-benda itu semata-mata dipahami sbg
peninggalan masa lampau dari masyarakat sebelum
datangnya agama dan kebudayaan agama Islam di
wilayah itu.
Salah satu menhir yang
terdapat di Nagari Rao-rao,
Sumbar: awalnya merupakan
bentuk pemujaan kepada
arwah leluhur dan kekuatan
supranatural yang dipuja, yg
kini sudah kehilangan simbol
dan maknanya.
Gbr: Obyek peninggalan
purba yg tak terpelihara ini
juga diberi cat (yg merusak
obyek) demi tidak
mencelakakan kendaraan yg
lewat, bukannya agar obyek
tidak tertabrak kendaraan.
Peninggalan megalitikum di
Nagari Rao-rao, Kab.
Limapuluh Kota, Sumbar.

Menunjukkan telah adanya


konsep di zaman itu ttg
pentingnya kesuburan dan
kesejahteraan, yg kini telah
kehilangan simbol dan makna
asli dari obyek pemujaan itu
sbg lambang kesuburan dan
harapan baik bagi
kesejahteraan masyarakat,
shg sekedar menjadi hiasan di
pekarangan rumah dan
kurang terawat pula.
Nilai-nilai dlm Kebudayaan Megalitikum
Nilai-nilai megalitikum mengajarkan ttg hubungan antr
manusia & leluhurnya, kerjasama kedua pihak scr
gaib (saling menjaga & menolong), menjaga
keseimbangan antr makro & mikrokosmos (dunia roh
& dunia nyata), menjaga perbuatan baik agar
mendpt keselamatan.
Gagasan pemujaan leluhur masih dikenal saat ini meski
sdh berbeda, akibat adanya perkembangan zaman
dan masuknya ajaran agama dlm proses yg meliputi
kurun waktu yg amat panjang. Prinsip menghormati
leluhur tetap dpt ditemukan dlm banyak kebudayaan
di Indonesia, dg berbagai coraknya dan sesuai dg
rasional yg terdapat di masa kini.
Peninggalan nilai-nilai Megalitikum di Masa Kini

Upacara adat dg mengorbankan kepala hewan (kerbau)


utk dikubur di sudut pekarangan dalam tujuan
menyampaikan rasa syukur kpd Yang Dipuja pd
rangkaian upacara selamatan setelah selesai
membuat rumah baru, merupakan “bentuk” baru
dari era kebudayaan megalitikum, yg umumnya sdh
tidak disadari lagi, dan kini ditujukan kepada Yang
Dipuja sesuai dg ajaran agama (konsep Tuhan YMK).
Demikian pula prinsip kebersamaan dan kerjasama yg
dijalankan oleh seluruh warga desa yg kini tidak lagi
selalu merupakan warga dari klen yg sama.
Warna baru dari Prinsip Kebersamaan dan Kerjasama
Warga Klen dan Warga Desa
Prinsip kebersamaan & kerjasama warga klen dan warga
desa saat ini msh terjalin dlm banyak kegiatan, baik
dlm bentuk dan tujuan yg sama maupun berbeda.
Dg kata lain, masy Indonesia memiliki keberlanjutan
penerapan prinsip kebersamaan utk melakukan aneka
kegiatan bersama warga klen & warga desa dlm
kehidupan sehari-hari (mtp, membangun desa,
menjaga keamanan, dll), mempertahankan dan
mengembangkan adat- istiadat melakukan doa syukur
kpd Yang Dipuja, dg corak-corak perkembangannya
sesuai ajaran agama & kepercayaan yg diterima pada
zaman-zaman yg berikutnya.
Ilustrasi:
INDONESIA MERUPAKAN NEGARA YG MEMILIKI FOSIL
MAHLUK MANUSIA KERA YG MEWAKILI SPECIES DARI
TAHAPAN EVOLUSI MANUSIA YG BISA DIBANGGAKAN
OLEH BANGSA INDONESIA
Pithecanthropus Erectus (PE)

Salah satu kekhususan Indonesia: sebagai negara yg


memiliki temuan purbakala yg unik:
Pithecanthropus Erectus (Pithecos-anthropos); erectus
(tegak), artinya manusia kera yg sudah berjalan
tegak.
Ada dua temuan di dunia:
a. Pithecanthropus Pekinensis (Beijing)
b. Pithecanthropus Soloensis (Lembah Sungai Solo,
Indonesia).
• Apakah PE sudah mempunyai kebudayaan?
Volume Otak: PE dan Manusia

• Ahli Antropologi Ragawi, Teuku Jacob:


• PE belum berkebudayaan yg kompleks sbgm yg
dimiliki manusia sbg human (Homo), krn. volume
otak PE hanya 800 cc sdgkan volume otak manusia
masa kini 1.500 cc.
• Isi otak manusia skrg (Homo Sapien Sapien) lbh
besar, rongga mulut sdh berevolusi shg bisa
menghasilkan bahasa. Krn itu terjadi kemampuan
komunikasi yg lbh baik, shg terjadi perkembangan
akal, dg adanya pengalaman berulang yg
ditransmisikan melalui proses belajar.
Tempat diketemukannya fosil Pithecanthropus Erectus
di Lembah Sungai Solo
Lokasi penggalian P.E.
Komunikasi Dlm Konteks Perkembangan
Kebudayaan

• Komunikasi merupakan unsur penting yang


membedakan manusia dengan hewan.
• Perbedaan pertama yang menyebabkan keunggulan
manusia dari hewan adalah kemampuan akalnya
• Sbgm dikatakan di atas, komunikasi terjadi karena
evolusi rongga dan volume otak serta rahang yg
tidak sekedar menghasilkan suara dan kode-kode
bunyi/ suara, tetapi juga bahasa, dimulai dari yang
sederhana hingga yang kompleks.
Komunikasi, Bahasa: Verbal-Non-verbal
Komunikasi tidak saja menghasilkan bahasa yg
sederhana hingga yg kompleks, tetapi juga yg
nonverbal, yg disampaikan melalui perilaku khusus
yg terpola, di saat apa, situasi apa, tujuan/maksud
apa.
Peranan komunikasi besar dalam mentransmisikan
pengalaman dan perilaku terpola dari satu org ke org
lain dan kelompok. Perilaku terpola yg diterima
bersama, lalu berkembang menjadi kebudayaan.
Dlm perkembangan peradaban yg menjadi amat maju,
sistem komunikasi juga semakin kompleks dlm cara
dan bentuknya yg dpt dilihat di masa kini.
Mahluk Manusia di Indonesia dan
Persebaran Peradabannya pada Periode
Prehistori

Bahan: Koentjaraningrat (1984). Manusia


dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta:
Penerbit Djambatan. Bab I (hlm. 1-36).
Pergerakan Penduduk Indonesia di Dalam dan Di Luar
Kepulauan Nusantara

Penduduk Kepulauan Nusantara (yang sebagiannya kini


menjadi wilayah NKRI) dpt ditelusuri a.l. dari
persamaan & penyebaran Bahasa Austronesia.
Dari kajian ttg persebaran bahasa Austronesia itu sudah
dibangun teori ttg persebaran bahasa, dari mana ke
mana, baik yg keluar dari Kep. Nusantara maupun yg
dari luar ke Kep. Nusantara.
Dg demikian diperoleh bukti bhw penduduk Indonesia
tidak sepenuhnya datang dari luar Kep. Nusantara
melainkan dari peradaban yg lebih kuno berkembang ke
daerah-daerah lain hingga menjangkau Polynesia.
PETA INDONESIA
Catatan
Mahasiswa peserta kuliah MMI tak dituntut untuk
menguasai scr detail ttg lokasi-lokasi persebaran
penduduk Indonesia, kecuali utk kajian khusus,
misalnya utk kajian etnolinguistik & persebaran
suku-sukubgs di Kep. Nusantara, yg menjadi
perhatian bidang antropologi.
Namun mhsw perlu memahami bhw NKRI memiliki
peradaban kuno dan kajian ttg persebaran penduduk
penutur Bahasa Austronesia, & aneka ragam
kebudayaan mrk yg dibangun oleh penduduk
multikultural yg tersebar di NKRI ini, maupun yg
berada di luar batas wilayah NKRI.
Homo Wajakensis

• Nenek-moyang dari Austro-Melanesoid

Persebaran Homo Wajakensis:


1. Dari Wajak –> Irian (Papua, daerah kepala
cendrawasih) -> Kep. Kei –> Seram –> Sulsel (gbr
dinding, abris sous roches)
2. Cabang lain: Irian (Papua) –> Melanesia
3. Irian (Papua) –> Flores –> Timor Barat
Persebaran Homo Wajakensis (lanjt.)

4. Dari (kini Kecmtn) Wajak di Jawa Timur –> Sumatera


Timur –> Sumatera Utara (artefak: kjokkenmoddinger,
kapak genggam diskus lonjong) – > Langsa –> Perak,
Kedah, Pahang –> Thailand –> Vietnam (Kebud.
Bacson-Hoabinh).
Austro-Melanesoid, Mongoloid (10.000 – 2.000 SM),
yang belum mengenal bercocok-tanam, melainkan
masih merupakan masa berburu dan meramu.
Ras Mongoloid

• Jepang -> Taiwan -> Filipina -> Sangiran-> Sulawesi


Utara -> Sulawesi Selatan (temuan: alat-alat di gua
Toala, fosil (gigi, rahang) -> ciri Paleo-Mongoloid.
• Zaman Neolitikum
• Ciri-ciri Mongoloid menonjol, Proto Austronesia
(bhs Kadai, Cham, Austronesia).
Persebaran Ras Mongoloid

• Cina Selatan  Filipina  Sulawesi Utara 


Halmahera  Maluku Selatan
• Taiwan ke utara  Jepang
• Kapak Lonjong (walzenbeil), 3000 SM
• Irian Jaya (Papua) : ada sisa-sisa kapak lonjong 
Melanesia  pulau-pulau di timur Irian (Papua),
sejalan dg bahasa Proto-Austronesia
• Melanesia  barat laut  pulau-pulau di utara
Irian (Papua)  Halmahera  Mikronesia  Kep.
Carolines (2000-500 SM).
Persebaran Kapak Persegi- Ras Mongoloid-
Bhs Austronesia

• Periode 2.500 SM
• Cina Selatan  Asia Tenggara  Indonesia Barat 
Semenanjung Melayu  Sumatera  Jawa  Kalbar
– NTB  NTT  Sulawesi  Filipina (Vierkantbeil).
Persebaran Kepandaian
Membuat Perunggu
• Genderang, nekara, kapak, bejana, cendrasa, arca,
perhiasan
• Logam: perunggu, dgn hiasan & gambar
• Era: 111 SM-939 M
• Ciri: Vietnam dijajah Cina tetapi ragam hias
berkepribadian Vietnam tak hilang.
• Motif: Dongson
• Fungsi: benda upacara
Persebaran Peradaban Perunggu

Persebaran diawali dari wilayah Vietnam Utara  Asia


Tenggara  Indonesia (menuju pulau-pulau
Sumatra, Jawa, Bali, Sumbawa, Rote, Leti, Selayar,
Kepulauan Kei, Alor, Timor, wilayah Sentani di Irian
Jaya/Papua).
Persebaran penduduk Austronesian
• Persebaran penduduk
Austronesian mencakup
Madagaskar (Barat) –
Polynesian / Easter Island
(Timur) ; Formosa (Utara) –
Rote (Selatan)
• Sehingga teknologi
masyarakat Austronesian
menyebar di kawasan
tersebut. Dua contoh adalah
Layar kapal nusantara dan red
slip pottery yakni periuk khas
Austronesian
Sistem-sistem Budaya
Sistem Budaya Sukubangsa (Etnis)

Dlm persebaran penduduk menurut gelombang migrasi


yg berbeda-beda kurun waktunya, terbentuk kelompok-
kelompok penduduk yg hidup di lokasi-lokasi tertentu
dan mengembangkan kebudayaannya sendiri.
Kelompok ini kemudian memiliki nama sendiri dan
berkembang turun-temurun, merasakan kedekatan
dan kesatuan dirinya dg tanah leluhurnya. Mrk juga
mengembangkan bbrp mitologi (cerita suci) ttg asal-
usul leluhurnya. Di kemudian hari mrk dikenal sbg
sukubangsa, shg terdpt kelompok-kelompok sukubgs
yg masing-masing tinggal di suatu wilayah budaya, yg
dianggap sbg tanah leluhur, wlp wilayah itu dari masa
ke masa tidak persis sama lokasinya.
Inti Sistem Budaya Etnis

Suatu sistem kepercayaan keagamaan yang masuk


dalam keseluruhan sistem budaya tersebut, antara
lain mitologi mengenai asal-usul leluhur dan tanah
leluhur, perilaku yang baik dan yang tidak baik,
persepsi tentang lingkungan, mikrokosmos dan
makrokosmos, yang melandasi atau
mempengaruhi pola pemikiran dan tindakan
mereka.
Ritual pemujaan dg menggunakan telapak tangan yg ditempelkan
ke dinding batu (karst) di tepi pantai, kemudian disemprot dg
warna merah, tanda kehidupan.
Sistem Budaya Etnis

• Dianut oleh kelompok-kelompok suku bangsa yang


masing-masing tinggal di suatu wilayah budaya,
yang dianggap sebagai tanah tempat asal mula
leluhur muncul (menurut folklor), membangun
pemukiman awal mereka dan menjadi identitas
wilayah asal keturunannya.
• Kemudian terjadi pemisahan antara unsur-unsur yg
bersifat keduniawian dgn sakral atau bersifat gaib.
• Dari unsur-unsur yang bersifat keduniawian, timbul
sistem dan norma yang menetapkan tentang apa
yang dianggap baik, dan semua itu dinyatakan
dalam bentuk seperangkat sistem normatif.
Contoh: unsur sakral sbg keyakinan dlm
kebudayaan Bugis dan Makassar
Konsep mengenai tokoh mengenai:
• Puang Matua (Sang Pencipta) atau
To PalanroE
• Batara Lattu
• Batara Guru
• Sawerigading (cultural hero)
• I La Galigo
Dianggap sebagai kelompok warga langit (berdarah
putih) yang berbeda dengan kelompok warga bumi
(berdarah merah).
Contoh dalam kebudayaan Bugis Makassar:
konsep siri’: rasa malu dan harga diri (martabat),
yg harus dijaga agar tidak hilang, karena menurut
pandangan mereka, bila orang tidak mempunyai
siri’, maka ia dianggap tidak memiliki harga diri
dan martabat.
Dgn adanya siri’, sebagai suatu nilai budaya, maka
masyarakat Bugis-Makassar dlm interaksinya akan
selalu menjaga perilaku mereka supaya tidak
melanggar siri’ orang maupun dilanggar siri’nya
oleh orang lain.
Sistem Budaya Agama

Setiap agama:
1. mengajarkan umat ttg siapa yg hrs dipuja,
disembah, aturan, cara dan tempat beribadah
(ajaran agama);
2. mengajarkan cara hidup yg hrs dijalankan umat
(budaya agama).
3. Sistem budaya agama yg masuk ke Kepulauan
Nusantara (pulau-pulau di antara dua benua yg
kemudian sebagian menjadi NKRI sbg wilayah yg
merupakan bekas jajahan Belanda), dan
menandai adanya suatu era baru, yaitu era
prehistori, yang masyarakatnya menerima ajaran
tentang agama dan budaya agama.
Peradaban di Zaman Sejarah
Sistem Budaya Agama:
periode panjang dari ditemukannya berbagai
peninggalan berupa artefak-artefak yg mengandung
tulisan (aksara), di berbagai daerah di Kepulauan
Nusantara, menandai era baru tsb di atas: periode
histori.
- Data sejarah didukung oleh obyek-obyek
peninggalan kuno
- Berbagai peninggalan kuno (kebudayaan tangible)
perlu dipahami pula aspek intangible-nya.
Sistem budaya agama masuk melalui periode
waktu yang berbeda-beda
1. Abad 4-5 Masehi: Kebudayaan Hindu
Ciri-ciri kebudayaan Hindu: tampak pada kerajaan-
kerajaan kuno, di Jawa dan Kalimantan Timur, yang
berkembang antara abad 9-12 Masehi.
2. Antara abad 13 akhir sampai dgn abad ke 16
pengaruh kebudayaan Islam muncul dalam
beberapa periode.
Tahapan Masuknya Agama Islam

Tahap I:
Adanya pengaruh dari unsur Hindu yg dibawa oleh
pedagang Gujarat dan Parsi
Tahap II: gelombang agama Islam yg kemudian lebih
murni diperoleh melalui kontak langsung dg bgs
Arab.
Pd bbrp daerah di Indonesia, kebudayaan Islam menjadi
agama dominan sbg sistem budaya masyarakat,
sehingga nilai-nilai agama lebih banyak menjadi
acuan menjalankan hidup daripada sistem budaya
sukubangsanya. Contoh: Aceh, Minangkabau.
Unsur-unsur agama & budaya Islam dlm kehidupan
masyarakat

Adanya berbagai pertemuan agama dan pencampuran


antara berbagai agama, kebudayaan suku bangsa dan
agama, kepercayaan asli dan kebudayaan agama telah
membuat banyak kelompok masyarakat di Indonesia
mempunyai cara yang berbeda-beda dlm mewujudkan
cara-cara ibadahnya, ritual-ritual keagamaannya, dan
menginterpretasikan berbagai hal gaib yg mrk yakini.
Pertemuan antar ajaran agama yang mewarnai corak
pemujaan dan kegiatan keagamaan para pengikutnya
disebut sinkretisme agama.
Sinkretisme Agama Hindu dan Islam
Sinketisme agama Hindu & Islam terdpt di beberapa
daerah yg menerima agama dan kebudayaan Hindu
kemudian Islam seperti pd masyarakat Jawa & Sunda.
Kebudayaan Islam yg lebih murni a.l. dpt dilihat pd
suku-sukubgs di Sumatra, wlp bisa pula terjadi
adanya sisa-sisa peninggalan kebudayaan agama
terdahulu yg belum hilang sepenuhnya. Superstisi dan
kebiasaan mencari keselamatan yg tetap dilakukan
dpt dilihat sbg wujud sinkretisme agama, dg doa-doa
dan mantra agama atau kepercayaan terdahulu yg
telah diganti dg doa dari agama berikutnya yg dianut.
Namun di sejumlah daerah di Indonesia terdapat
kebudayaan Islam yg menjadi agama dominan sbg
sistem budaya menjalankan hidup daripada nilai-nilai
budaya sukumasyarakat, shg nilai-nilai agama lebih
banyak menjadi acuan bangsanya, wlp seringkali pula
tercampur dg budaya Arab oleh masyarakat penerima
budaya Islam yg diperkenalkan pembawa ajaran dan
budaya Islam ke daerahnya tsb.
Contoh:
Di Aceh dan Minangkabau, kebudayaan Arab
membawa unsur-unsur budaya materiel seperti
pakaian (kini juga cadar), gaya hidup dan kuliner.
Kebudayaan Asing

• Dibawa masuk oleh bangsa-bangsa lain (India, Parsi,


Arab, Cina, bangsa-bangsa Eropa, dll)
• Bermula dari sistem budaya agama yg dilihat
sebagai sistem budaya asing, yg masuk dengan
membawa budaya agama tsb berupa cara hidup
menurut ajaran agama, namun kemudian
kehilangan identitasnya sebagai budaya asing krn
terserap pd kebudayaan suku bangsa, meskipun
identitas aslinya masih bisa terlihat.
Contoh: pakaian, pakaian ibadah, makanan dan
perlengkapan makan, kuliner, dll.
Unsur-unsur kebudayaan dan pranata dari
Eropa dan Asia Timur

• Sistem pemerintahan kolonial


• Pekerjaan white-collar di perkantoran
• Pendidikan sekolah à la Barat
• Gaya hidup, makanan, pakaian,
• Bahasa asing, untuk kelompok sosial tertentu .
Pengaruh Budaya Kolonialisme di Indonesia

Persebaran penduduk dari luar Kep. Nusantara didasarkan


atas berbagai tujuan, termasuk di sini terjadinya
aktivitas perdagangan dan diikuti penyiaran agama spt
yg dibawa oleh pedagang Gurajat dan Parsi.
Namun sebagian dari aktivitas perdagangan juga memicu
penindasan dan kolonialisme. Indonesia menerima
masa kolonialisme yg menanamkan budaya
ketertundukan dan saling curiga antarbangsa pribumi.
Ada pandangan bhw penjajahan oleh Belanda bukan sejak
350 thn. Namun jika dilihat dari sistem kolonialisme yg
sudah diterapkan oleh VOC, maka pola pikir dan
perilaku penjajahan jelas telah terjadi sejak saat itu dan
tidak bisa diabaikan.
Struktur Penduduk di Era Kolonial

Penjajahan: penindasan
Pembagian penduduk oleh Pem. Kol. Bld thd
penduduk Indonesia: Europeans, Vreemde
Oosterlingen (Timur Asing, terdiri dari masyrkt
Cina, Arab, India), dan Inlander, yg menimbulkan
sikap mental terjajah yg hingga kini blm bisa
dikikis habis.
Sampai skrg sejarah kolonialisme masih
menancapkan sikap mental terjajah dan pola pikir
keminderan pd bgs Ind thd asing. Ini yg
menghambat kemajuan bgs.
Sistem Budaya Indonesia
• Dihasilkan sbg ciptaan, akulturasi, modifikasi serta
dianut penduduk Indonesia. Dapat digunakan juga
sebagai sarana integrasi sosial.
• Termasuk yg bersifat abstrak (prinsip, cara pandang,
kesukaan dan ketidaksukaan, kepantasan dan
ketidakpantasan, dll)
• Diterima sbg bagian dari kebudayaan sendiri &
dibanggakan, wlp dari tradisi suku-sukubgs lain di
Indonesia (mis: gamelan Bali yg telah terkenal di
seluruh dunia).
• Sistem Budaya Indonesia: muncul dari interaksi antara
sesama bangsa Indonesia, sejak dari zaman penjajahan
hingga Indonesia merdeka.
Sistem-Sistem Budaya di Indonesia
Sistem Budaya Etnis: dibentuk oleh sukubangsa ybs,
melalui proses waktu yg lama, diikat oleh mitologi,
folklor, tanah yg diyakini sbg tempat asal leluhur yg
menurunkan skbgs ybs, adat-istiadat, bhs skbgs dll.
Sistem Budaya Indonesia: adanya unsur menonjol dari
proses difusi & akulturasi antarbudaya (sukubangsa,
agama dan asing yg hidup di Indonesia).
Sistem Budaya Nasional: seperangkat nilai dan norma
budaya yg digunakan sbg pedoman dlm kehidupan
berbangsa dan bernegara di RI (NKRI). Nilai-nilai
budaya nasional: Pancasila, norma-norma budaya
nasional: UUD 1945.
Kesadaran Nasional (periode 1908),
Gagasan Kebangsaan (1908-1925-1928)
Gerakan Kemerdekaan (1930an)
Proklamasi Kemerdekaan (17-8-1945)
Bangsa Indonesia dan kebudayaannya, dan
Tanah Air Indonesia
Aspek sejarah, politik, budaya berperan dalam
menentukan pembentukan dan perkembangan
bangsa dan tanah air Indonesia.
Kebudayaan Indonesia: masuknya unsur-unsur
kebudayaan dari luar yg berpadu dg unsur-unsur
tradisi etnis-etnis yg hidup di Indonesia
Mengenai “Tanah Air Indonesia”:
- Di mana saja yg termasuk wilayahnya?
- Apa landasan penetapannya?
Pengertian ttg Bangsa & Tanah Air Indonesia

Tanah leluhur suku-sukubangsa (konsep budaya)


Bekas jajahan Belanda (konsep politis).
Karena itu Malaysia, Timor eks jajahan Portugis, Papua
Nugini, Melanesia, tak dihitung termasuk Indonesia yg
diproklamasikan pd tgl 17-8-1945.
Untuk mempersatukan: ditetapkan Bahasa Indonesia
dari bahasa Melayu yg telah lama menjadi lingua
franca (bahasa perantara) di seluruh Indonesia,
dimulai dari tempat-tempat di mana banyak
konsentrasi berbagai etnis (seperti: pelabuhan).
Kesadaran Nasional utk Merdeka

Merespons para anggota Boedi Oetomo dan berikutnya


melalui gagasan Tiga Serangkai (Ki Hadjar Dewantara,
Douwes Dekker, dan Setiabudi), mulai dipupuk
penanaman nasionalisme dan patriotisme oleh
organisasi Perhimpunan Indonesia di Negeri Belanda.
Ki Hadjar sendiri dibuang ke Negeri Belanda oleh Pem.
Kolonial Bld krn kritikan tajamnya thd Pem berjudul Als
Ik eens Nederlanden Was (“Andaikan Saya Seorang
Belanda”, yg intinya mengatakan: “saya malu
menggunakan uang dari hasil pungutan pd tanah
jajahan utk merayakan peringatan seratus tahun
kemerdekaan Kerajaan Belanda ”).
Perhimpunan Indonesia (PI)
Perhimpunan Indonesia semula bernama Perhimpunan
Hindia-Belanda (Indische Vereeniging), yg merupakan
suatu perkumpulan silaturahmi antar sesama orang
Indonesia yg tinggal di Negeri Belanda, terutama sbg
mahasiswa.
Ada suatu peristiwa yg memicu kekecewaan tokoh-
tokoh Indonesia ttg sikap Pem Kol Belanda yg
dianggap ingkar janji, yaitu pidato Gub Jend. Graaf
van Limburg Stirum di Volksraad (Dewan Rakyat di era
kolonial) bhw janji memerdekakan Indonesia belum
dapat dipenuhi. Peristiwa ingkar janji itu diucapkan
pada tgl 18 Nov 1918, yg kemudian tanggal itu dicatat
sebagai November Beloofte, pernyataan Janji
November yang diingkari.
Alasan Pergantian Nama IV menjadi PI
Sejumlah tokoh senior di I.V. yg sdh mengira bhw hal
itu akan terjadi, menegaskan bhw Bgs Indonesia naif
jika percaya pd Janji November 1918. Maka nama
“Hindia-Belanda” harus dirubah menjadi Indonesia.
Alasannya: tak mungkin Bgs Indonesia berjuang utk
merdeka dg menggunakan nama Hindia Belanda yg
dipakai Bld utk menyebut tanah jajahan mrk.
Anggota I.V. yg junior, a.l. Mohammad Hatta, antusias
dg gagasan itu & ikut mempopulerkan nama
Indonesia sbg , a.l. dlm Kongres di Gland, Swiss
(1926).
Hubungan antara BO, PI, SP dan Berbagai Gerakan
Perjuangan Kemerdekaan

Terdpt suatu kesinambungan dari bbrp peristiwa sejarah:


1. Boedi Oetomo: perkumpulan dg tujuan membangkitkan
semangat pemuda Indonesia di Hindia Belanda utk cerdas,
pandai dan memikirkan masa depan Indonesia agar tidak terus
tertindas.
2. Gagasan senior I.V. bhw nama Indonesia hrs dipopulerkan utk
mengganti nama Hindia Belanda krn tidak bisa mengharapkan
kemerdekaan dari Belanda (terkait November Beloofte).
3. Pemuda Indonesia memperkuat sikap utk merdeka (deklarasi
Manifesto Politik Perhimpunan Indonesia, 1925).
4. Inspirasi bagi gagasan Sumpah Pemuda di Indonesia. Latar-
belakang pemikiran: untuk merdeka, kita hrs menegaskan bhw
kita sbg Bangsa Indonesia mempunyai negeri dan bahasa
persatuan, bukan cuma kumpulan org/penduduk Hindia-
Belanda (shg dibuat ikrar: satu nusa, satu bangsa, satu bahasa,
yaitu satu tanah air Indonesia, satu bangsa, Bangsa Indonesia,
dan menjunjung tinggi bahasa persatuan, Bahasa Indonesia).
lanjutan
5. Pertimbangan saat itu, kita memperjuangkan utk
merdeka sebagai satu bangsa, Bangsa Indonesia,
bukan kumpulan orang Indonesia di Hindia-Belanda.
Deklarasi Sumpah Pemuda itu direspon oleh tekad
organisasi-organisasi utk memajukan diri dan
berjuang utk kemerdekaan Indonesia (mis: Kongres
Perempoean Indonesia pada tgl 22 Des 1928, yg
kemudian dijadikan Hari Ibu).
6. Pd th 1930an makin gencar perkembangan gagasan
perjuangan yg melandasi tumbuh & berkembangnya
berbagai gerakan kebangsaan di tanah air, utk
mencapai Indonesia Merdeka. Banyak perintis/
pejuang kemerdekaan ditangkap dan dibuang.
Benang Merah Perjuangan Mencapai Indonesia Merdeka
Benang merah perjuangan: kesinambungan (sebab-
akibat) dlm gerakan pemuda Indonesia di luar negeri
dan di dalam negeri:
1. Boedi Oetomo didirikan (utk mencerdaskan Bangsa
Indonesia).
2. Akibat Belanda ingkar janji (18 Nov 1918)
Perhimpunan Indonesia menentukan sikap
kemandirian utk kemerdekaan Indonesia.
3. Di Indonesia: Ikrar Sumpah Pemuda (menjadi satu
bgs)
4. Muncul & tumbuh-kembangnya berbagai gerakan
perjuangan kemerdekaan di Indonesia.
5. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, 17-8-1945 (bukan
hadiah dari penjajah).
6. Mengesahkan Konstitusi.
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai