2019-Askep Klien Ansietas
2019-Askep Klien Ansietas
ADAPTIF MALADAPTIF
1. Biologi (Fisik)
Model biologis menjelaskan bahwa ekpresi emosi
melibatkan struktur anatomi di dalam otak (Fortinash,
2006). Aspek biologis yang menjelaskan gangguan
ansietas adalah adanya pengaruh neurotransmiter. Tiga
neurotransmiter utama yang berhubungan dengan ansietas
adalah norepineprin, serotonin dan gamma-aminobutyric acid
(GABA)
2. Psikologis
Stuart (2013) menjelaskan bahwa aspek psikologis
memandang ansietas adalah konflik emosional yang terjadi
antara dua elemen kepribadian yaitu id dan superego.
Menurut Tarwoto dan Wartonah (2003), maturitas individu,
tipe kepribadian dan pendidikan juga mempengaruhi tingkat
ansietas seseorang.
Suliswati, dkk., (2005) memaparkan bahwa ketegangan dalam
kehidupan yang dapat menimbulkan ansietas diantaranya
adalah peristiwa traumatik individu baik krisis perkembangan
maupun situasional seperti peristiwa bencana, konflik
emosional individu yang tidak terselesaikan dengan baik,
konsep diri terganggu.
PREDISPOSISI
3. Sosial budaya
Suliswati, dkk., (2005) menerangkan bahwa riwayat
gangguan ansietas dalam keluarga akan
mempengaruhi respon individu dalam berespon
terhadap konflik dan cara mengatasi ansietas.
Tarwoto dan Wartonah (2003) memaparkan jika
sosial budaya, potensi stres serta lingkungan
merupakan faktor yang mempengaruhi terjadinya
ansietas.
PRESIPITASI
1. Biologi (Fisik)
Gangguan fisik adalah suatu keadaan yang terganggu secara fisik oleh
penyakit maupun secara fungsional berupa penurunan aktivitas sehari-
hari.
Stuart (2013) mengatakan bahwa kesehatan umum individu memiliki
efek nyata sebagai presipitasi terjadinya ansietas.
Apabila kesehatan individu terganggu, maka kemampuan individu untuk
mengatasi ancaman berupa penyakit (gangguan fisik) akan menurun.
Beberapa penelitian membuktikan bahwa klien yang mengalami
gangguan fisik akan mengakibatkan ansietas.
Prevalensi pasien dengan post stroke yang mengalami gangguan cemas
menyeluruh adalah 6% di rumah sakit akut dan 3,5% di komunitas.
Salah satu studi di Swedia mengatakan bahwa 41,2% pasien dengan
cedera otak mengalami gangguan cemas menyeluruh (Kaplan, 2005).
PRESIPITASI
2. Psikologi
Ancaman terhadap integritas fisik dapat
mengakibatkan ketidakmampuan psikologis atau
penurunan aktivitas sehari-hari seseorang.
Ancaman eksternal yang terkait dengan kondisi
psikologis dan dapat mencetuskan terjadinya ansietas
diantaranya adalah peristiwa kematian, perceraian,
dilema etik, pindah kerja, perubahan dalam status
kerja.
Sedangkan yang termasuk ancaman internal yaitu
gangguan hubungan interpersonal dirumah,
ditempat kerja atau ketika menerima peran baru
(istri, suami, murid dan sebagainya).
PRESIPITASI
3. Sosial budaya
Status ekonomi dan pekerjaan akan mempengaruhi
timbulnya stres dan lebih lanjut dapat mencetuskan
terjadinya ansietas (Tarwoto & Wartonah, 2003).
Orang dengan status ekonomi yang kuat akan jauh
lebih sukar mengalami stres dibanding mereka yang
status ekonominya lemah.
Hal ini secara tidak langsung dapat mempengaruhi
seseorang mengalami ansietas, demikian pula fungsi
integrasi sosialnya menjadi terganggu yang pada
akhirnya mencetuskan terjadinya ansietas.
TANDA & GEJALA
Respons fisik :
Sering napas pendek
Nadi dan tekanan darah naik
Mulut kering
Anoreksia (tidak nafsu makan)
Diare/konstipasi
Gelisah
Berkeringat
Tremor
Sakit kepala
Sulit tidur
Respons Kognitif :
Lapang persepsi menyempit
Tidak mampu menerima rangsang dari luar
Berfokus pada yang menjadi perhatiannya
TANDA & GEJALA
Respons Perilaku :
Gerakan tersentak-sentak
Bicara berlebihan dan cepat
Perasaan tidak aman
Respons Emosi :
Menyesal
Iritabel
Kesedihan mendalam
Gugup
Sukacita berlebihan
Ketidakberdayaan meningkat secara menetap
Ketidakpastian
Kekhawatiran meningkat
Fokus pada diri sendiri
Perasaan tidak adekuat
Distressed (perasaan tertekan)
Khawatir,
Prihatin
TINGKAT KECEMASAN
1. Kecemasan ringan (Mild Anxiety)
- berhubungan dgn ketegangan dlm kehidupan sehari-hari
- menyebabkan seseorang menjadi waspada, lapang persepsinya
meluas, menajamkan indera
- dapat memotivasi individu utk belajar & mampu memecahkan
masalah scr efektif & menghasilkan pertumbuhan & kreativitas
Contoh :
Seseorang yg menghadapi ujian akhir
Pasangan yg akan memasuki jenjang pernikahan
Individu yg akan melanjutkan pendidikan ke jenjang yg lebih tinggi
Individu yg tiba-tiba dikejar anjing
2. Kecemasan sedang (Moderate Anxiety)
- memusatkan perhatian pd hal-hal yg penting &
mengenyampingkan yg lain
- perhatian seseorang menjadi selektif, namun dpt melakukan
sesuatu yg lebih terarah (dgn arahan orang lain)
Contoh :
• Pasangan yg menghadapi kelahiran anak pertama dgn resiko
tinggi
• Keluarga yg menghadapi perpecahan
• Individu yg mengalami konflik dlm pekerjaan
3. Kecemasan berat (Severe Anxiety)
- lapangan persepsi individu sgt sempit
- perhatian terpusat pd hal yg spesifik & tdk dpt berpikir ttg
hal-
hal lain
- semua perilaku ditujukan utk mengurangi ketegangan
- diperlukan banyak arahan/perintah utk dpt terfokus pd area
lain
Contoh :
• Individu yg mengalami kehilangan harta benda & orang yg
dicintai karena bencana alam, kebakaran, dll
• Individu dlm penyanderaan
4. Panik
- individu kehilangan kendali diri & detil perhatian kurang
- tidak mampu melakukan apapun meskipun dgn perintah
- peningkatan aktivitas motorik, berkurangnya
kemampuan
berhubungan dgn orang lain, penyimpangan persepsi &
hilangnya pikiran rasional
- biasanya disertai dgn disorganisasi kepribadian
Contoh :
• Individu dgn kepribadian pecah/depersonalisasi
Kecemasan diekspresikan langsung
melalui perubahan fisiologis & perilaku,
sedangkan scr tdk langsung melalui
timbulnya gejala atau mekanisme koping
sbg upaya utk melawan kecemasan
1. RINGAN
Berhubungan dengan peristiwa sehari hari Meningkatkan kewaspadaan/presepsi
melebar, meningkatkan pembelajaran yang menghasilkanpertumbuhan & kreatif
Respon fisiologi
Respon Kognitif Respon Prilaku dan
- Nafas pendek, nadi emosi
- Lapang persepsi
dan tekanan darah -Perasaan
sangat sempit
naik
dan tidak acaman
- Berkeringat dan
mampu meningkat
sakit kepala
menyelesaikan - Verbalisasi
- Penglihatan kabur
masalah cepat blocking
dan ketengangan
4. PANIK
Ketidakmampuan total untuk berfokus,
disintegrasi kemampuan koping, lahan
Respon fisiologik Respon Kognitif Respon Prilaku dan
emosi
- Napas pendek, - Lapangan prespsi
- Agitasi
rasa tercekik sangat menyempit
- Mengamuk dan
dan palpitasi - Tidak dapat
marah, ketakutan
- Sakit dada berfikir logis
- Berteriak- teriak
- Pucat - Blokng
- Hipotensi - Kehilangan
- Koordinasi kendali/kontrol diri
motorik rendah - Presepsi kacau
DIAGNOSA KEPERAWATAN