Anda di halaman 1dari 37

KECEMASAN (ANSIETAS)

Berlian N.K, M. Kep, Ns., Sp. KepJ


DEFINISI

“Anxiety is a state in which the individual experiences feeling


of uneasiness (apprehension) and activation of the autonomic
nervous systems inrespons to vague, non specific threat”
( Carpenito, 1989)

“Kecemasan mengandung arti sesuatu yang tidak jelas &


berhubungan dgn perasaan yang tidak menentu & tidak
berdaya”
(Stuart & Sundeen, 1995)
DEFINISI

Ansietas merupakan pengalaman individu yang bersifat


subyektif yang sering bermanifestasi sebagai perilaku yang
disfungsional yang diartikan sebagai perasaan “kesulitan” dan
kesusahan tehadap kejadian yang tidak diketahui dengan pasti
(Varcarolis, 2007)

Ansietas menurut Kaplan (2005), adalah sebagai “kesulitan”


atau “kesusahan” dan merupakan konsekuensi yang normal
dari pertumbuhan, perubahan, pengalaman baru, penemuan
identitas dan makna hidup
...

• Rasa takut yang tidak jelas disertai dengan


perasaan ketidakpastian, ketidakberdayaan,
isolasi dan ketidakamanan
• Pengalaman ansietas dimulai pada masa bayi
dan berlanjut di sepanjang hidup
Rentang Respons Tingkat Ansietas

ADAPTIF MALADAPTIF

Antisipasi Ringan Sedang Berat Panik


Karakteristik Ansietas

• Merupakan keadaan emosi dan


pengalaman subjektif individu  Keadaaan
emosi dan pengalaman subjektif tersebut
adalah energi dan tidak dapat diamati
secara langsung
• Keadaan emosi tanpa objek tertentu
• Dikomunikasikan secara interpersonal
• Ansietas adalah tentang pemeliharaan diri
...Ansietas adalah keadaan emosi tanpa objek tertentu

• Dipicu oleh hal yang tidak diketahui dan


menyertai pengalaman baru (misal: masuk
sekolah pertama kali, memulai pekerjaan
baru, melahirkan anak)
• Karakteristik ansietas ini yang membedakan
dari rasa takut
...Ansietas dikomunikasikan secara interpersonal

• Jika seorang perawat berbicara dengan klien


yang sedang ansietas, dalam waktu singkat
perawat juga akan mengalami perasaan
ansietas
• Demikian pula jika perawat mengalami
ansietas dalam situasi tertentu, ansietas ini
akan dikomunikasikan kepada klien
• Sifat “menular” ansietas bisa berdampak
positif dan negatif pada hubungan terapeutik
perawat-klien  perawat harus hati-hati
memonitor
...Ansietas adalah tentang pemeliharaan diri

• Terjadi sebagai akibat dari ancaman terhadap


kepribadian seseorang, harga diri atau identitas
• Ansietas adalah hasil dari ancaman terhadap
sesuatu yang merupakan pusat kepribadian
seseorang dan penting bagi keberadaan dan
keamanan seseorang
• Ansietas dapat dihubungkan dengan rasa takut
akan hukuman, ketidaksetujuan, kegagalan dalam
percintaan, masalah dalam hubungan sosial,
isolasi atau kehilangan fungsi tubuh
Beda Ansietas dan Ketakutan
• Ketakutan memiliki sumber atau objek tertentu
yang mana seseorang dapat mengidentifikasi
dan menjelaskan
• Rasa takut melibatkan penilaian kognitif dan
stimulus yang mengancam  ansietas adalah
respon emosional terhadap penilaian tersebut
• Takut disebabkan oleh paparan fisik atau
psikologis dari situasi yang mengancam
• Takut menghasilkan ansietas
PREDISPOSISI

Faktor predisposisi adalah faktor yang mempengaruhi


jenis dan jumlah sumber yang dapat digunakan
individu untuk mengatasi stres (Stuart, 2013)

1. Biologi (Fisik)
Model biologis menjelaskan bahwa ekpresi emosi
melibatkan struktur anatomi di dalam otak (Fortinash,
2006). Aspek biologis yang menjelaskan gangguan
ansietas adalah adanya pengaruh neurotransmiter. Tiga
neurotransmiter utama yang berhubungan dengan ansietas
adalah norepineprin, serotonin dan gamma-aminobutyric acid
(GABA)
2. Psikologis
 Stuart (2013) menjelaskan bahwa aspek psikologis
memandang ansietas adalah konflik emosional yang terjadi
antara dua elemen kepribadian yaitu id dan superego.
 Menurut Tarwoto dan Wartonah (2003), maturitas individu,
tipe kepribadian dan pendidikan juga mempengaruhi tingkat
ansietas seseorang.
 Suliswati, dkk., (2005) memaparkan bahwa ketegangan dalam
kehidupan yang dapat menimbulkan ansietas diantaranya
adalah peristiwa traumatik individu baik krisis perkembangan
maupun situasional seperti peristiwa bencana, konflik
emosional individu yang tidak terselesaikan dengan baik,
konsep diri terganggu.
PREDISPOSISI

3. Sosial budaya
 Suliswati, dkk., (2005) menerangkan bahwa riwayat
gangguan ansietas dalam keluarga akan
mempengaruhi respon individu dalam berespon
terhadap konflik dan cara mengatasi ansietas.
 Tarwoto dan Wartonah (2003) memaparkan jika
sosial budaya, potensi stres serta lingkungan
merupakan faktor yang mempengaruhi terjadinya
ansietas.
PRESIPITASI

 Stuart (2013) menggambarkan stresor pencetus


sebagai stimulus yang dipersepsikan oleh
individu sebagai tantangan, ancaman atau
tuntutan yang memerlukan energi ekstra untuk
koping.
 Stresor pencetus dapat berasal dari sumber
internal atau eksternal
PRESIPITASI

1. Biologi (Fisik)
 Gangguan fisik adalah suatu keadaan yang terganggu secara fisik oleh
penyakit maupun secara fungsional berupa penurunan aktivitas sehari-
hari.
 Stuart (2013) mengatakan bahwa kesehatan umum individu memiliki
efek nyata sebagai presipitasi terjadinya ansietas.
 Apabila kesehatan individu terganggu, maka kemampuan individu untuk
mengatasi ancaman berupa penyakit (gangguan fisik) akan menurun.
 Beberapa penelitian membuktikan bahwa klien yang mengalami
gangguan fisik akan mengakibatkan ansietas.
 Prevalensi pasien dengan post stroke yang mengalami gangguan cemas
menyeluruh adalah 6% di rumah sakit akut dan 3,5% di komunitas.
 Salah satu studi di Swedia mengatakan bahwa 41,2% pasien dengan
cedera otak mengalami gangguan cemas menyeluruh (Kaplan, 2005).
PRESIPITASI
2. Psikologi
 Ancaman terhadap integritas fisik dapat
mengakibatkan ketidakmampuan psikologis atau
penurunan aktivitas sehari-hari seseorang.
 Ancaman eksternal yang terkait dengan kondisi
psikologis dan dapat mencetuskan terjadinya ansietas
diantaranya adalah peristiwa kematian, perceraian,
dilema etik, pindah kerja, perubahan dalam status
kerja.
 Sedangkan yang termasuk ancaman internal yaitu
gangguan hubungan interpersonal dirumah,
ditempat kerja atau ketika menerima peran baru
(istri, suami, murid dan sebagainya).
PRESIPITASI

3. Sosial budaya
 Status ekonomi dan pekerjaan akan mempengaruhi
timbulnya stres dan lebih lanjut dapat mencetuskan
terjadinya ansietas (Tarwoto & Wartonah, 2003).
 Orang dengan status ekonomi yang kuat akan jauh
lebih sukar mengalami stres dibanding mereka yang
status ekonominya lemah.
 Hal ini secara tidak langsung dapat mempengaruhi
seseorang mengalami ansietas, demikian pula fungsi
integrasi sosialnya menjadi terganggu yang pada
akhirnya mencetuskan terjadinya ansietas.
TANDA & GEJALA
Respons fisik :
 Sering napas pendek
 Nadi dan tekanan darah naik
 Mulut kering
 Anoreksia (tidak nafsu makan)
 Diare/konstipasi
 Gelisah
 Berkeringat
 Tremor
 Sakit kepala
 Sulit tidur

Respons Kognitif :
 Lapang persepsi menyempit
 Tidak mampu menerima rangsang dari luar
 Berfokus pada yang menjadi perhatiannya
TANDA & GEJALA
Respons Perilaku :
 Gerakan tersentak-sentak
 Bicara berlebihan dan cepat
 Perasaan tidak aman

Respons Emosi :
 Menyesal
 Iritabel
 Kesedihan mendalam
 Gugup
 Sukacita berlebihan
 Ketidakberdayaan meningkat secara menetap
 Ketidakpastian
 Kekhawatiran meningkat
 Fokus pada diri sendiri
 Perasaan tidak adekuat
 Distressed (perasaan tertekan)
 Khawatir,
 Prihatin
TINGKAT KECEMASAN
1. Kecemasan ringan (Mild Anxiety)
- berhubungan dgn ketegangan dlm kehidupan sehari-hari
- menyebabkan seseorang menjadi waspada, lapang persepsinya
meluas, menajamkan indera
- dapat memotivasi individu utk belajar & mampu memecahkan
masalah scr efektif & menghasilkan pertumbuhan & kreativitas

Contoh :
 Seseorang yg menghadapi ujian akhir
 Pasangan yg akan memasuki jenjang pernikahan
 Individu yg akan melanjutkan pendidikan ke jenjang yg lebih tinggi
 Individu yg tiba-tiba dikejar anjing
2. Kecemasan sedang (Moderate Anxiety)
- memusatkan perhatian pd hal-hal yg penting &
mengenyampingkan yg lain
- perhatian seseorang menjadi selektif, namun dpt melakukan
sesuatu yg lebih terarah (dgn arahan orang lain)

Contoh :
• Pasangan yg menghadapi kelahiran anak pertama dgn resiko
tinggi
• Keluarga yg menghadapi perpecahan
• Individu yg mengalami konflik dlm pekerjaan
3. Kecemasan berat (Severe Anxiety)
- lapangan persepsi individu sgt sempit
- perhatian terpusat pd hal yg spesifik & tdk dpt berpikir ttg
hal-
hal lain
- semua perilaku ditujukan utk mengurangi ketegangan
- diperlukan banyak arahan/perintah utk dpt terfokus pd area
lain

Contoh :
• Individu yg mengalami kehilangan harta benda & orang yg
dicintai karena bencana alam, kebakaran, dll
• Individu dlm penyanderaan
4. Panik
- individu kehilangan kendali diri & detil perhatian kurang
- tidak mampu melakukan apapun meskipun dgn perintah
- peningkatan aktivitas motorik, berkurangnya
kemampuan
berhubungan dgn orang lain, penyimpangan persepsi &
hilangnya pikiran rasional
- biasanya disertai dgn disorganisasi kepribadian

Contoh :
• Individu dgn kepribadian pecah/depersonalisasi
Kecemasan diekspresikan langsung
melalui perubahan fisiologis & perilaku,
sedangkan scr tdk langsung melalui
timbulnya gejala atau mekanisme koping
sbg upaya utk melawan kecemasan
1. RINGAN
Berhubungan dengan peristiwa sehari hari Meningkatkan kewaspadaan/presepsi
melebar, meningkatkan pembelajaran yang menghasilkanpertumbuhan & kreatif

Respon Fisiologis : Respon Kognitif: Respon perilaku &


- Sesekali nafas -Lapang prespesi Emosional:
pendek meluas, mampu me- - Tidak dapat duduk
- Nadi dan TD naik, nerima rangsangan dgn tenang
- Gejala ringan pada yang kompleks - Tremor pada tangan
lambung - konsentrasi pada - suara kadang-
- Muka berkerut masalah kadang meninggi
- bibir bergetar - Menyelesaikan
masalah secara
efektif
2. Cemas Sedang
Kemapuan berfokus pada masalah utama, kesulitan untuk tetap
perhatian dan mampu belajar
Respon Perilaku dan
Respon Fisiologi Respon Kognitif
Emosi
- Sering nafas pen- -Lapang prespsi
- Gerakanserentak
dek, nadi dan teka menyempit, luar
(meremas tangan)
nan darah naik tidak mampu
- Bicara banyak dan
- Mulut kering menerima dan
lebih cepat
- Anoreksia berfokus pada apa
- Susah tidur
- Diare/kontifasi yang menjadi
- Perasaan tidak
Perhatiannya
aman
3. Cemas Berat
Ketidakmampuan berfokus atau menyelesaikan masalah, aktivitas
sistem saraf simpatik, lahan prespsi menyempit, individu tidak mampu
berfikir berat lagi

Respon fisiologi
Respon Kognitif Respon Prilaku dan
- Nafas pendek, nadi emosi
- Lapang persepsi
dan tekanan darah -Perasaan
sangat sempit
naik
dan tidak acaman
- Berkeringat dan
mampu meningkat
sakit kepala
menyelesaikan - Verbalisasi
- Penglihatan kabur
masalah cepat blocking
dan ketengangan
4. PANIK
Ketidakmampuan total untuk berfokus,
disintegrasi kemampuan koping, lahan
Respon fisiologik Respon Kognitif Respon Prilaku dan
emosi
- Napas pendek, - Lapangan prespsi
- Agitasi
rasa tercekik sangat menyempit
- Mengamuk dan
dan palpitasi - Tidak dapat
marah, ketakutan
- Sakit dada berfikir logis
- Berteriak- teriak
- Pucat - Blokng
- Hipotensi - Kehilangan
- Koordinasi kendali/kontrol diri
motorik rendah - Presepsi kacau
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Diagnosa keperawatan pada klien adalah :

ANSIETAS ….. (sebutkan derajatnya)


Misal :
- Ansietas ringan
- Ansietas sedang
- Ansietas berat
- Panik
TINDAKAN MEDIS
• Menurut PPDGJ III (2001), ansietas diklasifikasikan
sebagai gangguan ansietas fobik seperti agorafobia, fobia
sosial dan fobia khas; gangguan ansietas lainnya seperti
gangguan panik, gangguan ansietas menyeluruh (GAD),
gangguan campuran ansietas dengan depresi serta
gangguan obsesif kompulsif.

• Terapi obat untuk gangguan ansietas diklasifikasikan


menjadi antiansietas yang terdiri dari ansiolitik, transquilizer
minor, sedatif, hipnotik dan antikonfulsan (Stuart, 2005) .
Mekanisme kerja dari obat ini adalah mendepresi susunan
saraf pusat (SSP).
TINDAKAN MEDIS
• Meskipun mekanisme kerja yang tepat tidak diketahui,
obat ini diduga menimbulkan efek yang diinginkan melalui
interaksi dengan serotonin, dopamin dan reseptor
neurotransmiter lain (Halloway, 1996).
• Efek samping yang umum dari penggunaan obat
antiansietas yakni pada SSP, kardiovaskuler, mata dan
THT, gastro intestinal, kulit.
• Kontra indikasinya yaitu penyakit hati, klien lansia,
penyakit ginjal, glaukoma, kehamilan atau menyusui,
psikosis, penyakit pernafasan yang telah ada serta reaksi
hipersensitivitas (Copel, 2007).
RENCANA KEPERAWATAN

Scr umum tujuan yg diharapkan :


“klien akan menunjukkan mekanisme koping yg adaptif
dlm mengatasi stres”

Tujuan untuk individu


• Pasien mampu mengenal ansietas
• Pasien mampu mengatasi ansietas melalui tehnik relaksasi
• Pasien mampu memperagakan dan menggunakan tehnik
relaksasi untuk mengatasi ansietas
TINDAKAN KEPERAWATAN
1. Bina hubungan saling percaya
 Dalam membina hubungan saling percaya perlu
dipertimbangkan agar pasien merasa aman dan
nyaman saat berinteraksi.
 Tindakan yang harus dilakukan dalam membina
hubungan saling percaya adalah:
 Mengucapkan salam terapeutik
 Berjabat tangan
 Menjelaskan tujuan interaksi
 Membuat kontrak topik, waktu dan tempat
setiap kali bertemu pasien
TINDAKAN KEPERAWATAN

2. Bantu pasien mengenal ansietas:


 Bantu pasien untuk mengidentifikasi dan
menguraikan perasaannya.
 Bantu pasien menjelaskan situasi yang menimbulkan
ansietas
 Bantu pasien mengenal penyebab ansietas
 Bantu klien menyadari perilaku akibat ansietas
TINDAKAN KEPERAWATAN
3. Ajarkan pasien teknik relaksasi untuk meningkatkan
kontrol dan rasa percaya diri:
 Pengalihan situasi
 Latihan relaksasi:
Tarik napas dalam
Mengerutkan dan mengendurkan otot-otot
 Hipnotis diri sendiri (latihan 5 jari)

4. Motivasi pasien melakukan tehnik relaksasi setiap kali


ansietas muncul
TINDAKAN KEPERAWATAN KELUARGA
Tujuan tindakan untuk keluarga:
• Keluarga mampu mengenal masalah ansietas pada
anggota keluarganya
• Keluarga mampu memahami proses terjadinya masalah
ansietas
• Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang
mengalami ansietas
• Keluarga mampu mempraktekkan cara merawat pasien
dengan ansietas
• Keluarga mampu merujuk anggota keluarga yang
mengalami ansietas
TINDAKAN KEPERAWATAN KELUARGA
1. Diskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat
pasien
2. Diskusikan tentang proses terjadinya ansietas serta tanda dan
gejala
3. Diskusikan tentang penyebab dan akibat dari ansietas
4. Diskusikan cara merawat pasien dengan ansietas dengan cara
mengajarkan tehnik relaksasi :
 Mengalihkan situasi
 Latihan relaksasi
 Menghipnotis diri sendiri (latihan 5 jari)
5. Diskusikan dengan keluarga perilaku pasien yang perlu dirujuk
dan bagaimana merujuk pasien
6. Terapi Aktivitas Kelompok

Anda mungkin juga menyukai