Anda di halaman 1dari 21

Manajemen Nutrisi

Bayi Berat Lahir Rendah

1
BBLR Perlu Nutrisi Tepat !

Untuk merangsang tumbuh kembang


optimal.
Untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
Malnutrisi perinatal  tidak ada catch-up
growth s.d usia 3 tahun  Kelainan
menetap dan anak tetap kecil.
Intervensi Nutrisi Dini yang Cukup dan
Tepat  SANGAT DIANJURKAN.
2
Nutrisi Enteral untuk BBLR

 IDEAL = ASI !
 Bila ASI tdk dapat / tdk mungkin diberikan
 Pertimbangkan Susu Formula dengan
komposisi mendekati ASI.
 Hal yg harus diperhatikan pada Nutrisi
Enteral Neonatus BBLR:
1. Imaturitas Organ.
2. Kandungan & Kebutuhan Nutrien.
3
1. IMATURITAS ORGAN

Refleks mengisap dan menelan  Belum


Sempurna.
Keterbatasan enzim pencernaan.
Cadangan glikogen rendah.
Lambung: kapasitas kecil dan kemampuan
pengosongan lambat.
 Pemberian Terlalu Cepat dan Banyak
Bahaya !
4
2. Kandungan dan Kebutuhan Nutrien
Kebutuhan Cairan Neonatus 7 hari Pertama Setelah Lahir
Berat Lahir (gram)
Umur (hari)
<1000 1000-1500 1500-3000
1 60 60 60
2 80 80 60
3 100 100 80
4 120 120 100
5 120 140 120
6 140 140 140
7 150 150 150
Dikutip dari: management Oof preterm babies, volume 1, 2001, Nutricia 5

Scientific workshop
Rekomendasi Kebutuhan Nutrien BBLR
Nutrien Kebutuhan

Energi 110 – 130 kkal/kgBB/hari


3,0 – 4,0 gram/kgBB/hari
Protein
(7-16% dari total kalori)
5 – 7 gram/kgBB/hari
Lemak
(40-50% dari total kalori)
11 – 15 gram/kgBB/hari
Karbohidrat
(40-60% dari total kalori)
Vitamin & Mineral Bervariasi (RDA)
Dikutip dari : Gomella Nutrional requirement in the neonate 6
ENERGI

Densitas kalori ASI 21 hari I = 67 kkal/100


ml (matur dan prematur).
Susu Formula dg Densitas = ASI  Bisa
untuk BBLR.
Susu Formula dg Densitas > ASI  Lebih
disukai, bl bayi di RS (81 kkal/100 ml atau
24 kkal/fl.oz)  Kalori >>, Volume << 
Menguntungkan (kapasitas lambung kecil
dan restriksi cairan)
7
Energi…

Nutrisi BBLR / Prematur:


 Diberikan bertahap.
 Kenaikan maksimal 20 ml/kgBB/hari.
 Densitas 24 kkal/fl.oz  masih
diperdebatkan  Alternatif lain :
Formula Transisi atau
After Discharge Formula (ADF)

8
Metode Pemberian Nutrisi
Waktu  Bervariasi tgt :
Umur kehamilan / Berat Lahir.
Umur penderita.
Keadaan klinis.
Adaptasi di luar rahim.
Nutrisi Enteral  Mulai hari ke-2 s.d 2-3
minggu kebutuhan terpenuhi.
Bayi asfiksia berat  Mulai hari ke 3 - 5
Nutrisi parenteral  Untuk memenuhi
kebutuhan kalori 9
Nutrisi
Puasa lama membahayakan  hipoglikemi,
dehidrasi, hiperbilirubinemi

Pedoman:
Pada BBLR yang reflek hisap baikberikan ASI
½ jam setelah lahir (ASI Eksklusif)
BBLR yang lemah, ASI lewat sonde lambung
Bila ada indikasi medis , dapat diberikan PASI
(Adapted Infant Formula)
BB < 1250 gr  24 x / hari
1250 – 2000 gr  12 x / hari
> 2000 gr  8 x / hari
Nutrisi Enteral
Keuntungan:
Fisiologis, Aman, Murah dan Lengkap
Kriteria Pemberian:
Tidak ada riwayat muntah atau sekresi cairan
oral berlebihan.
Kembung(-) dan bising usus normal.
Klinis stabil.
BAB (+)
RR < 60 kali permenit

11
Trophic Feeding (Minimal Enteral Feeding)
 Nama lain: Hypocaloric Feeding, Trikle Feeding
atau Gastrointestinal Priming.
 Nutrisi volume kecil, pada BBL < 1500 gram
 Keuntungan:
Meningkatkan feeding tolerance
Sebagai fasilitator untuk kematangan saluran cerna
Menurunkan kadar serum bilirubin
Kenaikan BB lebih cepat
Menurunkan resiko kelainan metabolisme
Memperpendek rawat tinggal di rumah sakit

12
Kerugiannya:
NEC (???)
Insiden NEC lebih rendah drpd nutrisi
parenteral

13
Jenis Formula
Pilihan Pertama  ASI !
Pilihan Kedua  Susu Formula BBLR +
Diencerkan  Dinaikkan bertahap
Caranya:
Pipa nasogastrik atau orogastrik.
Intermitten bolus atau continues.
Intermitten lebih disukai (fisiologis)
Lama pemberian:
2 – 14 hari
Px Tidak Stabil: Volume kecil s.d 2 minggu
pertama 14
Volume Trophic Feeding
BB 500 – 749 gram
Pertama, 0,5 ml tiap 6 jam, dipertahankan atau
dinaikkan 0,5 ml tiap 4 jam, kemudian 1 ml tiap
4 jam.
BB 750 – 999 gram
Pertama, 1 ml tiap 6 jam, dipertahankan atau
dinaikkan 1 ml tiap 4 jam, kemudian 1,5 ml tiap
4 jam.
BB 1000 – 1499 gram
Pertama, 1,5 ml tiap 6 jam, dipertahankan atau
dinaikkan 1,5 ml tiap 4 jam, kemudian 2 ml tiap
4 jam 15
KESIMPULAN
Nutrisi BBLR  Sebaiknya ENTERAL.
Enteral Terbaik  ASI !
Bila ASI (-)  Susu Formula BBLR.
Bayi yg tidak bisa Nutrisi Enteral  Puasa
Jangan Terlalu Lama  Enteral feeding
pada hari ke 2 – 14
Keuntungan Nutrisi Enteral Lebih Banyak:
Merangsang maturitas saluran cerna
BB cepat naik
Memperpendek LOS di RS
16
Terima Kasih

17
KARBOHIDRAT

Sumber KH Susu Fomula: Polimer


Glukosa >> (sirup jagung, maltodekstrin)
Keuntungan Polimer Glukosa:
 Mencapai keseimbangan kandungan KH.
 Tidak menimbulkan bebas osmotik pada
mukosa.
 Hiperosmolaritas Memicu NEC !

18
LEMAK

Sumber Energi Terbesar !  LCPUFA


Manfaat LCPUFA:
 Sumber lemak.
 Untuk perkembangan otak, retina, motorik.
O’Conner dkk (2001) DHA dan AA pada
neonatus prematur:
 Bermanfaat bagi perkembangan visual dan
motorik.
 Perkembangan otak dan kognitif lebih baik.

19
MINERAL

BBLR cenderung Defisit Mineral tertentu.


Nichols: BBLR + ASI  Cenderung
Anemia Def Fe,  Mencegah  Supl. Fe 2
mg/kg/hari
Bishop, King dan Lucas: Bayi prematur 
mineralisasi tulang menurun persisten.

20
Energi…
 Carver dkk (2001)
 BBLR diberi Formula Standar (FS) & ADF
sebelum KRS.
 Hasil:
 Kenaikan BB ADF > FS.
 Panjang Badan ADF > FS.
 Lucas dkk (1992)
 BBLR dengan ADF memiliki pertumbuhan
linier dan kenaikan BB yang lebih baik
daripada BBLR menggunakan Formula
Standar (FS)
21

Anda mungkin juga menyukai