Anda di halaman 1dari 9

TEKNIK DAN

PENGELOLAA
N SATWA LIAR
KELOMPOK 3
Satwaliar adalah satwa yang bertulang belakang, hidup secara liar (sifat dan genitik)
bebas mendapatkan sumberdaya

Cakupan objek (Mamalia,Burung,Reptilia,Amphibia)


Beberapa Pengertian Pengelolaan Satwaliar
•Pengelolaan Satwaliar merupakan suatu teknik untuk membuat lahan
agar menghasilkan satwaliar setiap tahun untuk keperluan rekreasi
(Leopold,1933)

•Pengelolaan Satwaliar merupakan suatu proses yang membuat lahan dan


air agar menghasilkan tumbuhan dan satwaliar yang lestari
(Trippense,1946)

•Pengelolaan Satwaliar merupakan suatu ilmu dan seni yang


memanipulasi adanya perubahan dan interaksi antara habitat dan populasi
satwaliar untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan yaitu agar satwa
dapat hidup dan berkembangbiak normal (Giles, 1969)

•Pengelolaan Satwaliar merupakan seni yang bertujuan bahwa lahan


mampu menghasilkan satwaliar yang sehat dan sejahtera (Bailey,1984)
Tujuan Pengelolaan satwa liar

Pelestarian
- Pemulihan
Populasi
Konservasi/eko
logi

Produksi

Ekonomi
Objek Habitat Darat/Terrestrial

Habitat Darat
- Hutan, Semak belukar, Savana, Padang rumput,
Sawah, Kebun, Pekarangan, Desa, Kota
Keterkaitan dan Pendukung
Pengelolaan Satwaliar
Sejarah Pengelolaan Satwaliar
Dimulai dengan budaya perburuan satwaliar

- Raja Asoka 252 SM melindungi Satwaliar, ikan dan hutan di


negerinya

- Raja Khu Bilai khan Mongolia (1259-1294), melindungi


tempat tertentu untuk perlindungan satwaliar

- Raja William th 1804 Inggris merencanakan inventarisasi


penggunaan lahan termasuk Taman Buru

- Sejarah pengelolaan satwaliar Indonesia tercatat dengan


berdirinya cagar alam Cibodas th 1714

- Perhimpunan Konservasi Alam (Society of Nature


Conservation) dipimpin Dr Koorders (rimbawan)
Populasi satwa liar di alam dapat naik turun, atau stabil.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhinya adalah
- kelahiran (natalitas), kematian (mortalitas), imigrasi dan
emigrasi.
- Selain itu dipengaruhi juga oleh faktor-faktor ekologis
habitatnya, yaitu: ketersediaan pakan, air, tempat
berlindung, perubahan vegetasi, iklim, pemangsaan,
penyakit, bencana alam, dan aktivitas manusia
(vandalisme).

Anda mungkin juga menyukai