Anda di halaman 1dari 35

Indikasi, KI, Efek dan Interaksi Obat

By:
Melawati.O.M.Farm.Klin.,Apt
Pertemuan ke-3
EFEK OBAT

 Efek Obat adalah Perubahan fungsi struktur atau proses sebagai


akibat kerja obat, dimana pada hakekatnya merupakan perubahan
fungsi kuantitaif yang dapat berupa :
1. Kontraksi otot 4. Perubahan aktivitas hormon
2. Sekresi oleh kelenjar 5. Kematian sel
3. Pelepasan Hormaon 6.Perubahankecepatan pembelahan sel

Obat + Reseptor Komplek efek


 Indikasi adalah petunjuk penggunaan obat dalam pengobatan
penyakit ( Terapi ), misalnya:
1. Primperan = antimual / anti muntah
2. As. Mefenamat = Analgetik
 Kontraindikasi adalah keadaan yang berlawanan terhadap
penggunaan terapi obat, misalnya :
1. PCT, tidak diperbolehkan untuk Px yang fungsi hatinya
terganggu.
2. Amoxicillin, tidak diperbolehkan untuk Px yang sensitif
terhadap penisiline.
MACAM – MACAM EFEK OBAT
 Efek Sistemik adalah efek yang diperoleh dari obat yang beredar ke
seluruh tubuh melalui aliran darah.
 Efek Lokal adalah efek yang hanya terjadi pada tempat dimana obat
yang digunakan.
 Efek Terapi adalah efek atau aksi yang merupakan satu-satunya
pada letak primer
1. Terapi Kausal ialah efek obat yang meniadakan penyebab
penyakit.
2. Terapi Simtomatik ialah efek obat yang menghilangkan atau
meringankan gejala penyakit.
3. Terapi Subtitusi ialah efek obat yang menggantikan zat yang
lazim dibuat pada orang yang sakit.
 . Efek Samping ialah efek obat yang tidak diinginkan
untuk tujuan efek terapi dan tidak ikut pada kegunaan
terapi.
 . Efek Teratogen ialah efek obat dimana pada dosis
terpeutik dapat
mengakibatkan cacat pada janin.
 . Efek Toksik ialah aksi tambahan dari obat yamng
lebih berat dibanding efek samping dan merupakan
efek yang tidak diinginkan, hal ini tergantung pada
dosis yang diberikan.
 . Idiosinkrasi ialah efek sutau obat yang secara
kualitatif berlainan sekali dengan efek terapi
normalnya.
 . Fotosensitasi ialah efek kepekaan yang berlebihan
terhadap cahaya yang timbul akibat penggunaan obat.
INTERAKSI OBAT
• Menguntungkan
• Merugikan
Interaksi yang menguntungkan :
1. Penisilin dengan Probenesid.
Probenesid hambat sekresi Penisilin di tubuli ginjal
kadar penisilin Efektivitas

2. Kombinasi obat Hipertensi


Efektivitas ES
INTERAKSI OBAT

3. Kombinasi obat Antiasma Efektivitas


4. Kombinasi obat Antidiabet Efektivitas
5. Kombinasi Antibiotik antipseudomonas
6. Kombinasi obat Antikanker Efektivitas
7. Kombinasi obat Antituberkulosa Efektivitas
8. Kombinasi obat Antik HIV Resistensi
9. Kombinasi obat Antihepatitis Efektivitas
10. Kombinasi obat untuk H pylori Efektivitas
11. Kombinasi obat Antibiotik b laktam dg laktamase Efektivitas
12.Kombinasi Sulfametoksazol dg Trimetroprim Efektivitas
13.Antagonisme efek toksik obat oleh antidot masing2 Efektivitas
INTERAKSI OBAT

Polifarmasi mempermudah interaksi obat


Penelitian 1977
pasien yang dapat sampai 5 macam obat
insidens E S 3,5 %
pasien yang dapat 16-20 macam obat
insidens E S 54 %

Interaksi obat penting secara klinik jika berakibat


• meningkatkan toksisitas dan atau
• mengurangi efektifitas
terutama untuk obat dengan indeks terapi yang rendah
INTERAKSI OBAT

Insidens interaksi obat dalam klinik sukar diperkirakan karena

1. Dokumentasi masih saangat kurang.


2. Lolos dari pengamatan karena kurangnya pengetahuan
akan mekanisme dan kemungkinan terjadinya interaksi,
toksisitas idiosinkrasi
efektifitas keparahan penyakit
3. Kejadian /keparahan interaksi dipengaruhi oleh variasi
individual.manula, disfungsi hati, ginjal dll
INTERAKSI OBAT
Terbagi 3 kategori:
1. Interaksi farmaseutik /Inkompatibilitas
2. Interaksi farmakokinetik
3. Interaksi farmakodinamik
INTERAKSI OBAT

1.Interaksi farmaseutik/inkompatabilitas

• terjadi diluar tubuh


• obat saling tidak tercampur
• interaksi secara fisika/kimia
• kadang dapat diamati [endapan, perubahan warna,
timbul gas, lembab pada serbuk dll.]
-------- in aktivasi obat

Dokter : interaksi antar obat suntik [obat/vehicle]


interaksi obat suntik dgn cairan infus
[lebih 100 macam obat tidak dapat dicampur]
INTERAKSI OBAT

Obat A Obat B Efek


Gentamisin Karbenisilin Inaktif
Penisilin G vitamin C Inaktif
Amfoterisin B garam fisiologis/ringer Endapan
Fenitoin dekstrosa 5 % Endapan
INTERAKSI OBAT

2.Interaksi farmakokinetik

terjadi jika salah satu obat mempengaruhi ADME obat kedua, sehingga kadar
plasma obat kedua meningkat atau menurun toksisitas
efektivitas

Interaksi fk ini tidak dapat diekstrapolasikan dengan obat lain yang segolongan,
karena terdapat variasi sifat sifat fisikokimia variasi sifat farmakokinetik

Contoh : Simetidin tdk = H2 Bloker lainnya


: Terfenadin tdk = dgn antihistamin nonsedatif lain
INTERAKSI OBAT

Interaksi Farmakokinetik dibagi dalam :

a. Interaksi dalam Absorbsi


b. Interaksi dalam Distribusi
c. Interaksi dalam Metabolisme
d. Interaksi dalam Eksresi
INTERAKSI OBAT

A. INTERAKSI DALAM ABSORBSI

1. Interaksi langsung
Interaksi fisika atau kimia antar obat dlm lumen GI sebelum abs dpt
mengganggu proses penyerapan obat
(Umumnya abs obat akan menurun)
Ini dpt diatasi dgn mengatur jarak pemberian ke dua obat

Contoh :
Tetrasiklin dgn kation polivalen (Ca, Mg, Al, Fe) komplek
Digoksin, digitoksin dgn Adsorbensia (carb adsorben, kaolin)
INTERAKSI OBAT

2. Perubahan pH cairan GI

Cairan GI yang alkalis (akibat antasida, H2 Bloker atau penghambat pompa


Proton kelarutan obat brsft asam
kelarutan obat brsft basa
Contoh :
Obat A Obat B Efek
Antasid, H2 Bloker Aspirin, Glibenklamid, Kelarutan obat B
Pnghmbt pompa proton Gliplizid, Tolbutamid Absorbsi obat B
Antasid Fe pH lambung Abs obat B
Vitamin C Fe pH lambung Abs obat B
INTERAKSI OBAT

3. Perubahan wkt pengosongan lambung dan transit usus

Semakin cepat obat sampai di usus (cpt pengosongan lambung)


Semakin cepat pula obat di absorbsi kdr dlm drh cpt
Demikian sebaliknya……

Obat yang memperpendek waktu transit usus (WTU) akan mengurangi


jumlah absorbsi obat (biovavailabilitas )
Demikian sebaliknya……
Obat A Obat B Efek
Metoklopramid, laksan, Parasetamol, Diazepam, Obat A memperpendek PL
Mg(OH)2
Contoh : dlm antasid Propanolol Mempercpat absobsi obat B
sda Digoksin, Prednison, Obat A memperpendek WTU
Dikumarol Bioavailabilitas obat B
INTERAKSI OBAT

4. Efek toksik pada saluran GI

Terapi dengan Asam mefenamat, Neomisin dan Kolkisin


sindrom malabsorbsi absorbsi obat lain trgnggu
Contoh :

Obat A Obat B Efek


Neomisin Vitamin B12, Penisilin V, Obat A me – i absorb obat B
Digoksin
Cari contoh lainnya………….!!!
INTERAKSI OBAT

5. Mekanisme tidak diketahui

Beberapa obat mengurangi absorbsi obat lain dengan mekanisme


kerja yang tidak diketahui
Contoh :
Obat A Obat B Efek
Al(OH)3 Propanolol, Indometazin, Obat A mengurangi jmlh
INH absorbsi obat B
Antasid Fenitoin, simetidin, sda
Ranitidin dan Klorpromazin
Furosemid Fenitoin sda
B. INTERAKSI DALAM DISTRIBUSI

1. Interaksi Dalam Ikatan Protein Plasma


- Ikatan obat dengan protein plasma amat tergantung dari sifat keasaman atau
kebasaan obat tersebut.
- Terjadi kompetisi obat untuk berikatan dengan protein yang sama karena jumlah
protein darah terbatas
- Tergantung kadar dan afinitas obat, maka ikatan obat A dg protein dapat digeser
oleh obat B sehingga efek/toksisitas obat A.
Contoh :
Obat A Obat B Efek
Warfarin Fenilbutazon, Salisilat, Fenitoin, Pendarahan
as. Mefenamat, Sulfinpirazol dll
Tolbutamid, Klorpropamid Fenilbutazon, Salisilat Hipoglikemik

Fenitoin Fenilbutazon, Salisilat, valproat Toksisitas Fenitoin


C. INTERAKSI DALAM METABOLISME

1. Hambatan Metabolisme
2. Induksi Enzim Metabolisme
3. Perubahan Aliran Darah
4. Gangguan Eksresi empedu dan Sirkulasi Enterohepatik
1. Hambatan Metabolisme
SUBSTRAT PENGHAMBAT EFEK
Siklosporin Ketokonazol, Ertromisin, Kadar siklosporin
Verapamil Dosis
Metoprolol Quinidin Kadar Metoprolol , Bradikardia

Fenitoin Simetidin Kadar Fenitoin


2. Induksi Metabolisme

SUBSTRAT PENGINDUKSI EFEK


Siklosporin Rifampisin Kadar siklosporin
Imunosupresi
Teofilin Fenobarbital, Merokok Kadar Teofilin , Dosis

Parasetamol Etanol, INH Hepatotoksisik

3. Gangguan Eksresi empedu dan Sirkulasi Enterohepatik

SUBSTRAT PENGHAMBAT EFEK


Rifampisin Probenesid Ekskresi rifampisin

Estogen (Kontrasepsi oral) Antibiotik Spektrum luas Daya reabsorbsi

Cari yang lainnya….!


D. INTERAKSI DALAM EKSRESI

1. Gangguan ekskresi ginjal akibat kerusakan ginjal oleh obat


2. Kompetisi untuk sekresi aktif di tubulus ginjal
3. Perubahan pH urin
4. Perubahan kesetimbangan Na tubuh total

1. Obat-obat yang dapat merusak ginjal, jika diberikan bersama obat lain yang
eliminasinya terutama melalui ginjal akumulasi obat tersebut
toksik
Contoh :

Obat A Obat B Efek


Amfoterisin B flusitosin Kadar flusitosin
Depresi sumsum tulang
Aminoglikosida ,siklosporin digoksin Kadar digoksin dan Efek toksik
2. Kompetisi untuk sekresi aktif di tubulus ginjal
3. Perubahan pH urin
4. Perubahan kesetimbangan Na tubuh total
Contoh :

Obat A Obat B Efek


2. Digoksin Kuinidin,Verapamil, sekresi digoksin di tub ginjal
dan abs di usus halus
3. Salisilat Na bic Nabic membasakan urin
Ionisasi dan Eksresi salisilat
4. Diuretik, AINS litium Keracunan litium
INTERAKSI FARMAKODINAMIK

• Interaksi pada tingkat reseptor (antagonis


pada reseptor)
Reseptor Agonis Antagonis
Histamin H2 Histamin Simetidin, ranitidin,
nizatidine
Dopaminergik Dopamin Haloperidol, Fenotiazin
• Interaksi fisiologis (antagonis fisiologis) 
bekerja pada organ yang sama, reseptor
berbeda
OBAT A OBAT B EFEK
Antidiabetik Beta bloker Efek obat A
Aminoglikosid Furosemid Oto dan Nefro
toksisitas
• Perubahan keseimbangan cairan dan
elektrolit
– Terutama berpengaruh pada obat jantung,
transmisi neuromuskular dan ginjal

OBAT A OBAT B EFEK

Digitalis Diuretik, amfoteresin B Hipokalemi oleh obat B


toksisitas obat A
Antihipertensi AINS Retensi air dan garam oleh B
Efek obat A
INTERAKSI LAIN-LAIN

Obat A Obat B Efek

L DOPA Vitamin B6 Efek Antiparkinson obat A


Spironolakton Aspirin Efek diuretik A
Klonidin Sotalol TD
Istilah-istilah pada interaksi obat-reseptor

• Agonis
• Antagonis (penghambat/blocker)
– Kompetitif : dapat diatasi dengan
peningkatan dosis
– Non kompetitif : tidak dapat diatasi dengan
peningkatan dosis
• Agonis/antagonis parsial
• Antagonis reversibel
• Antagonis irreversibel
Cari Istilah-istilah berikut :

• TAKIFILAKSIS
• DESENSITISASI
• TOLERANSI
• RESISTENSI
PRINSIP UTAMA PEMAKAIAN OBAT

Efek farmakodinamik class effect


Efek farmakokinetik non class effect

• GUNAKAN OBAT SESEDIKIT MUNGKIN


• MINUM OBAT DENGAN AIR PUTIH
• HATI-HATI PEMAKAIAN OBAT DENGAN
A. BATAS KEAMANAN SEMPIT
B. PASIEN USIA LANJUT
C. PASIEN PENYAKIT PARAH
D. PASIEN DISFUNGSI HATI DAN GINJAL
INTERAKSI OBAT

1. Captopril vs Furosemide

Efek Captopril

2. Captopril vs Diazepam

Efek Captopril
33
3. Metronidazol vs Cimetidin

Cimetidin menghambat
metabolisme Metronidazol

4. Furocemid vs Ibuprofen

 Resiko nefrotoxik
 Ibuprofen Antagonis efek
diuretika 34

Anda mungkin juga menyukai