Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=T-GTWxo88zU
B. SEBAB
Salah satu besarnya pengaruh
limbah cair batu bara di Sungai Karang Mumus
tercemar sedang sampai tercemar berat. Sungai Karang
Mumus masuk status mutu air kelas II. Menurut
Yuliana (2013) masyarakat bantaran Sungai Karang
Mumus khusus Kelurahan Bandara, Samarinda
mengetahui kondisi kualitas air sungai buruk tetapi
tetap memanfaatkannya untuk MCK (Mandi Cuci Kakus)
karena belum memiliki PDAM(Perusahaan Daerah Air
Minum).Faktor yang mempengaruhi kualitas
air sungai, antara lain aktivitas :
1. limbah cair batubara
2. Limbah masyarakat
KAJIAN PERSEBARAN SPASIAL KUALITAS AIR SUNGAI KARANG
MUMUS, SAMARINDA, KALIMANTAN TIMUR Analysis Spatial
Distribution of Water Quality in Karang Mumus River, Samarinda,
Kalimantan Timur
1. Limbah cair batubara
Pada tahun 2016 Forum Satu Bumi merupakan gabungan LSM dan
Organisasi Mahasiswa yang melakukan aksi peringatan Hari Air Sedunia
2016 dengan aksi pemasangan spanduk himbauan untuk menyelamatkan
air, melukis kebangkrutan lingkungan, dan orasi yang dipusatkan di Gang
Nibung, Jalan Sutomo Samarinda. indrustri batu bara Data yang dilansir
Forum Satu Bumi menyebutkan, DAS Karang Mumus telah dikepung usaha
pertambangan batubara yang luasnya mencapai 12.236,4 hektar atau
sekitar 55,2% dari wilayah DAS Karang Mumus.
Di bagian hulu, ada 12 areal pertambangan batubara. Aktivitas ini
berkontribusi besar terhadap pencemaran dan pendangkalan Sungai
Karang Mumus,”ungkap Merah Johansyah, Dinamisator Jatam Kaltim
dalam orasinya.
https://www.mongabay.co.id/2016/03/28/karang-
mumus-sungai-vital-di-samarinda-yang-harus-
diselamatkan/amp/
2. Limbah Masyarakat
Meminjam data dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda,
setiap hari Kota Tepian memproduksi sampah sebanyak 800
ton. Namun, yang masuk ke tempat pembuangan akhir (TPA)
Bukit Pinang, tidak lebih dari 500 ton. Lalu sisanya sampah
salah satunya lari kesungai
Kepala DLH Samarinda Nurrahmani, menjawab selisih jumlah
tersebut tercipta karena tidak semua masyarakat membuang
sampah ke TPS yang tersebar. “Ada sampah yang dibakar dan
dibuang ke sungai. Bahkan, ada yang dibiarkan berserakan
begitu saja,” kata Yama, sapaan karibnya.
https://kaltim.idntimes.com/news/kaltim/yuda-almerio-pratama-lebang/tak-efektif-perda-pengelolaan-sampah-di-
samarinda-direvisi/full 26 Juli 2019
C. AKIBAT
Kerusakan tersebut ditandai antara lain: Terjadinya banjir karna
luapan sungai karang mumus dan luas lahan kritis yang mencapai
9.106 ha dari luasan DAS 32.196,3 ha, meningkatnya intensitas
kejadian banjir serta status mutu air di kelas II dan cenderung
menurun ke kelas III. Kerusakaan tersebut menyebabkan ketahanan
air menurun dan merugikan masyarakat. pemukiman dan lahan
terbuka 0,46% dan pertambangan meningkat 2% dari luasan DAS.
Luasan hutan menurun 56,10% dan badan air (rawa) dari luasan DAS.
Berdasarkan analisis kesesuaian lahan, penggunaan lahan yang tidak
sesuai dengan kemampuan lahan seluas 22.538,77 Ha atau 70,32%,
sedangkan wilayah yang sesuai 7.331,59 Ha (22,87%) dan penggunaan
lahan yang sesuai bersyarat dengan kemampuan lahan seluas 2.181,09
Ha (6,8%) dari luas Sub DAS Karang Mumus. Kondisi tersebut
menyebabkan berkurangnya daerah tangkapan air, daerah retensi air
JRNAL PENYUSUNAN AKSI RESTORASI SUB DAS KARANG MUMUS
dan menurunnya kualitas air. DALAM PERSPEKTIF KETAHANAN AIR
https://www.antaranews.com/berita/697733/ekologi-sungai-karang-mumus-di-
Dan kerusakan ekologi SKM samarinda-alami-kerusakan
https://www.merdeka.com/peristiwa/luapan-sungai-karang-mumus-
diduga-jadi-penyebab-banjir-samarinda.html
Kerusakan Ekologi
Samarinda (ANTARA News) - Sungai Karang
Mumus (SKM) di Kota Samarinda, Kaltim, terdapat
tiga titik kritis kerusakan, sehingga perlu
mendapat perhatian karena masih berfungsi
sebagai sumber air bersih, pengendali banjir,
penyelamat ekologi, dan berpotensi jadi hutan
lindung. "Tiga titik kritis kerusakan pada SKM
adalah berada di bagian hulu, tengah, dan bagian
hilir," ujar Yustinus Sapto Hardjanto, Co Founder
Sekolah SKM saat menjadi pembicara dalam
Seminar Lingkungan bertajuk "Potret Hidup
Bantaran Sungai Karang Mumus" yang digelar
IMAPA (Ikatan Mahasiswa Pencinta Alam) Unmul
Samarinda,
Pewarta: M.Ghofar
Editor: AA Ariwibowo
https://www.antaranews.com/berita/697733/ekologi-
sungai-karang-mumus-di-samarinda-alami-kerusakan
D. SOLUSI
1. Perhatian terhadap sampah harus menjadi prioritas
2. PROGRAM
NORMALISASI
1. TRIBUNKALTIM.CO SAMARINDA - Pemerintah Kota
(Pemkot) Samarinda terus berupaya mewujudkan
Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) yang berada di
bantaran Sungai Karang Mumus .
Salah satu titik yang akan dibenahi berlokasi dikawasan
sekitar jembatan 1 hingga jembatan 2 Samarinda Kota.
"Kita berharap, sudah ada warga kita yang disegmen
sekitar SKM 1 maupun 2 telah memahami Program Kota
Tanpa Kumuh (Kotaku) ini.
Pemkot Samarinda juga berniat membantu menyewakan
tempat tinggal selama 3 bulan bagi warga yang memiliki
dokumen kepemilikan rumah.
"Dibantu nanti 3 bulan.
Supaya itu juga bisa dipersiapkan (dananya) kawan-
kawan di BPKAD (Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah)," paparnya.
Kepala Bappeda Kota Samarinda juga mengungkapkan,
Penulis: Cahyo Wicaksono Putro
Editor: Rafan Arif Dwinanto
bahwa biaya sewa tempat relokasi tersebut cukup
murah.
https://kaltim.tribunnews.com/2019/05/07/warga-bantaran-
sungai-karang-mumus-senang-program-kotaku-tapi- Dan setidaknya dapat menjadi tempat tinggal sementara.
keluhkan-kondisi-air-sungai.
2. Isran Noor menyarakan program yang
akan dilakukan oleh pemerintah, baik Provinsi
Kaltim maupun Kota Samarinda hendaknya
difokuskan pada normalisasi aliran sungai
tersebut.“Jika normalisasinya berjalan baik
maka banjir akan berkurang. Isran Noor
mendengarkan laporan terkait program
maupun perkembangan proyek pembangunan
infrastruktur di Kaltim dari Kepala Dinas
PUPR Kaltim HM Taufik Fauzi yang didampingi
Kabid Sumber Daya Air Irhamsyah beserta
jajarannya. Proyek yang dilaporkan di
antaranya pembangunan Jembatan Mahakam
Pewarta: Arumanto Kembar, jalan tol, bendungan, jalan ring road
Editor: Andi Jauhary
menuju bandara APT Pranoto serta
https://www.antaranews.com/berita/81599 penanganan dan pengendalian banjir di
6/normalisasi-sungai-karang-mumus-
solusi-anggulangi-banjir-di-samarinda Samarinda.
SEKIAN & TERIMA KASIH