Anda di halaman 1dari 42

PENGATURAN & PENGENDALIAN MUTU

PELAYANAN KEPERAWATAN FG-1

• Chiquita Pramesta 1506689995 • Intan Sari Putri 1506733346


• Fabrilla Hasti Endah 1506690095 • Kanza Salsabila 1506728440
• Faradila Prameswari 1506689875 • Sanvia Dwi N 1406575821
TUJUAN PRESENTASI

Untuk mengetahui definisi dan tujuan pengarahan

Untuk mengetahui prinsip-prinsip pengarahan: motivasi, komunikasi, dan


delegasi

Untuk mengetahui kegiatan pengelola asuhan keperawatan dalam


pengarahan

Untuk mengetahui konsep dasar dan tujuan pengendalian

Untuk mengetahui standar pengendalian mutu pelayanan keperawatan


dengan konsep JCI
OUTLINE PRESENTASI
• Pendahuluan
• Pembahasan:

1. Definisi dan Tujuan Pengarahan

2. Prinsip-Prinsip Pengarahan: Motivasi, Komunikasi, dan Delegasi

3. Kegiatan Pengelola Asuhan Keperawatan dalam Pengarahan

4. Konsep Dasar dan Tujuan Pengendalian

5. Standar Pengendalian Mutu Pelayanan Keperawatan dengan


Konsep JCI
• Kesimpulan
PENDAHULUAN
Manajemen keperawatan membantu perawat
dalam memberikan intervensi kepada klien

Pengarahan dan pengendalian merupakan


bagian dari proses yang diperlu dilakukan oleh
seorang manajer atau leader kepada perawat
sebelum melakukan tindakan kepada klien

Perawat perlu mengetahui proses pengarahan


dan pengendalian untuk melakukan intervensi
yang tepat
PENGARAHAN (DIRECTING)
Pengertian & Tujuan Pengarahan (Directing)

“Pemberian tugas, instruksi, ataupun pedoman yang jelas


terhadap suatu pekerjaan sehingga staf dapat memahami
apa yang diharapkan dan dapat berespon sesuai tujuan”

Tujuan Pengarahan :

Mengusahakan
Menciptakan kerja Mengembangkan Menumbuhkan rasa suasana lingkungan
sama yang lebih kemampuan dan memiliki dan menyukai kerja yang dapat
efisien keterampilan staf pekerjaan meningkatkan motivasi
dan prestasi kerja staf

(Marquis & Huston, 2012)


Aktivitas dalam
fungsi pengarahan Motivasi

Manajemen
Konflik atau Komunik
penyelesaia asi
n masalah

Pendelegasian

(Marquis & Huston, 2012)


MOTIVASI

Motivasi merupakan kekuatan dalam diri individu yang


dapat mempengaruhi atau mengarahkan perilaku
dirinya

Motivasi → mendorong perawat melakukan tindakan asuhan


keperawatan yang sesuai, sehingga klien memperoleh hasil
yang diharapkan dari tindakan keperawatan yang telah
dilaksanakan

(Marquis & Huston, 2012)


Teori Motivasi

Vroom McClelland Maslow McGregor

• Ekspektansi • Seseorang • Seseorang • Persepsi dan


seseorang dapat dapat perlakuan
mengenai termotivasi termotivasi manajer
lingkungannya karena tiga karena kepada
atau kejadian kebutuhan berbagai individu akan
tertentu akan dasar: prestasi, macam hal, berdampak
mempengaruhi afiliasi, dan mulai dari pada seberapa
perilaku kekuasaan kebutuhan baik organisasi
psikologis untuk tersebut
bertahan di berfungsi
lingkungan
maupun ketika
dibutuhkan

(Marquis & Huston, 2012)


Strategi Motivasi Efektif

Memiliki ekspektasi yang Mengembangkan tujuan


Mengetahui keunikan tiap
jelas dan menyampaikan yang dapat membangun
individu
secara efektif semangat

Mengapresiasi atas Ciptakan kepercayaan


Adil dalam menghadapi
perilaku yang diinginkan dan hubungan saling
permasalahan yang ada
secara konsisten membantu

Tegas dalam mengambil


suatu keputusan dan
menggunakan
pendekatan yang sesuai

(Marquis & Huston, 2012)


KOMUNIKASI

Pengertian

• Suatu proses pertukaran pikiran,


pesan/ informasi yang terjadi
antara dua orang atau lebih
baik melalui tulisan, telepon,
verbal (langsung), dan
nonverbal.
• Unsur  pengirim, penerima,
pesan

(Marquis & Huston, 2012)


•Memahami dan menggunakan
Leadership role

• Memahami jaringan komunikasi dengan

Management
function
komunikasi informal yang sesuai
tepat
•Berkomunikasi jelas dan tepat • Menentukan model komunikasi yang
•Sensitif dalam menafsirkan tepat
pesan • Mempersiapkan komunikasi tertulis
•Menjadi role model pendengar • Konsultasi dengan disiplin lain terkait
aktif dan asertif overlapping
•Menunjukkan keseimbangan • Membedakan ‘informasi’ & ‘komunikasi’
komunikasi verbal dan • Mejaga kerahasiaan pekerja dan klien
nonverbal • Memastikan diri da pekerja mampu
memanfaatkan teknologi komunikasi
•Menggunakan strategi • Menggunakan kemampuan dinamika
komunikasi kelomppok
•Maksimalkan fungsi kelompok
•Seimbang dengan komunikasi
berbasis teknologi

(Marquis & Huston, 2012)


Strategi Komunikasi Efektif

Memahami struktur dan


Pengkajian komunikasi siapa yang akan Bukan komunikasi yang
organisasional terdampak atas bersifat satu arah
pengambilan keputusan

Memastikan bahwa Multiple komunikasi jika


Simpel, jelas, dengan penerima pesan memungkinkan dan jika
keakurasian yang tinggi memahami pesan yang pesan benar-benar
disampaikan penting

Hindari pemberian
informasi yang tumpang
tindih dan kurang
penting

(Marquis & Huston, 2012)


DELEGASI

Dalam keperawatan, delegasi yaitu perawat memberikan


pengarahan kepada perawat- perawat lain dalam
pelaksanaan tugas untuk mencapai tujuan organisasi

5 benar delegasi :

Benar Benar arahan/ Benar


Benar tugas Benar orang
keadaan komunikasi pengawasan

(Marquis & Huston, 2012)


Strategi Delegasi Efektif

Mengidentidfikasi
Membuat perencanaan keterampilan yang
Memilih staf yang mampu
ke depan diperlukan dan tingkat
pendidikan

Menjadi role model dan


Tujuan komunikasi jelas Memberdayakan delegasi
memberikan bimbingan

Mengatur deadline dan


Evaluasi kinerja Pemberian penghargaan
monitor progress

(Marquis & Huston, 2012)


Memberi pengarahan tentang penugasan kepada Ketua Tim atau
Perawat Primer

Memberi evaluasi kepada staf yang melaksanakan tugas


dengan baik
Kegiatan
Pengelola Memberi motivasi dalam meningkatkan pengetahuan,
keterampilan dan sikap
Asuhan
Menginformasikan hal-hal yang dianggap penting dan
Keperawatan berhubungan dengan asuhan keperawatan pasien

dalam
Mengatasi konflik dan masalah yang terjadi
Pengarahan
(Directing) Membimbing bawahan yang mengalami kesulitan dalam
melaksanakan tugasnya

Memfasilitasi kolaborasi dengan anggota tim kesehatan yang lain


(Suarli & Bahtiar, 2009)
PENGENDALIAN (CONTROLLING)
Pengertian & Tujuan Pengendalian (Controlling)

Kegiatan melihat apakah Tujuan Pengarahan :


sesuatu dilaksanakan
sesuai dengan rencana
Menentukan kesuksesan atau
yang disepakati, instruksi keberhasilan suatu pelayanan
yang telah diberikan, serta perawatan
prinsip-prinsip yang telah
dilakukan
Cara untuk belajar serta
mengembangkan kemampuan diri
& profesionalitas
Pengendalian mutu 
upaya mempertahankan
kualitas agar asuhan Mutu layanan  terpenuhinya standar
keperawatan yang profesi dalam pelayanan dan
diberikan sesuai dengan terwujudnya hasil yang diharapkan
standar yang ditetapkan
(Marquis & Huston, 2012)
STANDAR PENGENDALIAN MUTU PELAYANAN
KEPERAWATAN DENGAN KONSEP JCI
INTERNATIONAL PATIENT SAFETY
GOALS (IPSG)

Meningkatkan Meningkatkan
Identifikasi pasien
komunikasi yang keamanan High-
dengan benar
efektif Alert Medications

Pelayanan operasi Menurunkan risiko Menurunkan risiko


yang benar infeksi pasien jatuh

(Joint Commission International, 2017)


Analisa Kasus

Identifikasi pasien • Perawat melakukan identifikasi (nama, tanggal lahir, gelang


pengenal) kepada Tn. K dengan benar sebelum melakukan
dengan benar perawatan dan prosedur

• Perawat : Permintaan/order atau hasil tes lengkap


Meningkatkan didokumentasikan dan dibaca ulang oleh perawat, kemudian
dikonfirmasi kembali
komunikasi yang • Klien : Perawat menjelaskan kepada klien dan keluarga
efektif mengenai kondisi klien dan tindakan yang akan diberikan
kepada klien

Meningkatkan • Mencatat efek samping dari obat yang diberikan


keamanan High- • Mengelola obat sesuai dengan indikasi, seperti agen
mucolyctic (mucomyst)
Alert Medications
Analisa Kasus (Lanjutan..)

Menurunkan risiko infeksi


• Perawat mencuci tangan sesuai dengan prosedur, dilakukan
sebelum dan sesudah tindakan
• Perawat melakukan proses desinfeksi dan sterilisasi dengan
cara yang tepat saat pemasangan NRM, Infus, NGT, dan
kateter
• Perawat menggunakan universal precaution (sarung tangan
& masker)
• Perawat mengedukasi klien dan keluarga untuk berpartisipasi
dalam penerapan upaya pencegahan dan pengendalian
infeksi di ruang rawat
Analisa Kasus (Lanjutan..)

Menurunkan risiko pasien jatuh


• Perawat menyediakan alas kaki yang tidak licin bagi
pasien
• Perawat memastikan penerangan lampu memadai
• Perawat mengedukasi keluarga untuk mendampingi
dan membantu klien saat melakukan mobilisasi
ACCESS TO CARE AND CONTINUITY OF
CARE (ACC)

Skrining
Continuity
untuk Masuk Masuk ke RS
of Care
ke RS

Discharge,
Transfer
Referral, & Transportasi
Pasien
Follow-Up
(Joint Commission International, 2017)
ANALISIS KASUS

Skrining untuk
Masuk ke RS Continuity of Care
Masuk ke RS

• Tn. K di skrining • Tn. K di rawat di • Perawatan Tn. K


untuk ruang perawatan telah
diidentifikasi karena RS dikoordinasikan
kebutuhan memiliki proses dengan praktisi
perawatan untuk menerima perawatan
(memerlukan pasien rawat kesehatan
infus, NGT, dan inap
kateter)
PATIENT AND FAMILY RIGHT (PFR)

Berusaha
menanyak
Mengident
Menginfor an
ifikasi,
masikan keluarga Mengeduk
melindungi Melakukan
pasien terkait asi staff
, dan informed
terkait hak pengobat terkait hak
memprom consent
yang an yang pasien
osikan hak
dimilikinya dijalani
pasien
oleh
pasien

(Joint Commission International, 2017)


STANDAR PFR
PFR.1
RS bertanggungjawab untuk menyediakan dukungan kepada pasien selama proses pengobatan
•Tidak memandang budaya, bahasa, dan kondisi fisik pasien
•Merahasiakan informasi selama masa pengobatan
PFR.2
Hak pasien untuk mendapatkan keseluruhan informasi terkait pengobatan
•Pasien dan keluarga dapat menolak terkait pengobatan yang diberikan

PFR.4
Pasien memiliki hak untuk di informasikan terkait suatu ha dalam bahasa yang dipahaminya

PFR.5
Hak pasien untuk mengetahui informasi akan suatu persetujuan yang diambil
•Pasien di informasikan terkait prosedur operasi, anastesi, maupun pemasangan infus, dsb
•Pasien dan keluarga mendapatan informasi aadekuat terkait kondisi kesehatan
ASSESSMENT OF PATIENT (AOP)
• Semua pasien yang dirawat di rumah sakit
memiliki kebutuhan perawatan kesehatan
AOP.1
yang diidentifikasi melalui proses penilaian
yang telah ditetapkan oleh rumah sakit.

• Semua pasien dinilai ulang pada interval berdasarkan


kondisi dan pengobatan mereka untuk menentukan
AOP.2 tanggapan mereka terhadap pengobatan dan
merencanakan untuk melanjutkan perawatan atau
pembebasan.

• Individu yang berkualifikasi melakukan penilaian dan


AOP.3
penilaian ulang.

(Joint Commission International, 2017)


LANJUTAN…
• Petugas medis, perawat, dan orang lain yang
bertanggung jawab untuk perawatan pasien,
AOP.4 berkolaborasi untuk menganalisis dan mengintegrasikan
penilaian pasien dan memprioritaskan kebutuhan
perawatan pasien yang paling mendesak / penting.

• Layanan laboratorium tersedia untuk memenuhi


kebutuhan pasien, dan semua layanan tersebut
AOP.5
memenuhi standar, hukum, dan peraturan lokal dan
nasional yang berlaku.

• Layanan pencitraan radiologi dan diagnostik tersedia


untuk memenuhi kebutuhan pasien, dan semua layanan
AOP.6
yang memenuhi standar, hukum, dan peraturan lokal dan
nasional yang berlaku.
(Joint Commission International, 2017)
ANALISIS KASUS

AOP 1 AOP 2 AOP 4

• Tn. K telah • Perawat • Perawat


dilakukan mengevaluasi berkolaborasi
anamnesa dan efektivitas dengan tenaga
pemeriksaan fisik penggunakan kesehatan
untuk NGT, infus, dan lainnya untuk
menentukan kateter pada Tn. menentukan
pemenuhan K prioritas
kebutuhan dasar kebutuhan
yang diperlukan perawatan
selama pasien di pasien
rawat inap
ANALISIS KASUS (LANJUTAN..)

AOP 5 AOP 6

• Tn. K telah di lakukan uji • Pada Tn. K telah


laboratorium berupa dilakukan ujia diagnostik,
darah, elektrolit, dan uji yaitu radiologi terhadap
sputum sesuai dengan kondisi paru-paru sesuai
prosedur dengan prosedur
CARE OF PATIENT (COP)

Perawat harus merencanakan dan memberikan asuhan


keperawatan yang spesifik pada tiap pasien

Melakukan monitoring pasien, mendokumentasi serta


Proses mengkomunikasikan kondisi dan efektivitas tindakan
Mengintegrasikan & keperawatan

Mengkoordinasikan
Pelayanan Kesehatan Evaluasi asuhan keperawatan secara periodik
pada Pasien
Setiap asuhan keperawatan yang diterapkan harus
dilakukan hingga selesai

Perawat perlu merencanakan proses follow-up


(Joint Commission International, 2017)
MEDICATION MANAGEMENT AND USE
(MMU)

Pengertian

• Obat adalah komponen penting dari perawatan yang


diberikan kepada pasien dan digunakan untuk
perawatan diagnostik, simtomatik, pencegahan, kuratif,
dan paliatif dan penanganan penyakit dan kondisi.

Prinsip pengelolaan obat  aman dan efektif

• Kolaborasi kesehatan multidisiplin


• Proses manajemen pengobatan

(Joint Commission International, 2017)


PROSES MANAJEMEN PENGOBATAN

Pemesanan
Organisasi dan Pemilihan dan
Penyimpanan dan pengiriman
manajemen pengadaan
obat

Mempersiapkan
dan Administrasi Pemantauan
mengeluarkan

(Joint Commission International, 2017)


Standar I : Organisasi & Manajemen

• Penggunaan obat di RS sesuai dengan peraturan perUUan yang berlaku,


terdapat arahan dan pengawasan apoteker berlisensi serta diatur untuk
memenuhi kebutuhan pasien.

• Pengembangan dan penerapan antibiotik secara hati-hati.

Penggunaan
berlebihan dan • bakteri resisten dan
penyalahgunaan komplikasi
antibiotik

• pencegahan dan
Kegiatan
pengendalian infeksi kepada
penilaian
perawat, pasien, keluarga

(Joint Commission International, 2017)


Standar II: Standar III:
Pemilihan & Pengadaan Penyimpanan
• Obat disimpan dengan
Pemilihan obat-obatan yang benar dan aman.
tepat untuk peresepan atau • Obat darurat tersedia,
disimpan rapi, dipantau,
permintaan atau persediaan
dan aman saat
dapat tersedia dengan disimpan di apotek.
mudah. • Rumah sakit memiliki
sistem recall obat.
(Joint Commission International, 2017)
Standar IV: Standar V :
Pemesanan & Mempersiapkan &
Pengiriman Obat Mengeluarkan
• Penyajian, pemesanan, • Obat-obat disiapkan dan
pengarsipan diatur oleh disalurkan dalam
kebijakan dan prosedur. lingkungan yang aman dan
• Rumah sakit mendefinisikan unsur- bersih.
unsur pesanan atau resep • Suatu sistem digunakan
lengkap. untuk mengeluarkan obat
• Rumah sakit mengidentifikasi dengan aman dalam dosis,
orang-orang yang memenuhi kepada pasien, dan waktu
syarat yang diizinkan untuk yang tepat.
meresepkan atau memesan
obat-obatan.
• Obat yang diresepkan dan
diberikan tertulis dalam rekam
medis pasien.
(Joint Commission International, 2017)
Standar VI:
Administrasi Standar VII :
• Rumah sakit mengidentifikasi Pemantauan
orang-orang yang memenuhi
syarat dan diizinkan untuk • Efek pengobatan
memberikan pengobatan. pada pasien
• Pemberian obat meliputi proses dipantau.
verifikasi obat yang benar • Rumah sakit
berdasarkan resep atau resep menerapkan proses
obat. pelaporan dan
• Kebijakan dan prosedur penanganan
mengatur obat-obatan yang kesalahan
dibawa ke rumah sakit untuk pengobatan dan
mendapatkan hampir
selfadministrationor pasien merindukannya.
sebagai sampel.
(Joint Commission International, 2017)
PATIENT AND FAMILY EDUCATION
(PFE)
Mengedukasi pasien beserta Edukasi berfokus pada hal-
keluarganya agar memiliki hal spesifik yang diperlukan
pengetahuan, keterampilan, pasien serta keluarga dalam
dan dapat berpatisipasi menjalani perawatan
dalam penyembuhan pasien dirumah

Penyampaian informasi harus Berkolaborasi dengan


sesuai dengan kemampuan tenaga kesehatan lainnya
dan bahasa yang digunakan dalam mengedukasi pasien
oleh pasien beserta dan keluarga. Agar g
keluarganya, agar informasi diberikan akurat, konsisten,
ini dapat dimengerti dan efektif

(Joint Commission International, 2017)


Menentukan Standar

Mengindentifikasi informasi yang relevan dengan standar


Kegiatan
Pengelola Menentukan cara untuk mengumpulkan informasi
Asuhan
Keperawatan Mengumpulkan dan menganalisa informasi

dalam
Membandingkan informasi yang sudah terkumpul
Pengendalian dengan standar yang sudah dibuat

(Controlling)
Menetapkan judgement tentang kualitas

Memberikan saran, memberikan tindakan dan mengevaluasi


kembali
(Suarli & Bahtiar, 2009)
KESIMPULAN

• Manajemen keperawatan membantu perawat dalam


memberikan intervensi kepada klien
• Pengarahan merupakan salah satu proses yang diperlu
dilakukan oleh seorang manajer atau leader kepada
perawat sebelum melakukan tindakan kepada klien
• Selain itu, perlu dilakukan pengendalian agar intervensi
dilakukan tepat sesuai prosedur yang berlaku
DAFTAR PUSTAKA
Joint Commission International. (2017). Joint Commission International
Accreditation Standards for Hospitals, 6th edition. U.S.A.: Joint
Commission Resources, Inc.
Marquis, B. L., & Huston, C. J. (2012). Leadership roles & management
functions in nursing: Theory & Application (7th ed., p. 642).
Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
Suarli, S., & Bahtiar, Y. (2009). Manajemen Keperawatan dengan
Pendekatan Praktis. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai