Anda di halaman 1dari 28

 Keadaan penumpukan lemak tubuh yang berlebih, sehingga proporsi

berat badan seseorang jauh diatas normal dengan adanya peningkatan


persentase lemak tubuh pada jaringan adiposa dan dapat
membahayakan kesehatan.

 Disebabkan oleh ketidakseimbangan antara jumlah energi


yang masuk dengan energi yang keluar juga pada
energi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk berbagai
fungsi biologis seperti pertumbuhan fisik,
perkembangan, aktivitas, pemeliharaan kesehatan.
Penumpukan lemak viseral (lemak Penumpukan lemak yang disimpan di
intra abdominal) bawah kulit bagian daerah pinggul dan
paha

Bentuk tubuh seperti buah apel disebut


juga obesitas tipe android Bentuk tubuh seperti buah pear disebut
juga tipe gynoid

Banyak terjadi pada laki-laki

Resiko penyakit lebih tinggi


dibandingkan dengan tipe gynoid
Bentuk tubuh Ciri fisik Resiko

Gynoid (bentuk peer) Lemak disimpan di sekitar Resiko terhadap penyakit pada
pinggul dan bokong tipe gynoid umumnya kecil,
kecuali resiko terhadap penyakit
Tipe ini cenderung athritis dan varises vena
dimiliki wanita

Android (bentuk apel) Lemak disimpan di sekitar Resiko kesehatan pada tipe ini
perut lebih tinggi dibandingkan dengan
gynoid, karena sel-sel lemak di
Tipe ini cenderung sekitar perut lebih siap
dimiliki wanita melepaskan lemaknya ke dalam
pembuluh darah dibandingkan
dengan sel-sel lemak di tempat
lain
Pengukuran dengan metode sebagai berikut:

1) Indeks masa tubuh (BMI)


2) Pengukuran lemak subkutan
3) Pengukuran lingkar pinggang
4) Rasio lingkar pinggang dan panggul (RLPP)
Dunia
 Tahun 1980  Pria = 5%; Wanita = 8%
 Tahun 2008 Pria = 10%; Wanita = 14%
Amerika (WHO)
 Overweight  62% pada pria dan wanita
 Obesitas  26%
Asia Tenggara
 Overweight  14% pada pria dan wanita
 Obesitas  3%
Prevalensi gemuk secara nasional
 Tahun 2010 = 14%
 Tahun 2013 = 11,9%
Usia 5-12 tahun
 Overweight = 10,8%
 Obesitas = 8,8%
Usia 13-15 tahun
 Overweight = 8,3%
 Obesitas = 2,5%
Usia 16-18 tahun
 Overweight = 5,7%
 Obesitas = 1,6%
Disregulasi Adipokin

Resistensi Leptin Resistensi Insulin

Nafsu makan dan kebutuhan Pengubahan glukosa menjadi


energi terganggu glikogen

Energi tinggi

Obesitas
Assesment Term Definisi
Food History Food and Nutrient Intake
FH- 1.1.1 Energy intake Makanan dan asupan gizi,
FH- 1.1.1.1 Total energy intake administrasi makanan dan
FH- 1.2.1 Fluid / beverage intakke asupan gizi, alternatif pengobatan
FH- 1.2.1.1 Oral fluids menggunakan suplemen.
FH- 1.2.2 Food intake Pemgetahuan dan kebiasaan,
FH- 1.2.2.1 Amount of food aktifitas fisik, asuhan pada pasien
FH- 1.2.2.2 Types of food/ meals terkait gizi.
FH- 1.2.2.3 Meal/ snack pattern
FH- 1.2.2.5 Food variety
FH- 1.4.1 Alcohol intake
FH- 1.5.1 Fat and cholesterol intake
FH- 1.5.1.1 Total fat
FH- 1.5.1.2 Saturated fat
FH- 1.5.1.7 Dietary cholesterol
FH- 1.5.2 Protein intake
FH- 1.5.2.1 Total protein
FH- 1.5.3 Carbohydrate intake
FH- 1.5.3.1 Total carbohydrate
FH- 1.5.3.2 Sugar
FH- 1.5.3.4 Glycemic index
FH- 1.5.3.6 Source of carbohydrate
FH- 1.5.4 Fiber intake
FH- 1.5.4.1 Total fiber
Food and Nutrition Administration

FH- 2.1.1 Diet order


FH- 2.1.1.1 General, healthful diet

Knowledge/ Beliefs/ Attitude

FH- 4.1 Food and nutrition knowledge


FH- 4.1.1 Area and level of knowledge/ skill
FH- 4.2 Beliefs and attitudes
FH- 4.2.4 Motivation
FH- 4.2.7 Readiness to change nutrition-related behaviours
FH- 4.2.12 Food preference

Behaviour

FH- 5.4 Mealtime behaviour


FH- 5.4.1 Meal duration

Physical Activity and Funtion

FH- 7.3 Physical Activity


FH- 7.3.1 Physical activity history
FH- 7.3.8 TV/screen time
Antropometric Measurement AD- 1.1.1 Height Tinggi badan, berat badan, IMT, pola
AD- 1.1.2 Weight pertumbuhan index/ persentil dan
AD- 1.1.5 Body mass index riwayat berat badan

Biochemical Data BD- 1.5 Glucose / endocrine profile Uji dan data laboratorium
BD- 1.5.1 Glucose, fasting
BD- 1.5.2 Glucose, casual
BD- 1.7 Lipid profile
BD- 1.7.1 Cholesterol, serum
BD- 1.7.4 Cholesterol, LDL
BD- 1.7.7 Triglycerides, serum

Physical Finding PD- 1.1.1 Overall appearance Penemuan dari evaluasi sistem tubuh,
PD- 1.1.4 Cardiovacsular-pulmonary otot dan lemak subkutan wasting,
PD- 1.1.9 Vital signs kesehatan oral, kemampuan menelan,
rasa lapar.
Client History CH- 1.1 Personal data Informasi seputar saat ini dan
CH- 1.1.1 Age masa lalu tentang seseorang,
CH- 1.1.2 Gender kesehatan, keluarga, dan
CH- 1.1.3 Race / ethnicity sejarah sosial
CH- 1.1.6 Education
CH- 2.1 Patient or family nutrition-oriented medical / health
history
CH- 2.1.2 Cardiovascular
CH- 2.1.12 Psycological
CH- 3.1 Social history
CH- 3.1.1 Socioeconomic factors
CH- 3.1.2 Living / housing situation
CH- 3.1.9 Daily stress level

Comparative CS- 1.1 Estimated energy needs Mengenai standar total


Standards CS- 1.1.1 Total energy estimated need kebutuhan nilai gizi pada
CS- 2.1 Estimated fat needs seseorang
CS- 2.1.1 Total fat estimated needs
CS- 2.2 Estimated protein needs
CS- 2.2.1 Total protein estimated needs
CS- 2.3 Estimated carbohydrate needs
CS- 2.3.1 Total carbohydrate estimated needs
CS- 2.4 Estimated fiber needs
CS- 2.4.1Total fiber estimated needs
CS- 5.1 Recommended body weight/ body mass index/ growth
CS- 5.1.2 Recommended body mass index (BMI)
Problem Etiologi Sign and symtomps
Overweight/ Obesity Menurunnya kebutuhan energi Kategori BMI (untuk dewasa) lebih
(NC- 3.3) dari standar normal menurut usia dan
Gangguan pada pola makan jenis kelamin
Overweight: 25-29,9
Tingginya asupan energi Obesitas 1: 30-34,9
Obesitas 2: 35- 39,9
Kurangnya pengetahuan Obesitas 3: >40
terkait makanan dan gizi
Lingkar pinggang lebih dari standar
Tidak siap untuk diet ataupun normal
perubahan pola hidup
Persentase lemak tubuh 25% untuk
Kurang aktivitas fisik laki-laki dan 30% untuk perempuan

Tingginya tingkat stress Meningkatnya jaringan adipose

Konsumsi berlebih pada makanan dan


minuman tinggi lemak dan kalori

Riwayat keluarga terkait obesitas


Problem Etiologi Sign and symptom
Excessive Oral Intake Kurangnya pengetahuan terkait Asupan makan dan minuman (jus,
makanan dan gizi mengenai soda, alkohol) yang tinggi kalori
(NI- 2.2)
asupan makanan dan minuman Asupan dengan porsi besar pada
secara oral dengan tepat jenis makanan dan minuman
tertentu
Kurangnya mengakses makanan
yang sehat Perkiraan asupan yang melebihi dari
yang seharusnya
Kehilangan kesadaran pada nafsu
makan Frekuensi yang sering dalam
mengkonsumsi makanan restoran
Adanya penggunaan obat yang atau fast food
meningkatkan nafsu makan seperti
steroid dan antidepressants

Penyebab psikologis seperti stress


dan makan yang tidak teratur
 Kelebihan berat badan atau obesitas berkaitan dengan
tingginya asupan energi yang ditandai dengan IMT
>30

 Asupan oral yang berlebih berkaitan dengan


kurangnya pengetahuan terkait makanan
dan gizi yang tepat ditandai dengan
asupan makan dan minuman yang
tinggi kalori
Tujuan
 Memberikan informasi dan meningkatkan pemahan
kepada pasien terkait pengertian obesitas, penyebab
obesitas dan cara yang benar untuk mengatasinya
 Melalukan pendekatan secara dua arah kepada pasien yang
bertujuan untuk meningkatkan motivasi pada pasien
untuk mengatasi obesitas
 Menurunkan berat badan dengan membuat
modifikasi asupan makanan berdasarkan jenis, jumlah
dan frekuensi
 Meningkatkan kesiapan untuk mengubah perlaku
hidup pasien seperti waktu makan, porsi makan dan
jarang olahraga
 Menurunkan berat badan dengan melaksanakan diet
rendah kalori dan lemak
 Memodifikasi asupan cairan berdasarkan jumlah
 Memodifikasi asupan makanan berdasarkan jumlah dan
frekuensi.
 Memodifikasi asupan makanan berdasarkan jenis,
frekuensi dan tekstur
 Memodifikasi asupan makanan rendah energi
 Memodifikasi asupan makanan tinggi protein
 Memodifikasi asupan makanan rendah lemak
 Memodifikasi asupan makanan rendah karbohidrat
 Pemberian asupan cairan, Pemberian asupan cairan
sebesar 2000ml/hari (sekitar 8-10 gelas/hari).
 Pemberian asupan makanan rendah energi Untuk
menurunkan berat badan sebanyak ½ - 1 kg
perminggu, asupan energi dikurangi sebanyak 500 –
1000 kkal/ hari dari kebutuhan normal.
 Pemberian asupan makanan tinggi protein, yaitu 1-1,5
g/kg/BB/hari atau 15-20 % dari kebutuhan energi total.
 Pemberian asupan makanan rendah lemak. Lemak
diberikan dalam jumlah 20-25 % dari kebutuhan
energi total
 Pemberian asupan makanan rendah karbohidrat yaitu
sekitar 55-65 % dari kebutuhan energy total.

Anda mungkin juga menyukai