mata. Sinar infra merah dibagi menjadi 3 yaitu infra merah dekat (0,75 um-2,5 um), infra merah menengah (2,5 um-50 um), infra merah jauh (50 um – 1000 um). Lampu 150 watt Panjang gelombang sinar infra merah lebih besar dari 700 nm. Sedangkan panjang gelombang cahaya tampak berada pada rentang 400 nm -700 nm. Pada rentang panjang gelombang cahaya tampak, koefisien penyerapannya lebih tinggi dari pada pada rentang panjang gelombang infra merah. Artinya sinar infra merah masuk lebih dalam ke dalam jaringan karena koefisien penyerapannya kecil. Panjang gelombang infra merah dapat menembus ke dalam jaringan kulit sepanjang beberapa centimeter. Sedangkan gelombang pendek panjang gelombang tersebut tidak memberikan efek terapi. Pada peristiwa ini, molekul air yang ada pada jaringan memainkan peranan yang sangat penting. Dimana sinar infra merah diserap oleh molekul air molekul air akan bergetar meningkatkan energi dari molekul air suhunya meningkat dan tubuh terasa hangat pembuluh darah lebar aliran darah akan semakin lancar mengurangi rasa nyeri Penyinaran dengan sinar infra merah diusahakan tegak lurus dengan daerah yang diobati dengan jarak lampu antara 20 - 30 cm Lama waktu penyinaran antara 10 – 30 menit / disesuaikan dengan kondisi penyakitnya Pancaran gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang 7.700 – 4 juta Amstrong. Berdasarkan panjang gelombang maka infra red dapat diklasifikan menjadi : a. Gelombang panjang (non – penetrating) Panjang gelombang di atas 12.000 A sampai dengan 150.000 A, daya penetrasi sinar ini hanya sampai kepada lapisan superficial epidermis, yaitu sekitar 0,5 mm. b. Gelombang Pendek Panjang gelombang antara 7.700 – 12.000 A. daya penetrasi lebih dalam dari yang gelombang panjang, yaitu sampai sub cutan kira – kira dapat mempengaruhi secara langsung terhadap pembuluh darah kapiler, pembuluh darah lymphe, ujung – ujung saraf dan struktur lain dibawah kulit. Pengaruh fisiologis sinar infra merah jika diabsorpsi oleh kulit akan meningkatkan temperatur suhu tubuh dan pengaruh lainnya antara lain : a. Kondisi setelah peradangan sub – akut, seperti sprain, muscle strain, contusion b. Arthritis seperti : Rheumatoid arthritis, osteoarthritis, mialgia, neuritis c. Gangguan sirkulasi darah, seperti : tromboplebitis, Raynold’s disease d. Penyakit kulit, seperti : folliculitis, e. Persiapan exercise dan massage a. Daerah insufisiensi darah b. Gangguan sensibilitas c. Adanya kecenderungan terjadi perdarahan Meningkatkan proses metabolisme Reaksi kimia akan dapat dipercepat dengan adanya panas proses metabolisme lapisan superfiscial kulit akan meningkat pemberian oksigen da nutrisi kepada jaringan lebih diperbaiki,begitu juga pengeluaran sisa – sisa pembakaran. Vasodilatasi pembuluh darah Dilatasi pembuluh darah kapiler dan arteriolae akan terjadi segera setelah penyinaran, sehingga kulit akan segera tampak kemerah – merhan tetapi tidak merata, berkelompok – kelompok atau seperti bergaris – garis. REAKSI IR Pigmentasi Penyinaran yang berulang – ulang dengan sinar infra red akan menimbulkan pigmentasi pada tempat yang disinari. Hal tersebut terjadi karena adanya perusakan pada sebagian sel – sel darah merah ditempat tersebut. Pengaruh terhadap urat saraf sensorik Mild heating (pemanasan yang ringan) mempunyai pengaruh sedative terhadap ujung – ujung saraf sensoris, sedangkan pemanasan yang berat akan menimbulkan iritasi. Pengaruh terhadap jaringan otot Kenaikan temperatur disamping membantu proses rileksasi juga akan meningkatkan kemampuan otot untuk berkontraksi. Spasme akibat penumpukan asam laktat dan sisa metabolism juga dapat dihilangkan dengan pemanasan. REAKSI IR Destruksi jaringan Apabila penyinaran yang diberikan cukup tinggi dan berlangsung dalam waktu yang cukup lama atau diluar toleransi penderita. Menaikkan temperatur tubuh Penyinaran akan mempengaruhi darah dan jaringan yag ada di superficial kulit, panas ini kemudian akan diteruskan ke seluruh tubuh denga cara konveksi dan konduksi. Mengaktifkan kerja kelenjar keringat Pengaruh rangsangan panas yang dibawa ujung saraf sensoris dapat mengakifkan kerja kelenjar keringat sehingga terjadi pengeluaran keringat pada daerah yang diberi penyinaran. Relief of pain ( mengurangi rasa sakit) 1. Rasa nyeri bisa juga karena adanya pembengkakan, sehingga dengan pengaruh pemberian mild heating, maka terjadi pengurangan nyeri disebabkan oleh adanya efek sedative pada superficial sensory nerve ending. 2. Apabila diberi stronger heating, maka akan terjadi counter irritation yang menimbulkan penguranga nyeri 3. Rasa nyeri ditimbulkan oleh karena adanya akumulasi sisa – sisa hasil metabolism yang menumpuk dalam jaringan. Muscle relaxation (relaksasi otot) Relaksasi akan lebih mudah dicapai bila jaringan otot dalam keadaan hangat dan rasa nyeri tidak ada. Oleh karena itu, suhu tubuh yang meningkatkan akan menghilangkan spasme dan membuat rileksasi otot. Meningkatkan supply darah Kenaikan temperatur akan menimbulkan vasodilatasi peningkatan supply darah ke jaringan setempat penyembuhan luka dan pencegahan infeksi pada jaringan superficial Menghilangkan sisa – sisa metabolisme Penyinaran di daerah yang luas akan mengaktifkan glandula gudoifera (kelanjar keringat) di seluruh tubuh, maka akan terjadi peningkatan pembuangan sisa metabolism melalui keringat. Lampu TDP Singkatan dari TDP adalah "Teding Diancibo Pu" pertama kali dikenalkan oleh Gou Wenbine China pada tahun 1978, Oleh Karena itu lampu TDP sangat banyak digunakan oleh para praktisi akupuntur dan sinse. Selain mengunakan sinar infra red alat ini juga mengunakan "piringan mineral" dalam bentuk "mangkok" yang dipasang di lampu TDP. Setiap jenis dari lampu TDP ini mengunakan ukuran "piringan mineral" mangkok yang berbeda. Diperkirakan setiap pemakaian antara 1000-1500 jam atau warnanya menjadi abu abu kelabu itu saatnya piringan mineral tersebut harus diganti Ketika diaktifkan oleh built-in elemen pemanas listrik, piring ini memancarkan gelombang elektromagnetik berkisar antara 2 sampai 25 (mikron) pada panjang gelombang dan 28-34 mw / sq.cm intensitas. Panjang gelombang ini bertepatan dengan panjang gelombang dan intensitas gelombang elektromagnetik yang dikeluarkan oleh tubuh manusia dan akibatnya terjadi penyerapan yang lebih baik Penggunaan TDP selama 15 -45 menit untuk sekali terapi. Jarak pemakaian TDP kurang lebih 15-30 cm Suhu pada kulit maksimal 54º celcius Peradangan Nyeri Meningkatkan mikro sirkulasi dan keseimbangan metabolisme Meningkatkan pertumbuhan Reproduksi Perbaikan sel dan meningkatkan daya tahan tubuh Sindrom dingin dan defisiensi Pasien DM yang mengalami kerusakan sensoris Pasien implan , seperti silikon, metal dan alat pacu jantung Pasien hamil Pasien pada kondisi demam, otitis media, splenitis, ophthalmic, varises, areteriosclerosis serius, dan kecenderungan mengalami pendarahan. Pasien hipertensi dengan pemanasan area kepala.