INSTRUMEN
Septian andriyani,S.Kp.,M.Kep
Pengertian dan Tujuan Pengukuran
Tujuan Pengukuran
Pernyataan STS TS S SS
Dalam memberikan ASI Ekslusif dilakukan pada usia 0-6
bulan
Skala GUTMAN
Skala ini merupakan skala yang bersifat tegas dan konsisten
dengan memberikan jawaban yang tegas seperti jawaban
dari pertanyaan/ pernyataan: ya dan tidak, positif dan
negatif, setuju atau tidak setuju, benar dan salah
Pada umumnya dibuat seperti checklist dengan interpretasi
penilaian, apabila skor benar nilainya 1 dan apabila salah
nilainya 0 dan analisisnya dapat dilakukan seperti skala
LIKERT
Pernyataan Ya Tidak
Apakah saudara memberikan ASI Eksklusif pada usia 0 – 6
bulan
Skala DIFERENSIAL SEMANTIK
Merupakan skala perbedaan semantic yang berisi
pernyataan sikap seseorang, yang memberikan
jawaban rentang dari positif ke negatif
Beri nilai sikap perawat dalam komunikasi selama perawatan luka
1. Sopan 5 4 3 2 1 tidak sopan
2. Ramah 5 4 3 2 1 tidak ramah
3. Terbuka 5 4 3 2 1 tertutup
4. Menghargai 5 4 3 2 1 tidak menghargai
Skala RATING
Pernyataan STS TS S SS
Dalam memberikan ASI Ekslusif dilakukan pada usia 0-6 1 2 3 4
bulan
Skala THRUSTONE
Merupakan skala yang memberikan sejumlah pernyataan pada responden
Responden diminta untuk memilih sebagian dari pernyataan, kemudian
dihitung oleh peneliti sesuai dengan nilai yang telah ditetapkan
Contoh:
Responden sering
tidak/kurang mengerti
maksud pertanyaan
sehingga jawaban
yang diberikan tidak
ada hubungan dengan
yang diajukan atau
tidak memperoleh
data yang relevan
PRINSIP DASAR PERANCANGAN
KUESIONER
Responden mengerti
pertanyaannya dan mungkin
mempunyai informasinya, tetapi
responden kurang tepat
mengingatnya atau lupa
Contoh: “Apakah ada anggota
keluarga disini yang sakit pada
tahun ini?”
Misalnya: “Selama 3 bulan
terakhir ini siapa saja di dalam
rumah ini yang sakit?”
PRINSIP DASAR PERANCANGAN
KUESIONER
Responden sering
tidak bersedia
menjawab
pertanyaan-
pertanyaan yang
sangat bersifat
pribadi
Misalnya: jumlah
pendapatan/gaji,
jumlah perkawinan,
dan lain-lain
PRINSIP DASAR PERANCANGAN
KUESIONER
Responden kadang-
kadang mengerti
pertanyaannya, tetapi
ia tidak mampu
memberikan
jawabannya, atau
menguraikan jawaban
Misalnya: “Apa
maksud ibu menjadi
akseptor KB?”
PRINSIP DASAR PERANCANGAN
KUESIONER
Responden mengerti
pertanyaannya dan
tahu jawabannya,
tetapi pertanyaannya
kurang tepat diajukan
pada responden
Misalnya, responden
tidak/belum
mempunyai anak,
ditanyakan dimana
tempat melahirkan
Persyaratan Kuesioner
1. Pertanyaan hendaknya jelas
2. Pertanyaan hendaknya membantu ingatan responden
3. Pertanyaan itu menjamin responden untuk dengan
mudah mengutarakan jawabannya
4. Pertanyaan hendaknya menghindari “bias”
5. Pertanyaan hendaknya memotivasi responden untuk
menjawab
6. Pertanyaan hendaknya untuk menyaring responden
7. Pertanyaan hendaknya sesederhana mungkin
Pertanyaan yang “jelas”
Menggunakan kata-kata
yang tepat dan jelas
artinya. Penggunaan kata
atau istilah yang sulit atau
ganjil akan memperoleh
jawaban yang “bias”.
Demikian juga
penggunaan kata-kata
ilmiah akan
membingungkan
responden
Pertanyaan yang “jelas”
Pertanyaan tidak
terlalu luas atau
indifinit
Misalnya: “Dimanakah
ibu melahirkan?”
“Di mana ibu
melahirkan anak Ibu
yang terakhir?”
Pertanyaan yang “jelas”
Pertanyaan tidak
terlalu panjang atau
menggabungkan
beberapa pertanyaan
Misalnya: “Apakah ibu
sudah menjadi
akseptor KB dan apa
sebabnya?”
Pertanyaan yang “jelas”
Pertanyaan tidak
boleh memimpin
(leading)
Misalnya: “Ibu
sudah mengikuti
KB bukan?”
Pertanyaan yang “jelas”
Sebaiknya dihindari
pertanyaan yang dobel
negatif
Misalnya: “Bukankah
keluarga yang sudah 3
anaknya sebaiknya
tidak menambah anak
lagi?’
“Jumlah anak suatu
keluarga itu sebaiknya
cukup 3 orang saja.
Bagaimana pendapat
ibu?”
Pertanyaan hendaknya membantu ingatan
responden
Hal ini berarti bahwa pertanyaan sedapat mungkin
harus memudahkan responden untuk mengingat
kembali hal-hal yang akan diperlukan/dijawab
Misalnya, akan menanyakan umur responden waktu
melahirkan anak pertama kali
Sebelumnya perlu ditanyakan, tahun berapa
responden itu lahir, tahun berapa ia melahirkan
anaknya yang sulung, dan sebagainya
Pertanyaan harus menjamin responden untuk
dengan mudah mengutarakan jawabannya
1. JENIS PERTANYAAN
2. BENTUK PERTANYAAN
3. ISI PERTANYAAN
4. SEQUENCES (URUTAN-
URUTAN)
JENIS PERTANYAAN
1. Pertanyaan mengenai
fakta
2. Pertanyaan mengenai
pendapat dan sikap
3. Pertanyaan-
pertanyaan
informatif
BENTUK PERTANYAAN
1. INTRODUKSI (PENGANTAR)
2. PERTANYAAN PEMANASAN
3. PERTANYAAN DEMOGRAFI
4. PERTANYAAN POKOK
INTRODUKSI (PENGANTAR)
Sebelum pertanyaan dimulai biasanya dibuka
dengan judul penelitian
Sesudah itu diberi semacam kalimat pengantar,
yang menjelaskan kepada responden tentang
maksud atau tujuan dari penelitian
Identitas responden
Contoh Introduksi (pengantar)
Responden no : ………………………..
Alamat : ………………………..
Tanggal di isi : ………………………..
Pertanyaan Pemanasan Pertanyaan Demografi
VALIDITAS
RELIABILITAS
VALIDITAS
Adalah suatu indeks
yang menunjukkan alat
ukur itu benar-benar
mengukur apa yang
diukur
Perlu diuji dengan uji
korelasi antara skor
(nilai) tiap-tiap item
(pertanyaan) dengan
skor total kuesioner
tersebut
VALIDITAS
Validitas suatu instrumen
ditentukan oleh sejauh
mana instrumen
sebenarnya
mencerminkan konstruk
abstrak yang sedang
diteliti
Validitas instrumen
biasanya dibagi dalam
tiga jenis utama, yaitu:
validitas isi, validitas
prediktif, dan validitas
konstruk
Validitas ISI
Adalah seberapa baik materi instrumen mewakili
semua materi yang seharusnya dimasukkan, dan
seberapa jauh metode pengukuran mencakup elemen
utama yang relevan dengan konstruk yang sedang
diukur
Sangat penting untuk mengukur suatu
keberhasilan/pencapaian dan kecakapan serta untuk
beberapa pengukuran melalui observasi, seperti skala
interaksi sosial
Fakta terkait validitas isi dapat diperoleh melalui tiga
sumber, yaitu: literatur, wakil dari populasi yang
relevan, dan pakar isi (content expert)
Validitas KRITERIA
Validitas kriteria menunjukkan seberapa baik instrumen
berhubungan dengan beberapa kriteria eksternal
Penting dalam memprediksi suatu penelitian, terutama
dalam mengidentifikasi variabel kontrol yang utama
pada suatu penelitian, serta indikator pada analisis
regresi atau analisis
Membandingkan nilai tes atau skala dengan satu atau
lebih dari satu variabel eksternal, atau kriteria yang
diyakini untuk mengukur karakteristik/atribut dalam
penelitian
Validitas KONSTRUK
Bertujuan memastikan seberapa baik instrumen
mengukur konsep teoretis yang disebut konstruk
atau sifat, yang digunakan untuk menjelaskan suatu
perilaku yang diwakili dalam instrumen
Pada validitas konstruk yang menjadi fokus adalah
properti yang diukur, bukan instrumen yang
digunakan untuk mengukur
Penting untuk membuat kesimpulan tentang
penampilan yang terdapat pada kumpulan item
dalam instrumen
Contoh
Anda merencanakan mengukur harga diri dan
menggunakannya untuk memprediksi keberhasilan. Anda
dapat menggunakan definisi harga diri dan menyusun satu
kumpulan karakteristik atau perilaku yang menurut anda
dapat diasumsikan mewakili harga diri yang positif dan
negatif. Kemudian anda menyusun instrumen yang berisi
pertanyaan tentang karakteristik dan perilaku tersebut.
Validitas isi dari instrumen ini adalah seberapa jauh
pertanyaan mewakili karakteristik dan perilaku
Validitas konstruk adalah seberapa baik instrumen
sebenarnya mengukur harga diri
Validitas kriteria adalah seberapa baik instrumen tentang
harga diri memprediksi keberhasilan
Contoh Uji Validitas
Kita akan mengukur pengetahuan imunisasi TT bagi Ibu hamil
N (∑ XY ) – (∑X ∑Y )
R=
√{ N∑X² - (∑X)² } { N∑Y² - (∑Y)² }
KORELASI PERTANYAAN 1 DENGAN SKOR TOTAL
RESPONDEN X Y X² Y² XY
A 2 14 4 196 28
B 2 15 4 225 30
C 2 13 4 169 26
D 2 16 4 256 32
E 1 13 1 169 13
F 2 12 4 144 24
G 1 13 1 169 13
H 2 16 4 256 32
I 2 12 4 144 24
J 2 14 4 196 28
N = 10 18 138 36 1924 250
2500 - 2484
R=
√ 36 X 196
16
R=
√ 7056
16
R= = 0,190
84
Setelah dihitung semua korelasi antara masing-masing pertanyaan
dengan skor total, misalnya diperoleh hasil sebagai berikut:
Pertanyaan 1= 0,190; 2= 0,720; 3= 0,640; 4= 0,710; 5=0,550;
6= 0,810; 7= 0,690; 8=0,720; 9=0,660; 10=0,150
Untuk mengetahui apakah nilai korelasi tiap-tiap pertanyaan itu
significant, maka perlu dilihat pada tabel nilai product moment
Untuk jumlah responden 10, berdasarkan tabel, taraf significancy
yang diperlukan adalah 0,603
Oleh sebab itu, nilai korelasi dari pertanyaan-pertanyaan dalam
kuesioner tersebut yang memenuhi taraf significancy yang diatas
0,632 adalah pertanyaan 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9. Sedangkan nomor 1,
5, dan 10 tidak bermakna
Selanjutnya untuk memperoleh alat ukur yang valid, maka
pertanyaan nomor 1, 5, dan 10 tersebut harus diganti atau direvisi,
atau dihilangkan
RELIABILITAS
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh
mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau
dapat diandalkan
Hal ini berarti menunjukkan sejauh mana hasil
pengukuran itu tetap konsisten atau tetap bila
dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap
gejala yang sama, dengan menggunakan alat ukur
yang sama
RELIABILITAS
Kata lain dari reliabilitas adalah antara
ketergantungan, stabilitas, konsistensi, prediktabilitas
(dapat diramalkan), akurasi (ketepatan)
Contoh: seorang yang terandal (reliable) adalah yang
berprilaku konsisten, tergantung, perdiktabel, berarti
apa yang dilakukannya besok dan minggu depan
konsisten dengan apa yang dilakukannya hari ini atau
minggu lalu. Orang ini stabil. Sedangkan orang yang
“unreliable” adalah individu yang mempunyai perilaku
yang sangat bervariasi, tidak dapat diprediksi, dan
tidak stabil, sehingga disebut tidak konsisten
Cara Perhitungan Reliabilitas