0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
12 tayangan9 halaman
Model teori atom telah berkembang sejak diusulkan oleh Dalton pada 1808. Thomson memperkenalkan model atom sebagai inti bermuatan positif yang dikelilingi elektron bermuatan negatif pada 1897. Rutherford menemukan inti atom pada 1910. Bohr memperbaiki model Rutherford dengan menyatakan elektron hanya dapat mengorbit pada lintasan tertentu pada 1913.
Model teori atom telah berkembang sejak diusulkan oleh Dalton pada 1808. Thomson memperkenalkan model atom sebagai inti bermuatan positif yang dikelilingi elektron bermuatan negatif pada 1897. Rutherford menemukan inti atom pada 1910. Bohr memperbaiki model Rutherford dengan menyatakan elektron hanya dapat mengorbit pada lintasan tertentu pada 1913.
Model teori atom telah berkembang sejak diusulkan oleh Dalton pada 1808. Thomson memperkenalkan model atom sebagai inti bermuatan positif yang dikelilingi elektron bermuatan negatif pada 1897. Rutherford menemukan inti atom pada 1910. Bohr memperbaiki model Rutherford dengan menyatakan elektron hanya dapat mengorbit pada lintasan tertentu pada 1913.
Teori atom pertama kali dicetuskan oleh John Dalton, seorang ilmuwan berkebangsaan Inggris, pada tahun 1808. Beliau menyatakan bahwa semua materi tersusun dari “building block” yang dikenal dengan istilah “atom”. Teori atom Dalton dapat dirangkum dalam beberapa pernyataan berikut: 1. Setiap unsur terdiri dari partikel yang sangat kecil dinamakan dengan atom 2. Atom dari unsur yang berbeda memiliki sifat yang beda pula (dan sebaliknya) 3. Atom dari suatu unsur tidak dapat di ubah menjadi unsur atom lainnya dengan reaksi kimia dan atom juga tidak dapat dihancurkan Model Teori Atom J.J Thomson Pada tahun 1897, J.J Thomson mengamati elektron . Dia menemukan bahwa semua atom berisi elektron . Elektron sendiri adalah partikel subatomik. Karena perihal tersebut, Thomson mempunyai hipotesis bahwa : “karena elektron yang muatan negatif, sementara atom yang memiliki muatan listrik netral jadi haruslah terdapat muatan listrik positif agar bisa memberi keseimbangan muatan elektron pada atom”. Akhirnya dia pun mencetuskan sebuah model atom yang kemudian dalam dunia pendidikan kita kenal dengan namanya model atom roti kismis. Model Atom Rutherford Menurut Rutherford Pada tahun 1910 bersama dua orang muridnya (Hans Geiger dan Erners Masreden) melakukan percobaan yang dikenal dengan hamburan sinar alfa (λ) terhadap lempeng tipis emas. Dari hasil pengamatannya ditemukan bahwa sebagian besar partikel alfa mampu menembus lembaran emas tanpa dibelokkan. Ciri-ciri Teori Atom Rutherford: 1. Sebagian besar dari atom merupakan permukaan kosong atau hampa. 2. Atom memiliki inti atom bermuatan positif yang merupakan pusat massa atom. 3. Elektron bergerak mengelilingi inti dengan kecepatan yang sangat tinggi. 4. Sebagian besar partikel α (alpha) lewat tanpa mengalami pembelokkan/hambatan. Sebagian kecil dibelokkan, dan sedikit sekali yang dipantulkan. 5. Awan elektron tidak mempengaruhi penyebaran partikel α (alfa). Model Atom Niels Bohr Menurut Neils Bohr pada tahun 1913, beliau memperbaiki kegagalan atom Rutherford melalui percobaannya tentang spektrum atom hidrogen. Berdasarkan hasil percobaannya Bohr memberikan gambaran keadaan orbit elektron dalam menempati daerah di sekitar inti atom. Menurut Neils Bohr, elektron hanya mengelilingi inti atom pada orbit tertentu saja, yaitu hanya terdapat orbit dalam jumlah tertentu saja dan perbedaan antar orbit tersebut adalah jarak orbit ke inti atom. Pada tahun 1913, Niels Bohr mengajukan model Atom berikut.
1. Dalam atom terdapat lintasan-lintasan tertentu tempat elektron
dapat mengorbit inti tanpa disertai pemancar atau penyerapan energi. 2. Elektron hanya boleh berada pada lintasan-lintasan yang diperbolehkan (lintasan yang ada), dan tidak boleh berada di antara dua lintasan. 3. Elektron dapat berpindah dari satu kulit ke kulit lain disertai pemancaran atau penyerapan sejumlah tertentu energi. Konfigurasi elektron ialah susunan pengisian dan penyebaran elektron bagian dalam. Dalam sebuah atom terdapat molekul subatomik proton dan neutron yang berada di inti atom. Kemudian elektron akan mengelilingi inti atom pada level atau kulit elektron tertentu. Jalur penyebaran elektron tersebut dinakaman kulit elektron. Kulit yang paling dekat dengan inti atom atau kulit pertama dinamakan kulit K. Untuk kulit keduanya bernama kulit L, kulit ketiga bernama kulit M dan seterusnya secara urut dalam alfabet hingga kulit tersebut menjauh dengan inti atom. Kulit kulit elektron juga dapat dijelaskan menggunakan bilangan kuantun utama (n). Untuk kulit K disebut 1, kulit L disebut 2, dan seterusnya. Konfigurasi elektron susunan elektron berdasarkan kulit atau orbital dari suatu atom. Jadi ada dua cara menyatakan konfigurasi elektron. Namun konfigurasi elektron berdasarkan orbital atom itu, lebih berguna untuk mempelajari sifat-sifat suatu zat kimia, termasuk mengapa ada zat kimia yang berwarna-warni. Jadi yang dibahas di sini adalah bagaimana membuat konfigurasi elektron berdasarkan orbital suatu atom ya.
Itu adalah urutan tingkat energi kulit dan
subkulit suatu atom. Ada 4 subkulit yaitu s, p, d, dan f dan angka sebelum subkulit menunjukkan kulit. Subkulit 1s punya tingkat energi paling rendah, lalu naik ke subkulit 2s, 2p, 3s, 3p, sampai terakhir yang paling tinggi 8s. Pastinya elektron yang bisa mengisi subkulit tertentu juga terbatas. Elektron yang mengisi subkulit ini dituliskan dalam bentuk pangkat. Subkulit S maksimal terisi 2 elektron , P terisi 6 elektron , D terisi 10 elektron , dan F terisi 14 elektron . Contoh Konfigurasi Elektron Atom Pada Karbon: Karbon punya 6 elektron. Kita harus menuliskan konfigurasi untuk 6 elektron ini. Padahal elektron yang menempati suatu subkulit bisa dilihat dari pangkat subkulitnya. Kalau kita jumlahkan pangkatnya dari maka pas 6 kan? Jadi, dalam menuliskan konfigurasi elektron, ikuti saja urutan tingkat energi kulit dan subkulitnya sampai pangkatnya sama seperti banyaknya elektron yang dipunyai atom itu.