Anda di halaman 1dari 38

FARMAKOLOGI 1

KARDIOTONIK DAN ANGINA PECTORIS


KELOMPOK 2 :

• D I A N J U W I TA ( 1 7 0 1 0 9 8 )
• DW I S WA R N I TA DA R M A ( 1 7 0 1 1 0 0 )
• DYA N F E B R I A N ( 1 7 0 1 1 0 1 )
• ERMEI LISNAINI (1701102)
• F AT M A R Z U Q N I P U T R I R O S I D I ( 1 7 0 1 1 0 4 )
• FIFI APRI ANGGRAINI (1701105)
• HERVINIA (1701106 )

S.1-3C
SUB POKOK BAHASAN

•Kardiotonik
•Angina Pectoris
Obat Kardiovaskular (KV) adalah senyawa yang
digunakan untuk mencegah atau mengobati penyakit
kardiovaskular (buluh jantung)

Penyakit ini menempati urutan 1 sebagai penyebab kematian


di banyak negara. Di Amerika Serikat 51% kematian
disebabkan oleh penyakit kardiovaskular. Untuk pengobatan
penyakit kardiovaskular dapat digunakan: kardiotonik, Obat
antiaritmia, Obat antihipertensi atau diuretika
1. KARDIOTONIK
Apa itu
kardiotonik?

Kardiotonik adalah obat yang digunakan


untuk memperkuat kerja jantung. Digunakan
pada gangguan jantung yang disebut
dekompensasi jantung (gagal jantung).
GAGAL JANTUNG

Gagal jantung adalah ketidakmampuan mempertahankan curah


jantung yang cukup untuk kebutuhan tubuh sehingga timbul
akibat klinis dan patofisiologis yang khas.

Manifestasi gagal jantung yang utama adalah :


• Sesak napas dan rasa lelah, yang membatasi kemampuan
melakukan kegiatan fisik,
• Retensi cairan, yang menyebabkan kongesti paru dan edema
perifer.
L ANJUTAN...
KLASIFIKASI
GAGAL
JANTUNG

GAGAL GAGAL
JANTUNG JANTUNG
AKUT KRONIS

disebabkan oleh kegagalan Curah jantung menurun secara


mempertahankan curah jantung bertahap, gejala dan tanda tidak
yang terjadi mendadak. terlalu jelas dan di dominasi oleh
gambaran yang menunjukkan
mekanisme kompensasi.
GEJALA DAN TANDA GAGAL JANTUNG
GEJALA:
• Sesak napas selama beraktivitas atau istirahat
• Kelelahan yang ekstrem
• Pembengkakan kaki, pergelangan kaki, perut, atau
daerah punggung bawah

TANDA-TANDA :
takipnea, takikardia, kenaikan tekanan vena jugularis
(JVP)
PENGGOLONGAN
OBAT KARDIOTONIK

• Glikosid Jantung (digoksin,


metildigoksin, dan digitoksin)
• Dopaminergika (dopamin, ibopamin,
dan dobutamin)
• Penghambat fosfodiesterase
(amrinom dan milrinon)
A. GLIKOSIDA JANTUNG
• Semua glikosida jantung mempunyai efek :
1. Meningkatkan kekuatan kontraksi otot jantung (kerja inotropik
positif)
2. Memperlambat frekuensi denyut jantung (kerja kronotropik negatif)
3. Menekan hantaran rangsang (kerja dramatropik negatif)
4. Menurunkan nilai ambang rangsang.
MEKANISME KERJA
GOLONGAN
GLIKOSIDA JANTUNG

Menghambat pompa Na-K ATPase yang


menghasilkan peningkatan natrium
intracellular yang menyebabkan
lemahnya pertukaran
natrium/kalium dan
meningkatkan kalsium intracellular.
CONTOH OBAT GLIKOSIDA JANTUNG

1. DIGOXIN

• Indikasi :
Untuk mengobati gagal jantung kongestif, untuk mengobati
gangguan irama jantung pada atrium (serambi bagian atas
jantung yang membiarkan darah mengalir ke jantung).

• Efek samping :
Biasanya karena dosis yang tinggi menyebabkan mual,
muntah, diare, gangguan penglihatan, sakit kepala,
mengantuk, bingung, gelisah, gangguan ritme, dan block
jantung.
CONTOH MERK DAGANG DIGOXIN

LANOXIN

FARGOXIN
B. DOPAMINERGIK
1. Dobutamin
• Mekanisme Kerja Obat :
Meningkatkan produksi cAMP dengan mengikat
reseptor adrenergik betha.
• Indikasi :
Syok kardiogenik: indikasi utama pemberian
dobutamin adalah syok kardiogenik akibat infark
miokard atau pada gagal jantung kronis.
L ANJUTAN...

Efek Samping :
Peningkatan denyut jantung, hipotensi, sakit kepala,
mual, muntah, aritmia ventrikular (dosis tinggi),
hiperten, nekrosis jaringan (karena ekstravasasi NAMA DAGANG
DOBUTAMIN
dopamin), dilatasi pupil.

DOBUTREX DOBUJECT
C. PENGHAMBAT FOSFODIETERASE
• Merupakan penghambat enzim
fosfodiesterase yang selektif bekerja pada
jantung.
• Hambatan enzim ini menyebabkan
peningkatan kadar siklik AMP (cAMP)
dalam sel miokard yang akan meningkatkan
kadar kalsium intrasel.
CONTOH OBAT PENGHAMBAT
FOSFODIETERASI

1. Amrinon
• Mekanisme Kerja :
Amrinon menghambat isoenzim phosphodiesterase
III, yang degradasi cAMP katalis. Di jantung dari
akumulasi cAMP menyebabkan aktivasi protein
kinase A. Membuka saluran kalsium sehingga lebih
banyak ion kalsium (Ca 2 +) ke dalam otot
jantung. Dengan demikian, kekuatan kontraksi sel-
sel otot jantung meningkat (positif ionotropik).
L ANJUTAN...

• Indikasi :
Ditambahkan pada terapi digoksin bila gagal
jantung menetap meskipun telah diberi
digoksin.
• Efek Samping :
Intoleransi saluran cerna, hepatotoksisitas,
demam, trombositopenia reversibel.
ISKEMI MIOKARD

Suatu keadaan dimana terjadi ketidakseimbangan antara suplai oksigen dengan kebutuhan oksigen
jantung

Kebutuhan oksigen di jantung Organ Jantung


ditentukan oleh

Frekuensi denyut jantung

Tegangan dinding ventrikel kiri

Kontraktilitas miokard
Faktor pencetus timbulnya
Perubahan hemodinamik
serangan angina pada pasien
aterosklerosis koroner.

Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen


ini diperbaiki dengan cara meningkatkan suplai
(meningkatkan aliran koroner) atau menurunkan
kebutuhan oksigen (menurunkan kerja jantung).

Keadaan Ekstraksi oksigen oleh otot


normal jantung hampir maksimal (75
% ) , sehingga suplai oksigen
terutama ditentukan oleh
aliran koroner
PENYEBAB UMUM ISKEMIA
Aterosklerosis pembuluh
MIOKARD
darah epikardial.

Gangguan perfusi miokardium pada insufisiensi


koroner menimbulkan perubahan biokimiawi,
elektrofisiologik dan mekanik jantung.

Hipoksemia pada bagian jantung yang mengalami iskemia


menyebabkan pergeseran metabolisme dari aerobik menjadi
anaerobik, yang menghasilkan akumulasi asam laktat dan
penurunan pH intrasel serta menimbulkan nyeri angina yang
khas. Berkurangnya produksi energi (ATP) menyebabkan
penurunan kontraktilitas dan kemampuan mempertahankan
homeostasis intrasel.
Berkurangnya suplai oksigen pada iskemia
jantung menimbulkan gejala angina pektoris
atau tanpa gejala (silent).

ISKEMIA BERLANGSUNG INFARK


LAMA JANTUNG
JENIS-JENIS ANGINA
PECTORIS

ANGINA STABIL KRONIK (EFFORT-INDUCED ANGINA0

ANGINA TIDAK STABIL

ANGINA VARIAN
Jenis angina yang paling umum ditemukan
dan terjadi setelah kerja fisik, emosi atau
Angina stabil makan. Angka kematian oleh angina stabil
kronik kronik adalah sekitar 3-4 % setahun
Ditandai oleh serangan angina berulang
dengan frekuerisí dan lama serangan angina
yang progresif, serangan infark jantung akut
dan kematian mendadak (kematian yang
Angina tidak stabil terjadi dalam 1 jam sejak timbulnya gejala).

Mekanisme dasar dari angina ini adalah


ketidakstabilan (berupa fissuring, splitting,
rupturing) plak aterosklerotik koroner.
Serangan angina yang terjadi saat istirahat
yang diikuti oleh elevasi segmen ST pada
EKG karena vasospasme koroner.

Angina Varian
Obat anti angina pectoris
PENGGOLONGAN OBAT
ANGINA PECTORIS

• Nitrat
• Antiplatelet
• Beta-blocker
• Calcium Channel Blocker
• ACE-Inhibitors
• Trimetazidine MR
• Ivabradine
A. GOLONGAN NITRAT
Mekanisme Kerja :

Nitrat Nitrit Nitro Oksida Peningkatan


konsentrasi cGMP
Aktivasi
enzim guanilat
siklase

Menyebabkan
Relaksasi otot defosforisasi miosin cGMP
polos (arteri & dengan menurunkan menyebabkan
vena) konsentrasi ion Ca2+ relaksasi
bebas dalam sitosol
GOLONGAN NITRAT

Pada dosis yang lebih tinggi nitrat juga akan menimbulkan dilatasi arteriol perifer sehingga tekanan
darah sistolik dan diastolik menurun (afterload).
Nitrat yang tersedia ada 3 macam yaitu Nitroglisern (Gliseril TriNitrat) , Isosorbid DiNitrat
(ISDN) dan lsosorbid MonoNitrat (ISMN) .
LANJUTAN…
Kerja Cepat & Kerja Sedang Kerja Lama
Efek Singkat

Nitrogliserin Nitrogliserin Oral ISMN Oral


Sublingual ISDN Oral Nitrogliserin patch
Nitrogliserin
Intravena ISDN
Sublingual
ISDN Intravena
B. GOLONGAN ANTIPLATELET

• Mekanisme Kerja:
Antiplatelet bekerja dengan cara mengurangi agregasi platelet, sehingga dapat menghambat
pembentukan trombus pada sirkulasi arteri.
Anti Platelet Dosis
Aspirin Dosis loading 150-300 mg, dosis
pemeliharaan 75-100 mg/hari

Ticagrelor Dosis loading 180 mg, dosis


pemeliharaan 2x90 mg/hari

Clopidogrel Dosis loading 300 mg, dosis


pemeliharaan 75 mg/hari
C. GOLONGAN BETA-BLOCKER
• Mekanisme Kerja:
B-blocker bekerja dengan menurunkan cardiac output dan resistensi perifer .Kelebihan B-blocker
dalam pengobatan angina pectoris terletak pada efeknya terhadap reseptor ß1 yang
mengakibatkan turunnya konsumsi oksigen miokardium.
Blocker direkomendasikan bagi pasien UAP atau NSTEMI, terutama jika terdapat hipertensi
dan/atau takikardia, dan selama tidak terdapat kontraindikasi.
Beta Blocker Selektivitas Aktivitas agonis Dosis untuk
parsial angina
Atenolol B1 - 50-200 mg/hari
Bisoprolol B1 - 10 mg/hari
Carvedilol Alpha & B + 2x6.25 mg/hari,
titrasi sampai
maksimum 2x25
mg/hari
Metoprolol B1 - 50-200 mg/hari
Propanolol Nonselektif - 2x20-80 mg/hari
D. Golongan Calcium Channel Blocker

• Mekanisme Kerja:
CCB memilki efek anti angina karena CCB menurunkan beban jantung dengan cara: menurunkan
afterload dan preload, meningkatkan aliran darah koroner karena melebarkan pembuluh darah
koroner dan mengurangi kebutuhan oksigen jantung karena menghambat kontraktilitas miokard.

CCB atau antagonis kalsium dibagi menjadi 3 kelas yaitu


• Dihidropiridin (Nifedipin,Amlodipine, Nicardipine,dll)
• Fenilakilamin (Verapamil)
• Benzotiazepin (Diltiazem)
LANJUTAN…
Calcium channel blocker Dosis

Verapamil 180-240 mg/hari dibagi 2-3


dosis
Ditiazem 120-360 mg/hari dibagi 3-4
dosis
Nifedipine GITS (long 30-90 mg/hari
acting)
Amlodipine 5-10 mg/hari
E. Golongan ACE-Inhibitors
• Mekanisme Kerja:
ACE Inhibitor bukan obat anti angina, namun beberapa studi membuktikan bahwa obat ini
menurunkan kejadian serebrovaskular dan kardiovaskular seperti Angina pektoris tidak stabil dan
infark miokard.
Karena ACE inhibitor meningkatkan fungsi vasomotor endotel pada pasien PJK, memiliki efek
antiinflamasi dan menghambat remodelling, sehingga ACE Inhibitor dianjurkan terutama pada
pasien AP yang LVH (Left Ventricle Hipertrophy).
ACE inhibitor Dosis

Captopril 2-3 x 6,25-50 mg

Ramipril 2.5- 10 mg/hari dalam 1 atau 2


dosis
Lisinopril 2,5-20 mg/hari dalam 1 dosis

Enalapril 5 - 20 mg/hari dalam 1 atau 2


dosis
F. GOLONGAN AC E -
I NHIBITOR S

• Mekanisme Kerja:
Menghambat enzim 3-ketoacyl rantai panjang
pada mitokondria. Melalui jalan ini G. Golongan Ivabradine
metabolisme energi otot jantung akan lebih
banyak berasal dari oksidasi glukosa dibanding • Mekanisme kerja :
dari oksidasi asam lemak. Hal ini obat baru yang secara selektif dan spesifik
meningkatkan produksi ATP dan menghambat menghambat arus depolarisasi di nodus SA
asidosis. Selain itu, obat ini juga menghambat sehingga memiliki potensi menurunkan laju
overload kalsium yang terjadi selama jantung yang setara dengan atenolol. Selain
prosedur reperfusi sehingga memiliki efek itu, obat ini juga meningkatkan durasi
kardioprotektif diastolik, meningkatkan perfusi dan suplai
oksigen ke miokard,juga menurunkan beban
jantung dan kebutuhan oksigen

Anda mungkin juga menyukai