Anda di halaman 1dari 58

UTILITAS / STK - 3230

Kuliah ke-4
Penyediaan Air Industri (3):

Departemen Teknik Kimia


Fakultas Teknik – Universitas Sumatera Utara
2019
Jadwal Perkuliahan
Perte Materi Pokok Bahasan
muan
1 Kontrak Perkuliahan :
 Ruang lingkup /Sasaran perkuliahan
Pengantar unit-unit utilitas pabrik
Pendahuluan:
 Sumber-sumber air
 Penggunaan air pada industri
 Klasifikasi pengolahan air
2 Penyediaan Air Industri (1):
 Pengolahan air minum/bersih
3 Penyediaan Air Industri (2):
 Pengolahan air proses/pendingin
Jadwal Perkuliahan
Perte Materi Pokok Bahasan
muan
4, 5 Penyediaan Air Industri (3):
 Air umpan ketel;
 Penyediaan steam;
 Memperkirakan kebutuhan steam untuk sebuah
industri proses
6 Kuis 1
7 Manajemen penggunaan air pada suatu industri
8 UTS
Air Untuk Boiler (Ketel Uap)

 Uap (Steam) sangat berperan penting dalam proses untuk


menggerakkan mesin-mesin bertenaga uap dan pemanas
awal.
 Ketel uap (boiler) digunakan untuk mengubah air menjadi
uap dengan pertolongan panas.
 Ditinjau dari tenaga termis (panas) yang didapat dengan
pembakaran bahan bakar, ketel uap termasuk External
Combustion Engine, yaitu pesawat tenaga dimana
pembakaran bahan bakar dilakukan di luar pesawat (mesin
uap) itu sendiri.
Air Untuk Boiler (Ketel Uap)

Kegunaan Uap (Steam) :


a. Tenaga termis yang dikandung uap dapat langsung
digunakan sebagai bahan pemanas pada proses industri.
b. Tenaga potensial dari uap diubah menjadi tenaga mekanik
dengan mesin uap untuk selanjutnya diperoleh tenaga
mekanik.
c. Tenaga kinetis dari uap diubah menjadi tenaga putar
dengan suatu turbin uap. Selanjutnya dapat digunakan
untuk membangkitkan tenaga listrik.
A. Ketel Uap

 Ketel uap adalah suatu pesawat yang


digunakan untuk mengubah air yang ada di
dalamnya menjadi uap dengan cara
dipanaskan.
 Uap yang dibentuk di dalam ketel mempunyai
tekanan yang lebih besar dari pada tekanan
udara luar, maka ketel harus mampu
menahan tekanan uap tersebut.
A. Ketel Uap

 Ketel uap adalah suatu pesawat yang digunakan untuk


mengubah air yang ada di dalamnya menjadi uap
dengan cara dipanaskan.

Skema proses pada


Ketel Uap (Boiler)

 Uap yang dibentuk di dalam ketel mempunyai tekanan


yang lebih besar dari pada tekanan udara luar, maka
ketel harus mampu menahan tekanan uap tersebut.
A. Ketel Uap

 Kekuatan ketel uap tergantung dari bentuk dan


bahannya.
 Bentuk yang lebih kuat untuk menahan tekanan yang
lebih besar dari dalam adalah bentuk bulat cembung
dan silinder sebab dengan bentuk semacam itu sukar
berubah bentuknya yang disebabkan oleh tekanan dari
dalam.
 Namun, umumnya ketel uap dibuat dalam bentuk silinder.
 Bahan untuk ketel uap harus baik karena disamping harus
menahan tekanan yang tinggi juga harus tahan pada suhu
yang tinggi.
 Biasanya digunakan baja Siemens-Martin yang liat dan
mudah dikerjakan.
B. Air Pengisi Ketel

a. Sumber-sumber air pengisi ketel


 Antara lain : air sumur/ air sungai dan air
kondensat.
 Air kondensat sudah murni sehingga tidak
perlu mengalami pengolahan yang khusus,
 air yang berasal dari sumur/ sungai perlu
mendapat pengolahan-pengolahan lebih
dahulu.
b. Persyaratan Air Pengisi Ketel

 Pada dasarnya air yang akan digunakan sebagai


air pengisi ketel, harus memenuhi syarat.
 Air yang berasal dari alam (sungai dan tanah)
tidak ada yang dalam keadaan murni, biasanya
terdapat pengotor-pengotor, a.l :
1. Zat tersuspensi : misal lumpur dan tanah liat.
Biasanya dapat dihilangkan dengan
penyaringan.
2. Zat terlarut, seperti garam-garam mineral
(garam magnesium, kalsium dan lain-lain).
Tabel 1. Syarat air pengisi ketel dan air ketel

Spesifikasi Air pengisi ketel Air ketel


Kesadahan < 0,1 OD <0,1 OD
pH 7,5-8,0 10,0-10,8
TDS Tidak nyata max 1500
PAlkali 50 ppm 300 ppm
M Alkali 100 ppm 500 ppm
Chlorine Tidak nyata max 70 ppm
Sulfit 30 ppm max 60 ppm
Oksigen Tidak nyata -
Silikat Tidak nyata -
Fe Tidak nyata
P205 Max 30 ppm
B. Persyaratan air umpan boiler/ Turbin Uap :

 Boiler atau ketel uap merupakan sebuah alat


untuk pembangkit uap dimana uap ini berfungsi
sebagai zat pemindah tenaga kaloris (Turbin
Uap).
 Tenaga kalor yang dikandung dalam uap
dinyatakan dengan entalpi panas.
B. Persyaratan air umpan boiler :

 Secara umum air yang akan digunakan sebagai


umpan boiler adalah air yang tidak mengandung
unsur yang dapat menyebabkan terjadinya
endapan yang dapat membentuk kerak pada
boiler dan air yang tidak mengandung unsur
yang dapat menyebabkan korosi boiler.
B. Persyaratan air umpan boiler :

Parameter-parameter yang mempengaruhi kualitas air


umpan boiler a.l.:
1. Oksigen terlarut, dalam jumlah yang tinggi dapat
menyebabkan korosi pada peralatan boiler.
2. Kekeruhan, dapat mengenda pada perpipaan dan
peralatan proses serta mengganggu proses.
3. PH. Bila tidak sesuai dengan standar kualitas air
umpan boiler dapat menyebabkan korosi pada
peralatan
4. Kesadahan, merupakan kandungan ion Ca dan Mg
yang dapat menyebabkan kerak pada peralatan serta
perpipaan boiler sehingga menimbulkan local
overheating
5. Fe, dapat menyebabkan air bewarna dan mengendap
disaluran air dan boiler bila teroksidasi oleh oksigen
Tabel baku mutu air umpan boiler

Parameter Satuan Ukuran


PH unit 10,5-11,5
Conductivity Ymhos/cm 5000, max
TDS Ppm 3500, max
P-Alkalinity ppm -
M- Alkalinity Ppm 800 , max
O – Alkalinity Ppm 2,5 x SiO2 , min
T - Hardness Ppm -
Silica Ppm 150, max
Besi Ppm 2, max
PHospat residual Ppm -
SulpHite residual Ppm 20,50
PH Condensate Unit 8,0 – 9,0
a. Karakteristik air boiler :

1. pH
Merupakan indikasi untuk keasaman suatu zat . Derajan
pH ditentukan oleh jumlah hydrogen bebas (H+) dalam
suatu zat.
2. Daya hantar listrik/konduktivitas
Daya hantar listrik adalah kemampuan dari larutan untuk
menghantarkan arus listrik yang dinyatakan dalam
pmhos/cm. Harga daya hantar listrik dari umpan air boiler
di[erhatikan untuk mencegah terjadinya endapan kerak
pada bagian permukaan perpidahan panas dan untuk
menjaga kemurnian steam.
a. Karakteristik air boiler :

3. Alkalinitas
Didefinisikan sebagai jumlah anion dalam air yang akan
bereaksi untuk menetralkan ion H+ . Harga alkalinitas
tinggi tidak dikehendaki untuk umpan air boiler karena
dapat menimbulkan pembusaan dan carryover.
4. Kesadahan, karbonat dan non karbonat
5. Silica
6. Besi
7. Phospat
8. Turbiditas, sifat optic dari suatu larutan yang
menyebabkan cahaya yang melaluinya terabsorsi.
9. TTS ( Total Suspendied Solid)
E. Pengolahan Eksternal Air Umpan Boiler

 Pengolahan eksternal bertujuan untuk


menghilangkan :
 padatan tersuspensi
 padatan telarut (terutama ion Ca dan Mg yang
merupakan penyebab utama pembentukan
kerak), dan
 gas- gas terlarut (oksigen dan CO2 ).
Proses perlakuan eksternal yang ada adalah:

1. Koagulasi dan Flokulasi


2. Sedimentasi
3. Filtrasi
4. Demineralisasi
5. Softening
6. Deaerasi
Demineralisasi

 Demineralisasi berfungsi untuk membebaskan


air dari unsur-unsur silika,
sulfat, chloride (klorida) dan karbonat dengan
menggunakan resin.
 Diagram Alir proses seperti gambar dibawah
ini:
Kondensat
H2SO4 NaOH

N2H4
Air dari
Sand Filter

De Boiler Steam

CE AE

Tangki Penampung
Air Proses

Flow Diagram Pengolahan Air Umpan Ketel


Keterangan:
CE = Kation Exchanger
AE = Anion Exchanger
De = Deaerator
Alkalinity, Hardness,
& Lime/Soda Ash Softening

Zat pengotor dalam air dapat dibagi dalam tiga


golongan :
i. Padatan tersuspensi
ii. Padatan terlarut
iii. Gas terlarut
1. Padatan Terlarut

 Padatan tersuspensi (SS) dalam air terutama terdiri atas:


 Lumpur; Humus; Limbah, dan bahan buangan industri.
 SS menyebabkan air menjadi keruh
 air umpan ketel yang mengandung SS akan
menyebabkan terbentuknya deposit, kerak dan atau
busa.
 dalam air pendingin, akan menimbulkan endapan dan
timbulnya korosi di bawah endapan tersebut.
 Kekeruhan yang berlebihan dalam air minum sangat tidak
diinginkan karena dapat menimbulkan rasa yang kurang
baik.
2. Padatan Terlarut (dissolved solid)

 Air adalah pelarut yang baik, sehingga dapat melarutkan


zat-zat dari batu-batuan dan tanah yang terkontak
dengannya.
 Mineral-mineral yang dapat terkandung dalam air a.l. :
CaCO3 , MgCO3 , CaSO4 , MgSO4 , NaCl, Na2SO4 , SiO2 ,
dan sebagainya.
 Air untuk pembangkit uap atau sistem pendingin
mempunyai dua parameter penting yang merupakan
akibat dari padatan terlarut, yaitu :
 kesadahan (hardness) dan
 alkalinitas (alkalinity).
 Padatan terlarut lainnya : garam terlarut, asam dan zat
organik
Hardness (Kesadahan)

 Kesadahan adalah istilah air yang mengandung kation


penyebab kesadahan.
 Kesadahan disebabkan oleh adanya logam-logam
atau kation-kation yang bervalensi 2 (Misal: Fe, Sr, Mn,
Ca dan Mg).
 Namun, kesadahan air terutama diakibatkan oleh
adanya ion-ion Ca dan Mg.
 Ca dalam air mempunyai kemungkinan bersenyawa
dengan bikarbonat, sulfat, khlorida dan nitrat,
sementara itu Mg dapat bersenyawa dengan
bikarbonat, sulfat dan khlorida.
Efek Kesadahan Air

 Keperluan rumah tangga:


 Konsumsi sabun lebih banyak karena sabun jadi
kurang efektif akibat salah satu bagian dari molekul
sabun diikat oleh unsur Ca atau Mg.

 Bagi air industri:


 unsur Ca dapat menyebabkan kerak pada dinding
peralatan sistem pemanasan
 Menghambat proses transfer panas.
Hardness (Kesadahan)

Tabel 1 : Klasifikasi tingkat kesadahan.


Hardness (Kesadahan)

Satuan kesadahan:

 Tingkat kesadahan air dapat dinyatakan dalam satuan :


mg/l CaCO3
ppm CaCO3
Grain atau derajat.
Jenis Hardness (Kesadahan)

1. Kesadahan sementara (temporer)


 disebabkan oleh garam-garam karbonat (CO32-) dan
bikarbonat (HCO3-) dari Ca dan Mg
 Kesadahan ini dapat dihilangkan dengan cara
pemanasan atau dengan pembubuhan kapur tohor
2. Kesadahan tetap (permanen).
 disebabkan oleh adanya garam-garam khlorida (Cl-)
dan sulfat (SO42-) dari Ca dan Mg.
 disebut juga kesadahan non karbonat.
 Kesadahan ini tidak dapat dihilangkan dengan cara
pemanasan, tetapi dapat dihilangkan dengan cara
pertukaran ion.
Hardness (Kesadahan)

Bar Graf miliekivalen per Liter


 Konsentrasi ion atau senyawa kimia yang ada di dalam
air umumnya dinyatakan dengan berat unsur atau
senyawa dalam mg/L.
 Kadang-kadang juga dinyatakan dalam satuan part per
millions (ppm).
 Part per million = 1 mg/1.000.000.

Contoh:
 air mengandung 1,0 mg/l fluoride artinya terdapat
1,0 mg ion F di dalam 1 liter air.
Hardness (Kesadahan)

Bar Graf miliekivalen per Liter

 Dalam beberapa kasus, konsentrasi yang dinyatakan


dalam miligram berat tidak berhubungan dengan unsur
tertentu.

Misalnya, untuk kesadahan :


 Kandungan ion Ca dan ion Mg di dalam air,
dinyatakan dalam bentuk unit berat kalsium karbonat.
 Hal ini untuk memfasilitasi pengukuran kesadahan
dalam bentuk nilai tunggal dari pada dinyatakan
dalam unit berat yang berbeda yakni satu untuk ion
kalsium dan satunya ion magnesium.
Hardness (Kesadahan)

Bar Graf miliekivalen per Liter


 Alkalinitas air mungkin terdiri dari beberapa ion
antara lain dalam bentuk ion OH- , CO32, dan
HCO3-
 Untuk mempermudah, konsentrasi beberapa
jenis ion radikal tersebut dinyatakan dalam
bentuk mg/l sebagai CaCO3
Hardness (Kesadahan)

Bar Graf miliekivalen per Liter


 Istilah miliekivalen per liter (meq/l) menunjukkan
konsentrasi zat terlarut dalam bentuk berat ekivalen.
 Miliekivalen per liter unsur, radikal atau senyawa dapat
dihitung dengan persaman sebagai berikut :
Tabel 9.1 : Berat ekivalen unsur, radikal dan senyawa.
Tabel 9.1 : Berat ekivalen unsur, radikal dan senyawa.
Bar Graf miliekivalen per Liter

 Hasil analisa kualitas air biasanya dinyatakan dalam mg/L


dan dilaporkan dalam bentuk tabel.
 Untuk menggambarkan supaya lebih baik komposisi kimia,
maka data tersebut dinyatakan dalam bentuk miliekivalen
per liter dalam bentuk diagram batang (bar graf).
Bar Graf miliekivalen per Liter

 Diagram batang miliekivalen per liter terdiri dari dua baris


(batang).
 Baris atas menunjukan konsentrasi ion positip (kation)
utama yang dijajar mulai dari kalsium, magnesium,
sodium (natrium) dan potasium (kalium).
 Sedangkan baris bawah menunjukkan konsentrasi ion
negatip (anion) utama yang dijajar mlai dari ion
karbonat (bila ada), bikarbonat, sulfat dan khlorida.

 Jumlah miliekivalen per liter dari ion positip (kation) harus sama
dengan jumlah miliekivalen per liter dari ion negatip (anion) untuk
air dalam keadaan kesetimbangan.
 Hipotesa kombinasi tersebut sangat berguna untuk mengevaluasi
pelunakan air dengan proses lime dan soda ash.
Contoh 1.
Hasil analisa air menunjukkan konsentrasi sbb.

Parameter Satuan Konsentrasi


Kalsium, Ca mg/L 40,0
Magnesium, Mg mg/L 10,0
Sodium, Na mg/L 11,7
Potasium, K mg/L 7,0
Bikarbonat, HCO3 mg/L 110
Sulfat, SO42 mg/L 67,2
Khlorida, Cl mg/L 11,0
Dari hasil analisa tersebut ingin dibuat diagram batang
miliekivalen per liter dan hipotesa kombinasi ion serta
ingin dihitung konsentrasi kesadahan dan alkalinitas
dalam unit mg/l sebagai CaCO3.
 Untuk membuat diagram batang miliekivalen per liter,
maka konsentrasi ion-ion dalam mg/L harus diubah
menjadi miliekivalen per liter (meq/l) yang ditunjukkan
seperti pada Tabel 9.3.
meq mg L 

L BE
Dari tabel 9.3 tersebut di atas dibuat diagram batang
miliekivalen per liter seperti pada Gambar 9.1.
Dari gambar 9.1. digaram batang miliekivalen per liter dapat
diperkirakan atau dihitung hipotesa kombinasi kimia yang ada
di dalam air sebagai berikut :

 Kesadahan adalah jumlah konsentrasi ion Ca2+ dan Mg2+


yang ditunjukkan dalam mg/l CaCO3, dan
 Alkalinitas adalah sama dengan konsentrasi bikarbonat.
Jadi,
Tabel 9.2: Senyawa kimia yang umum digunakan di
dalam pengolahan air minum dan air limbah.
Tabel 9.2: Senyawa kimia yang umum digunakan di
dalam pengolahan air minum dan air limbah.
Metoda Penentuan Kesadahan

 Kesadahan air dinyatakan dengan mg/liter CaCO3


 Metoda penentukan kesadahan air adalah dengan metoda
perhitungan dan metoda titrasi EDTA.

Prinsip perhitungan:
 didasarkan atas perhitungan dari ion-ion yang bervalensi 2
yang didapat dari hasil analisis.
 Perhitungan kesadahan dilakukan dengan menggunakan
rumus umum berikut ini.
Penghilangan Kesadahan

 Penghilangan kesadahan (pelunakan) air


dilakukan untuk menghilangkan atau
mengurangi kation Ca2+ dan Mg2+

 Kation penyebab kesadahan dapat dikurangi


atau dihilangkan dengan proses-proses a.l.:
a. Pemanasan
b. Proses pengendapan kimia, dan
c. Pertukaran ion (Ion Exchange)
1. Penghilangan Kesadahan Dengan Cara Pemanasan

 Penghilangan kesadahan dengan cara pemanasan hanya


dapat menghilangkan kesadahan sementara yakni garam
Ca(HCO3)2 dan Mg(HCO3)2
 Jika air yang mangandung garamgaram tersebut
dipanaskan maka akan terjadi senyawa CaCO3 dan
MgCO3 yang mempunyai sifat kelarutan yang kecil di
dalam air sehingga dapat diendapkan.
 Proses penghilangan kesadahan dengan cara pemanasan
secara sederhana dapat diterangkan seperti pada reaksi
berikut :
1. Penghilangan Kesadahan Dengan Cara Pemanasan

 Garam MgCO3 mempunyai kelarutan yang lebih


besar di dalam air panas.
 Namun semakin rendah temperatur air kelarutan
MgCO3 semakin kecil, bahkan hingga menjadi
tidak larut dan dapat mengendap.
 Garam CaCO3 kelarutannya lebih kecil dari pada
MgCO3 , sehingga pada air panas sebagian CaCO3
mengendap. Pada air dingin pengendapannya akan
lebih banyak lagi.
1. Penghilangan Kesadahan Dengan Cara Pemanasan

 Oleh karena sifat ini maka air sadah tidak dikehendaki


pada air industri karena dapat menimbulkan
endapan/kerak pada peralatan pemanas seperti boiler
dan lain sebagainya.
 Untuk skala rumah tangga jika air yang mengadung
kesadahan yang cukup tinggi jika dimasak atau
dididihkan maka akan menimbulkan endapan di dalam
ketel dan jika air yang telah dimasak didinginkan
maka kesadahan sementara yang ada di dalam air
dapat diturunkan.
Alkalinity

 Alkalinitas air disebabkan oleh adanya senyawa


alkalis dalam air.
 Alkalinitas didefinisikan sebagai ukuran dari
kapasitas air untuk menetralkan asam.
 Alkalinitas dalam air ada tiga jenis yaitu:
a. alkalinitas hidroksida (OH-alkalinity)
b. alkalinitas karbonat (CO3-alkalinity) dan
c. alkalinitas bikarbonat (HCO3-alkalinity).
Alkalinity

 Penentuan alkalinitas dilakukan dengan titrasi


menggunakan larutan HCI.
 Penetralan yang dilakukan dengan indikator
phenolphthalein,  alkalinitas-P,
 sedangkan bila digunakan indikator metil jingga
 alkalinitas-M.
Alkalinity

Reaksi pada alkalinitas P dan M :

OH-alkalinity

CO3-alkalinity

HCO3-alkalinity
Alkalinity

 Ketiga jenis senyawa alkalinity (OH-alkalinity; CO3-alkalinity


dan HCO3-alkalinity) tidak dapat hadir bersama-sama
dalam air, sehingga hanya ada 5 kemungkinan terdapatnya
senyawa penyebab alkalinitas, yaitu :

 Kemungkinan tersebut di atas dapat dilihat pada Tabel


berikut :
Alkalinity

Tabel 3.2. Alkalinitas dan hubungannya dengan kesadahan

M-alk = alkalinitas metil orange


P-alk = alkalinitas phenolphthalein

 Tabel tersebut juga memperlihatkan adanya hubungan


yang erat antara alkalinitas dengan kesadahan.
Alkalinity

 Menaikkan alkalinitas berarti menaikkan kesadahan


karbonat dan mengurangi kesadahan non-karbonat.
 Air baku pada umumnya hanya mengandung alkalinitas-M
saja (hanya mengandung HCO3 saja) dengan pH sekitar 7.
 Alkalinitas yang cukup tinggi diperlukan pada air umpan
ketel untuk mencegah korosi, akan tetapi kadar OH yang
terlalu tinggi dapat menimbulkan "kerapuhan kaustik"
(Caustic Embrittlement).
Alkalinity

 Hubungan alkalinitas dengan kesadahan :


Gas Terlarut

 Berbagai gas dapat larut dalam air, antara lain : CO2 ; O2 ; N2 ; NH3
; NO2 dan H2S
 Gas-gas yang terlarut tersebut pada umumnya tidak menimbulkan
korosi kecuali CO2 ; O2 ; NH3
 Karbon dioksida sesungguhnya adalah suatu asam jika bergabung
dengan air, dan dengan demikian dapat menyerang logam.
 Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :

 Oksigen terlarut dalam air merupakan penyebab utama terjadinya


korosi pada ketel dan sistem pendingin.
 Penghilangan oksigen dari air umpan ketel dapat dilakukan dengan
cara deaerasi secara fisik dan kimia.
Gas Terlarut

 Oksigen terlarut dalam air merupakan penyebab utama


terjadinya korosi pada ketel dan sistem pendingin.
 Penghilangan oksigen dari air umpan ketel dapat dilakukan
dengan cara deaerasi secara fisik dan kimia.

Anda mungkin juga menyukai