Anda di halaman 1dari 30

RANCANGAN BUJUR

SANGKAR
LATIN (RBSL)
LATIN SQUARE
Rancangan yang menggelompokkan perlakuan
perlakuannya dlm 2 cara yaitu berdasarkan baris dan kolom.

Jumlah ulangan harus sama dengan jumlah perlakuan


Merupakan keterbatasan RBL
RBL hanya digunakan untuk percobaan dengan 4-8
perlakuan.
Efektif dalam mengantisipasi kekurangan satuan
percobaan
Contoh :
Seorang peneliti ingin meneliti pengaruh pencampuran biosolar
pada bahan bakar solar terhadap kinerja mobil dengan lima
macam perlakuan :
A : Bahan bakar solar murni
B : Solar + 20% biosolar
C : Solar + 40% Biosolar
D : Solar + 60% Biosolar
E : Solar + 80% Biosolar
Misalkan akan digunakan mobil yang akan digunakan untuk
menguji lima merk :
Jika menggunakan RAK harus disediakan 5 X 5 mobil
Masing-masing merk lima mobil.
Dengan RBL cukup disediakan lima mobil saja,
namun membutuhkan waktu percobaan yang lebih panjang.
Perlu tenaga untuk perawatan mobil untuk menetralkan
kembali.

Cara Pengacakan :
Prosedur pengacakan :
1. Pilih denah bujur sangkar latin sesuai jumlah perlakuan dan
ulangannya yaitu 5 x 5
Dalam Lampiran diperoleh :
A B C D E
B A E C D
C D A E B
D E B A C
E C D B A

2. Lakukan pengacakan baris :


a. Pilih angka acak sebanyak 5 yang tersusun dalam tiga digit
dari lampiran 1. Caranya jatuhkan pencil diatas Tabel angka
acak, tempat kedudukan ujung pencil misal pada baris ke 20
dan kolom ke 35. Pembacaan dapat dimulai secara horisontal
maupun vertikal. Misalkan pembacaan secara horisontal
maka diperoleh susunan angka acak :
Angka acak : 726 419 538 670 138
Urutan pemilihan : 1 2 3 4 5
Rangking : 5 2 3 4 1

c. Gunakan rangking sebagai nomor baris dari denah terpilih dan


susun kembali denah bujur sangkar latin pada langkah 1
mengikuti rangking diatas.
Jadi :
 baris 5 pada denah menjadi baris 1
 Baris 2 pada denah menjadi baris 2
 Baris 3 pada denah menjadi baris 3
 Baris 4 pada denah menjadi baris 4
 Baris 1 pada denah menjadi baris 5
Sehingga denah diubah menjadi :
E C D B A
B A E C D
C D A E B
D E B A C
A B C D E
3. Lakukan pengacakan kolom dengan menggunakan prosedur yang sama
seperti pada langkah 2. Misalkan kedudukan ujung pencil menunjuk
angka acak mulai baris ke 25 kolom ke 40 dari lampiran 1. maka jika
dibaca secara horisontal diperoleh 5 angka acak sebagai berikut :

Angka acak : 729 739 076 086 581


Urutan : 1 2 3 4 5
Rangking : 4 5 1 2 3
Berdasarkan pengacak kolom tersebut maka ditukarkan kolom-kolom sesuai
dengan susunan hasil pengacakan tersebut :
Urutan pemilihan merupakan nomor kolom baru sedangkang rangking
nomor kolom lama: jadi :
 Kolom 4 digeser ke kolom 1
 Kolom 5 digeser ke kolom 2
 Kolom 1 digeser ke kolom 3
 Kolom 2 digeser ke kolom 4 dan
 Kolom 3 digeser ke kolom 5
Sehingga menjadi : B A E C D
C D B A E
E B C D A
A C D E B
D E A B C
Berdasarkan pengacak baris dan kolom tersebut maka diperoleh denah RBL
berukuran 5 X 5 sebagai rancangan percobaan penelitian tersebut :
Hari Merk Mobil
P M N S T
1 B A E C D
2 C D B A E
3 E B C D A
4 A C D E B
5 D E A B C
Pada tabel tersebut menunjukkan bahwa mobil merk P pada hari 1 untuk
menguji perlakuan B, pada hari 2 untuk perlakuan C, hari 3 untuk
perlakuan E, hari 4 untuk perlakuan A, hari ke 5 untuk perlakuan D dan
seterusnya.
Model Linier RBL :

Yijk  u   i   j   k  ijk
Dimana : i=1…….r
j=1…….r
k=1…….r
Yijk=Nilai pengamatan dari perlakuan ke k dalam baris ke I dan kolom ke j
U=nilai tengah populasi atau rata-rata populasi yang sesungguhnya
αi = pengaruh aditif dari baris ke I
βj=pengaruh aditif kolom ke j
τk= pengaruh aditif perlakuan ke k
εijk=pengaruh galat percobaan dari perlakuan ke k pada baris ke I dan kolom
ke j
Contoh Aplikasi RBL :
Setelah dilakukan percobaan untuk mengukur efektivitas biodiesel
tersebut maka diperoleh data sebagai berikut :
Data hasil pengukuran efektivitas
Hari bahan
Merk bakar (km/liter)
Mobil Total
P M N S T baris

1 B=14 A=10 E=11 C=12 D=10 57


2 C=10 D=10 B=11 A=8 E=12 51
3 E=14 B=12 C=13 D=11 A=9 59
4 A=11 C=11 D=10 E=10 B=13 55
5 D=13 E=12 A=9 B=10 C=13 57
Total Kolom 62 55 54 51 57 279
Total dan Nilai rata-rata tiap perlakuan :
Perlakuan : A B C D E
Total : 47 60 59 54 59
Rata-rata : 9,4 12 11,8 10,8 11,8
Hipotesis ;
Ho: τ1 = τ2 ….. = τi = 0 (Berarti tidak ada pengaruh perlakuan
pencampuran biodisel terhadap efektivitas kinerja mobil)
H1 : minimal ada satu τk≠0 untuk j=1,2,..5 (berarti minimal ada satu
perlakuan pencampuran biodiesel yang mempengaruhi penggunaan bahan
bakar solar).

Perhitungan :
a. Derajat bebas
db total = total banyaknya pengamatan – 1 = r2-1= 52-1=24
db baris = banyak baris -1 = 5 -1 =4
db kolom = banyak kolom – 1 = 5 – 1 =4
db perlakuan = banyak perlakuan – 1 = 5 – 1 = 4
db galat = (r-1)(r-2)=(5-1)(5-2) = 12
a. Perhitungan anava :
b. Perhitungan Anava :
Y 2 .. (279) 2
Faktor koreksi ( FK )  2   3113,64
r 25
JKT   Yij2  FK  (14) 2  (10) 2  ....  (13) 2  3113,64  61,36
i, j

 .i
Y 2

(57) 2  (51) 2  ...  (57) 2


JKB   FK   3113,64  7,36
j

r 5

 .j
Y 2

(62) 2  (55) 2  ...  (57) 2


JKK   FK   3113,64  13,36
j

r 5

JKG = JKT – JKB-JKK – JKP= 61,36-7,36-13,36-23,76=16,88

k
Y 2
(47) 2  (60) 2  ...  (59) 2
JKP  k
 FK   3113,36  23,76
r 5
JKB 7,36 JKK 13,36
KTB    1,84 KTK    3,34
r 1 4 r 1 4

JKP 23,76 JKG 16,88


KTP    5,94 KTG    1,41
r 1 4 (r  1)( r  2) 12

KTB 1,84
Fhit. Baris    1,30
KTG 1,41
KTK 3,34
Fhit.Kolom    2,37
KTG 1,41
KTP 5,94
Fhit.Perlakuan    4,21
KTG 1,41
Berdasarkan hasil perhitungan disusun tabel anava :

Sumber Deraj JK Kuadrat F F tabel F tabel


Keragaman at Tengah hitung 5% 1%
bebas
(db)
Baris (hari) 4 7,36 1,84 1,30 3,26 5,41
Kolom (Mobil) 4 13,36 3,34 2,37 3.26 5,41
Perlakuan 4 23,36 5,94 4,21 3.26 5,41
Galat 12 16,88 1,41
Total 24 61,36 -

Kesimpulan :
Karena F hitung untuk perlakuan > F tabel pada tingkat signifikansi 5% maka Ho
ditolak jadi dapat disimpulkan bahwa pencampuran biodiesel mempengaruhi
efektivitas kinerja mobil.
Untuk mengetahui bagaimana pengaruh perlakuan dapat dilakukan uji perbandingan
berganda dengan galat baku = Sy= (2 KTG/r)1/2 = (2,82/5)1/2=0,75 dengan satuan
km/liter.
Soal Latihan :
 Seorang peneliti ingin mengetahui pengaruh empat macam metode
perakitan (A, B, C, D) terhadap waktu perakitan (Menit). Untuk
penelitian ini dipilih 4 operator, diketahui pula bahwa tiap metode
perakitan mempunyai tingkat kelelahan tertentu sehingga mungkin
dibutuhkan waktu lebih lama untuk pekerjaan terakhir. Oleh karena itu
urutan perakitan menjadi pertimbangan dalam percobaan ini, sehingga
dipilih rancangan percobaan RBL. Data percobaan hasil pengacakan
urutan pekerjaan dan waktu perakitan adalah :

Urutan Operator
perakitan 1 2 3 4
1 C=10 D=14 A=8 B=8
2 B=7 C=18 D=11 A=8
3 A=5 B=10 C=11 D=9
4 D=10 A=10 B=12 C=15
Berdasarkan data tersebut :
 Tentukan model dan hipotesis data percobaan diatas
 Lakukan analisis variansi dan buatlah tabel anavanya,
bagaimanakah kesimpulannya.
Percobaan faktorial :
percobaan yang terdiri dari 2 faktor atau lebih.

Misalnya :
Kecepatan reaksi dipengaruhi oleh suhu dan konsentrasi reagen
Terdpt dua faktor yaitu :
1. Suhu dengan taraf faktor (variasi suhu) 3 taraf : 40, 50, dan 60oC
2. Konsentrasi degan taraf faktor (variasi konsentrasi) 3 taraf yaitu 1, 2
dan 3%

Sehingga dalam percobaan tersebut terdapat 9 kombinasi satuan


percobaan/perlakuan.
Misal :
Notasi Suhu : T sehingga terdpt T1, T2, dan T3.
Notasi Konsentrasi : C sehingga terdpt C1, C2, dan C3.
Jadi kombinasi perlakuannya adalah :

T1C1, T2 C1, T3 C1,


T1C2, T2 C2, T3 C2,
T1C3, T2 C3, T3 C3,

Keuntungan percobaan faktorial :


1. Lebih efisien dalam menggunakan sumber-sumber yang ada
2. Informasi yang diperoleh lebih komprehensif berbagai interaksi
3. Hasil percobaan dpt diterapkan dlm suatu kondisi yg lebih luas krn kita
mempelajari kombinasi berbagai faktor.
 Faktorial lebih kompleks.
Kajian Faktorial :
1. Pengaruh sederhana (simple effect) yaitu pengaruh salah satu faktor
pada salah satutaraf faktor lainnya, misal pengaruh faktor suhu pada
taraf C1 atau pengaruh faktor konsentrasi pada tarafT2 .
2. Pengaruh utama (Main effect) yaitu rata-rata pengaruh sederhana.
Misal pengaruh suhu dan pengaruh konsentrasi.
3. Interaksi (Interactions) mrpk rata-rata selisih respons diantara
pengaruhu sederhana suatu faktor.  Pengaruh interaksi
menunjukkan ketergantungan antar faktor.

 Jika benar interaksi antar faktor berpengaruh nyata maka harus diuji
pengaruh sederhana dan pengaruh utama sudah tidak penting.
A. Percobaan faktorial dengan rancangan dasar
RAL
Cara pengacakan :
Misal akan dilakukan percobaan tentang pengaruh suhu dan
konsentrasi bisulfit terhadap kadar vitamin C manisan
mangga. Faktor suhu menggunakan 2 taraf (T1: 45oC, T2:
50oC) dan konsentrasi bisulfit juga 2 taraf yaitu C1 : 1000
ppm C2 : 1200 ppm. Maka terdapat 2 X 2 kombinasi
perlakuan. Jika masing-masing perlakuan akan diulang 3 kali
maka terdapat 2 X 2 X 3 = 12 satuan perlakuan.
T1C1, T1 C2,
T2C2, T2 C2,
Langkah :
1. Ambil bilangan random sejumlah satuan percobaannya
yaitu (1). 978, (2). 676, (3). 477, (4). 542, (5).675, (6).
865, (7). 280, (8). 425, (9). 472, (10). 248, (11). 163, dan
(12). 890.
2. Urutkan angka tersebut dari kecil ke besar yaitu
(1). 163 , (2). 48, (3). 280, (4). 425, (5). 472, (6). 477, (7). 542,
(8). 675, (9). 676, (10). 865, (11). 890, (12). 978.
3. Gunakan untuk pengacakan urutan kerja/petak.

1 2 3 4
T2 C2 T2C2 T2 C1
5 6 7 8
Contoh9 soal : 10 11 12
Contoh Percobaan Faktorial dengan ranc. Dasar RAL
Berdsrkan hasil studi pendahuluan diduga bahwa fenol terekstrak dari kayu
manis dipengaruhi oleh konsentrasi etanol media pelarut dan lama waktu
macerasi. RAL dengan pola faktorial yaitu dengan faktor : konsentrasi
etanol dan lama waktu macerasi.
Berdasarkan hal itu maka dilakukan percobaan dengan hasil :

A. Model Linier :
Yijk  u   i   j  ( ) ij   ijk
Contoh : Percobaan Faktorial dengan ranc. Dasar RAL

Lama Macerasi Ulangan Konsentrasi Etanol (%) Total


(Jam) 65 80 95
12 1 41 154 248
2 42 156 249
3 44 157 248
Sub Total M1 127 467 745 1339
Rata-rata M1 42,33 155,67 248,33
24 1 149 219 747
2 148 218 748
3 147 217 749
Sub Total M2 444 654 2244 3342
Rata-rata M2 148,00 218,00 748,00
36 1 291 422 625
2 290 421 624
3 292 423 625
Sub Total M3 873 1266 1874 4013,00
Rata-rata M3 291,00 422,00 624,67 1337,67
Total 1444 2387 4863 8694,00
Hipotesis yang diuji :
a. H0 : (αβ)ij = 0, yang berarti tidak ada pengaruh interaksi
antara lama macerasi dengan konsentrasi
etanol terhadap kadar fenol ekstrak
H1 minimal ada satu : (αβ)ij ≠ 0 yang berarti ada
pengaruh interakasi terhadap kadar fenol

b. H0 : α1 = 0, yang berarti tidak ada pengaruh lama


macerasi terhadap kadar fenol ekstrak
H1 minimal ada satu : α1 ≠ 0 yang berarti ada pengaruh
lama macerasi terhadap kadar fenol.

c. H0 : β1 = 0, yang berarti tidak ada pengaruh konsentrasi


etanol terhadap kadar fenol ekstrak
H1 minimal ada satu : β1 ≠ 0 yang berarti ada pengaruh
konsentrasi etanol terhadap kadar fenol.
a. Perhitungan FK, JKT, JKP, dan JKG
Y 2 .. (Totaljendral ) 2 (8694) 2
FK     2799468
rab Total banyaknya pengama tan 3 X 3 X 3


JKT   Yijk2  FK  (41) 2 (42) 2  ...  (624) 2  (625) 2  2799468  1309350
ijk

Y 2
ij

JKP   FK 
ij

r
127 2  467 2  ....  1874 2
JKP   2799468  1309329
3

JKG  JKT  JKP  1309350 1309329  21


b. Derajat bebas :
db perlakuan = ab-1= (3)(3) – 1 =8
db galat = ab(r – 1) = (3) (3) (3 – 1) = 18
db total = r a b – 1 = (3) (3) (3) – 1 = 26
c. Perhitungan JK untuk pengaruh lama macerasi (M) dan pengaruh
konsentrasi etanol (C):
 (a ) i
2

JK ( M )  i
 FK 
rb
1339 2  3342 2  40132
JK ( M )   2799468  430093,6
(3)(3)

 (b ) j
2

JK (C )   FK 
j

ra
1444 2  2387 2  48632
JK (C )   2799468  69240,2
(3)(3)
JK ( MC )  JKP  JK ( M )  JK (C )
JK ( MC )  1309329  692940,2  430093,6  186295,6
d. Derajat bebas pengaruh utama dan interaksi
db faktor lama macerasi (M) = a – 1 = 3 – 1 = 2
db faktor konsentrasi (C) =b–1=3–1=2
db interaksi (MC) = (a-1)(b-1)= (3-1)(3-1)=4
e. Perhitungan kuadrat tengah (KT) masing-masing
KT(M)= JK(M)/(a-1)= 430.093,6/2= 215.046,8
KT(C) = JK(C )/(b-1)= 69.240,2/2 = 346.470,1
KT(MC)= JK(MC)/(a -1)(b-1)= 186.295,6/4= 46.573,89

f. Susunlah dalam tabel anava :


Sumber db Jumlah Kuadrat F hitung Ftab Ftab
Keragaman Kuadrat Tengah 5% 1%
(JK) (KT)
Perlakuan 8 1.309.329 - -
Lama Macerasi 2 69.240,2 215.046,8 184325,8 3,55 6,01
Konsentrasi 2 430.093,6 346.470,1 296974,4 3,55 6,01
Interaksi 4 186.295,6 46.573,9 39920,48 2,93** 4,58**
Galat 18 21 1,17
percobaan
Total 26 1.309.350
F tabel : db faktor sebagai f1 dan db galat sebagai f2
5. Kesimpulan :
Karena Fhitung untuk pengaruh interaksi > F tabel (1%)
maka pengaruh interaksi antara lama macerasi dengan
konsentrasi etanol terhadap kadar fenol ekstrak sangat nyata
dan pengaruh utama M atau C tidak perlu diperhatikan lagi.

6. Lanjutkan dengan DMRT


800.00
700.00
600.00
500.00
65
400.00
80
300.00
95
200.00
100.00
0.00
12 Jam 24 Jam 36 Jam

Grafik interaksi antara lama macerasi dengan


konsentrasi etanol.

Anda mungkin juga menyukai