Anda di halaman 1dari 27

BIO DATA PEMBICARA

Nama : Ir. Sunarno, M.Eng., Ph.D.


Tgl. Lahir : 24 November 1955 (Solo)
Pekerjaan : Dosen Fakultas Teknik UGM

Latar Belakang Pendidikan:


Sarjana Muda : FMIPA UGM
Sarjana Penuh : Fakultas Teknik-T.Fisika UGM
Master ( S-2) : Osaka University – JAPAN
Doktor ( S-3) : Osaka University – JAPAN
( Penelitian mengenai Efek Radiasi di Ruang Angkasa)
HOBI : Komunikasi Radio ( YD 2 EFS )
RADIASI dan EFEKNYA

Oleh: Ir. Sunarno, M.Eng., Ph.D.


Magister Rekayasa Keselamatan Industri
UGM
Radiasi dapat dikelompokkan dalam 3 (tiga) Jenis, yakni:

 PARTIKEL BERMUATAN
 NEUTRON
 GELOMBANG ELEKTROMAGNETIS
PARTIKEL BERMUATAN
Pancaran (berkas) radiasinya berupa partikel yang
memiliki massa, volume, dan bermuatan listrik.

Misalnya: Sinar Alpha, Proton, dsb.

Sifat:
Semakin besar massanya semakin kecil daya tembusnya
di dalam materi.
Mudah ditahan dengan lapisan penahan yang sesuai
(Timbal, Beton, Plastik, parafin, air, dsb).
Neutron
Pancaran (berkas) radiasinya berupa neutron yang memiliki massa,
volume, tetapi tidak bermuatan.

Misalnya: Neutron fisi (PLTN), neutron fusi (Ruang Angkasa)

Sifat:
 Masanya kecil sekali, sehingga daya tembusnya luar biasa.
 Tidak bisa ditahan dengan lapisan penahan, mengingat volumenya
sangat kecil.
 Semakin besar energinya semakin besar daya tembusnya
 Berumur sangat pendek (hanya beberapa detik)
GELOMBANG
ELEKTROMAGNETIK
Pancaran (berkas) radiasinya berupa gelombang elektromagnetik (gelombang
radio) sehingga dianggap tidak memiliki massa dan volume.
Gelombang ini memiliki dua komponen utama yakni: medan magnet dan medan
listrik.
Misalnya : Gelombang Radio, Sinar matahari, Sinar Roentgen, Sinar-X

Sifat:
Semakin tinggi frekuensinya semakin besar daya tembusnya di dalam materi.
Mudah ditahan dengan lapisan penahan yang bersifat seperti Sangkar Faraday.
Frekuensi diatas sinar tampak dapat menimbulkan ionisasi
Di bawah sinar tampak tidak bisa menimbulkan ionisasi.
RADIASI PENGION
KENAPA RADIASI PENGION BERBAHAYA
 Radiasi pengion menggunakan energinya untuk
menimbulkan muatan dalam materi yang dilaluinya (proses
ionisasi)
 Ion-ion yang terjadi dapat merusak sel-sel dalam tubuh
manusia, diantaranya menjadi kanker, mati, berubah
bentuk dan karakter.

CONTOH RADIASI PENGION


 Sinar roentgen, sinar-x, sinar gamma, ultra violet
 Radiasi partikel bermuatan
 Neutron
Sistem pengukuran
PENGUAT INTERFACE
RFD PREAMP INSTRUMENTASI ADC 12 BIT
DETEKTOR

PENGUAT
SSD PREAMP INSTRUMENTASI
DETEKTOR MONITOR
PC

OPERATOR PRINTER

DATA
STORAGE
BTS

BLOK DIAGRAM SISTEM PENGUKURAN


- - -
- Gas isian
-

+ + +
+

Detektor Radiasi nuklir jenis tabung


SIFAT GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK

Menurut Einstein, energi gelombang elektromagnetik dipancarkan


sebagai foton (sinar) dengan hubungan:
E=h.F

Di mana E = energi
h = bilangan tetap/konstanta planck
f = frekuensi

Ionisasi yang terjadi dapat melalui beberapa proses, yakni:


 Produksi pasangan (Energi minimal 1.02 MeV)
 Fotolistrik (Energinya = energi ikat elektron+energi kinetiknya)
 Hamburan Compton (antara 500 KeV hingga 5 MeV)
UKURAN DAN SATUAN RADIOLOGI

1. PEMAPARAN ( Exposure)
Exposure = Jumlah muatan listrik semua ion
dari satu tanda yang ditimbulkan
dalam udara/massa udara
= DQ/Dm
= 1 Roentgen = 1 R = 2.58x10-4 C/kg
2. KECEPATAN PEMAPARAN (Exposure Rate)
Exposure Rate = ER = besarnya pemaparan per satuan
waktu
= R / jam atau mR/jam

3. DOSIS SERAP (Absorber dose )


Dosis serap (D) adalah perbandingan energi yang
diberikan oleh radiasi pengion ( DED) kepada materi
dengan massa m.
D = DED / Dm
Satuan : rad di mana 1 rad = 100 ereg/g = 10-2 Joule/kg
atau dinyatakan dengan gray (Gy) = 100 rad
4. DOSIS EKIVALEN
 Sejumlah energi yang diserap yang sama dari
berbagai macam radiasi akan menimbulkan efek
yang berbeda
 Daya serapnya dinyatakan dengan satuan Rem
(Roentgen equivalent man) dan sering dinyatakan
juga dengan 1 sievert (Sv) = dosis serapan 1 J/kg
= 100 rem
JANGAN TAKUT EFEK RADIASI ITU ADALAH ISSU
KETENTUAN INTERNASIONAL BATASAN
DOSIS MAKSIMUM
ORGAN TUBUH Untuk Pekerja Untuk Umum
Rem/th Rem/th

Gonad, Sumsum tulang merah, seluruh tubuh 5 0.5

Kulit, tulang dan thyroid 30 3

Tangan, lengan, kaki, betis 75 7.5

Organ lain 15 1.5

Thyroid anak sampai umur 16 tahun 1.5


SUMBER RADIASI NON-IONISING

1. FAKTA
 Telepon seluler saat ini sudah berkembang dengan sangat cepat
dan sudah menjadi kebutuhan masyarakat kelas menengah ke
atas.
 Lebih dari 15 juta telepon seluler digunakan orang saat ini
 Dan lebih dari 25 000 base station dibangun.
 Radius pelayanan antena di dalam kota sekitar 0.01 km2, dan
untuk daerah perdesaan sekitar 100 km2.
 Frekuensi yang digunakan berkisar antara 1 hingga 2GHz, pada
range frekuensi yang sama dengan stasion TV, dan komunikasi
mikrowave lainnya.
2. DOSIS SERAP YANG DITERIMA
MANUSIA DARI TEKNOLOGI HP

 Telah ditetapkan Spesific Absorption Rates (SAR) atau


plane wave density, untuk menjaga keselamatan dan
perlindungan terhadap penduduk yang berada di
lingkungan antena (BTS)

 Dianjurkan digunakan angka keamanan yang sangat


konservatif yakni di bawah 2% dari level di mana terdapat
efek biologis
BATASAN BATASAN
 Batas untuk handset (HP) adalah 0.1 watt yang terserap oleh per
10 gram jaringan tubuh, rata-rata dalam 6 menit paparan. Dari
paparan tersebut diharapkan kepala tidak menderita peningkatan
suhu lebih dari 1o C walaupun dalam jangka paparan yang lama.
 Mengingat paparan radiasi dari antena Base Station akan
mengenai tubuh manusia secara seragam maka dianjurkan agar
tubuh menerima paparan tidak lebih dari 0.4 watt per kilogram
rata-rata dalam waktu 15 menit.
 Biasanya dipermukaan tanah paparannya jauh lebih kecil dari
batasan tersebut. Sangat dianjurkan tidak berada terlalu dekat
(beberapa meter) dari antena (bukan tower antena).
 Untuk keselamatan dan kesehatan masyarakat ditetapkan bahwa
paparan yang diperbolehkan adalah 0.5 hingga 1 mW/cm2.
Grafik sinyal gangguan pada detektor
KESIMPULAN
 Dari hasil perhitungan secara teoritis, paparan
radiasi non-pengion di dekat BTS Widuran-Solo
Jawa Tengah sekitar 0.00181 mW/cm2. Sedangkan
dari hasil pengukuran langsung adalah sekitar
0.00126 mW/cm2. Sedangkan ketentuan
Internasional adalah berkisar antara 0.5 hingga 1
mW/cm2. Sehingga BTS Widuran bisa dinyatakan
sangat aman bagi penduduk di sekitar antena.
 Dari penelitian yang telah dilakukan, ternyata
tidak ditemukan adanya radiasi pengion akibat
aktivitas BTS Widuran-Solo Jawa tengah.
PUSAT INFORMASI
Program Magister Rekayasa Keselamatan Industri
Fakultas Teknik-Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta
Telepon. (0274) 902120, fax (0274) 902210
PT ERA BANGUN JAYA

RADIASI dan EFEKNYA


Oleh: Ir. Sunarno, M.Eng., Ph.D.
Magister Rekayasa Keselamatan
Industri UGM

Anda mungkin juga menyukai