PENELITIAN
2. Surveilans aktif, yaitu pengumpulan data yang dilakukan secara langsung untuk mempelajari
penyakit tertentu dalam waktu yang relatif singkat dan dilakukan oleh petugas kesehatan secara
teratur seminggu sekali atau dua minggu sekali untuk mencatat ada atau tidaknya kasus baru
penyakit tertentu.
3. Surveilans menyeluruh, yaitu pengumpulan data yang dilakukan dalam batas waktu tertentu
diberbagai bidang agar dapat mewakili populasi yang diteliti dalam sebuah negara.
4. Surveilans sentinel, yaitu pengumpulan data yang dilakukan terbatas pada bidang-bidang tertentu.
Survei ini tidak dapat digunakan dalam sebuah populasi karena dianggap tidak mewakili sebuah
kelompok populasi, akan tetapi dapat digunakan untuk memonitor tren penyakit dan dalam
mengumpulkan informasi yang lebih terperinci.
5. Surveilans berdasarkan kondisi masyarakat, sarana dan prasarana serta laboratorium kesehatan
termasuk pelaporan yang dilakukan oleh masyarakat, fasilitas kesehatan dan laboratorium secara
berturut-turut.
Stages of Grief/Terminal Illness
• Denial — "I feel fine."; "This can't be happening, not to me."
Denial is usually only a temporary defense for the individual. This feeling is generally replaced with heightened
awareness of possessions and individuals that will be left behind after death. Denial can be conscious or unconscious
refusal to accept facts, information, or the reality of the situation. Denial is a defense mechanism and some people
can become locked in this stage
• Anger — "Why me? It's not fair!"; "How can this happen to me?"; '"Who is to blame?"
Once in the second stage, the individual recognizes that denial cannot continue. Because of anger, the person is very
difficult to care for due to misplaced feelings of rage and envy. Anger can manifest itself in different ways. People can
be angry with themselves, or with others, and especially those who are close to them. It is important to remain
detached and nonjudgmental when dealing with a person experiencing anger from grief.
• Bargaining — "I'll do anything for a few more years."; "I will give my life savings if..."
The third stage involves the hope that the individual can somehow postpone or delay death. Usually, the negotiation
for an extended life is made with a higher power in exchange for a reformed lifestyle. Psychologically, the individual is
saying, "I understand I will die, but if I could just do something to buy more time..." People facing less serious trauma
can bargain or seek to negotiate a compromise. For example "Can we still be friends?.." when facing a break-up.
Bargaining rarely provides a sustainable solution, especially if it's a matter of life or death.
• Depression — "I'm so sad, why bother with anything?"; "I'm going to die soon so what's the point?"; "I miss my loved
one, why go on?"
During the fourth stage, the grieving person begins to understand the certainty of death. Because of this, the
individual may become silent, refuse visitors and spend much of the time crying and grieving. This process allows the
dying person to disconnect from things of love and affection. It is not recommended to attempt to cheer up an
individual who is in this stage. It is an important time for grieving that must be processed. Depression could be
referred to as the dress rehearsal for the 'aftermath'. It is a kind of acceptance with emotional attachment. It's natural
to feel sadness, regret, fear, and uncertainty when going through this stage. Feeling those emotions shows that the
person has begun to accept the situation.
• Acceptance — "It's going to be okay."; "I can't fight it, I may as well prepare for it."
In this last stage, individuals begin to come to terms with their mortality, or that of a loved one, or other tragic event.
This stage varies according to the person's situation. People dying can enter this stage a long time before the people
they leave behind, who must pass through their own individual stages of dealing with the grief.
Sasarn pada Promosi Kesehatan
• Sasaran primer: biasanya disesuaikan dengan permasalahan kesehatan yang
terjadi, seperti kepala keluarga untuk masalah kesehatan umum, remaja
putri dan wanita usia subur untuk masalah kesehatan reproduksi, ibu hamil
dan menyusui untuk masalah kesehatan ibu dan anak dan anak sekolah
untuk kesehatan remaja.
• Sasaran sekunder: seperti para tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh
adat. Tujuan memberikan pendidikan kesehatan pada kelompok ini yaitu
diharapkan mereka menggetoktularkan, memberikan contoh perilaku sehat,
kepada masyarakat di sekitarnya
• Sasaran tersier: meliputi para pembuat keputusan atau penentu kebijakan
baik di tingkat pusat maupun tingkat daerah. Kebijakan atau keputusan yang
dikeluarkan kelompok ini akan mempunyai dampak terhadap perilaku para
tokoh masyarakat (sasaran sekunder) dan masyarakat umum (sasaran
primer)
Metode diagnosis komunitas
1. Mengidentifikasi masalah
2. Menetapkan prioritas masalah
3. Menganalisis penyebab masalah
4. Menentukan alternatif pemecahan masalah
5. Mengevaluasi alternatif pemecahan masalah
6. Memilih alternatif pemecahan masalah
7. Implementasi
8. Follow up
Level pencegahan Intervensi Penjelasan
Pencegahan tersier
(di pertengahan sampai akhir Sudah terjadi komplikasi, tapi
penyakit) berupaya mengembalikan
kemampuan fungsionalnya. (co:
kaki buatan)
Rehabilitation
• Seorang anak berusia 6 bulan datang ke Puskesmas
untuk melakukan penimbangan berat badan. Anak
tersebut belum pernah diare. Untuk pencegahan,
dokter memberikan imunisasi rotavirus. Upaya
kesehatan apakah yang dilakukan oleh dokter?
A. Health promotion
B. Specific protection
C. Early diagnosis dan prompt treatment
D. Disability limitation
E. Rehabilitation
1. Care Provider. 3. Communicator.
• Memperlakukan pasien secara holistik • Mampu mempromosikan Gaya Hidup Sehat.
• memandang Individu sebagai bagian integral dari • Mampu memberikan penjelasan dan edukasi yang
keluarga dan komunitas. efektif.
• Memberikan pelayanan yang bermutu, • Mampu memberdayakan individu dan kelompok
menyeluruh, berkelanjutan dan manusiawi. untuk dapat tetap sehat.
• Dilandasi hubungan jangka panjang dan saling
percaya. 4. Community Leader.
• Dapat menempatkan dirinya sehingga
2. Decision Maker. mendapatkan kepercayaan masyarakat.
• Kemampuan memilih teknologi • Mampu menemukan kebutuhan kesehatan
• Penerapan teknologi penunjang secara etik. bersama individu serta masyarakat.
• Cost Effectiveness • Mampu melaksanakan program sesuai dengan
kebutuhan masyarakat.
5. Manajer.
• Mampu bekerja sama secara harmonis dengan
individu dan organisasi di luar dan di dalam
lingkup pelayanan kesehatan, sehingga dapat
memenuhi kebutuhan pasien dan komunitas.
• Mampu memanfaatkan data-data kesehatan
secara tepat dan berhasil guna.
Seorang dokter yang ingin menerangkan tentang endemi
demam berdarah dibalai desa dg film, perannya ?
• a. community leader
• b. communicator
• c. care provider
• d. manager
• e. decision maker
Keluarga
• Nuclear family ayah + ibu + anak
• Blended family orang tua kandung + orang
tua tiri + anak kandung + anak tiri
• Extended family nuclear/blended family +
relative
• Single parent family ibu + anak atau ayah +
anak
Perbandingan Berbagai Model Asuransi Kesehatan
Asuransi Kesehatan
A suransi Kesehatan Asuransi Kesehatan
Komersial dengan
Sosial Komersial
Aspek regulasi
(Social Health (Commercial/ Private
(Regulated Health
Insurance) Health Insurance)
Insurance)
Sukarela/ Perorangan/
1. Kepesertaan wajib /pokok Sukarela/ kelompok
kelompok
Menyeluruh/
3.Santunan / Benefit Sesuai kontrak Sesuai kontrak
komprehensif
• REFLEKSI ISI Mengungkapkan kembali inti yang telah dikemukakan pasien. “Anda
mengatakan…”
• REFLEKSI PERASAAN amati & dengarkan PERASAAN pasien. “Anda sepertinya
MENDENGAR
bingung?”
AKTIF
• MERANGKUM Mirip refleksi isi, BEDANYA??
• Merangkum: durasi sudah lama, atau transisi topik atau bahan rumit
• BAHASA SEDERHANA
MEMBERIKAN • JUJUR
INFORMASI • BENAR
• LENGKAP
DON’T
• VERBAL
• Memotong pembicaraan
MENANGGAPI • Mencela
KLIEN?!! • Asumsi kesimpulan TANPA didukung bukti dan terlalu dini
• Evaluasi TIDAK PERCAYA ucapan pasien
• NON-VERBAL mengernyitkan dahi, reaksi terkejut, senyum melecehkan
PRINSIP PELAYANAN DOKTER KELUARGA
Affection Resolve
FAMILY LIFE CYCLE
TAHAP 6
Menurut TAHAP 5
DUVALL Keluarga dg anak Keluarga mulai
melepas anak sbg
(1971) remaja
dewasa
• TEPATI JANJI
FIDELITY • Do as you say you will do + HORMATI RAHASIA PASIEN
• Hati-hati jaga rahasia pasien dapat membatasi kualitas dan efisiensi pelayanan
…
• Autonomy wajib menghormati martabat
dan hak manusia, terutama hak untuk
menetukan nasibnya sendiri (inform consent)
• Justice tindakan yang memegang prinsip
sama rata (tidak membedakan pelayanan,
menyebarkan tenaga kesehatan secara
merata)
HEALTH ETHIC
• Moral unpreparedness petugas tidak memiliki
persiapan pendidikan, psikologis dan emosional
yang adekuat dalam menangani masalah moral
• Moral blindness buta terhadap dimensi etik
dari suatu masalah
• Moral indifference tidak peduli terhadap
etika/tidak memandang pasian sebagai makhluk
hidup
• Amorality tiak memiliki moral sama sekali
• Immorality paham dengan standar etik
namun tidak dijalani
• Moral complacency petugas tetap memegang
teguh pendiriannya, walaupun dari sudut pandang
dan kepercayaan moralnya salah
• Moral fanaticism petugas kesehatan memegang
teguh sudut pandang moral yang ekstrim
• Moral disagreement ketidaksetujuan beberapa
petugas kesehatan mengenai aksi moral mana yang
lebih tepat untuk dijalankan
• Moral dilemma situasi yang melibatkan
pengambilan keputusan atas pilihan yang kedua
sama buruk
• Moral stress rasa stres yang dialami oleh petugas
medis karena menghadapi situasi moral dan tidak
tau harus memilih tindakan terbaik yang mna
MALPRAKTEK
• Civil malpractice tidak melaksanakan
kewajiban atau tidak memberikan prestasinya
sebagaimana yang telah disepakati
• Administrative malpractice bila telah
melanggar hukum administrasi
• Criminal malpractice perbuatan yang
memenuhi rumusan delik pidana
…
a. Perbuatan tersebut merupakan
perbuatan tercela
b. Sengaja (intensional)euthanasia,
membuka rahasia jabatan, aborsi tanpa
indikasi
c. Ceroboh (recklessness)tanpa informed
consent
d. Lalai (negligence) ommission
(seharusnya dilakukan), commission
(seharusnya tidak dilakukan)
PATIENT SAFETY
(169/MENKES/PER/VIII/2011)
• KTD (Kejadian Tidak Diharapkan) akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak
melaksanakan suatu tindakan yang seharusnya
dilaksanakan. Bukan akibat penyakit
• KNC (Kejadian Nyaris Cedera) akibat melaksanakan
sesuatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang
seharusnya dilakukan, tetapi cedera serius tidak
terjadi
• KS (Kejadian Sentinel) kejadian yang menyebabkan
cedera serius atau kematian
Five Rights of Medication Adminisrtion
• Uji diagnostik
Metodolog • Teknik Sampling
i
penelitian • Uji statistik
• Metode penelitian
PENGGUNAAN ALAT SKRINING
RR= RR
Ins.Rate klp. tak terpapar
STUDI RETROSPEKTIF
• TAK DAPAT MENGUKUR INSIDENS
• TAK DAPAT MENGUKUR NILAI RR
• GANTI UKURAN ODDS RATIO (OR)
OR =a x d (1+1,96/Chi)
b x OR
c
• Sebuah studi observasional tentang risiko kejadian tumor otak
dengan penggunaaan telepon seluler. Tiga puluh orang dengan
glioblastoma multiformis dan 30 orang sehat dengan usia dan jenis
kelamin yang sama rata akan mengikuti studi ini. Mereka akan
diwawancarai tentang penggunaan telepon selulernya, kemudian
dibandingkan dengan risiko kejadian tumor otak.Metode apa yang
digubakan untuk menilai rationya?
a. Ratio Odds
b. Relative Risk
c. Ratio Prevalensi
d. Koefisien Kontangensi
e. Population Attributed Risk
FAKTOR PENYEBAB
GOLD STANDARD
POSITIF NEGATIF
A
UJI BARU
B
A+B
SENSITIVITY SPECIFICITY
A D
A+C B+D
Penelitian resiko kanker serviks pada
wanita usia di atas 40 tahun
:
Nilai prediktif positif kanker serviks :
a.132/179
b.47/ 62342
c.132/1117
d.62295/62342
e.62295/63459
Contoh soal
katarak
Total
(+) (-)
(+) 160 80 240
rubella
(-) 40 120 160
Total 200 200 400
A C
HASIL (OUTCOME)
:
A+B C+D
SAKIT - KASUS SEHAT - KONTROL
YA
A B
Σ KASUS DI KELOMPOK BERISIKO
FAKTOR
RESIKO
RR = =
TIDAK Σ KASUS DI KELOMPOK TANPA RISIKO
C D
A C
:
A+C A+C A x D
B D B x C
:
B+D B+D
• Suatu penelitian yang didokumentasikan oleh British Medical Journal 2002,
dengan menggunakan design prospektif, menyatakan adanya pengaruh makan es
krim terhadap terjadinya sakit kepala. Dari penelitian tersebut didapatkan hasil
yang ditampilkan dalam tabel 2x2 sebagai berikut:
Sakit Kepala
Total
(+) (-)
(+) 20 53 73
Es Krim
(-) 9 63 72
Total 29 116 145
PROBABILITY NON-PROBABILITY
SAMPLING SAMPLING
PROBABILITY NON-PROBABILITY
SAMPLING SAMPLING
CONVENIENT/ACCIDENTAL
SAMPLING
Memilih siapa sajah yang kebetulan ada (accesible)
NG
KOHO
RT
CASE-CON
TROL POTONG LINTA
• 2 jenis kohort: • 2 KELOMPOK: Kelompok kasus • Deskriptif, sewaktu
• Prospective cohort (sakit) dan kelompok kontrol (sehat) • HUBUNGAN ASOSIASI TIDAK
• Retrospective/historical • Retrospektif, sewaktu KAUSALITAS
cohort • DAPAT melihat KAUSALITAS • CEPAT DAN MURAH
• Subjek diikuti untuk periode tertentu • Umum digunakan pada KASUS • Menghitung RELATIF RISK (RR)
• SANGAT BAIK menilai LANGKA
KAUSALITAS • Menghitung ODDS RATIO (OR)
• Relatif LAMA dan MAHAL
• Menghitung RELATIF RISK (RR)
• Puskesmas Kecamatan Y tersedia metode kontrasepsi berupa pil, kondom, IUD, dan
sebagainya. Pasien bebas memilih metode kontrasepsi yang diinginkan. Subjek penelitian
adalah perempuan yang mulai menggunakan metode kontrasepsi sepanjang tahun 2011
dan dilihat hasilnya pada akhir tahun 2012. Jenis penelitian yang sesuai dengan ilustrasi di
atas adalah …
A.Survei
B.Cohort
C.Uji klinis
D.Case control
E.Cross sectional
•
• Di suatu puskesmas akhir-akhir ni mendapatkan peningkatan jumlah pasien dengan keluhan
sakit kepala. Setelah diperhatikan ternyata mereka suka jajan di luar dan mengandung
MSG. Dokter puskesmas akan melakukan penelitian dengan rentan waktu yang singkat.
maka yang digunakan adalah :
a. Cohort
b. Cross sectional
c. Eksperimental
d. Deskriptif
e. Case control
SKALA UKUR
KATEGORIK
• DATA, BERTINGKAT
ORDINAL • Contoh: kadar kolesterol rendah, normal, tinggi
VARIABEL
INDEPENDEN / BEBAS
• Dilaksanakan suatu penelitian mengenai hubungan
antara pekerjaan (bekerja dan tidak bekerja) dengan
pemberian ASI (diberikan dan tidak diberikan).
Kategori kedua variabel tersebut adalah:
A. Nominal dan ordinal
B. Ordinal dan nominal
C. Keduanya nominal
D. Keduanya ordinal
E. Ordinal dan numerik
UJI HIPOTESIS
VARIABEL TERGANTUNG
KOMPARATIF: MEMBANDINGKAN ANTAR KELOMPOK TIDAK BERPASANGAN
BERPASANGAN
NOMINAL X2 Mc Nemar
Mann
2 KELOMPOK ORDINAL Wilcoxon
Whitney
Related
NUMERIK Anova
Anova
UJI HIPOTESIS
VARIABEL TERGANTUNG
• Seorang dokter datang ke SLTA melakukan pengetahuan HIV AIDS, peneliti membandingkan
daya pengetahuan populasi sebelum penyuluhan dan sesudah penyuluhan. Metode statistic
apa yang dilakukan ?
A. uji T independent
B. Uji T berpasangan
C. Uji ANOVA
D. Uji chi square
E. Uji regresi linear
• Seorang dokter akan melakukan sebuah penelitian eksperimental di suatu Puskesmas terhadap Ibu hamil dengan
suplementasi yang berbeda-beda yaitu Fe, Zn, kombinasi Fe+Zn. Efektivitas dapat diperoleh dari pengukuran kadar
hemoglobin (gr/dl). Kadar hemoglobin diperoleh dalam 3 kelompok ibu hamil ( ibu hamil dengan suplemen Fe, ibu
hamil dengan suplemen Zn, dan ibu hamil dengan kombinasi Fe+Zn). Studi penelitian yang tepat terhadap penelitian
diatas adalah?
a. ANOVA
b. T - Independent
c. T - paired
d. khai kuadrat
e. Spearman
• Sebuah studi intervensional tentang hubungan senam kehamilan dengan perbaikan respirasi ibu hamil. Tujuh puluh
ibu hamil akan mengikuti studi ini. VEP ibu hamil akan dinilai sebelum dan setelah mengikuti senam kehamilan untuk
menilai fungsi respirasinya. Distribusi data diasumsikan normal.Uji statistik apa yang akan dipergunakan dalam studi
ini?
a. Uji Kai Kuadrat
b. Uji T Independen
c. Uji T Berpasangan
d. Uji Korelasi Pearson
e. Uji ANOVA satu arah