PERATURAN PERUNDANG
UNDANGAN
Tujuan :
1. Dpt mengidentifikasi tata urutan peraturan
perundang-undangan nasional
2 . Mendiskripsikan proses pembuatan
peraturan perundang-undangan
3. Mentaati peraturan perundang-undangan
nasional
4. Mengidentifikasi kasus kuropsi dan
upaya pembrantasan kuropsi
5. Mendiskripsikan pengertian anti kuropsi dan
ketentuan anti kuropsi
TATA URUTAN PERATURAN PERUNDANG
UNDANGAN RI
Menurut Tap MPR No III / MPR / 2000 tentang
Tata urutan peraturan perundangan undangan
negara RI
UNDANG UNDANG DASAR ( UUD )
KETETAPAN MPR ( Tap MPR )
UNDANG UNDANG ( UU )
PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG
UNDANG ( Perpu )
PERATURAN PEMERINTAH ( PP )
KEPUTUSAN PRESIDEN ( Kepres )
PERATURAN PELAKSANA LAINNYA.
Menurut UU No 10 Tahun 2004 tentang
Pembentukan peraturan perundang
undangan
Tata Urutan peraturan perundang undangan sebagai
berikut :
1.UUD
2.UU / Perpu
3.PP
4.Peraturan Presiden
5.Peraturan daerah ( Perda ) terdiri :
Perda Propinsi
Perda Kabupaten / Kota
Peraturan Desa / Peraturan yang setingkat.
Dengan Adanya UU Yang Baru,
Maka Ketentuan Yang Diatur
Dalam Ketetapan MPR Tidak
Efektif Lagi Atau Tidak Berlaku Lagi
PENTINGNYA PERATURAN
PERUNDANG UNDANGAN
BAGI WARGA NEGARA
1.Memberikan kepastian hukum
2.Melindungi dan mengayomi hak
warga negara
3.Memberikan rasa keadilan
4.Menciptakan ketertiban dan
ketentraman masyarakat
1.SUPERMASI
2.KEDUDUKAN YG SAMA DIMUKA
HUKUM
3.TERJAMINNYA HAM OLEH UU
MAUPUNKEPUTUSAN PENGADILAN
( HAKIM )
TAHAPAN PROSES PEMBUATAN UU
1.Penyusunan Rancangan undang
undang ( RUU )
2.Pembahasan RUU
3.Pengesyahan
4.Pengundangan.
Proses penyusunan RUU
RUU dapat diajukan oleh :
1.Presiden ( pasal 5 (2 ) UUD ’45 )
2.DPR ( pasal 21 UUD ’45 )
3.DPD untuk uu dlm bidang tertentu
( pasal 22 D (2 ) )
Pembahasan RUU
RUU dibahas bersama antara DPR dan
Presiden untuk mendapat persetujuan
bersama ( psl 20 (2) )
Dalam pembahasan RUU dalam bidang
tertentu melibatkan DPD
Hasil dari pembahasan berupa
persetujuan bersama antara
Presiden,DPR dan atau DPD
Dalam pembahasan RUU