Matematika SD 3
Dosen Pengampu :
Drs. Sutiyarso, M. Pd
Akhmad Riandy Agusta, M. Pd
Kelompok 7
Fitriani 1810125220060
Maka :
Ruang Sampel (S) = {A , G}
Titik Sampel = A dan G, maka n(S) = 2
Kejadian = 1. Kejadian muncul sisi Angka
2. Kejadian muncul sisi Gambar
Perhatikan pelemparan sebuah dadu !
Maka :
Ruang Sampel (S) = { 1, 2, 3, 4, 5, 6 }
Titik Sampel = 1, 2, 3, 4, 5, dan 6, maka n(S) = 6
Kejadian =
1. Kejadian muncul sisi Angka 1
2. 2. Kejadian muncul sisi Angka 2
3. 3. Kejadian muncul sisi Angka 3
dst. sampai kejadian 6
𝐧(𝐀)
P(A) = Contoh Soal :
𝐧(𝐒)
Diketahui kejadian A, B, C, dan D dari
pelemparan sebuah dadu. Tentukan
Keterangan :
besarnya peluang kejadian A, B, C, dan D.
P(A) = peluang kejadian A
n(A) = banyak kejadian A
n(S) = banyak titik sampel
Diketahui :
A adalah munculnya mata dadu ganjil.
B adalah munculnya mata dadu prima.
C adalah munculnya mata dadu tak kurang dari 3.
D adalah munculnya mata dadu kurang dari 7.
Ruang sampel untuk pelemparan sebuah dadu adalah S = {1, 2, 3, 4,
5, 6} dengan n(S) = 6.
Penyelesaian :
3 1
A = {1, 3, 5} dengan n(A) = 3. Dengan demikian, P(A) = = .
6 2
3 1
B = {2, 3, 5} dengan n(B) = 3. Dengan demikian, P(A) = = .
6 2
4 2
C = {3, 4, 5, 6} dengan n(C) = 4. Dengan demikian, P(C) = = .
6 3
6
D = {1, 2, 3, 4, 5, 6} dengan n(D) = 6. Dengan demikian, P(D) = = 1.
6
1. Permutasi
𝒏!
nPr = 𝒏−𝒓 !
Contoh soal :
Berapa banyak permutasi dari cara duduk yang terjadi apabila 8 orang
disediakan 4 kursi, sedangkan salah seorang dari 8 orang tersebut
selalu duduk dikursi tertentu.
Penyelesaian :
7!
7P3 = 7−3 !
7!
= 4!
= 7.6.5
= 210
Jadi, banyaknya cara duduk adalah 210 cara.
2. Kombinasi
Kombinasi sekumpulan unsur adalah suatu pengaturan dari semua
atau sebagin unsur dengan tidak memperhatikan urutan. Banyaknya
kombinasi r unsur yang diambil dari n unsur yang tersedia
dinyatakan dengan nCr dan ditentukan dengan rumus :
𝒏!
nCr =
𝒓! 𝒏−𝒓 !
Contoh Soal :
Tentukan banyaknya kombinasi dari 5 unsur yang diambil dari 9
unsur yang tersedia.
Penyelesaian :
Banyaknya kombinasi dari 5 unsur yang diambil dari 9 unsur yang
tersedia berarti kita akan menghitung 9C5
9!
9C 5 = 9−5 !.5!
5!.6.7.8.9 6,7.8.9 3024
= = = = 126
1.2.3.4 1.2.3.4 24
3. Peluang komplemen suatu kejadian
Peluang komplemen dari suatu kejadian merupakan peluang dari satu
kejadian yang berlawanan dengan suatu kejadian yang ada. Komplemen dari
suatu kejadian A merupakan himpunana dari seluruh kejadian yang bukan A.
Komplemen dari suatu kejadian dapat ditulis dengan A’. Maka peluang
komplemen dituliskan sebagai berikut:
𝑃 (𝐴 ′ ) = 1 − 𝑃 (𝐴)
Contoh soal :
Apabila sebuah dadu bermata 6 dilempar, maka peluang untuk tidak mendapat
sisi dadu 4 adalah ?
Penyelesaian :
Ada enam mata dadu, dengan sisi dadu 4 berjumlah satu maka,
n(S) = 6 dan n(K) = 1
𝑛(𝐾) 1
P(dadu) = =
𝑛 𝑆 6
sehingga peluang komplemen dari kejadian tersebut adalah :
P(dadu’) = 1 – P(dadu)
1
P(dadu’) = 1 - 6
5
P(dadu’) =
6
5
Jadi, peluang untuk tidak mendapatkan sisi dadu 4 adalah 6 .
4. Frekuensi Harapan
Frekuensi harapan merupakan banyaknya kemuculan suatu kejadian yang
sama dari suatu kejadian yang sama dari suatu percobaan. Frekuensi
harapan suatu kejadian dapat kita rumuskan sebagai berikut.
Fh(A) = n x P(A)
Contoh soal :
Dua buah dadu dilempar bersama sebanyak 72 kali. Tentukan frekuensi
harapan munculnya jumlah kedua mata dadu adalah 5 secara tepat.
Penyelesaian :
Diketahui :
n(S) = 36
Kejadian A adalah munculnya jumlah kedua mata dadu 5, sehingga n(A) =
4
Sehingga, frekuensi harapan munculnya jumlah kedua mata dadu 5
adalah sebagai berikut.
Fh (A) = n x P(A)
4
= 72 x = 8 kali.
36
Jadi, frekuensi harapan munculmya mata jumlah kedua mata dadu
adalah sebanyak 8 kali.
Peluang Gabungan Dua Kejadian
Misal, dilakukan suatu percobaan,dan didalam percobaan tersebut
terdapat 2 kejadian yaitu Kejadian A dan Kejadian B dengan ruang
sampel S. Dari dua kejadian itu,ada kemungkinan kedua kejadian
tersebut melakukan bersama-sama,
Sehingga A ∩B. Peluang gabungan dua kejadian A dan B dalam
sampel S dapat ditentukan dengan memanfaatkan sifat gabungan dua
himpunan.maka didapatlah rumus peluang gabungan dua kejadian “A
atau B”. Dirumuskan sebagai berikut :
Keterangan:
P(A∪B) : Peluang A digabung dengan peluang B
P(A) : Peluang Kejadian Pertama
P(B) : Peluang Kejadian Kedua
P(A∩B) : Peluang Kejadian A dan B
Contoh Soal :
Sebuah dadu di tos sekali,Jika A adalah kejadian munculnya bilangan genap
dan B adalah kejadian bilangan prima.peluang kejadian munculnya bilangan
genap atau prima adalah…..
Penyelesaian :
S = {1,2,3,4,5,6}
A :bilangan genap ={2,4,6}
P(A) = n(A) / n(S)
= 3/6
B:bilangan prima ={2,3,5}
P(B) = n(B) / n(S)
= 3/6
A∩B = 2
P(A∩B) = n(A∩B) / n(S)
= 1/6
P (A∪B) = P(A) + P(B) - P(A ∩B)
= 3/6 + 3/6 – 1/6
= 5/6
Peluang Saling Lepas
Kejadian A dan B dikatakan “Saling Lepas” jika irisan keduanya
merupakan himpunn kosong (A∩B) = ∅. Jika A dan B adalah kejadian
saling lepas dalam ruang sampel S, maka rumus peluang kejadian
A∪B adalah sebagai berikut.
Keterangan:
P(A∪B) : Peluang A digabung dengan peluang B
P(A) : Peluang Kejadian Pertama
P(B) : Peluang Kejadian Kedua
Contoh soal :
Pada percobaan pengambilan sebuah kelereng dari dalam kantong
yang berisi 10 kelereng merah, 18 kelereng hijau, dan 22 kelereng
kuning. Tentukan peluang terambil kelereng merah atau kuning !
Penyelesaian :
Ruang sampel = {10 Kelereng merah + 18 kelereng Hijau + 22
Kelereng Kuning} = 50
Peluang kejadian terambil kelereng merah P (A) = 10 / 50
Peluang kejadian terambil kelereng kuning P (B) = 22 / 50
Maka, P (A∪B) = P(A) + P(B)
= 10/50 + 22/50
= 32/ 50
= 16/25
Jadi, peluang terambil kelereng merah atau kuning adalah 16/25.
Peluang Dua Kejadian Saling Bebas
Jika terjadi kejadian A tidak mempengaruhi dengan kejadian B atau
sebaliknya,kejadian A dan B tidak saling bebas,maka kejadian tersebut
dinamakan kejadian saling bebas. Untuk A dan B saling bebas, peluang
bahwa A dan B terjadi bersamaan adalah :
Keterangan :
P(A∩B) : Peluang kejadian A dan B
P(A) : Peluang kejadian Pertama
P(B) :Peluang Kejadian ke-dua
Contoh soal :
Dalam sebuah kantong terdapat 15 alat tulis yang terdiri dari 7
pensil dan 8 pena. Jika kita disuruh mengambil 2 alat tulis dengan
mata tertutup. Peluang terambil kedua duanya pensil adalah …..
Penyelesaian :
A = pensil pengambilan pertama
𝑛(𝐴) 7
→𝑃 𝐴 = =
𝑛 𝑆 15
B = pensil pengambilan kedua
𝑛(𝐵) 6
→𝑃 𝐵 = =
𝑛 𝑆 15
P(A∩ 𝑩) = 𝑷(𝑨) 𝒙 𝑷(𝑩)
7 6 42 14
= × = =
15 15 15 75
14
Jadi peluang terambilnya kedua pensil adalah .
75
Peluang Kejadian Bersyarat (Bergantungan)
Misal, ketika dilakukan percobaan,jika kejadian A dan B dapat
terjadi bersama-sama tetapi terjadi atau tidak terjadinya A akan
mempengaruhi terjadi atau tidak terjadinya kejadian B,maka
kejadian itu disebut kejadian bersyarat dan berlaku.
Penyelesaian :
Misal kejadian terambilnya bola merah pada pengambilan pertama
adalah A sehingga :
P(A) = n(A) / n (S)
= 4/ 6
Misal kejadian terambilnya bola merah pada pengambilan kedua
adalah B,
P ( B/A) = n (B /A) / n(S)
= 3/6
P A∩B) = P(A) X P(B/A)
= 4 /6 x 3 /6
= 2/6
Terimakasih ….