Cici Trisnawati
Firhan Rusdiansyah
Pengertian Demam Berdarah Dengue
Derajad 1 Demam disertai gejala tidak khas dan satu-satunya menifestasi perarahan adalah uji
tornoquet positif
Derajad 2 Derajad 1 disertai perdarahan spontan dikulit dan/ atau perdarahan lain
Derajad 3 Ditemukannya tanda kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dan lembut tekanan nadi menurun
(<20mmHg atau hipotensi disertai kulit dingin, lembab, dan pasien menjadi gelisah
Derajad 4 Syok berat nadi tidak teraba dan tekanan darah tidak dapat diukur
Etiologi
• Perkembangan hidup nyamuk Aedes Aegypti dari telur hingga
dewasa memerlukan waktu sekitar 10-12 hari. Hanya nyamuk
betina yang mengigit dan menghisap darah serta memilih dari
manusia untuk memotongkan telurnya. Sedangkan nyamuk
jantan tidak bisa mengigit/menghisap darah, melainkan hidup
dari sari bunga tumbuh-tumbuhan. Umur nyamuk Aedes
Aegypti betina kurang lebih 2 minggu. Umur nyamuk Aedes
Aegypti kemampuan terbang 40-100 m. (Hadinegoro,1999)
Manifestasi Klinis
1. Demam Dengue
Merupakan penyakit demam akut selama 2-7 hari, ditandai dengan
dua atau lebih manifestasi klinis sebagai berikut : Nyeri kepala, Nyeri
retro-orbital, Mialgia/artragia.
2. Demam Berdarah Dengue
Berdasarkan kriteria WHO diagnosis DBD ditegangkan bila semua hal
dibawah ini dipenuhi :
• Demam atau riwayat demam akut antara 2-7 hari, biasanya bersifat
bifasik.
• Manifestasi perdarahan
• Trombositopenia < 100.00/ul
• kebocoran plasma
Pemeriksaan Penunjang
• Trombositopeni (100.00/mm3)
• Hb dan PCV meningkat (20%)
• Leukopeni (mungkin normal atau lekositosis)
• Isolasi virus
• Serologi (Uji H) : respon antibody sekunder
• Pada renjatan yang berat, periksa : Hb, PCV
berulang kali (setiap jam atau 4-6 jam apabila
sudah menunjukkan tanda perbaikan), Faal
hemostasis, FDP,EKG, foto dada, BUN, creatinin
serum.
Penatalaksanaan
1. DBD tanpa renjatan
Demam tinggi, anoreksia dan sering muntah dapat menyebabkan
pasien dehidrasi dan haus. Pada pasien ini harus diberi banyak
minum, yaitu ½ - 2 liter dalam waktu 24 jam. Dapat juga
diberikan teh manis, susu, sirup, Cara pemberi ini secara sedikit
demi sedikit
2. DBD disertai renjatan (DSS)
Pasien yang mengalami renjatan atau syok harus segera dipasang
infus karena sebagai pengganti cairan akibat kebocoran plasma.
Cairan yang biasanya diberkan adalah ringer laktat, jika pemberi
cairan itu tidak dapat mengatasi maka harus diberikan plasma
banyaknya pemberian adalah 20-30 ml/kg BB
Masalah yang Lazim Muncul
1. Ketidak efektifan pola nafas b.d jalan nafas terganggu
akibat spasme otot-otot pernafasan, nyeri, hipoventilasi
2. Hipertermia b.d proses infeksi virus dengue
3. Ketidak efektifan perfusi jaringan perifer b.d kebocoran
plasma darah
4. Nyeri akut b.d agen cedera biologis (penekana intra
abdomen)
5. Kekurangan volume cairan b.d pindahnya cairan
intravaskuler ke ekstravaskuler
Discharge Planning
1 Nutrisi
a. Makan
- Frekuensi
3x/hari 3x/hari
- Jenis
Nasi Bubur
- Porsi
1 porsi ½ porsi tdk habis
- Keluhan
- Mual muntah
a. Minum
- Frekuensi
5-8 gelas/hari 3-5 gelas/hari
- Jenis
Air putih Air putih
Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
• Penampilan : Lemas
• Kesadaran : Compos Mentis
• Eye : 4 (Membuka mata secara spontan)
• Verbal : 5 (Berbicara mengoceh seperti biasa)
• Motorik :6 (Bergerak spontan)
b. Tanda Vital
• Denyut nadi : 85x/mnt
• Respirasi :25x/mnt
• Suhu tubuh :37,6°C
c. Head to to
• Kepala
Rambut & Kulit Kepala
Bentuk kepala simetris, tidak ada nyeri tekan, rambut bersih tidak ada ketombe, distribusi merata,
warna rambut hitam, rambut lurus, tidak ada lesi.
• Telinga
Bentuk kedua telinga simetris, fungsi pendengaran baik, bisa mendengar detik jam yang
didekatkan ke telinga klien, tidak memakai alat bantu pendengaran, tidak ada serumen
• Mata
Bentuk simetris, konjungtiva anemis, pupil mengecil ketika cahaya dari penlight didekatkan,
sklera tidak ikterik, ketika dipalpasi tidak ada nyeri tekan.
• Hidung
Tidak ada polip, tidak ada nyeri tekan, tidak ada serumen, klien dapat mencium bau kayu putih
saat ditest penciumannya, tidak menggunakan alat bantu pernafasan, ukuran lubang hidung sama.
• Mulut / Pharing
Bibir kering, mulut terlihat pucat, tidak ada pembesaran tonsil, tidak ada stomatitis, gigi dan
lidah terlihat bersih, klien membandingkan rasa manis dan asin ketika diberi oleh perawat.
• Leher
Kulit leher bersih, tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran KGB dam
tidak terjadi peningkatan JVP, dan saat dipalpasi menelan pasien tidak ada gangguan
• Abdomen
Bentuk abdomen tidak kembung, kulit bersih, warna kulit merata, tidak ada bekas
oprasi, tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan.
• Ekstrimitas
Atas : terpasang alat terapi infus di tangan sebelah kanan cairan RL 25 tpm/menit,
tangan dapat digerakan, tidak ada edema, turgor kulit klien normal kembali dalam
waktu 1 detik, tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan
Bawah : Bentuk simetris, kaki dapat digerakan, tidak ada edema, tidak terdapat lesi,
tidak ada nyeri tekan.
• Genitalia & Rektum
Tidak ada lesi, benjolan didaerah genitalia dan rektum tidak ada dan tidak terpasang
alat terapi kateter.
13. Pemeriksaan penunjang
14. Pengobatan
Obat oral : PCT 3x1 (07.15.23)
: Vit C 2x1 (07.19)
Obat Parentral : Ranitidine 2x1 IV (01.14)
Lain-lain : RL 500-1000 ml (20 tpm/mnt)
Analisa Data
NO Data Analisa Masalah
Nadi 85x/mnt
-Pemberian kompres
hangat
-Pemberian obat
TTD
Catatan Perkembangan
NO Tanggal DX Catatan Perkembangan Paraf Diagnosa
Suhu 37,3°C
I: Observasi ttv