Anda di halaman 1dari 29

KELOMPOK 9

Cici Trisnawati
Firhan Rusdiansyah
Pengertian Demam Berdarah Dengue

• DHF adalah penyakit yang terdapat pada anak dan dewasa


dengan gejala utama demam, nyeri otot dan sendi yang disertai
leukopenia, dengan/tanpa ruam (rash) dan limfadenopati.
Trombositopenia ringan dan bintik-bintik perdarahan (ptekie)
spontan (Noer Sjaefullah 2000:20).
• Demam berdarah dengue adalah penyakit demam akut dengan
ciri-ciri demam manifestasi perdarahan dan bertendensi
mengakibatkan renjatan yang dapat menyebabkan kematian
(Arief Mansjoer,2000:208).
Pengertian Demam Berdarah Dengue

Jadi, Dengue haemorrhagic fever adalah penyakit infeksi tropis


yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk
aedes aegypti betin dengan manifestasi klinis demam disertai
gejala perdarahan dan bila timbul renjatan dapat menyebabkan
kematian.
klasifikasi derajat penyakit
infeksi virus dengue :
DD/DBD Derajad Derajad Laboratorium
DD Demam disertai 2 atau lebih Leukopenia Trombositopenia, tidak ditemukan bukti ada
tanda : mialgia, sakit kepala, kebocoran plasma serolgi dengue positif
nyeri retro-orbital, artalgia

DBD I Gejala diatas ditambah uji Trombositopenia (<100.000/ul)


bendung positif
DBD II Gejala diatas ditambah
perdarahan spontan
DBD III Gejala diatas ditambah
kegagalan sirkulasi (kulit dingin
dan lembab serta gelisah)

DBD IV Syok berat disertai dengan


tekanan darah dan nadi tidak
terukur
Klasifikasi derajad DBD menurut WHO

Derajad 1 Demam disertai gejala tidak khas dan satu-satunya menifestasi perarahan adalah uji
tornoquet positif

Derajad 2 Derajad 1 disertai perdarahan spontan dikulit dan/ atau perdarahan lain

Derajad 3 Ditemukannya tanda kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dan lembut tekanan nadi menurun
(<20mmHg atau hipotensi disertai kulit dingin, lembab, dan pasien menjadi gelisah

Derajad 4 Syok berat nadi tidak teraba dan tekanan darah tidak dapat diukur
Etiologi
• Perkembangan hidup nyamuk Aedes Aegypti dari telur hingga
dewasa memerlukan waktu sekitar 10-12 hari. Hanya nyamuk
betina yang mengigit dan menghisap darah serta memilih dari
manusia untuk memotongkan telurnya. Sedangkan nyamuk
jantan tidak bisa mengigit/menghisap darah, melainkan hidup
dari sari bunga tumbuh-tumbuhan. Umur nyamuk Aedes
Aegypti betina kurang lebih 2 minggu. Umur nyamuk Aedes
Aegypti kemampuan terbang 40-100 m. (Hadinegoro,1999)
Manifestasi Klinis
1. Demam Dengue
Merupakan penyakit demam akut selama 2-7 hari, ditandai dengan
dua atau lebih manifestasi klinis sebagai berikut : Nyeri kepala, Nyeri
retro-orbital, Mialgia/artragia.
2. Demam Berdarah Dengue
Berdasarkan kriteria WHO diagnosis DBD ditegangkan bila semua hal
dibawah ini dipenuhi :
• Demam atau riwayat demam akut antara 2-7 hari, biasanya bersifat
bifasik.
• Manifestasi perdarahan
• Trombositopenia < 100.00/ul
• kebocoran plasma
Pemeriksaan Penunjang
• Trombositopeni (100.00/mm3)
• Hb dan PCV meningkat (20%)
• Leukopeni (mungkin normal atau lekositosis)
• Isolasi virus
• Serologi (Uji H) : respon antibody sekunder
• Pada renjatan yang berat, periksa : Hb, PCV
berulang kali (setiap jam atau 4-6 jam apabila
sudah menunjukkan tanda perbaikan), Faal
hemostasis, FDP,EKG, foto dada, BUN, creatinin
serum.
Penatalaksanaan
1. DBD tanpa renjatan
Demam tinggi, anoreksia dan sering muntah dapat menyebabkan
pasien dehidrasi dan haus. Pada pasien ini harus diberi banyak
minum, yaitu ½ - 2 liter dalam waktu 24 jam. Dapat juga
diberikan teh manis, susu, sirup, Cara pemberi ini secara sedikit
demi sedikit
2. DBD disertai renjatan (DSS)
Pasien yang mengalami renjatan atau syok harus segera dipasang
infus karena sebagai pengganti cairan akibat kebocoran plasma.
Cairan yang biasanya diberkan adalah ringer laktat, jika pemberi
cairan itu tidak dapat mengatasi maka harus diberikan plasma
banyaknya pemberian adalah 20-30 ml/kg BB
Masalah yang Lazim Muncul
1. Ketidak efektifan pola nafas b.d jalan nafas terganggu
akibat spasme otot-otot pernafasan, nyeri, hipoventilasi
2. Hipertermia b.d proses infeksi virus dengue
3. Ketidak efektifan perfusi jaringan perifer b.d kebocoran
plasma darah
4. Nyeri akut b.d agen cedera biologis (penekana intra
abdomen)
5. Kekurangan volume cairan b.d pindahnya cairan
intravaskuler ke ekstravaskuler
Discharge Planning

1. Minum yang cukup, diselingi minuman sari buah-buahan


(tidak harus jus jambu) dan ukur jumlah cairan yang keluar
dan yang diminum
2. Upayakan untuk makan dan istirahat yang cukup
3. Cegah perkembangbiakan nyamuk dan kenali tanda dan
gejalanya
4. Buang sampah pada tempatnya dan perbaiki tempat
penyimpanan air untuk mencegah nyamuk berkembang
bial dengan menutup tempat penampungan, mengosongkan
air tergenang dari ban bekas, kaleng bekas, dan pot bunga.
Patofisiologi
Virus dengue masuk kedalam tubuh manusia melalui gigitan
nyamuk terjadi viremia, yang ditandai dengan demam mendadak
tanpa penyebab yang jelas disertai gejala lain seperti sakit kepala,
mual muntah, nyeri otot, pegal diseluruh tubuh, nafsu makan
berkurang dan sakit perut, bintik-bintik merah pada kulit. Selain
itu kelainan dapat terjadi pada sisitem retikulo endotel atau
seperti pembesaran kelenjar-kelenjar getah bening, hati, dan
limpa. .(Noer Sjaefullah 1996)
Pathway
Asuhan Keperawatan Pada
Pasien An.A
Di Ruang APEL Dengan Kasus
Dengue Human Fever (DHF)
Pengkajian
1. Identitas
• Identitas Klien
• Nama : An.A
• Umur : 10 tahun
• Agama : Islam
• Pendidikan : Sd
• Pekerjaan : Pelajar
• Suku/Bangsa : Sunda/Indonesia
• Diagnosa Medis : DHF
• Tanggal Masuk RS : 25 April 2017
• Tanggal Pengkajian :25 April 2017
• No Med Rec : 081911
• Alamat : Kp. Tugaran
2. Identitas Penanggung Jawab
• Nama : Ny. Z
• Umur : 30 tahun
• Pendidikan :S1
• Pekerjaan : Guru
• Suku/Bangsa : Sunda/Indonesia
• Hubungan Dengan Klien : Ibu
• Alamat : Kp. Tugaran
Keluhan Utama
• Demam
Riwayat Kesehatan Sekarang
• Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 25 – 04 – 2017, klien
mengeluh demam saat malam hari disertai menggigil, lemas, kadang
disertai dengan batuk dan filek, mual muntah dan tidak mau makan
Riwayat Kesehatan yang Lalu
• Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 25 – 04 – 2017, klien
mengatakan sebelumnya klien belum pernah mengalami penyakit
seperti ini.
Riwayat Kesehtan Keluarga
• Keluarga Klien Mengatakan, tidak ada satupun dari mereka tidak
ada yang mempunyai penyakit seperti ini.
Riwayat Kesehatan Obsetri
• Kehamilan : ibu mengandung anak pertama dan kedua selama 9 bulan
• Persalinan : persalinan secara spontan dan ditolong oleh bidan
• Nifas : laktsi lancar tidak ada komplikasi
Riwayat Tumbang
• Pertumbuhan
• Berat Badan : 33 kg
• Tinggi Badan : 137 cm
Perkembangan
• Motorik kasar : klien mampu melakukan aktivitas rumah tangga seperti
menjemur pakaian sendiri
• Motorik halus : perubahan sifat berkaitan dengan berubahnya postur tubuh
yang berhubungan dengan pubertas mulai tampak
• Verbal : klien mampu berbicara dengan lantang baik dan benar
Data Fisikologis
• Prilaku non verbal : Klien terlihat lemas
• Prilaku verbal : Klien mengeluh demam
• Keadaan Emosi : Stabil
Data Sosial
• Hubungan dengan keluarga baik, interaksi sosial dengan keluarga
dan pasien disekitar baik, dirumah maupun di rumah sakit interaksi
sosial tidak ada masalah.
Data Spiritual
• Klien menganut agama islam, klien sering berdoa demi kesembuhan
penyakitnya, dan selalu melaksanakan ibadan sholat bersama
keluarganya.
Pola Aktifitas Sehari – Hari

No Jenis Aktifitas Sebelum Sakit Saat Sakit

1 Nutrisi

a. Makan

- Frekuensi
3x/hari 3x/hari
- Jenis
Nasi Bubur
- Porsi
1 porsi ½ porsi tdk habis
- Keluhan
- Mual muntah

a. Minum

- Frekuensi
5-8 gelas/hari 3-5 gelas/hari
- Jenis
Air putih Air putih
Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
• Penampilan : Lemas
• Kesadaran : Compos Mentis
• Eye : 4 (Membuka mata secara spontan)
• Verbal : 5 (Berbicara mengoceh seperti biasa)
• Motorik :6 (Bergerak spontan)
b. Tanda Vital
• Denyut nadi : 85x/mnt
• Respirasi :25x/mnt
• Suhu tubuh :37,6°C
c. Head to to
• Kepala
Rambut & Kulit Kepala
Bentuk kepala simetris, tidak ada nyeri tekan, rambut bersih tidak ada ketombe, distribusi merata,
warna rambut hitam, rambut lurus, tidak ada lesi.
• Telinga
Bentuk kedua telinga simetris, fungsi pendengaran baik, bisa mendengar detik jam yang
didekatkan ke telinga klien, tidak memakai alat bantu pendengaran, tidak ada serumen
• Mata
Bentuk simetris, konjungtiva anemis, pupil mengecil ketika cahaya dari penlight didekatkan,
sklera tidak ikterik, ketika dipalpasi tidak ada nyeri tekan.
• Hidung
Tidak ada polip, tidak ada nyeri tekan, tidak ada serumen, klien dapat mencium bau kayu putih
saat ditest penciumannya, tidak menggunakan alat bantu pernafasan, ukuran lubang hidung sama.
• Mulut / Pharing
Bibir kering, mulut terlihat pucat, tidak ada pembesaran tonsil, tidak ada stomatitis, gigi dan
lidah terlihat bersih, klien membandingkan rasa manis dan asin ketika diberi oleh perawat.
• Leher
Kulit leher bersih, tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran KGB dam
tidak terjadi peningkatan JVP, dan saat dipalpasi menelan pasien tidak ada gangguan
• Abdomen
Bentuk abdomen tidak kembung, kulit bersih, warna kulit merata, tidak ada bekas
oprasi, tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan.
• Ekstrimitas
Atas : terpasang alat terapi infus di tangan sebelah kanan cairan RL 25 tpm/menit,
tangan dapat digerakan, tidak ada edema, turgor kulit klien normal kembali dalam
waktu 1 detik, tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan
Bawah : Bentuk simetris, kaki dapat digerakan, tidak ada edema, tidak terdapat lesi,
tidak ada nyeri tekan.
• Genitalia & Rektum
Tidak ada lesi, benjolan didaerah genitalia dan rektum tidak ada dan tidak terpasang
alat terapi kateter.
13. Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan Hasil Normal

Rumple Leed (+)

Trombosit - 100.00/ml 150.000-450.000

Leukosit 3000 4000- 11000

14. Pengobatan
Obat oral : PCT 3x1 (07.15.23)
: Vit C 2x1 (07.19)
Obat Parentral : Ranitidine 2x1 IV (01.14)
Lain-lain : RL 500-1000 ml (20 tpm/mnt)
Analisa Data
NO Data Analisa Masalah

1 Proses infeksi virus dengue Hipertermi

Ds: Klien mengatakan badannya panas

Do : tubuh panas dengan suhu 37,6°C Viremia

Nadi 85x/mnt

Respirasi 25x/mnt Peningkatan suhu tubuh

2 Hipertermi Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan

Ds: Klien mengatakan mual saat makan

Do : Klien tampak lemah Anoreksia

Klien makan hanya 3 sendok

Ganguan nutrisi kurang dari kebutuhan


3 Masuknya virus dengue Gangguan keseimbangan cairan dan
elektrolit

Ds :Klien mengatakan tidak suka minum


Meningkatkan metabolisme tubuh
Do : Mukosa bbir kering.

Urine banyak warna kuning pekat


Penurunan volume cairan tubuh
Trombosite 100.000
Diagnosa Keperawatan
• Hipertermi Berhubungan Dengan Proses
infeksi virus dengue
• Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
Berhubungan Dengan Peningkatan
metabolisme tubuh
• Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan
Berhubungan Dengan Anoreksia
Rencana Asuhan Keperawatan
PERENCANAAN Implementasi Evaluasi
No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional Tgl/jam25-04-017. 09.00 Tgl/Jam25-04-017.
12.00
1 Hipertermi Tupen : Setelah dilakukan 1). Observasi ttv 1).Mengetahui 1). Observasi ttv S:Klien mengatakan
berhubungan tindakan keperawatan 1x24 keadaan umum klien deman telah berkurang
dengan proses jam diharapan suhu tubuh Nadi : 80x/mnt
infeksi virus menurun 2). Kompres hangan O: Klien tampak
2). Beri kompres hangan dapat Respirasi : 23x/mnt nyaman
dengue
Tupan : Setelah dilakukan pada bagian dahi dan mengembalikan suhu
Suhu : 37,3°C
tindakan 3x24 jam diharapkan lipatan tubuh klien ( normal dan Nadi : 80x/mnt
suhu tubuh menjadi normal, pada dan akxila) memperlancar 2).Memberikan Kompres Respirasi : 23x/mnt
dengan kriteria hasil. sirkulasi hangat pada dahi, lipatan
3). Kolaborasi dengan
dokter untuk pemberian pahan, dan axila Suhu : 37,3°C
Suhu: 37,6 menjadi 36, 3 °C 3). Dapat
obat antipiretik menurunkan demam 3).Memberikan obat oral A:Masalah teratasi
Klien tampak nyaman
4) Anjurkan pasien Paracetamol 3x1 sebagian
4) Baju tipis
menggunakan baju tipis berfungsi agar panas 4). Menganjurkan pasien P: Intervens
tidak menngkat untuk menggunakan baju dilanjutkan.
yang tipis
-Observasi ttv

-Pemberian kompres
hangat

-Pemberian obat

TTD
Catatan Perkembangan
NO Tanggal DX Catatan Perkembangan Paraf Diagnosa

1 25-04-17 1 S: Klien mengatakan panasnya berkurang Hipertermi

O: klien tampak nyaman

Suhu 37,3°C

A: Masalah teratasi sebagian


P:Intervensi dilanjutkan dengan observasi ttv

Beri kompres hangan

Beri obat antipiretik

I: Observasi ttv

Memberikan kompres hangat

Memberikan obat antipiretik

E: Suhu tubuh belum normal

R:Observasi ttv setiap 3 jam 1x


Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai