Anda di halaman 1dari 30

ASUHAN KEPERAWATAN HAMBATAN

MOBILITAS FISIK PADA TN. M DI RUANG


ANGGREK DI RSUD Dr. R. GOETENG
TAROENADIBRATA PURBALINGGA

DISUSUN OLEH
B E R L I A N N U R H U DA S R I K U N I N G
NIM. 16144014399013
BAB I

WHO (2016) Yayasan Stroke Indonesia (2014)


6,7 juta kematian Stroke terbesar di Asia, prediksi dua
kali lipat meningkat di tahun 2020

STROKE

Riskesdas (2018) Dinkes Jateng (2015)


10,9 % penderita 372 kasus SNH
Rumusan Masalah

Bagaimanakah gambaran asuhan keperawatan ?

Tujuan
Menggambarkan pengkajian, analisa data dan
rumusan diagnosa, intervensi, implementasi,
evaluasi dan dokumentasi

Manfaat

Masyarakat, IPTEK keperawatan, dan penulis


BAB II

STROKE Kematian jaringan otak – berkurangnya oksigen


ke otak – sumbatan atau pecahnya pembuluh
darah

 Trombosis
SNH  Lakunar
 Emboli Serebral

SH Sudah terjadi
perdarahan
PENYEBAB

Medis Perilaku

 Hipertensi  Merokok
 Diabetes  Obesitas
 Pusing disertai mual
Tanda
dan Gejala  Penglihatan buram
 Sering kejang dan
pingsan
 Apraksia
 Disfagia
 Afasia
Faktor yang tidak dapat dimodifikasi

Terbentuknya trombus arterial dan emboli

Penyumbatan pembuluh darah otak

Suplai oksigen ke otak menurun

Iskemik jaringan pada otak

Hipoksia
Kelemahan pada
nervus V, VII, IX, X Iskemik pada arteri
serebral anterior Iskemik pada arteri
Penurunan kemampuan
serebral media
otot mengunyah dan Gangguan
menelan promotor area
Gangguan brocals
motorspeech area
Kerusakan
neuromuskular
Disatria, afasia,
amourasis fulgaks
Hemiparesis
Pemerikasaan  CT SCAN
Penunjang  MRI
 Cerebral angiography
 Carotid ultrasound
 SPECT
Kaku sendi

Darah beku

Memar
Komplikasi
Nyeri pundak

Pnemonia

Fatigue
Penatalaksanaan

Fisioterapi dada Posisi yang tepat

Mengatur nutrisi
Pemberian oksigen
dan cairan
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN STROKE NON HEMORAGIK
DALAM KEBUTUHAN AKTIFITAS DAN LATIHAN

Pengkajian Data umum, pemeriksaan fisik dan B6

Diagnosa Hambatan Mobilitas Fisik


Keperawatan
NOC : Pergerakan Sendi (0207)
Intervensi NIC : Terapi Latihan : Mobilitas (Pergerakan)
Sendi (0224)

Implementasi Gerak pasif pada ekstremitas yang sakit

Evaluasi SOAP
HAMBATAN MOBILITAS FISIK PADA STROKE NON
HEMORAGIK

Faktor dan
Pengertian Efek
Pengaturan Edukasi
BAB III

Rancangan Studi
• Desain studi kasus deskriptif
Kasus

Subyek Studi Kasus • Pasien dengan Stroke Non Hemoragik

Fokus Studi • Asuhan keperawatan

Tempat dan Waktu • RSUD Dr. R Goeteng Taroenadibrata Purbalingga

Pengumpulan Data • Observasi, wawancara, dan studi dokumentasi

Penyajian Data • Narasi dengan penjelasan verbal


BAB IV

HASIL

Nama : Tn. M
Umur : 52 tahun
Tanggal MRS : 11 Maret 2019
 RIWAYAT KESEHATAN
 Keluhan Utama
Tn. M mengatakan tangan kiri dan kaki kiri
terasa lemah
 Riwayat Penyakit Sekarang
Saat dilakukan pengkajian kekuatan otot
didapatkan ekstremitas kanan atas 5 dan
ekstremitas kiri atas 3, ekstremitas kanan
bawah 5, dan ekstremitas kiri bawah 3.
 PEMERIKSAAN FISIK

Tekanan Darah :170/ 110 mmHg


Suhu : 37.0 ° C
Vital Sign
Nadi : 89 x/ menit
Pernafasan : 24 x/ menit

Skala Nyeri : Skala 5 (sedang)


Nyeri di Daerah : Di daerah Kepala
KU BB : 80 kg
TB : 165 cm
IMT : 29 (gemuk)
Kekuatan otot : Kanan atas 5
Ekstremitas Kanan bawah 5
Kiri atas 3
Kiri bawah 3
ROM : Terbatas
Hemiplegi/hemiparese : Ekstremitas kiri
Akral : Hangat
Capillary refill time : < 3 detik
Edema : Tidak ada
Lain – lain : Tidak ada
 POLA KESEHATAN GORDON
Pola aktivitas dan latihan, sebelum sakit
Tn. M mengatakan aktifitas sehari – hari adalah
bekerja di Kantor KUA dan Tn. M mengatakan
kegiatan ADLs dilakukan secara mandiri. Selama
sakit Tn. M mengatakan kegiatan ADLs dilakukan
dengan bantuan karena Tn. M hanya dapat
berbaring di tempat tidur pasien.
 Skor ADLs
Aktifitas 0 1 2 3 4
Makan ˅
Mandi ˅
Berpakaian ˅
Toileting ˅
Mobilisasi di tempat tidur ˅

Keterangan :
0 : Mandiri
1 : Dibantu sebagian
2 : Dibantu orang lain
3 : Dibantu orang dan peralatan
4 : Ketergantungan/ tidak mampu
 PEMERIKSAAN BAHAYA FISIOLOGIS
Teknik Pengkajian Hasil Pengkajian
Inspeksi dan palpasi Pada Tn. M mengalami penurunan
ROM, tidak terdapat eritema pada
kulit Tn. M, dan pada Tn. M tidak
terdapat peningkatan diameter betis
dan paha
Palpasi Pada Tn. M terdapat kontraktur sendi

Inspeksi Pada Tn. M mengalami hambatan


mobilitas fisik dibuktikan dengan Tn.
M terlihat berbaring saja ditempat
tidur pasien, Tn. M mengalami atrofi
otot dan kontraktur sendi pada bagian
ekstremitas kiri
• Pada pemeriksaan saraf
kranial tidak ada gangguan
PEMERIKSAAN yang signifikan hanya saja
SARAF KRANIAL pada sisi kiri sedikit
terganggu.

• Pada pengkajian reflek yang


terdiri dari reflek fisiologis
PEMERIKSAAN dan reflek patologis
REFLEK didapatkan hasil pada Tn. M
tidak mengalami gangguan.
 PEMERIKSAAN PENUNJANG
 EKG
Sinus rhythm with fusion complexes
 Laboratorium
Eritrosit : H 6.1 (4.4 – 5.9)
Kolestrol total : H 241.5 (150.0 – 200.0)
Triglesida : H 144.9 (70.0 – 140.0)
 CT SCAN
Tampak lesi hypodense di putaran dextra dan capsula
eksterna sinistra dengan bentuk amorf, ukuran kecil,
densitas lk 15 – 18 HU
TERAPI OBAT

• Infus Asering 20 tpm

• Citicolin 2 x 500 mg

• Mecobalamin 2 x 1 g
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Hambatan mobilitas fisik


berhubungan dengan gangguan
neuromuskular
INTERVENSI

NOC
 Ambulasi Kursi Roda (0201)
 Pergerakan (0208)
 Kemampuan Berpindah (0210)
NIC
 Terapi Latihan Mobilitas (Pergerakan) : Sendi (0224)
 Perawatan Tirah Baring (0740)
 Terapi Latihan : Ambulasi (0221)
 Pengaturan Posisi (0840)
IMPLEMENTASI

NO IMPLEMENTASI
1. Mengkaji kemampuan pasien tentang mobilisasi
2. Melakukan ROM pasif
3. Melakukan ROM aktif
4. Membantu pasien dalam tirah baring dan mobilisasi di tempat tidur
5. Melakukan kolaboraasi dengan fisioterapi untuk latihan rentang gerak
6. Membantu ambulasi dari posisi berbaring ke posisi duduk
7. Melakukan edukasi pada pasien dan keluarga pasien tentang penanganan
pasien post stroke

8. Membantu ambulasi dari tempat tidur pasien ke kursi roda


EVALUASI

Berdasarkan indikator yang sudah ditetapkan maka


didapatkan hasil diagnosa keperawatan hambatan
mobilitas fisik teratasi sebagian
PEMBAHASAN

Gejala muka terasa tebal, telapak kaki dan tangan kebas


atau mati rasa muncul pada kasus ini. Tn. M mengatakan
tangan dan kaki kiri terasa lemah. Menurut Susanti
(2016) terjadi karena iskemik pada jaringan otak yang
menyebabkan hipoksia sehingga terjadi iskemik pada
arteri serebral anterior megakibatkan gangguan
promotor area dan kerusakan neuromuskular.
BAB V

 Kesimpulan
Penulis tidak menemukan perbedaan yang menonjol
pada kasus jika dibandingkan dengan teori. Pasien dan
keluarga pasien juga sangat kooeperatif dalam dilakukan
asuhan keperawatan tersebut serta mampu melakukan
tindakan yang telah diajarkan untuk meningkatkan
kemampuan gerak dan kemandirian pasien.
 Saran
Bagi pengembangan ilmu dan teknologi keperawatan
diharapkan dapat menjadi acuan dalam meningkatkan
pengetahuan, skill dan keterampilan dalam menangani
pasien stroke non hemoragik.
SEKIAN
DAN
TERIMAKASIH

SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai