Anda di halaman 1dari 23

TEKNIK PEMERIKSAAN

FOLLOW THROUGH

disusun oleh :
Delemah
Jihan Nabilah Ramadhan
ANATOMI
Sekilas Tentang Usus Halus…

Usus halus adalah bagian dari saluran pencernaan


yang terletak di antara lambung dan usus besar. Usus
halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua belas jari
(duodenum), usus kosong (jejenum), dan usus penyerapan
(ileum). Usus halus memiliki panjang sekitar 6-8 meter
yang terbagi menjadi 3 bagian yaitu duodenum (± 25 cm),
jejenum (± 2,5 m), serta ileum (± 3,6 m). Adapun fungsi
dari usus halus yakni menyerap (absorpsi) dan mencerna
sari-sari makanan dari lambung.
INDIKASI PEMERIKSAAN

1. Anemia yang tidak diketahui sebabnya.


2. Sakit perut
3. Tanda-tanda malabsorbsi.
4. Berat badan menurun dan keluhan pada saluran cerna.
5. Kontraindikasi Obstruksi usus halus.
6. Obstruksi parsial
7. Mekels diverticulum
Persiapan Pasien untuk
Pemeriksaan “Follow Through”
a) Pasien makan makanan lunak/rendah serat, misalnya bubur kecap
untuk mencegah pembentukan gas akibat fermentasi dua hari
sebelum pemeriksaan.
b) Pasien dianjurkan untuk menghentikan minum obat, dikhawatirkan
dapat menimbulkan gambaran radiopaque , kecuali obat-obat yang
esensial seperti digitalis atau steroid dan obat-obat kontrasepsi.
c) Minum obat pencahar pada jam 7.00 malam, setelah itu puasa
sampai pemeriksaan radiografi dilakukan. Minum terakhir dibolehkan
jam 11.00 malam
d) Pasien tidak boleh merokok dan harus mengurangi bicara.
e) Premedikasi biasanya diberikan glucagon atau buscopan , untuk
memperlemah gerak peristaltik.
METODE PEMASUKAN KONTRAS MEDIA :
• Metode Per-oral
• Metode Per-anal (complete reflux filling)
• Enteroclysis
• Intubasi
Metode Per Oral

Merupakan pemeriksaan radiografi usus halus dengan


media kontras Barium Sulfat, pasien diminta minum
kontras barium sulfat sekaligus berturut-turut atau pasien
minum sebagian dengan interval waktu sampai akhirnya
habis.
Prosedur Pemeriksaan Metoda Per Oral :

• Dibuat foto pendahuluan : Abdomen posisi AP


• Pasien minum barium sulfat kira-kira 400 ml
• Pasien diposisikan supine, foto radiografi dibuat d/
interval waktu: 15 menit dengan dikontrol
fluoroscopy sebelum pembuatan foto
Metode Per Anal/Complete Reflux Filling

Merupakan pemeriksaan radiografi usus halus


dengan media kontras Barium Sulfat dengan
memasukkan langsung ke dalam usus halus dengan
menggunakan intenstinal tube yang dimasukkan
melalui mulut
Prosedur Pemeriksaan Metoda Per Anal/Complete
Reflux Filling :
Masukkan kontras media sebanyak 4500 ml
menggunakan irigator set atau enema bag dengan
dikontrol fluoroscopy
Bila kontras telah mencapai bulbus duodeni,
tabung irigator atau enema bag direndahkan untuk
mengosongkan colon
Dibuat foto usus halus sesuai keperluan diagnosa
biasanya dengan posisi pasien supine
Metode Enteroclysis

Merupakan pemeriksaan radiografi usus halus


dengan media kontras Barium Sulfat dengan
memasukkan langsung ke dalam usus halus dengan
menggunakan intenstinal tube yang dimasukkan
melalui mulut
Prosedur Pemeriksaan Metoda Enteroclysis :
Masukkan BILBAO ATAU SELLING TUBE DENGAN GUIDE
WIRE MELALUI MULUT SAMPAI DENGAN DUODENUM
SUNTIKKAN KONTRAS MELALUI TABUNG TERSEBUT
DENGAN KECEPATAN 100 ML/MENIT
dibuat FOTO SERI UNTUK BAGIAN-BAGIAN YANG
DICURIGAI ADA KELAINAN
 DAPAT DISUNTIKKAN UDARA SETELAH KONTRAS
MENCAPAI CAECUM
Metode Intubasi

Merupakan pemeriksaan radiografi usus halus


dengan media kontras Barium Sulfat dengan
memasukkan langsung ke dalam usus halus dengan
menggunakan intenstinal tube yang dimasukkan
melalui hidung
Prosedur Pemeriksaan Metoda Intubasi :

Masukkan kontras media secara langsung ke dalam


usus dengan menggunakan miller – abbot tube yang
dimasukkan melalui hidung
Prosedur pemasukan bahan kontras dan
pegambilan foto sama dengan metode enteroclysis
Persiapan Alat dan Bahan

•Pesawat Fluroscopy
•Kaset ukuran 35x43 cm
•Tissue / Kertas pembersih
•Media kontras positif
•= Barium Sulfat : air hangat
(1:4)
•Air Masak
•Sendok / Straw ( pipet )
Teknik Radiografi Pemeriksaan
Usus Halus (Follow Through)
Proyeksi AP/PA

• Posisi pasien: • Central Point :


Supine atau Prone  Lumbal ke-2 untuk
pengambilan foto menit ke
• Posisi Obyek : 30
 Atur MSP tubuh pasien  Crista Illiaca untuk
berada pada pertengahan pengambilan foto terakhir
grid. • Central Ray : Vertikal/Tegak
 Tidak ada rotasi pada pelvis. lurus terhadap kaset
 Tangan letakkan di samping • FFD : 100 cm
tubuh. • Eksposi dilakukan pada saat
pasien ekspirasi
Saat pengambilan foto, foto dilakukan 3 kali
pengambilan yaitu :
• Pada menit ke-15 setelah minum Barium
• Pada menit ke-30 setelah minum Barium
• Pada menit ke-60 setelah minum Barium
Struktur yang Ditampakkan

Pada proyeksi AP atau PA menunjukkan usus halus


makin terisi Barium hingga klep Illiocecal. Ketika
Barium sudah mencapai daerah illiocecal,
Fluoroscopy boleh dilakukan dan dipersingkat untuk
mendapatkan gambar. Pemeriksaan biasanya selesai
ketika Barium tampak pada daerah cecum,
diperkirakan dalam waktu 2 jam untuk pasien dengan
kondisi usus normal
Kriteria Gambar

• Seluruh Usus halus tampak pada gambar


• Gambar pertama menampakkan stomach
• Tampak marker waktu
• Tulang belakang terlihat pada gambar
• Tidak ada rotasi pada pasien
• Teknik eksposi dapat menunjukkan anatomi
• Pemeriksaan selesai ketika Barium sampai daerah
seikum/colon ascenden
Hasil Gambaran Pemeriksaan Radiografi Follow
Through
Daftar Pustaka

 Ballinger, Philip W. 2003. Merill’s Atlas of


Radiographic Position & Radiologic Prosedures
volume one. USA : Mosby.
 http://catatanradiograf.blogspot.com/2010/02/tekni
k-radiografi-pemeriksaan-usus.html
 http://www.e-
radiography.net/technique/git/bafollowthrough.html

Anda mungkin juga menyukai