PEMERIKSAAN SEDERHANA:
Pemeriksaan Sederhana Kantor (PSK)
Pemeriksaan Sederhana Lapangan (PSL)
PEMERIKSAAN LENGKAP
PEMERIKSAAN SEDERHANA
Pemeriksaan Sederhana (PS) yaitu
pemeriksaan yang dilakukan terhadap wajib
pajak dalam rangka kerja sama operasi, untuk
seluruh jenis pajak/jenis-jenis pajak tertentu,
yang dilaksanakan dengan menerapkan
teknik-teknik pemeriksaan dengan bobot
kedalaman yang sederhana.
Unit Pelaksana Pemeriksaan Sederhana adalah
Kantor Pelayanan Pajak (KPP).
PEMERIKSAAN LENGKAP
Pemeriksaan Lengkap (PL) yaitu pemeriksaan
yang dilakukan terhadap wajib pajak dalam
rangka kerja sama operasi, di lapangan dan di
kantor Unit Pelaksana Pemeriksa Lengkap,untuk
seluruh jenis pajak, yang dilaksanakan dengan
menetapkan teknik-teknik pemeriksaan pada
umumnya.
Unit Pelaksana Pemeriksaan Lengkap adalah
Direktorat Pemeriksaan Pajak, Kantor Wilayah
Direktorat Jenderal Pajak, dan KARIKPA
(Kantor Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak)
PEMERIKSAAN LAPANGAN
YAITU PEMERIKSAAN YANG MELIPUTI SUATU
JENIS PAJAK ATAU SELURUH JENIS PAJAK
UNTUK TAHUN BERJALAN ATAU TAHUN TAHUN
SEBELUMNYA DAN ATAU TUJUAN LAIN YANG
DILAKUKAN DI TEMPAT WP
PEMERIKSAAN INI BISA DILAKUKAN DENGAN
PEMERIKSAAN LENGKAP DENGAN JK WAKTU 2 –
8 BLN DAN PEMERIKSAAN SEDERHANA DG JK
WAKTU 1-6 MINGGU
PEMERIKSAAN KANTOR
PEMERIKSAAN YANG MELIPUTI SUATU
JENIS PAJAK TERTENTU BAIK TAHUN
BERJALAN ATAU TAHUN SEBELUMNYA
DILAKUKAN DI KANTOR PAJAK
PEMERIKSAAN KANTOR DILAKUKAN
DENGAN PEMERIKSAAN SEDERHANA DGN
JK WAKTU 4-6 MINGGU
JENIS - JENIS PEMERIKSAAN
Pemeriksaan Rutin, yaitu pemeriksaan yang bersifat
rutin dilakukan terhadap Wajib Pajak sehubungan
dengan pemenuhan hak dan kewajiban
perpajakannya.
Pemeriksaan Kriteria Seleksi, yaitu pemeriksaan
yang dilakukan terhadap Wajib Pajak yang terpilih
berdasarkan skor risiko kepatuhan secara
komputerisasi.
Pemeriksaan Khusus, yaitu pemeriksaan yang
dilakukan terhadap Wajib Pajak sehubungan dengan
adanya informasi, data, laporan atau pengaduan
yang berkaitan dengannya serta untuk memperoleh
informasi atau data untuk tujuan tertentu.
Cont’d
Pemeriksaan Wajib Pajak Lokasi, yaitu
pemeriksaan yang dilakukan atas cabang,
perwakilan, pabrik dan atau tempat usaha dari Wajib
Pajak Domisili.
Pemeriksaan Tahun Berjalan, yaitu pemeriksaan
terhadap Wajib Pajak yang dilakukan dalam tahun
berjalan untuk jenis-jenis pajak tertentu atau seluruh
jenis pajak dan atau untuk mengumpulkan data dan
atau keterangan untuk tujuan tertentu.
Pemeriksaan Bukti Permulaan, yaitu pemeriksaan
yang dilakukan untuk mendapatkan bukti permulaan
tentang adanya dugaan telah terjadi tindak pidana di
bidang perpajakan.
Cont’d
Pemeriksaan Terintegrasi, yaitu pemeriksaan
terkoordinasi dari dua atau lebih unit pemeriksaan
terhadap beberapa Wajib Pajak yang memiliki
hubungan kepemilikan, penguasaan, pengelolaan,
usaha dan atau financial.
Pemeriksaan untuk Tujuan Penagihan Pajak
(Delinquency Audit), yaitu pemeriksaan yang
dilaksanakan untuk mendapatkan data mengenai
harta Wajib Pajak/penanggung pajak yang
merupakan objek sita sehubungan dengan adanya
tunggakan pajak sesuai dengan UU Penagihan
dengan Surat Paksa.
PRODUK PEMERIKSAAN
Surat Ketetapan Pajak (SKP):
SKPKB (Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar)
SKPKBT (Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar
Tambahan)
SKPLB (Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar)
SKPN (Surat Ketetapan Pajak Nihil)
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
DALM PEMERIKSAAN
Untuk keperluan pemeriksaan, petugas pemeriksa
harus memiliki tanda pengenal yang dilengkapi
dengan Surat Perintah Pemeriksaan serta
memperlihatkan kepada Wajib Pajak yang
diperiksa.
Wajib Pajak yang diperiksa :
Memperlihatkan atau meminjamkan buku. Dokumen
yang menjadi dasarnya
Memberikan kesepatan untuk memasuki tempat
atau ruang yang dipandang perlu dan memberi
bantuan guna kelancaran pemeriksaan
Memberikan keterangan lain yang diperlukan
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
DALM PEMERIKSAAN
Buku, catatan dan dokumen,serta data yang
diperlukan oleh Wajib Pajak paling lama 1 bulan
sejak permintaan disampaikan
Apabila dalam mengungkapkan pembukuan,
pencatatan, atau dokumen serta keterangan yang
diminta Wajib Pajak terikat oleh suatu kewajiban
untuk merahasiakan , itu ditiadakan oleh
permintaan untuk keperluan pemeriksaan
Dirjen Pajak berwenang melakukan penyegelan
tempat atau ruangan tertentu serta barang
bergerak dan/atau tidak bergerak apabila wajib
pajak tidak memenuhi kewajiban
NORMA PEMERIKSA PAJAK BERKAITAN
PEMERIKSAAN LAPANGAN
Tindakan Pemeriksaan
Pengawasan Pajak
Kepatuhan
Wajib Pajak
Umpan Balik
SISTEM PEMERIKSAAN PAJAK SEBAGAI
TINDAKAN PENGAWASAN ATAS
PELAKSANAAN SISTEM SELF ASSESSMENT
Output
Input
Proses
sistem self assessment. tindakan pengawasan atas dilihat atas dasar indikator :
pelaksanaan sistem self 1. Patuh terhadap kewajiban
2. Data yang akurat interin, yakni dalam
mengenai : Wajib pajak, assessment terhadap
pembayaran/laporan masa,
Objek pajak, SPT dan kepatuhan Wajib Pajak, SPT masa, SPT PPN setiap
data pendukung terutama difokuskan kepaa bulan.
lima dimensi pokok sasaran 2. Patuh terhadap kewajiban
3. Aparatur pajak : pemeriksaan, yaitu antara tahunan, yakni dalam
KARIKPA, KPP-KPP, lain sebagai berikut : menghitung pajak atas dasar
Aparatur Pajak sistem (self assessment)
1. Pos peredaran usaha melaporkan pajak dalam SPT
4. Kelengkapan
2. Pos beban pokok pada akhir tahun pajak, serta
administrasi perpajakan melunasi utang pajak.
penjualan
5. Kelengkapan peranti 3. Patuh terhadap ketentuan
keras dan peranti lunak. 3. Pos penghasilan dari luar materil dan yuridis formal
usaha perpajakan melalui
4. Pos kompensasi pembukuan sebagaimna
selanjutnya.
5. Pos penyusutan aset
JANGKA WAKTU PENYELESAIAN
PEMERIKSAAN
Jangka waktu penyelesaian ditetapkan sebagai berikut:
1. PSK harus diselesaikan dalam jangka waktu 2 minggu, terhitung
sejak saat surat panggilan dikirimkan kepada WP.
2. PSL harus diselesaikan dalam jangka waktu 1 bulan, terhitung
sejak Surat Pemberitahuan Pemeriksaan Pajak disampaikan
kepada WP.
3. PL harus diselesaikan dalam jangka waktu 2 bulan, terhitung
sejak Surat Pemberitahuan Pemeriksaan Pajak disampaikan
kepada WP.
4. Permintaan pengembalian kelebihan pembayaran pajak yang
diajukan oleh pengusaha Kena PET harus diselesaikan dalam
jangka waktu 6 hari, terhitung sejak tanggal permohonan diterima
dan jangka waktu tidak dapat diperpanjang.
5. PSL sehubungan dengan pelaksanaan Pemeriksaan WP Lokasi
harus diselesaikan dalam jangka waktu paling lama 30 hari,
terhitung sejak SP3 WP Lokasi diteribitkan dan jangka waktu tidak
dapat diperpanjang.
Cont’d
6. PL sehubungan dengan Pemeriksaan WP Lokasi harus
diselesaikan dalam jangka waktu paling lama 45 hari, terhitung
sejak tanggal SP3 WP Lokasi diterbitkan dan jangka waktu tidak
dapat diperpanjang.
7. PSL atau PL sehubungan dengan Pemeriksaan Tahun Berjalan
harus diselesaikan dalam jangka waktu 1 bulan, terhitung sejak
SP3 disampaikan kepada WP dan jangka waktu tidak dapat
diperpanjang.
8. PSL atau PL sehubungan dengan pelaksanaan Pemeriksaan
Khusus berdasarkan instruksi Direktur Pemeriksaan Pajak atau
Kepala Kantor Wilayah DJP harus diselesaikan dengan
memperhatikan jangka waktu yang tertera pada instruksi
Pemeriksaan Khusus.
9. PL sehubungan dengan pelaksanaan Pemeriksaan Bukti
Pembayaran berdasarkan instruksi Direktur Pemeriksaan Pajak
atau Kepala Kantor Wilayah DJP harus diselesaikan dengan
memperhatikan jangka waktu yang tertera pada instruksi
Pemeriksaan Bukti Pembayaran.
Cont’d
Jangka waktu penyelesaian paling lama untuk
pemeriksaan yang penyelesaiannya dapat diperpanjang:
1. 3 minggu untuk PSK, dan tidak dapat diperpanjang
lagi.
2. 1 bulan untuk PSL, dan tidak dapat diperpanjang lagi.
3. 2 bulan untuk PL, dan dapat diperpanjang 2 bulan
lagi.
RUANG LINGKUP DAN JANGKA WAKTU
PEMERIKSAAN TERHADAP WP TERTENTU
WEWENANG PENYIDIK
1. Menerima, mencari, mengumpulkan, meneliti keterangan dan
laporan
2. Menerima, mencari, mengumpulkan keterangan pribadi atau
badan.
3. Meminta keterangan bahan bukti dari orang pribadi atau badan.
4. Menerima buku, catatan, dokumen di bidang perpajakan
5. Melakukan penggeledahan dan penyitaan terhadap barang bukti
6. Meminta bantuan tenaga ahli dalam tugas
7. Memberhentikan atau melarang pergi seseorang di dalam
ruangan yang diperiksa
8. Memotret seseorang yang berkaitan tindak pidana
9. Memanggil orang untuk jadi saksi / tersangka
10. Menghentikan penyidikan
PENGHENTIAN PENYIDIK
Penyidikan diberhentikan dalam hal berikut ini:
a) Tidak terdapat cukup bukti
b) Peristiwa bukan tindak pidana di bidang
perpajakan
c) Peristiwa telah kadaluarsa
d) Tersangka meninggal dunia
e) Untuk kepentingan penerimaan negara, atas
permintaan Menteri keuangan, Jaksa Agung
dapat menghentikan penyidikan tindak pidana di
bidang perpajakan paling lama 6 bulan sejak
tanggal surat permintaan.