Bab 9 Biaya
Bab 9 Biaya
KELOMPOK 1
FERHAD FADILAH 011401403
DIANTI PUTRI 0116101365
CHRISTIANI ANETA J 011610419
EWITH DADE AGUSTIN 011610429
PENGERTIAN BIAYA
KARAKTERISTIK UTAMA
Penurunan asset
Untuk dapat mengatakan bahwa biaya timbul, harus terjadi transaksi atau kejadian
yang menurunkan asset atau menimbulkan aliran keluar asset atau sumber ekonomik.
Asset dalam hal ini harus diartikan sebagai semua asset perusahaan sebagai semua asset
perusahaan sebagai suatu kesatuan.
Alasannya adalah agar makna biaya cukup luas untuk mencakupi pula pos-pos yang
timbul dalam penyesuaian akhir tahun. Bila barang dan jasa telah dimanfaatkan oleh
perusahaan tetapi perusahaan tidak mengakuinya sebagai asset sebelumnya atau
perusahaan belum mengakui kewajiban atas penggunaan barang dan jasa yang dikuasai
pihak lain, perusahaan mempunyai keharusan untuk membayar atau melakukan
pengorbanan sumber ekonomik dimasa dating sehingga kewajiban timbul.
Penurunan ekuitas
Definisi APB dan IAI secara eksplisit menyebutkan bahwa penurunan asset akhirnya
akan mengubah ekuitas atau menurunkan ekuitas. Penurunan ekuitas lebih menegaskan
pengertian biaya karena tidak setiap penurunan asset mengakibatkan penurunan ekuitas.
JENIS BIAYA
Biaya (Cost), terletak dalam laporan neraca (Belum terpakai, biaya-biaya yang
dianggap akan memberi manfaat dimasa yang akan datang, berupa aktiva)
Misal : Sewa Dibayar Dimuka
Periode Akuntansi :
Biaya (Cost), periodenya lebih dari satu tahun, merupakan pengeluaran
modal (capital expenditure)
Beban (Expense), periodenya kurang dari satu tahun, merupakan pengeluaran
pendapatan (revenue expenditure)
Pengukuran Biaya
Sejalan dengan penilaian aktiva, biaya dapat diukur atas dasar jumlah rupiah
yang digunakan untuk penilaian aktiva dan hutang. Oleh karena itu
pengukuran biaya dapat didasarkan pada :
a. Cost Historis.
b. Cost pengganti/cost masukan terkini (Replacement Cost/Current Input Cost).
c. Setara kas (Cash Equivalent)
Pengakuan Biaya
Pada dasarnya cost memiliki dua kedudukan penting, yaitu :
a. sebagai aktiva (potensi jasa)
b. sebagai beban pendapatan (biaya)
Konsep penandingan adalah konsep yang dimaksudkan untuk mencari dasar hubungan
yang tepat dan rasional antara pendapatan dan biaya. Pendapatan merupakan hasil yang
dituju perusahaan, sementara cost yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan
tersebut merupakan upaya yang dilakukan perusahaan.
Penandingan antara biaya dan pendapatan memerlukan dasar yang tepat. Upaya
mencari dasar penandingan yang tepat merupakan masalah yang sering dihadapi akuntan,
tidak hanya menyangkut penentuan aktiva atau jasa yang benar-benar telah dipakai,
namun menyangkut penghitungan besarnya nilai aktiva atau jasa yang telah digunakan.
Dalam praktek ada tiga dasar penandingan yang umum digunakan untuk mencari hubungan
antara biaya pendapatan dalam satu periode tertentu. Dasar penandingan tersebut adalah :
• Hubungan sebab akibat (association of causes and effects),
• Alokasi sistematik dan rasional (systematic and rational allocation), dan
• Pembebanan segera (immediate recognition).
BEBERAPA ALASAN YANG MENDUKUNG PEMAKAIAN ALOKASI SISTEMATIS
DAN RASIONAL:
1. Banyak cost periodik yang berhubungan secara tidak langsung dengan pendapatan
periode berjalan.
2. Pada beberapa kasus sulit mencari hubungan langsung antara cost tertentu dengan
pendapatan. Apabila cost dikeluarkan untuk kegiatan operasional perusahaan, maka
cost tersebut harus di akui sebagai biaya pada periode terjadinya. Misalnya pengeluaran
untuk pengobatan karyawan.
3. Apabila manfaat masa mendatang tidak dapat diukur dengan cukup pasti atau cost yang
dikeluarkan tidak memiliki hubungan dengan pendapatan di masa mendatang, maka
tidak ada alsan untuk menunda pembebanan cost sebagai biaya pada periode terjadinya.
4. Apabila biaya bersifat rutin (reguler) dan terjadi berulang-ulang, maka pembebanan
langsung secara material tidak akan berpengaruh terhadap laba bersih, meskipun
penandingan yang tepat dapat dicapai. Hal ini dapat dilihat dalam kasus penelitian dan
pengembangan.
5. Apabila cost tersebut merupakan joint cost, maka alokasi arbitrer harus dilakukan pada
kegiatan yang berbeda.
TERIMAKASIH