Anda di halaman 1dari 37

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN RISIKO

BUNUH DIRI PADA PASIEN DEPRESI

Ns. Retty Octi Syafrini, M.Kep, Sp.Kep.J


Pengertian Umum
Suasana hati atau perasaan adalah keadaan
emosional berkepanjangan yang
mempengaruhi seluruh kepribadian dan
fungsi kehidupan seseorang

Emosi atau suasana hati menyediakan peran


adaptif sama seperti aspek lain dari
kepribadian

4 fungsi adaptif emosi : komunikasi sosial,


gairah fisiologis, kesadaran subjektif,
pertahanan psikodinamik
Rentang respon emosi
Emosi merupakan bagian normal dari
pengalaman manusia

Respon Adaptif Respon Maladaptif

Respon Reaksi Berduka Supresi Emosi Reaksi Berduka Depresi/Mania


emosional rumit tertunda
Pengertian Umum
Gangguan Mood/Afektif adalah gangguan jiwa dengan gejala
utama adalah perubahan suasana perasaan

Gejala klinis dapat tampil dalam bentuk :

Sindroma Depresi Sindroma Manik Campuran Manik-Depresi

Prevalensi cukup tinggi 10-15%, merupakan masalah kesehatan


nomor empat terbesar
Gambaran Mood Depresi
• depresi, disforik
Mood
• anhedonia

• rasa bersalah
• tak berharga
• malu dan menyesal
Pikiran • pikiran bunuh diri
• konsentrasi & memori 
• ragu-ragu
• lambat berpikir

• penarikan diri dari sosial


• insomnia / hipersomnia
Fisik & • nafsu makan /
Perilaku • seks 
• keluhan somatik
Gangguan Korteks Prefrontal

Pada Skizofrenia Pada Bipolar

Simtom Negatif
Episod Depresi
1. Tidak bertenaga
1. Apati
2. Afek tumpul
2. Hipotim/rasa
3. Miskin ide dan sedih
pembicaraan
3. Kognitif dan
konsentrasi 

6
Disfungsi Sistem Limbik

Pada Pada Gangguan


Skizofrenia Bipolar
Gangguan emosi dan
Simtom Positif perilaku

Waham dan Halusinasi


Gejala yang sama ditemukan pada
skizofrenia dan GB
Sistem Limbik Terlibat Pada Keduanya

7
Depresi
Rentang depresi dimulai dari depresi ringan dan
depresi sedang sampai dengan depresi berat
dengan atau tanpa ciri psikotik

Depresi psikotik jarang terjadi, diperkirakan hanya <


10% dari semua depresi

WHO mengidentifikasi depresi sebagai penyebab


nomor satu disabilitas kesehatan jiwa di dunia

Insiden depresi banyak ditemukan pada semua klien


rawat inap dengan penyakit fisik
Manifestasi Klinis Depresi
• Suasana perasaan • Sulit konsentrasi
murung/sedih • Pandangan masa depan
• Kehilangan suram/pesimis
minat/kesenangan • Gagasan bunuh
diri/membahayakan diri
• Kehilangan enerji/kelelahan
kronis • Rasa bersalah/berdosa
• Gangguan selera makan
• Harga diri/kepercayaan diri
berkurang • Gangguan tidur
Concetr
Energy
ation
Guilt Appetite

Psycho
Interest
motor

Sleep SIGECAPS suicide


Etiologi
Faktor Biologi:
• Genetik
• Perubahan neurokimia di neurotransmitter, terutama
Disregulasi Neurotransmiter Aminergik (chatecolamine
: dopamin, norepinefrin, epinefrin ; indolamine)
Faktor Psikososial:
• Loss of object love
• Pola asuh penuh keharusan
• Pola asuh ambivalen
• Tujuan tidak realistis atau keinginan yang tidak tercapai
Konsep Asuhan Keperawatan
Risiko Bunuh Diri
Pengertian
• upaya yang disadari untuk mengakhiri
kehidupan individu secara sadar berhasrat dan
berupaya untuk melaksanakan hasratnya
untuk mati (Yosep, 2007)
Adalah
Perilaku merusak diri
yang langsung dan
disengaja untuk
mengakhiri
kehidupan.
Proses terjadinya masalah

Biologis

Predisposisi Psikologis
Proses
Sosial
Presipitasi
budaya
PROSES TERJADINYA RISIKO BUNUH DIRI

Faktor Predisposisi

• Penyakit Fisik,
• riwayat mengalami
Gg. Jiwa
• Riwayat penggunaan PSIKOLOGIS •Perceraian
Napza
•,Perpisahan
• Riwayat Nyeri Kronik • Riwayat kekerasan masa • Hidup sendiri,
• Faktor Herediter kanak-kanak,
• riwayat keluarga bunuh diri
• Tidak bekerja
• Penyakit Terminal
• , homoseksual saat remaja, SOSIAL
BIOLOGIS • perasaan bersalah,
• kegagalan dalam mencapai
harapan
B. PROSES TERJADINYA RISIKO BUNUH DIRI
Faktor Presipitasi:
 Perasaan marah/bermusuhan
 Hukuman pada diri sendiri,
 Keputusasaan
 Perasaan terisolasi
 Kehilangan hubungan interpersonal/gagal
melakukan hubungan yang berarti,
 kegagalan beradaptasi sehingga tidak dapat
menghadapi stress
Isyarat
Ide (+), Rencana (-),
Persiapan alat (-)

Ancaman
JENIS RBD Ide (+), Rencana (+),
Persiapan alat (-)

Percobaan
Ide (+), Rencana (+),
Persiapan alat (+)
• Perilaku yang muncul

Percobaan bunuh diri

Ancaman bunuh diri

Isyarat bunuh diri


“Tolong jaga anak-anak saya, saya akan
pergi jauh” atau “Segala sesuatu akan
lebih baik tanpa saya.”
Merasa rasa bersalah, sedih, marah,
putus asa, tidak berdaya
“Tidak ada gunanya hidup lagi “
“Ingin mati” ------ ISYARAT BUNUH DIRI

“ Pernah mencoba bunuh diri”


Mengancam bunuh diri ----- ANCAMAN
BUNUH DIRI

“Telah melakukan bunuh diri namun


dapat ditolong/ gagal” --- PERCOBAAN
Tanda Gejala RBD
Data Subjektif Data Objektif
Pasien mengungkapkan : • Ekspresi murung
• Merasa tidak berguna • Tak bergairah
• Ingin mati • Banyak diam
• Pernah mencoba bunuh dri • Ada bekas percobaan bunuh
• Mengancam bunuh diri diri
• Merasa bersalah / sedih /
marah / putus asa / tidak
berdaya
Proses Keperawatan
Pengkajian

Wawancara Observasi
1. PENGKAJIAN
Perhatikan pernyataan/ungkapan :
1. Tersirat : “Saya ingin mati”.
2. Terselubung : “ saya sudah capek dengan
sakit ini tidak sembuh – sembuh juga “.

“apakah ia ingin TIDAK


mengakhiri hidupnya ? Apakah ada Pikiran bunuh
“ Tidak, saya hanya Diri ?
sedih saja.
YA

Kaji Letalitas :
Apa yang membuat anda Cara OBSERVASI
sedih dan apa yang anda Periksa
Kulit Ps Rencana TANDA & GEJALA
ingin lakukan untuk Waktu
mengatasinya? “ Alat
Pengkajian
Tingkat RBD
Format Pengkajian Tingkat Depresi
S (Sex) Jenis Kelamin 1 = laki-laki
A (Age) Usia 1 = usia risiko 22-45, > 65 th
D (Depresion) Depresi 1 = ada gejala depresi
P(Previous attempt) Usaha sebelumnya 1 = ada usaha percobaan
E (Ethanol abuse recent) Penyalahgunaan alkohol saat ini 1 = positif menggunakan
R (Rational thought loss) Kehilangan pikiran / perasaan 1 = gangguan proses pikir
S (Social support lacking) Kurang dukungan sosial 1 = kurang
O (Organized plans) Rencana terorganisasi 1 = terorganisasi
N (No spouse) Tidak punya pasangan 1 = cerai, janda, laki² single
S (Sickness) Penyakit 1 = penyakit kronis

Keterangan :
 Skor 0-2 dirawat dirumah dengan kunjungan
 Skor 3-4 kunjungan ketat, pertimbangkan rujuk
 Skor 5-6 pertimbangan kuat untuk dirujuk
 Skor 7-10 dirawat di RS
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN

RISIKO BUNUH DIRI (RBD)

3. TINDAKAN KEPERAWATAN

Tujuan Keperawatan Untuk pasien:


1. Aman dari mencederai diri
2. Membina hubungan saling percaya
3. Mempertahankan kontrak untuk tidak melakukan bunuh diri
Prinsip Tindakan keperawatan pada mengancam
atau mencoba bunuh diri.

Melindungi pasien:
• Menemani terus
• Menjauhkan benda berbahaya
• Mendapatkan org yg bisa membawa ke RS
• Memastikan obat diminum
• Jelaskan perawat akan melindungi pasien
Tindakan Keperawatan PADA
pasien
• Bina hubungan saling percaya dengan
pasien
• Atasi masalah fisik akibat percobaan
bunuh diri (rawat luka atau kondisi akibat
tindakan percobaan bunuh diri)
• Identifikasi alasan, cara, dan waktu klien
melakukan tindakan bunuh diri
Tindakan Keperawatan PADA pasien
• Identifikasi alternatif penyelesaian masalah
selain tindakan bunuh diri:
– ekspresi perasaan kepada orang yang dapat dipercayai
(teman atau keluarga)
– berpikir positif
– melakukan aktivitas positif yang disenangi
– aktivitas spiritual: baca doa, sholat
Tindakan Keperawatan PADA pasien
• Observasi pasien sampai di rujuk
• Jauhkan semua benda yang berbahaya (misalnya
pisau, silet, gelas, ikat pinggang)
• Kolaborasi dengan medis untuk program pengobatan
pasien dengan menggunakan prinsip lima (5) benar
• Dengan lembut jelaskan pada pasien bahwa saudara
akan melindungi pasien sampai tidak ada keinginan
bunuh diri
Tindakan Keperawatan Pada Keluarga
• Mengajarkan keluarga tentang tanda dan gejala bunuh
diri
• Menanyakan keluarga tentang tanda dan gejala bunuh
diri yang penah muncul pada pasien.
• Mendiskusikan tentang tanda dan gejala yang umumnya
muncul pada pasien berisiko bunuh diri.
Tindakan Keperawatan PADA
Keluarga
• Mengajarkan keluarga cara melindungi pasien dari
perilaku bunuh diri
• Membantu keluarga mencari rujukan fasilitas kesehatan
yang tersedia bagi pasien
• Mengajarkan keluarga tentang hal-hal yang dapat
dilakukan apabila pasien melakukan percobaan bunuh
diri
Prinsip Tindakan keperawatan pada
ancaman/mencoba bunuh diri.

Keluarga:
– Anjurkan untuk mengawasi pasien secara ketat.
– Anjurkan keluarga untuk menyingkirkan benda-
benda yang membahayakan.
– Diskusikan siapa yang dapat membawa ke RS jika
perlu.
– Anjurkan kepada keluarga untuk mendukung pasien
minum obat.
Prinsip Tindakan Keperawatan
pada Isyarat BD
• Tujuan untuk pasien:
– Mendapat perlindungan dr lingkungan
– Dpt mengungkapkan perasaan
– Dpt meningkatkan harga diri
– Dpt menggunakan penyelesaian masalah yg baik
Prinsip Tindakan Keperawatan
pada isyarat bd:
• Diskusikan cara mengatasi keinginan BD
• Meningkatkan harga diri pasien:
– Beri kesempatan ungkapkan perasaan
– Beri pujian
– Yakinkan bahwa dirinya penting
– Bicarakan keadaan yang perlu disyukuri
– Rencanakan aktivitas yg dapat dilakukan
Prinsip Tindakan Keperawatan
pada isyarat bd:
• Meningkatkan kemampuan penyelesaian
masalah:
– Diskusikan cara menyelesaikan masalah
– Diskusikan efektivitas masing-masing cara
– Diskusikan cara penyelesaian masalah yg baik
Prinsip Tindakan Keperawatan
pada isyarat bd:
Keluarga.
• Ajarkan tanda dan gejala bunuh diri.
– Kaji tanda yg pernah muncul
– Diskusikan tanda dan gejala yg umum muncul
• Ajarkan cara melindungi perilaku bunuh diri:
– Diskusikan cara yg dilakukan bila ada tanda dan
gejala bunuh diri
– Jelaskan cara melindungi pasien
– Anjurkan melaksanakn cara tersebut
Prinsip Tindakan Keperawatan
pada isyarat bd:
• Ajarkan keluarga hal yg dapat
dilakukan jika ada percobaan bunuh
diri:
– Cari bantuan
– Segera bawa ke rs/puskesmas
• Bantu keluarga cari rujukan:
– Beri info no telp darurat
– Anjurkan kontrol teratur
– Anjurkan bantu pasien minum obat
D. Evaluasi Tindakan Keperawatan RBD
Pasien :
• Aman dan selamat
• Mampu membuat kontrak untuk tidak melakukan bunuh
diri
• Mampu melakukan cara-cara menyelesaikan masalah
dengan cara positif

Keluarga :
• Mengenal tanda gejala perilaku RBD
• Menciptakan suasana yang aman bagi pasien

Anda mungkin juga menyukai