Pedoman Umum Bahasa Indonesia
Pedoman Umum Bahasa Indonesia
INDONESIA
Di Susun Oleh :
FADLI RIDHO F.R………………………………………………………..(1831120073)
MARFYN DHANNY ALPRILIAN………………………………………..(1831120065)
MOCHAMD SATRIA YORDA FIRMANSYAH………………………...(1831120066)
ONGKY CHAVINNATU FONI……………………………………….....(1831120052)
RACHMAD RIVALDI INDRAWANTO…………………………………(1831120030)
PENULISAN JUDUL
2. Cerei-berai Negeriku
PENULISAN Singkatan Dan Akronim
Pengertian
Singkatan adalah bentuk yang dipendekan yang terdiri atas satu huruf
atau lebih.
Akronim adalah singkatan gabungan yang berupa huruf awal, gabungan
suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata yang
diperlakukan sebagai kata
Singkatan
Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan , jabatan, atau pangkat diikuti
dengan tanda titik.
Misal : -> A.S. Surajuddin
-> Muh. Yamin
-> Bpk. Bapak
-> Sdr. saudara
Singkatan
Akronim nama diri yang berasal dari gabungan beberapa huruf dan di tulis dengan
huruf kapital.
Contoh : -> ABRI = Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
-> LAN = Lembaga Adminitrasi Negara
-> IKIP = Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan
-> SIM = Surat Izin Mengemudi
Akronim
Akronim nama diri yang terbentuk dari gabungan beberapa unsur (huruf dan suku
kata), dan awalannya di tulis dengan huruf capital.
Contoh : -> Telkomsell (telkom selular)
-> Bappenas (badan perencanaan pembangunan nasional)
Akronim yang berasal dari gabungan huruf dan suku kata dari deret kata, tetapi
bukan nama diri, dan seluruhnya di tulis dengan huruf kecil.
Contoh : -> pemilu – pemilihan umum
-> rapim – rapat pimpinan
-> rudal – peluru kendali
-> radar – radio detecting and ranging
Penulisan Angka
Penulisan lambing bilangan dengan huruf dilakukan dengan cara memisahkan tiap
tiap bagian kata.
Contoh : -> dua puluh tiga
-> sertus tiga puluh empat
Penulisan bilangan pecahan
Contoh :
½ = setengah 10% = sepuluh persen
¾ = tiga perempat 2.5 = dua lima puluh, atau dua setengah
4/16 = empat perenam belas
3 2/3 = tiga dua pertiga
Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis
dengan huruf (tidak dengan angka biasa), kecuali jika terdiri atas beberapa
lambing yang dirincikan secara berurutan sebagaimana halnya dalam bentuk
paparan.
Contoh : -> Dalam sehari ia makan dua kali
-> 30 remaja putri, 15 remaja putra, 10 balita
Lambang bilangan pada awal kaliamt harus senantiasa ditulis dengan huruf,
Contoh : Enam belas tahun yang lalu ia meninggal
Angka yang menyatakan bilangan bulat yang nilainya besar dapat dieja sebagian
agar lebih mudah di baca.
Contoh : Modal industry kecil mencapai 200 juta rupiah.
Khusus untuk dokumen resmi, angkanya perlu di tuliskan pula dengan huruf.
Misalnya pada kuitansi atau akta-akta perjanjian.
Contoh : => pada kuitansi tertulis :
Banyaknya uang terbilang : Dua puluh ribu lima ratus rupiah
Tercatat juga : Rp. 20.500,00