Anda di halaman 1dari 11

PORIFERA

Nama Kelompok :
• MUH. RIDHO ALENSYA .W.
• MAYUNG ALLO MANGUMA
• JULIA MENGERA
• JULIA MENGERA
Pengertian Porifera

Porifera dalam bahasa latin, kata Porus berarti Pori dan Fer
berarti membawa. Porifera adalah hewan multiseluler
(metazoa) yang paling sederhana. Hewan ini memiliki ciri
umum, yaitu tubuhnya berpori seperti busa atau spons
sehingga porifera disebut juga sebagai hewan spons.
Ciri-ciri Porifera
1. Sudah merupakan Metazoa (Metazoa tingkat rendah), (Metazoa = hewan bersel
banyak), sebab walaupun tubuhnya sudah berdiri dari banyak sel tetapi jaringan
tubuhnya masih sederhana karena :
a. Belum mempunyai organ tubuh yang khusus
b. Belum mempunyai sistem saraf
Yang menanggapi rangsang adalah sel-sel individual.
c. Belum mempunyai saluran pencernaan makanan yang khusus.
Pencernaan makanan secara intra seluler (pencernaan makanan dalam sel) karena
masih intraseluler maka disebut Parazoa.
2. Dinding tubuhnya berpori-pori (maka disebut Porifera) dan sudah mempunyai sistem
canol.
3. Dinding tubuhnya terdiri dari 2 lapis antara lain :
a. Lapisan luar = epidermis
Tersusun dan dermal-dermal epitelium
b. Lapisan dalam
Tersusun dari Choanocyte = deretan sel leher masing-masing Choanocyle dilengkapi
dengan Flogellum diantara 2 lapisan (lapisan dalam dan luar) terhadap zat antara
berupa gelotin yang disebut Mesoglea atau Mesenchym.
4. Tubuh dilengkapi kerangka yang berupa Spicula-spicula yang berasal dari :
- Kapur (Ca CO3)
- Silicat (H9 Si3O2)
- Campuran kapur + silikat
Kerangka tersebut terdapat didalam lapisan Mesogles.
5. Tempat hidup
- Dilaut (kebanyakan)
- Air tawar (beberapa)
Struktur dan Fungsi Tubuh
Tubuh porifera belum membentuk jaringan dan organ sehingga porifera
dikelompokkan dalam protozoa.Tubuh memiliki banyak pori-pori (ostium) yang
merupakan celah masuknya air ke rongga dalam tubuh yang berukuran lebih lebar
yang disebut spongocoel. Dari spongocoel, air kemudian keluar melalui oskulum, yang
terdapat dipermukaan oral (atas) tubuh.
Struktur anatomi porifera :
1. Lapisan luar tubuh (epidermis) terdiri dari selapis sel yang membentuk celah-
celah kecil yang disebut ostium. Sel yang membentuk dan menggerakkan ostium
disebut porosit.
2. Lapisan dalam (endodermis) terdiri atas sel berbentuk leher yang disebut
koanosit. Koanosit memiliki inti, vakuola dan flagela yang berkaitan dengan fungsi sel
ini sebagai ‘alat’ pencernaan. Pencernaan terjadi di dalam koanosit, oleh karena itu
disebut memiliki pencernaan interseluler.
Antara tubuh bagian luar dan dalam terdapat lapisan tengah (mesoglea/mesenkim)
yang terdiri dari 3 model sel, yaitu amubosit dan skleroblast dan arkeosit. Dinamakan
amubosit merujuk kepada bentuk dan sifat selnya yang menyerupai bentuk dan sifat
amuba, yang mudah berubah bentuk. Skleroblast menghasilkan rangka yang disebut
spikula. Spikula umumnya terbuat dari mineral kalsium karbonat dan silika, sedangkan
yang lain terbuat dari bahan organik spongin. Sedangkan arkeosit berfungsi dalam
reproduksi sel secara seksual.
Porifera belum memiliki sistem pencernaan yang sempurna.Pencernaan dilakukan
secara sederhana dengan cara menyaring makanan, berupa plankton dan bakteri,
yang terlarut dalam air. Sel yang berperan dalam proses ini adalah koanosit. Setelah
itu, maka tugas selanjutnya, yaitu mengedarkan makanan dilakukan oleh amubosit.
Amubosit pula yang berperan mengangkut zat sisa pencernaan untuk dibuang.
Cara Hidup dan Habitat
Porifera hidup secara heterotof. Makanannya adalah bakteri
dan plankton.Makanan yang masuk kedalam tubuhnya
berbentuk cairan sehingga porifera disebut juga sebagai
pemakan cairan. Pencernaan dilakukan secara intraseluler di
dalam koanosit dan amoebosit.
Habitat porifera umumnya di laut, mulai dari tepi pantai
hingga laut dengan kedalaman 5 km.Sekitar 150 jenis porifera
hidup di ait tawar, misalnya Haliciona dari kelas
Demospongia.
Porifera yang telah dewasa tidak dapat berpindah tempat
(sesil), hidupnya menempel pada batu atau benda lainya di
dasar laut. Karena porifera yang bercirikan tidak dapat
berpindah tempat, kadang porifera dianggap sebagai
tumbuhan.
Reproduksi
Porifera melakukan Reproduksi Aseksual maupun Reproduksi
Seksual.
1. Reproduksi secara aseksual terjadi dengan pembentukan
tunas dan gemmule. Gemmule disebut juga tunas internal.
Gemmule dihasilkan hanya menjelang musim dingin di dalam
tubuh porifera yang hidup di air tawar. Porifera dapat
membentuk individu baru dengan regenerasi.
2. Reproduksi seksual dilakukan dengan pembentukan
gamet (antara sperma dan ovum). Ovum dan sperma
dihasilkan oleh koanosit. Sebagian besar Porifera
menghasilkan ovum dan juga sperma pada individu yang
sama sehingga porifera bersifat Hermafrodit.
Klasifikasi Filum Porifera

Berdasarkan bahan penyusun rangkanya, porifera


diklasifikasikan menjadi tiga kelas, yaitu Hexactinellida atau
Hyalospongiae, Demospongiae, dan Calcarea
(Calcisspongiae).
• Hexactinellida
Hexactinelida merupakan porifera yang tersebar luas pada
semua lautan. Habitat utama dari porifera ini adalah pada
lautan dalam. Ciri yang membedakan kelas ini dari kelas lain
adalah kerangkanya yang disusun oleh spikula silikat.
Kerangka spons pada kelas hexactinelida tidak memiliki
jaringan spongin. Sel epithelium dermal dan koanosit terbatas
pada bentuk-bentuk ruang yang tersembunyi.
• Demospongiae

Porifera yang termasuk dalam kelas Demospongia


memiliki kerangka berupa empat spikula silica atau
dari serabut spongin atau keduanya. Beberapa
bentuk primitive tidak memiliki rangka. Tipe saluran
air yang ada pada spons ini berupa Leuconoid.
Porifera yang masuk dalam kelompok Demospongia
memiliki penyebaran yang paling luas dari daerah
tidal hingga kedalaman abvasal. Beberapa bentuk
memiliki habitat di air tawar.
• Calcarea

Calcarea merupakan spons yang hidup di laut.


Spons ini memiki kerangka spikula dari zat kapur yang
tidak terdeferensiasi menjadi megaskleres dan
mikroskleres. Bentuk spons ini bervariasi dari bentuk
yang menyerupai vas dengan simetri radial hingga
bentuk bentuk koloni yang membentuk bangunan
serupa anyaman dari pembuluh-pembuluh yang kecil
hingga lembaran dan bahkan ada yang mencapai
bentuk raksasa.
Peran Porifera dalam Kehidupan Manusia
Sebagai makanan hewan laut lainnya
Sebagai sarana kamuflase bagi beberapa hewan laut
Sebagai hiasan akuarium
Sebagai alat penggosok untuk mandi dan mencuci
jenis hippospongia
Porifera yang dijadikan obat kontrasepsi (KB)
Sebagai obat penyakit kanker dan penyakit lainnya
Sebagai campuran bahan industri (kosmetik)
porifera

Anda mungkin juga menyukai