Anda di halaman 1dari 11

TERAPI SIKOMATIK & TERAPI

PSIKOFARMAKA

KELOMPOK 5

 ADE RIKO MAULANA


 ARMAWANDI
 DINA SIPORA
 REYNALDO SEBASTIAN
 RISKI INDAH
 SUTRIANI
 RINA
Terapi Somatik

Terapi somatik adalah terapi yg diberikan


kepada klien dengan gangguan jiwa dengan tujuan
mengubah perilaku yang maladaptif menjadi perilaku
adaptif dgn melakukan tindakan yang ditujukan pada
kondisi fisik klien.
Jenis-Jenis Terapi Somatik Pada Klien Gangguan Jiwa

1. Pengikatan
Tujuan pengikatan adalah mengamankan likungan dari
perilaku pasien yang tidak terkontrol.
2. Isolasi
Isolasi adalah menempatkan pasien dlm suatu ruang di mana
dia tdk dpt keluar dari ruangan tersebut sesuai kehendaknya

3. Terapi Kejang Listrik


Terapi ini dilakukan dengan memberikan kejutan listrik di
kepala melalui elektroda yang ditusukkan di kulit kepala.
4. Fototerapi
Foto terapi atau terapi sinar adalah terapi somatik pilihan.
Terapi ini diberikan dengan memaparkan klien pada sinar terang 5-
20x lebih terang daripada sinar ruangan. Klien biasanya duduk,
mata terbuka, 1,5 meter di depan klien diletakkan lampu setinggi
mata.

5. Terapi deprivasi tidur


Terapi deprivasi tidur adalah terapi yang diberikan kepada
klien dengan cara mengurangi jumlah jam tidur klien. Hasil
penelitian ditemukan bahwa 60% klien depresi mengalami
perbaikan yg bermakna setelah jam tidurnya dikurangi selama 1
malam. Umumnya lama penurangan jam tidur efektif sebanyak 3,5
jam.
Terapi Psikofarmaka

Psikofarmaka atau obat psikotropik adalah obat yang


bekerja secara selektif pada Sistem Saraf Pusat (SSP) dan
mempunyai efek utama terhadap aktivitas mental dan
perilaku, digunakan untuk terapi gangguan psikiatrik yang
berpengaruh terhadap taraf kualitas hidup klien (Hawari,
2001).
Jenis Obat Psikotropik

1. Anti Psikotik
Anti psikotik termasuk golongan mayor trasquilizer atau
psikotropik: neuroleptika. Indikasi pemberian: Pada semua jenis
psikosa, Kadang untuk gangguan maniak dan paranoid

2. Anti Parkinson
Mekanisme kerja: meningkatkan reseptor dopamin,
untuk mengatasi gejala parkinsonisme akibat penggunaan obat
antipsikotik.
Efek samping: sakit kepala, mual, muntah dan hipotensi.
Jenis obat yang sering digunakan: levodova, tryhexifenidil
(THF).
3. Anti Depresan
Hipotesis: syndroma depresi disebabkan oleh defisiensi salah
satu/beberapa aminergic neurotransmitter (seperti: noradrenalin,
serotonin, dopamin) pada sinaps neuron di SSP, khususnya pada sistem
limbik. Jenis obat yang sering digunakan: trisiklik (generik), MAO
inhibitor, amitriptyline (nama dagang).

4. Obat Anti Mania/Lithium Carbonate


Mekanisme kerja: menghambat pelepasan serotonin dan mengurangi
sensitivitas reseptor dopamin.
Efek farmakologi: Mengurangi agresivitas
Tidak menimbulkan efek sedatif
Indikasi: Mania dan hipomania, lebih efektif pada kondisi ringan. Pada
mania dengan kondisi berat pemberian obat anti mania dikombinasi
dengan obat antipsikotik.
5. Anti Ansietas (Anti Cemas)
Ansxiolytic agent, termasuk minor tranquilizer.
Jenis obat antara lain: diazepam (chlordiazepoxide).
Obat Anti Insomnia: phenobarbital
6. Obat Anti Obsesif Kompulsif: clomipramine
7. Obat Anti Panik: imipramine
. Peran Perawat dalam Pemberian Obat Psikofarmaka

1. Pengumpulan data sebelum pengobatan


a. Diagnosa Medis
b. Riwayat Penyakit
c. Hasil Pemeriksaan Laborat ( yang berkaitan )
d. Jenis obat yang digunakan ,dosis,waktu pemberian
e. Program terapi yang lain
f. Mengkombinasi obat dengan terapi Modalitas
g. Pendidikan kesehatan untuk klien dan keluarga tentang
pentingnya minum obat secara teratur dan penanganan efek
samping obat.
h. Monitoring efek samping penggunaan obat
2. Melaksanakan Prinsip Pengobatan Psikofarmaka
1. Melihat order pemberian obat di lembaran obat ( di status )
2. Kaji setiap obat yang akan diberikan termasuk tujuan, cara kerja obat,
dosis efek samping dan cara pemberian.
3. Kaji pengetahuan klien dan keluarga tentang obat
4. Kaji kondisi klien sebelum pengobatan:
a. Lakukan minimal prinsip lima benar
b. Laksanakan program pemberian obat
c. Gunakan pendekatan tertentu
d. Pastikan bahwa obat telah terminum
e. Bubuhkan tanda tangan pada dokumentasi pemberian obat ,
sebagai aspek LEGAL !!

Anda mungkin juga menyukai