Anda di halaman 1dari 51

LAPORAN KASUS

COMBUTIO
Pembimbing & Narasumber :
dr. Dennison, Sp.B

Pendamping:
dr. Agus Suprapto, SH
dr. Neneng Tresna Imawati

Oleh :
dr. Venty Novitasari

RUMAH SAKIT TINGKAT IV Dr. BRATANATA JAMBI


Identitas Pasien
 Nama : Tn. PS
 Usia : 37 tahun
 Jenis Kelamin : Laki-laki
 Alamat : Bayung lincir, Sunawar Jaya No.27
 Pekerjaan : Pegawai PT. BAS Bayung lincir
 MRS : 13 November 2017
 No RM : 29 76 83
Anamnesis
Keluhan Utama :

Tn. PS, 37 tahun datang dengan keluhan Luka Bakar akibat


terkena minyak panas di pabrik tempat bekerja sekitar ± 4
jam sebelum masuk rumah sakit. Luka bakar pada bagian
perut, tangan, pubis hingga kedua tungkai.
SUBYEKTIF
 Tn.P usia 37 tahun  luka bakar akibat terkena minyak panas di

pabrik tempat bekerja sekitar ± 4 jam sebelum masuk rs.

 Luka bakar pada bagian perut, tangan, pubis hingga kedua tungkai.

 Kulit yang terkena luka bakar sebagian berbentuk gelembung-

gelembung berwarna kehitaman berisi cairan.

 Luka terasa perih dan panas,sesak nafas (-), tanda trauma inhalasi (-).

 Keluhan lain seperti demam, mual dan muntah disangkal pasien.

Pada saat ke IGD luka bakar pada tubuh pasien dibalut kassa.
SUBYEKTIF
Sebelum ke Rs Bratanata, pasien terlebih dahulu dibawa ke RSUD Bayung
Lincir. Pasien didiagnosis sebagai combutio grade II 45%. Pasien telah
diberikan pengobatan antara lain:
 IVFD RL 5 Kolf/ 2500 cc

 Inj. Ceftriaxon 1 gr

 Inj. Ranitidin 50 mg

 Inj. Ketorolac 30 mg

 WT  Nacl + gentamycin

 Burnazin cream, tutup kassa lembab


 Keluhan tambahan : -

 Riwayat Penyakit Dahulu

- Riwayat hipertensi disangkal

- Riwayat diabetes melitus disangkal

 Riwayat Keluarga/ masyarakat : -

 Riwayat Pekerjaan

Pasien bekerja sebagai buruh pabrik.


PEMERIKSAAN FISIK
Tanda Vital
 Keadaan umum : Tampak sakit sedang
 Kesadaran : Compos mentis
 Tekanan darah : 130/80 mmHg
 Nadi : 80 kali /menit
 Pernafasan : 24 kali /menit
 Suhu : 37,2˚C
Keadaan Gizi
 TB : 165 cm
 BB : 60 kg
 IMT : 22, 03 (gizi baik/normal)
Lanjutan
 Kepala : Normocephal
 Rambut : Penyebaran merata, rambut berwarna hitam, tidak
mudah dicabut.
 Kulit : Sianosis (-), ikterik (-).
 Mata : Sembab palpebra (-), CA (-/-), SI (-/-).
 Telinga : Simetris ka/ki, daun telingan lunak, sekret (+) minimal.
 Hidung : Simetris, sekret (-), NCH (-), dispnea (-).
 Mulut : Sianosis (-), Rhagaden (-), gusi berdarah (-).
 THT : Dbn,TonsilT1-T1, Faring hiperemis (-).
 Leher : Simetris, Pembesaran KGB (-).
Lanjutan
Paru

Insp : Gerakan dada simetris, retraksi (-)

Palp : Stem fremitus kanan = kiri

Perk : Sonor seluruh lap. Paru

Aus :Vesikuler (+/+), Rh (-/-),Wh (-/-).

Jantung

Insp : Ictus cordis tidak terlihat

Palp : Ictus cordis teraba di SICV medial linea medioclavicularis, tidak melebar.

Perk : Batas atas ICS II linea parasternalis sinistra, Batas kanan LPS dekstra ICS III, Batas kiri
ICSV LMC sinistra, pinggang jantung ICS III linea parasternalis sinistra.

Aus : BJ I-II reguler, bising (-), Murmur (-), Gallop (-).


Lanjutan
Abdomen
Insp : Datar, jejas (-), sikatriks (-).
Aus : Bising usus (+), normal.
Perk :Timpani
Palp : Supel, distensi abdomen (-) , nyeri tekan abdomen (-),
Hepar/Lien tidak teraba.

Ekstremitas : Superior Inferior


Edema -/- -/-
Sianosis -/- -/-
Akral dingin -/- -/-
CRT < 2 dtk < 2 dtk
Status Lokalis :
 Kepala dan leher :0%
 Dada anterior :6%
 Dada posterior : 0%
 Ektremitas atas kanan : 1%
 Ekstremitas atas kiri : 1%
 Ekstremitas bawah kanan : 18%
 Ekstremitas bawah kiri : 18%
 Genitalia : 1%
 TOTAL : 45%
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan darah rutin (13 November 2017)
 DIAGNOSA
Diagnosa Masuk IGD : Combutio Grade II ± 45%

 Terapi di UGD
Sesuai terapi dr. Dennison, Sp.B
 IVFD RL 2900 ml dalam 4 jam
 Inj ceftriaxon 1 x 2 gr
 Inj ketorolac 3 x 30 mg
 Inj ranitidin 2 x 50 mg
 Inj ATS
Follow Up
Tanggal Subjektif Objektif Analisis Perencanaan
14/11/17 Luka bakar Kesadaran :CM Combutio grade - Rencana debridement + necrotomy pukul 22.00 wib
nyeri dan TD : 120/80mmHg
II ± 45-50% - Terapi teruskan
perih. HR: 80 x/menit
RR: 20 x/menit - Puasa 6 jam
T : 36.5oC Laporan Debridement & necrotomy:
Abdomen :
Pasien dalam posisi terlentang dan dilakukan anestesi umum,
Soepel (+), bising usus
(+), NT (-) Dilakukan aseptik dan dilakukan debridement dan necrotomy.
Status lokalis: Operasi selesai pukul 22.55 wib.
Multiple bula, edema, A : post op debridement dan necrotomy.
berisi cairan.
P:
- RL + Ketorolac + Tramadol 20 tpm
- RL : D5% = 2 : 1 20 tpm
- Ceftriaxon inj 1 x 2 gr
- Ranitidin in 3 x 50 mg
- Puasa hingga BU (+)
15/11/17 Keluhan (-) Kesadaran :CM Post op Debridement - Terapi teruskan
demam (-) TD :120/80mmHg & necrotomy - Pasien boleh minum
HR: 80x/menit - Pasien boleh duduk
RR: 20 x/menit
T : 36.5oC
Abdomen :
Soepel, BU (+), Nyeri tekan (-).

16/11/17 Keluhan (-) Kesadaran :CM Post op Debridement - Terapi teruskan


TD :120/80mmHg & necrotomy - Banyak minum
HR: 80x/menit
RR: 20 x/menit - Besok GV, Burnagel.
T : 36.5oC
Abdomen :
Soepel, BU (+), Nyeri tekan (-).

17/11/17 Luka terasa Kesadaran :CM Post op Debridement - Terapi teruskan


nyeri TD :120/80mmHg & necrotomy - 20 menit sebelum GV beri pronalges
HR: 80x/menit suppositoria.
RR: 20 x/menit
T : 36.5oC - Besok cek albumin
Abdomen :
Soepel, BU (+), Nyeri tekan (-).

19/11/17 Menggigil Kesadaran : CM Post op Debridement - Plasbumin 100 cc


TD :120/80 mmHg & necrotomy
(-) - Alprazolam 1 x 0,5 cc
HR: 80x/menit
RR: 20 x/menit - Burnagel gel
T : 36.5oC
Abdomen :
Soepel, BU (+), Nyeri tekan (-).
Albumin = 2,1
20/11/17 Demam (+) Kesadaran : CM Post op - Paracetamol 3 x 500 mg
Batuk (+) TD :120/80 mmHg Debridement & - OBH combi 3 x 1 C
HR: 80x/menit necrotomy - Burnagel gel
RR: 20 x/menit
T : 37.5oC

24/11/17 Demam (+) Kesadaran : CM Post op - Stop inj tramadol + ketorolac


TD :120/80 mmHg Debridement & - Plasbumin 100 cc
HR: 80x/menit necrotomy - Terapi lain teruskan
RR: 20 x/menit
T : 37.5oC
Albumin = 2,7

25/11/17 Demam (+) Kesadaran : CM Post op - Luka bakar tidak usah di verban lagi (olesi burnagel saja)
TD :120/80 mmHg Debridement & - Terapi lain teruskan
HR: 80x/menit necrotomy
RR: 20 x/menit
T : 37.5oC

26/11/17 Demam (+) Kesadaran : CM Post op - Infus paracetamol 1 kolf


TD :120/80 mmHg Debridement & - Terapi lain teruskan
HR: 80x/menit necrotomy - Banyak minum
RR: 20 x/menit - Cek DDR jika masih sering demam
T : 38.8oC

07/12/17 Demam (-) Kesadaran : CM Post op - Cek DR ulang


TD :120/80 mmHg Debridement & - Terapi lain teruskan
HR: 80x/menit necrotomy
RR: 20 x/menit
T : 36.5oC
DDR : (-)
08/12/2 Tidak bisa tidur karna Kesadaran : CM Post op Debridement & necrotomy - Terapi teruskan
nyeri TD :120/80 mmHg - Jika nyeri pronalges supp
017
HR: 80x/menit
RR: 20 x/menit
T : 36.5oC
Hb : 10,9 gr/dl
Ht : 32,7 %
Wbc : 12,4.103
Plt : 468.103
09/12/2 Tidak bisa tidur Kesadaran : CM Post op Debridement & necrotomy - Alprazolam 1 x 0,5 mg
TD :120/80 mmHg - Terapi lain teruskan
017
HR: 80x/menit
RR: 20 x/menit
T : 36.5oC
12/12/2 Keluhan (-) Kesadaran : CM Post op Debridement & necrotomy - Inj ketorolac stop
TD :120/80 mmHg
017 - Terapi lain teruskan
HR: 80x/menit
RR: 20 x/menit
T : 36.5oC
Albumin : 3,0
14/12/2 Keluhan (-) Kesadaran : CM Post op Debridement & necrotomy - Aff infus
TD :120/80 mmHg
017 - Stop inj ranitidin
HR: 80x/menit
RR: 20 x/menit - Terapi lain teruskan
T : 36.5oC - Mobilisasi
24/12/2 Keluhan (-) Kesadaran : CM Post op Debridement & necrotomy - Boleh pulang
TD :120/80 mmHg
017 - Starfef 2 x 250 mg
HR: 80x/menit
RR: 20 x/menit - Albaforce 3 x 1
T : 36.5oC - Burnagel gel
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Luka bakar
= Luka yang disebabkan kontak
dengan sumber panas seperti
api, air panas, listrik, dan bahan
kimia yang mengenai kulit,
mukosa dan jaringan yang lebih
dalam.

Kerusakan/ kehilangan jaringan.


ETIOLOGI
 Paparan api
 Scald (air panas)
 Bahan kimia
 Luka bakar karena listrik
 Radiasi (Matahari, Radioterapi, Bom)
Patofisiologi
Derajat Kedalaman Luka Bakar
1. Luka bakar derajat I

2. Luka bakar derajat II


- Derajat II dangkal/ superficial (II A)

- Derajat II dalam/ deep (II B)

3. Luka bakar derajat III


Penilaian Luas Luka Bakar
Wallace
DEWASA
Rule of Nine atau Rule ofWallace
 Kepala dan leher : 9%
 Lengan : 18%
 Badan depan : 18%
 Badan belakang : 18%
 Tungkai : 36%
 Genitalia : 1%
 Total : 100%
ANAK-ANAK

Skema pembagian luas luka bakar dengan modifikasi rule of nine


Klasifikasi Luka Bakar
1. Keparahan : Ringan ,Sedang, Berat

2. Waktu/fase : Akut, Subakut, Kronis


KRITERIA BERAT RINGANNYA (AMERICAN
BURN ASSOCIATION)
1. LUKA BAKAR RINGAN

- LUKA BAKAR DERAJAT II < 15%

- LUKA BAKAR DERAJAT II < 10% PADA ANAK-ANAK

- LUKA BAKAR DERAJAT III < 1%

2. LUKA BAKAR SEDANG

- LUKA BAKAR DERAJAT II 15-25% PADA ORANG DEWASA

- LUKA BAKAR DERAJAT II 10-20% PADA ANAK-ANAK

- LUKA BAKAR DERAJAT III < 10%


3.LUKA BAKAR BERAT

- LB. DERAJAT II 25% ATAU LEBIH PADA ORANG DEWASA

- LB. DERAJAT II 20% ATAU LEBIH PADA ANAK-ANAK

- LB. DERAJAT III 10% ATAU LEBIH

- LB. MENGENAI TANGAN, WAJAH, TELINGA, MATA, KAKI DAN


GENETALIA/PERINEUM.

- LB. DENGAN CEDERA INHALASI, LISTRIK, DISERTAI TRAUMA


LAIN
FASE LUKA BAKAR
1.FASE AKUT / FASE SYOK / FASE AWAL
- KEJADIAN / IRD
- PROBLEM PERNAFASAN DAN CAIRAN
- LUKA
2.FASE SUBAKUT
- DALAM PERAWATAN
- PROBLEM LUKA, INFEKSI, SEPSIS
3.FASE LANJUT
- SETELAH BEROBAT JALAN
- PROBLEM PARUT, KONTRAKTUR
Pemeriksaan Penunjang
1. Hitung darah lengkap
2. Analisa Gas Darah (AGD)
3. Elektrolit Serum
4. Albumin serum
5. Kreatinin
6. EKG
7. Fotografi luka bakar
PENATALAKSANAAN
 FASE AKUT

PRIMARY SURVEY :
PEMERIKSAAN SEPERTI PADA TRAUMA YANG LAIN.
A. AIRWAY DAN CERVICAL SPINE PROTEKSI
B. BREATHING DAN VENTILASI
C. CIRCULASI DAN KONTROL PERDARAHAN
D. DISABILITY – PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
E. EXPOSAURE
SECONDARY SURVEY :
A. History / anamnesa
B. Pemeriksaan fisik / lengkap
C. Pemeriksaan luka bakar

PRINSIP PENANGANAN :
1. Hentikan proses yang menyebabkan luka bakar
2. Universal precaution, HIV, Hepatitis
3. Fluid resuscitation : 2-4 cc rl x bb x luas lb.
4. Vital sign
5. Pemasangan nasogastric tube
6. Pemasangan urine kateter
Lanjutan
7. Assessment perfusi ekstrimitas
8. Continued ventilatory assessment
9. Paint management
10. Pemberian antitetanus serum /tetanus toksoid

11. Timbang berat badan

12. Pencucian luka di kamar operasi (bius total)

13. Escharotomy dan fasciotomy


Resusitasi Cairan
BAXTER formula
Hari pertama
 Dewasa : Ringer laktat 4cc x BB x % luas luka bakar per 24 jam
 Anak : Ringer laktat : Dextran = 17 : 3
2 cc x BB x % luas luka bakar ditambah kebutuhan faal
Kebutuhan faal:
< 1 tahun : BB x 100 cc
1-3 tahun : BB x 75 cc
3-5 tahun : BB x 50 cc
 ½ jumlah cairan diberikan dalam 8 jam pertama
 ½ diberikan 16 jam berikutnya
Lanjutan
Hari kedua

 Dewasa : Dextran 500 – 2000 cc + D5%

 Albumin

(Albumin 25% = gram x 4 cc) 1cc /menit

 Anak : Diberikan sesuai kebutuhan faal


Luka Bakar yang Perlu Perawatan Khusus
1. Luka Bakar Listrik
2. Luka Bakar dengan Trauma Inhalasi
3. Luka Bakar Bahan Kimia
4. Luka Bakar dengan Kehamilan
LUKA BAKAR LISTRIK
Kerusakan jaringan disebabkan :
 Aliran listrik (arus bolak balik/ac)
Merupakan energi dalam jumlah
besar.
Kerusakan dapat ekstensif lokal
maupun sistemik.
 Loncatan energi
ditimbulkan oleh udara yang
berubah menjadi api
 Kerusakan jaringan
akibat kerusakan sistem pembuluh
darah sepanjang yang dialiri listrik
(trombosis)
Penatalaksanaan
A. Primary Survey
B. Secondary Survey
1. Pemeriksaan dari kepala sampai kaki
2. Pakaian dan perhiasan di buka
3. Periksa titik kontak
4. Estimasi luas luka bakar/ derajat luka bakar
5. Pemeriksaan neurologis
6. Pemeriksaan trauma lain, patah tulang/ dislokasi
7. Kalau perlu pasang endotrakeal intubasi
C. Resusitasi

 Bila didapatkan luka bakar, dapat diberikan cairan 2-4 cc/kg/luas luka bakar

 Kalau didapatkan haemochromogen (myoglobin), urine output


dipertahankan antara 75-100 cc/jam sampai tampak urine menjadi jernih

 Sodium bicarbonat dapat ditambahkan pada Ringer Laktat sampai Ph >6,0

 Obat-obatan jantung bila ada indikasi.

D. Cardiac monitoring

 Monitoring EKG kontinu untuk disritmia

 Ventricular fibrilasi, asistole dan aritmia diterapi sesuai Acls


Luka Bakar dengan Trauma Inhalasi
Kecurigaan adanya trauma inhalasi bila :
1. Riwayat terjebak dalam ruang tertutup.
2. Sputum tercampur arang.
3. Luka bakar perioral, termasuk hidung, bibir, mulut atau tenggorokan.
4. Penurunan kesadaran termasuk confusion.
5. Terdapat tanda distres nafas, seperti rasa tercekik, tersedak, malas bernafas atau
adanya wheezing atau rasa tidak nyaman pada mata atau tenggorokan,
menandakan adanya iritasi mukosa.
6. Adanya takipnea atau kelainan pada auskultasi seperti krepitasi atau ronkhi.
7. Adanya sesak nafas atau hilangnya suara.
GEJALA
Mekanisme kerusakan sal napas:
1. Sesak napas
2. Takipnea 1. Trauma panas langsung
3. Stridor 2. Keracunan asap yang toksik
4. Suara serak 3. Intoksikasi karbon monoksida
5. Dahak berwarna gelap (CO)
(jelaga)
Pemeriksaan Tambahan:
1. Kadar Karboksihemoglobin (COHb)
2. Gas darah
3. Foto Toraks  biasanya normal pada fase awal.
4. Bronkoskopi Fiberoptic
5. Bila terdapat sputum berarang, edema mukosa, adanya
bintik-bintik perdarahan dan ulserasi  diagnosa trauma
inhalasi.
Penatalaksanaan
Tanpa distress nafas Disertai distress nafas
1. Intubasi/ pipa endotrakeal 1. Dilakukan trakeostomi
2. Pemberian oksigen 2-4 2. Pemberian oksigen 2-4
liter/menit liter/menit melalui trakeostomi.
3. Pengisapan secret secara
3. Pembersihan secret saluran napas
berkala
secara berkala serta bronchial
4. Humidifikasi dengan washing.
nebulizer
4. Humidifikasi dengan nebulizer.
5. Pemberian bronkodilator
6. Pemantauan gejala dan 5. Pemberian bronkodilator.
tanda distres pernafasan 6. Pemantauan gejala dan tanda
distres pernafasan.
LUKA BAKAR KIMIA
Klasifikasi bahan kimia :
1.Alkalis / basa
 Hydroxides, caustic sodas, potassium ammonium, lithium, barium, calcium.

 Bahan-bahan pembersih.

 Menyebabkan liquafaction necrosis dan protein denaturation

2.Acids / asam
 Hydrochloric acid, oxalic acid, sulfuric acid

 Pembersih kamar mandi, kolam renang.

 Menyebabkan kerusakan coagulation necrosis

3.Organic compounds
 Phenol, creosote, petroleum.

 Sebagai desinfectans kimia.


 Menyebabkan kerusakan Cutaneus, efek toksis terhadap ginjal dan liver.
Penatalaksanaan
1. Bebaskan pakaian yang terkena
2. Irigasi dengan air yang kontinu
3. Hilangkan rasa nyeri
4. Perhatikan airway, breathing dan circulation
5. Identifikasi bahan penyebab
6. Perhatikan bila mengenai mata
7. Penanganan selanjutnya sama seperti luka bakar
LUKA BAKAR DAN KEHAMILAN
 Hati-hati terhadap komplikasi

 Komplikasi pada ibu dan janin

 Pada luka bakar 60% atau lebih menimbulkan terminasi spontan dari

kehamilan.
Penatalaksanaan
 Segera dilakukan stabilisasi airway. Hipoksia dapat terjadi pada ibu

dan janin.

 Distres napas dan hipoksia dapat menimbulkan resistensi vaskuler

pada uterus, mengurangi uterus blood flow dan oksigen ke janin


menurun.

 Monitoring janin.

 Konsultasi dengan spesialis kandungan.


Komplikasi
 Terminasi kehamilan akibat hipotensi, hipoksia serta adanya

gangguan cairan dan elektrolit.

 Persalinan prematur.

 Kematian janin intrauterine.


PEMBAHASAN
 Dilaporkan pasien Tn. P, laki-laki, 37 tahun datang ke IGD RS TK IV Dr.

Bratanata dengan luka bakar akibat terkena minyak panas di pabrik.

 Kulit yang terkena luka bakar sebagian berbentuk gelembung berwarna

kemerahan berisi cairan. Pasien mengeluh luka terasa perih dan panas.

 Pasien tidak mengeluh sesak nafas (-), tanda trauma inhalasi (-).

 Hal ini sesuai dengan kriteria luka bakar derajat II berdasarkan gambaran

klinis.

 Pada pemeriksaan fisik didapatkan luka bakar di perut bawah, tangan, kaki

dan area pubis yang berjumlah sekitar 45%.


Lanjutan
 Luka bakar merupakan jenis trauma dengan angka morbiditas dan mortalitas tinggi yang

memerlukan penatalaksanaan sebaik-baiknya sejak fase awal hingga fase lanjut.

 Terapi awal pada pasien telah disesuaikan berdasarkan formula resusitasi Baxter dan

diberikan injeksi antibiotik serta antitetanus serum.

 Terapi bedah dilakukan berupa necrotomy dan debridement agar luka bakar menjadi

bersih dan steril. Setelah itu, pasien tetap di follow up per hari untuk memantau adakah

komplikasi yang muncul termasuk berbagai infeksi yang mungkin saja muncul.

 Pada kasus ini pasien telah mendapatkan pengobatan sesuai dengan standar penanganan

pasien luka bakar.

 Pasien juga di rawat selama ± 40 hari sebelum akhirnya bisa dinyatakan pulang.
DAFTAR PUSTAKA
1. Advanced Trauma Life Support. Ninth edition. American College of Surgeons. Chicago:
2012.
2. Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM. Update Management of Infectious Disease
and Gastrointestinal Disorders. Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan LXIII. Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta: 2012.
3. Gerard M. Doherty. Current diagnosis & treatment Surgery. Thirthteen edition. Lange. July
2009.
4. Hendon, David N.Total Burn Care. 4thedition. Saunders El. London: 2012.
5. M. Sjaifuddin Noer. Penanganan Luka Bakar, Edisi Pertama. Airlangga University Press, 2006.
6. Moenadjat,Yefta. Luka Bakar Pengetahuan Klinis Praktis. Jakarta: FK UI. 2001.
7. Schwartz's Principles of Surgery 10th Edition. Department of Surgery David Geffen School
of Medicine at UCLA Los Angeles, California
8. Settle, john AD. Principles and practice of burns management. Churcill livingstone 1996.
9. Shehan Hettiaratchy, Peter Dziewulski. ABC of burns. BMJ 2004;328:1555–7
10. Wardhana, Aditya. Petunjuk Praktis Tata Laksana Awal Luka Bakar, Edisi Pertama. 2013.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai

  • Fraktur Tibia
    Fraktur Tibia
    Dokumen22 halaman
    Fraktur Tibia
    Idriana Syakinah Muharani
    Belum ada peringkat
  • Mata
    Mata
    Dokumen9 halaman
    Mata
    Idriana Syakinah Muharani
    Belum ada peringkat
  • Penurunan Kesadaran
    Penurunan Kesadaran
    Dokumen19 halaman
    Penurunan Kesadaran
    Idriana Syakinah Muharani
    Belum ada peringkat
  • Patologi Klinik
    Patologi Klinik
    Dokumen14 halaman
    Patologi Klinik
    Idriana Syakinah Muharani
    Belum ada peringkat
  • PPI
    PPI
    Dokumen7 halaman
    PPI
    Idriana Syakinah Muharani
    Belum ada peringkat
  • CSS Stroke
    CSS Stroke
    Dokumen16 halaman
    CSS Stroke
    Idriana Syakinah Muharani
    Belum ada peringkat
  • PEMERIKSAAN PARU
    PEMERIKSAAN PARU
    Dokumen9 halaman
    PEMERIKSAAN PARU
    Idriana Syakinah Muharani
    Belum ada peringkat
  • Lapkas FTI Academica
    Lapkas FTI Academica
    Dokumen7 halaman
    Lapkas FTI Academica
    Idriana Syakinah Muharani
    Belum ada peringkat
  • PPK Ko Lorek Tal
    PPK Ko Lorek Tal
    Dokumen76 halaman
    PPK Ko Lorek Tal
    Heru Nugroho
    Belum ada peringkat
  • Kulit Dan Kelamin
    Kulit Dan Kelamin
    Dokumen13 halaman
    Kulit Dan Kelamin
    Idriana Syakinah Muharani
    Belum ada peringkat
  • Demam Tifoid
    Demam Tifoid
    Dokumen3 halaman
    Demam Tifoid
    Idriana Syakinah Muharani
    Belum ada peringkat
  • Lembar Follow Up Pasien
    Lembar Follow Up Pasien
    Dokumen2 halaman
    Lembar Follow Up Pasien
    Idriana Syakinah Muharani
    Belum ada peringkat
  • Contoh Portofolio Demam Tifoid - Dr. Putri
    Contoh Portofolio Demam Tifoid - Dr. Putri
    Dokumen18 halaman
    Contoh Portofolio Demam Tifoid - Dr. Putri
    Idriana Syakinah Muharani
    Belum ada peringkat
  • Contoh Portofolio Demam Tifoid - Dr. Putri
    Contoh Portofolio Demam Tifoid - Dr. Putri
    Dokumen18 halaman
    Contoh Portofolio Demam Tifoid - Dr. Putri
    Idriana Syakinah Muharani
    Belum ada peringkat
  • Lembar VeR
    Lembar VeR
    Dokumen1 halaman
    Lembar VeR
    Idriana Syakinah Muharani
    Belum ada peringkat
  • JIWA
    JIWA
    Dokumen9 halaman
    JIWA
    Idriana Syakinah Muharani
    Belum ada peringkat
  • Antibiotic usage trends in obstetrics and gynecology ward
    Antibiotic usage trends in obstetrics and gynecology ward
    Dokumen13 halaman
    Antibiotic usage trends in obstetrics and gynecology ward
    Idriana Syakinah Muharani
    Belum ada peringkat
  • IMUNISASI
    IMUNISASI
    Dokumen10 halaman
    IMUNISASI
    Kalih R Gusti
    Belum ada peringkat
  • INTERNA
    INTERNA
    Dokumen4 halaman
    INTERNA
    Idriana Syakinah Muharani
    Belum ada peringkat
  • BEDAH
    BEDAH
    Dokumen13 halaman
    BEDAH
    Idriana Syakinah Muharani
    Belum ada peringkat
  • OBSGYN
    OBSGYN
    Dokumen172 halaman
    OBSGYN
    Idriana Syakinah Muharani
    Belum ada peringkat
  • New Pediatri
    New Pediatri
    Dokumen45 halaman
    New Pediatri
    ricky
    Belum ada peringkat
  • Fix
    Fix
    Dokumen2 halaman
    Fix
    Idriana Syakinah Muharani
    Belum ada peringkat
  • PPRA
    PPRA
    Dokumen13 halaman
    PPRA
    Idriana Syakinah Muharani
    Belum ada peringkat
  • PPRA
    PPRA
    Dokumen13 halaman
    PPRA
    Idriana Syakinah Muharani
    Belum ada peringkat
  • Formularium - Nasional
    Formularium - Nasional
    Dokumen267 halaman
    Formularium - Nasional
    ancha_003_17370703
    Belum ada peringkat
  • PPK Ketrampilan-Klinis
    PPK Ketrampilan-Klinis
    Dokumen544 halaman
    PPK Ketrampilan-Klinis
    Dul Joni
    Belum ada peringkat
  • DOEN-2013
    DOEN-2013
    Dokumen70 halaman
    DOEN-2013
    krisnandar
    Belum ada peringkat
  • PPK Dokter Di Fasyankes Primer - 2014
    PPK Dokter Di Fasyankes Primer - 2014
    Dokumen685 halaman
    PPK Dokter Di Fasyankes Primer - 2014
    Paskalina Cici
    100% (5)