Anda di halaman 1dari 35

POLI ASAM LAKTAT

KELOMPOK 2 :
• Widya Eka Restiani
• Nadia Choirunisa
• Eka Nurhaeny
• Bagaskoro Tuwalaid
• Irwin Abdurrohim
Poli Asam
Laktat.
1 Sifat dan Karakteristik
PLA
2 Campuran PLA

3 Plastisasi PLA

4 Biodegradasi PLA

4 Aplikasi PLA Sebagai Bioplastik


Poli
Asam Laktat.

Merupakan poliester semi-kristal yang biokompatibel dan


A
dapat terbiodegradasi dan tersedia secara komersial

B Penggunaan PLA dalam bidang medis,


kemasan, dan tekstil

C Struktur PLA
RHEOLOGY OF PLA

Dengan mengukur sifat reologi pada satu suhu dan membersihkan ketergantungan suhu
(sesuai dengan energi pengaktifan atau faktor pergeseran) dan ketergantungan berat molekul
(dalam hal parameter K dan untuk viskositas termal) (Fox dan Loshaek, 1955)
ISOMER

D-asam laktat
Semikristalin dengan
Tm: 180ºC dan Tg: 667ºC
Isomer asam
L-asam laktat
laktat

amorphous dengan
D,L-asam laktat Tg mendekati suhu
kamar

P r e s e n t a t i o n Te m p l a t e
Energi aktivasi horisontal meningkat dengan meningkatnya berat molekul PLA,
hingga 85 kJ / mol untuk PLA dengan berat molekul tertinggi, seperti yang tercantum
dalam Tabel 10.2. Energi aktivasi vertikal bervariasi sedikit dari satu, dan nilai yang
dihitung dapat dianggap nol. Oleh karena itu, hanya energi aktivasi horizontal atau
faktor pergeseran horizontal T yang perlu dipertimbangkan untuk menggambarkan
ketergantungan suhu dari leleh PLA (CooperWhite dan Mackay, 1999).
Tabel 10.3 menunjukkan
peningkatan suhu leleh dan fusi
panas dengan waktu anil,
menunjukkan peningkatan yang
disebabkan oleh pengayaan fase
amorf dan kristal pada rantai yang
lebih pendek dan lebih panjang.
Untuk mencegah penyusutan
selama kristalisasi, kondisi yang
dibatasi sebagian diterapkan pada
lelehan PLA; pengurangan Tg PLA
meningkat dengan meningkatnya
derajat kristalisasi,% X, atau suhu
kristalisasi, Tc.
Daya Campur PLA dengan Polimer

Memadukan PLA dengan polimer atau


pengisi lainnya adalah pendekatan yang
umum.

PLA mampu membentuk campuran yang


dapat bercampur dengan berbagai polimer
lain, seperti poli etilena, poli vinil asetat
(PVA), poli etilena glikol) (PEG) dll.
Daya Campur PLA dengan
Polimer

Campuran PLA / PEG terdiri dari dua fase


kristal setengah bercampur yang terdispersi
dalam matriks PLA amorf. Untuk komposisi
yang lebih ekstrim, hanya komponen utama
yang dapat mengkristal; matriks non kristal
yang berkembang terdiri dari unsur minor
dan fase amorf dari komponen utama
campuran. PLA dan PEG saling larut ketika
fraksi PLA di bawah 0,5.
Daya Campur PLA dengan Polimer

Campuran PLA / PEG dapat menurunkan laju


ttransmisi uap air namun menurunkan stabilitas
panas.

Berat molekul PEG mempengaruhi morfologi


kristal yang dihasilkan.

Penambahan PEG dapat menurunkan sifat


kristalinitas dari campuran PLA/PEG
Daya Campur PLA dengan
Polimer
PLA dengan pengisi
Salah satu pendekatan paling sederhana
untuk memperkuat PLA adalah dengan
memasukkan pengisi anorganik atau organik
ke dalam PLA, seperti talc, bahan anorganik
lainnya dan pati. Karena PLA adalah polimer
kristal, komposit serat dan partikelnya dapat
meningkatkan stabilitas panas. Secara
khusus, dengan kristalisasi matriks PLA, suhu
deformasi panas harus mencapai suhu leleh
PLA.
PLA dengan pengisi

PLA dapat di isi dengan silikat. Silikat lapis


yang dimodifikasi dengan mika sintetis
digunakan untuk nanokomposit berbasis PLA.

Kertas dilapisi dengan PLA menunjukkan


kekuatan tarik meningkat secara signifikan
setelah perlakuan pembasahan,
dibandingkan dengan kertas tidak dilapisi
PLA.
PLA dengan pengisi

Senyawa dengan berat molekul rendah


dengan gugus hidroksil dapat menjadi
penting untuk peningkatan sifat PLA.

Paduan antara PLA, Polycaprolactone (PCL),


bentonit dan kitosan membentuk suata
material yang memiliki banyak manfaat
dengan sifat fisik yang lebih baik dari polimer
awalnya.
PLA dengan pengisi
Kuat tarik yang dihasilkan oleh polimer paduan
PCL,PLA,bentonit dan Kitosan ialah 12,81 Mpa
(sampel F28) dan semakin menurun dengan
ditambahkkannya konsentrasi filler, penrunan
yang dihasilkan mendekati kesetaraan.
Karakteristik polimer dengan adanya
penambhan kitosan dan bentonit menghasilkan
polimer yang lebh lentur dan lebih kuat dari
paduan PCL/PLA Struktur morfologi komposit
menunjukkan keberadaan molekul yang semakin
meninkat sehingga mempengaruhi sifat mekanik
seperti kuat tarik dari komposit.
PLA dengan Pati

Pati merupakan zat tepung dari karbohidrat


dengan suatu polimer senyawa glukosa yang
terdiri dari dua komponen utama, yaitu
amilosa dan amilopektin.

Kekuatan tarik campuran dapat dijelaskan


oleh persamaan sbb :
PLA dengan Pati

PLA membentuk matriks visko-elastis terus menerus dengan


sifat mekanik yang baik, sedangkan pati berfungsi sebagai
komponen kedua yang membawa banyak kekakuan,
mengurangi biaya dan meningkatkan biodegradabilitas seluruh
sistem.
PLA dengan Pati
Pati dalam blend PLA/Pati digunakan untuk
meningkatkan kelenturan, hidrofilisitas, dan laju
degradasi PLA. Polimer blend PLA/Pati
menunjukkan kekuatan mekanik lebih besar dan
deformasi lebih rendah dari PLA biasa. Blending
PLA dan pati akan meningkatkan karakteristik
mekanik pada polimer blend yang ditunjukkan
oleh penurunan tensile strength dan modulus
dan peningkatan nilai elongation at break
sehingga polimer memiliki daya regang lebih
besar dibanding PLA biasa.
PLA dengan Pati
PLASTISASI PLA

PLASTISASI

PEMLASTIS
Monomer Laktat

• Efektif
• Sering bermigrasi kepermukaan material, menyebabkan
permukaan material menjadi kotor.
Sitrat (non-toksik)

• Peningkatan signifikan pada fleksibilitas campuran PLA


• Pemlastis ini memiliki efisiensi lebih baik pada berat molekul sedang.
• Pada bobot molekul lebih rendah sitrat dapat meningkatkan laju degradasi
enzimatik dari PLA.
• Efesiensi dari pemlastis dilihat dari perubahan suhu transisi gelas (Tg) dan
peningkatan sifat mekanik polimernya
Polyetilen Glikol (PEG) dan asam lemak

• PEG dengan bobot molekul rendah dan sebagian asam lemak kompatibel
dengan PLA.
• Bobot molekul PEG tidak terlalu berpengaruh signifikan pada efek plastisasi
pada PLA
Gliserol

• Efektif dan lebih tidak volatil daripada air


• Digunakan untuk mencegah pembentukan kembali struktur kristal yang kuat
dalam pati
Pluronic F-108
• +10% Pluronic F-108 pada PLA/pati  870% pemanjangan
• Kerugian termal dapat terjadi pada saat pemrosesan atau pemenasan kembali,
bahkan pada penyimpanan
• Migrasi pemlastis kearah permukaan adalah penyebab kerugian termal
• Harapan pemlastis memilki titik didih lebih tinggi dari temperatur pemrosesan
untuk menghindari kerugian termal.
• Pencucian pemlastis pada media cair merupakan kelemahan material polimer
plastis, yang menyebabkan kehilangan pemlastis pada campuran. Dengan demikian
sifat mekanik, termal dan sifat lainnya terdistorsi.
• Pemlastis polimer seperti maleat nontoksik dapat menghindari kerugian termal dan
migrasi dan merupakan kandidat yang bagus untuk aplikasi campuran
biodegradabel.
Media Komposit
(Mohid et al. 2018)
Hari Ke-0 Hari Ke-56

PLA

PLA + MCC
(selulosa mikrohablur)

PLA + AC
(selulosa Amorfus)
Bioegradasi PLA

MEDIA
media cair > media komposit > padatan inert
Hidrofilitas Polimer

↑ Gugus hidrofilik → mudah terdegradasi


Kristalinitas Polimer
↑ kristanilitas → sulit terdegradasi
P r e s e n t a t i o n Te m p l a t e

Proses Biodegradasi PLA.


Applications of PLA based bioplastics

Aplikasi awal PLA di bidang medis:


1. Jahitan
2. Pengiriman obat
Aplikasi yang secara luas diterapkan :
Komponen
Kemasan Barrier yang rasa
makanan sangat baik
Ketahanan
panas
Lembaran Mulsa

Kantong Plastik

Aplikasi lain
Peralatan makanan
cepat saji

Pengganti polistirena
Aplikasi PLA
Thanks

Anda mungkin juga menyukai