Anda di halaman 1dari 27

Pengertian Penyuluhan

 Penyuluhan merupakan upaya


perubahan perilaku manusia yang
dilakukan melalui pendekatan edukatif
 Pendekatan edukatif diartikan sebagai
rangkaian kegiatan yang dilakukan
secara sistematik, terencana, terarah
dengan serta aktif individu maupun
kelompok masyarakat, untuk
memecahkan masalah masyarakat
dengan faktor sosial, ekonomi, budaya
setempat
Penyuluhan Kesehatan
 Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan
pendidikan yang dilakukan dengan cara
menyebarkan pesan, menanamkan
keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja
sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan
bisa melakukan suatu anjuran yang ada
hubungannya dengan kesehatan.
 Penyuluhan kesehatan adalah gabungan
berbagai kegiatan dan kesempatan yang
berlandaskan prinsip-prinsip belajar untuk
mencapai suatu keadaan, dimana individu,
keluarga, kelompok atau masyarakat secara
keseluruhan ingin hidup sehat, tahu
bagaimana caranya dan melakukan apa yang
bisa dilakukan, secara perseorangan maupun
secara kelompok dan meminta pertolongan
Konsultasi Gizi
 Konsultasi gizi merupakan serangkaian
proses belajar untuk mengembangkan
pengertian dan sikap positif terhadap
makanan agar penderita dapat membentuk
dan memiliki kebiasaan makan yang baik
dalam hidup sehari-hari ( PGRS, 1991).
 Konsultasi gizi merupakan suatu proses
dalam membantu seseorang mengerti
tentang keadaan dirinya, lingkungannya
dan hubungan dengan keluarganya dalam
membangun kebiasaan yang baik
termasuk makan sehingga menjadi sehat
dan produktif.
Tujuan Penyuluhan Gizi :
1. Terbentuknya sikap positif terhadap gizi
2. Terbentuknya pengetahuan tentang gizi
3. Adanya motivasi untuk mengetahui lebih lanjut
tentang hal-hal yang berkaitan dengan gizi
4. Terjadinya perubahan perilaku yang lebih baik
Sasaran penyuluhan
 Sasaran penyuluhan mencakup :
 - individu,
- keluarga,
- kelompok dan
- masyarakat.
 Penyuluhan kesehatan pada individu dapat dilakukan di
rumah sakit, klinik, puskesmas, posyandu, keluarga binaan
dan masyarakat binaan.
 Penyuluhan kesehatan pada keluarga diutamakan pada
keluarga resiko tinggi, seperti keluarga yang menderita
penyakit menular, keluarga dengan sosial ekonomi rendah,
keluarga dengan keadaan gizi yang buruk, keluarga dengan
sanitasi lingkungan yang buruk dan sebagainya.
 Penyuluhan pada sasaran kelompok dapat dilakukan pada :
- kelompok ibu hamil,
- kelompok ibu yang mempunyai anak balita,
- kelompok masyarakat yang rawan terhadap masalah
kesehatan
seperti kelompok lansia
- kelompok anak sekolah
- pekerja dalam perusahaan dan lain-lain.

 Penyuluhan pada sasaran masyarakat dapat dilakukan pada :


- masyarakat binaan puskesmas,
- masyarakat nelayan,
- masyarakat pedesaan,
- masyarakat yang terkena wabah dan lain-lain
Materi/pesan
 Materi atau pesan yang disampaikan kepada
sasaran hendaknya disesuaikan dengan
kebutuhan kesehatan dari individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat,
sehingga materi yang disampaikan dapat
dirasakan langsung manfaatnya.
 Materi yang disampaikan sebaiknya
menggunakan bahasa yang mudah dimengerti,
tidak terlalu sulit untuk dimengerti oleh sasaran,
dalam penyampaian
materi sebaiknya menggunakan metode dan
media untuk mempermudah pemahaman dan
untuk
Langkah-Langkah Persiapan Penyuluhan Gizi
1. Mengenal masalah, masyarakat, dan wilayah
a. Mengenal masalah
1. Mengenal program yang akan akan ditunjang
dengan
penyuluhan.
2. Mengenal masalah yang akan ditanggulangi.
3. Dasar pertimbangan untuk menentukan masalah.
4. Pelajari masalah tersebut : pengertian, sikap, dan
perilaku.
b. Mengenal masyarakat
1. Jumlah penduduk khususnya golongan rawan.
2. Sosial dan ekonomi masyarakat.
3. Pola konsumsi di masyarakat.
4. Sumber daya.
5. Pengalaman masyarakat terhadap program.
6. Pengalaman masyarakat di masa lalu.
c. Mengenal wilayah
1. Lokasi : memperhatikan terpencil, penggunungan atau
datar, jalur transportasi.
2. Sifatnya : memperhatikan kapan musim hujan dan
kemarau, daerah kering atau cukup air, banjir, daerah
perbatasan.
2. Menentukan prioritas
 Setelah mengenal masalah, masyarakat, dan
wilayah adalah penentuan tema sebagai dasar
acuan penyuluhan.
 Kemampuan seseorang untuk mempelajari sesuatu
berbeda-beda, demikian juga tahap perkembangan
mental, keadaan lingkungan dan kesempatannya
berbeda-beda sehingga diperlukan penentuan
prioritas untuk menjadi acuan penjelasan.

3. Menentukan tujuan
Tujuan penyuluhan sebaiknya meliputi :
a. Jangka pendek : diharapkan terciptanya
pengertian,
sikap, norma.
b. Jangka menengah : perilaku sehat
c. Jangka panjang : status kesehatan yang optimal
4. Menentukan sasaran
Yang harus diperhatikan penyuluh dari segi sasaran
antara lain :
a. Tingkat pengetahuan, ketrampilan dan sikap
sasaran
Penyuluh harus mengetahui dalam tingkat mana
sebagian besar dari sasaran itu berada. Setelah itu
harus menghubungkannya dengan tujuan yang
akan dicapai. Hal ini penting untuk dapat
menentukan metode mana yang paling tepat.
b. Sosial budaya

Penyuluh harus mengetahui adat kebiasaan sasaran,


norma-norma yang berlaku dan status kepemimpinan
yang ada. Hal ini penting bukan saja dalam pemilihan
metode penyuluhan tetapi juga dalam menentukan
teknik-teknik penyuluhannya.
c. Banyaknya sasaran yang hendak dicapai oleh seorang
penyuluh pada suatu waktu tertentu akan menentukan
metode penyuluhan yang akan dicapai.
Metode
a. Metode Ceramah adalah suatu cara
dalam menerangkan dan menjelaskan
suatu ide, pengertian atau pesan
secara lisan kepada sekelompok
sasaran sehingga memperoleh
informasi tentang kesehatan.
b. Metode Diskusi Kelompok Adalah
pembicaraan yang direncanakan dan
telah dipersiapkan tentang suatu topik
pembicaraan diantara 5 – 20 peserta
(sasaran) dengan seorang pemimpin
diskusi yang telah ditunjuk
c. Metode Curah Pendapat adalah suatu bentuk
pemecahan masalah di mana setiap anggota
mengusulkan semua kemungkinan pemecahan
masalah yang terpikirkan oleh peserta, dan evaluasi
atas pendapat tadi dilakukan kemudian.
d. Metode Panel adalah pembicaraan yang telah
direncanakan di depan pengunjung atau peserta
tentang sebuah topik, diperlukan 3 orang atau lebih
panelis dengan seorang pemimpin.
e. Metode Bermain peran adalah memerankan sebuah
situasi dalam kehidupan manusia dengan tanpa
diadakan latihan, dilakukan oleh dua orang atu lebih
untuk dipakai sebagai bahan pemikiran oleh
kelompok.
f. Metode Demonstrasi adalah suatu cara untuk
menunjukkan pengertian, ide dan prosedur
tentang sesuatu hal yang telah dipersiapkan
dengan teliti untuk memperlihatkan
bagaimana cara melaksanakan suatu tindakan,
adegan dengan menggunakan alat peraga.
Metode ini digunakan terhadap kelompok yang
tidak terlalu besar jumlahnya.
g. Metode Simposium adalah serangkaian ceramah
yang diberikan oleh 2 sampai 5 orang dengan
topik yang berlebihan tetapi saling
berhubungan erat
h. Metode Seminar adalah suatu cara di mana
sekelompok orang berkumpul untuk membahas
suatu masalah dibawah bimbingan seorang ahli
yang menguasai bidangnya.
Konsultasi Gizi
 Maksud pemberian konsultasi gizi adalah untuk
meningkatkan pengetahuan tentang penyakit,
meningkatkan pengetahuan penderita dan keluarga
tentang asupan gizi yang diperlukan untuk
mempercepat penyembuhan penyakit yang diderita.
 Konsultasi Gizi juga dimaksudkan untuk
meningkatkan status gizi penderita melalui
bimbingan penyusunan menu makanan dan
melakukan evaluasi terhadap peningkatan status gizi
melalui pemantauan kenaikan berat badan.
 Langkah-langkah Persiapan Konsultasi
1. Membangun dasar-dasar konsultasi
Pada umumnya klien datang ke pelayanan
konseling gizi karena membutuhkan dukungan
gizi untuk upaya penyembuhan penyakitnya.
 Gunakan ketrampilan komunikasi, sambutlah
klien dengan baik dan ramah, berdiri serta berikan
salam kepada klien.
Persilahkan klien untuk duduk dan buat klien
merasa nyaman.
 Beri waktu klien untuk menceritakan identitiasnya,
catat bila belum ada dalam status (nama, umur,
alamat, pekerjaan, dll) serta jangan lupa, perkenalkan
nama anda sebagai konselor.
 Ciptakan hubungan yang positif, berdasarkan rasa
percaya, keterbukaan dan kejujuran berekspresi,
konselor harus menunjukkan dirinya dapat dipercaya
dan kompeten dalam memberikan konseling gizi.
 Setelah tercipta hubungan yang baik antara konselor
dan klien, maka konselor harus menjelaskan tujuan
dari konseling gizi yang akan diberikan.
 2. Menggali Permasalahan
Konsultasi gizi merupakan suatu proses yang
didalamnya terdapat kegiatan pengumpulan,
verifikasi, dan interpretasi data yang sistematis
dalam upaya mengidentifikasi masalah gizi dan
penyebabnya.
Dalam kegiatan ini bukan hanya melakukan
pengumpulan data awal tetapi juga bisa
melakukan pengkajian data ulang serta
menganalisis intervensi gizi yang telah diberikan
sebelumnya.
 Tujuan kegiatan ini adalah untuk mendapatkan informasi
atau data yang lengkap dan sesuai dalam upaya
mengidentifikasi masalah gizi yang terkait dengan masalah
asupan energi dan zat gizi atau faktor lain yang dapat
menimbulkan masalah gizi.

 Data yang harus dikumpulkan untuk kemudian dikaji


meliputi data antropometri, data biokimia, data klinis dan
fisik, data riwayat makan serta data riwayat personal.
 Data yang diperoleh selanjutnya dibandingkan dengan
standar baku / nilai normal, sehingga dapat dikaji dan
diidentifikasi seberapa besar masalahnya.
 Kegiatan ini merupakan landasan dasar untuk dapat
memberikan konsultasi gizi yang optimal kepada klien.
Oleh karena itu data-data yang dikumpulkan untuk
dilakukan pengkajian sampai ditemukan adanya
permasalahan harus benar-benar tepat.
 Sumber data dapat diperoleh dari rujukan oleh tenaga
kesehatan, melakukan pengukuran dan wawancara
langsung dengan klien, hasil rekam medis, serta data
administratif.
 Data riwayat makan dan riwayat personal diperoleh
langsung melalui wawancara dengan klien.
 Untuk itu seorang konselor perlu memahami cara
bertanya yang tepat, dengan menggunakan
ketrampilan konseling mendengar dan mempelajari
diharapkan informasi yang diperoleh akan akurat atau
mendekati informasi yang sesungguhnya.
Peran Ahli Gizi
tidak melulu mengurusi soal makanan, diet, dan
penyakit saja
 Seorang Ahli Gizi memiliki 3 peran, yakni :
1. sebagai dietisien,
2. sebagai konselor gizi, dan
3. sebagai penyuluh gizi.
 Dietisien : adalah seseorang yang memiliki
pendidikan gizi, khususnya dietetik, yang bekerja
untuk menerapkan prinsip-prinsip gizi dalam
pemberian makan kepada individu atau kelompok,
merencanakan menu, dan diet khusus, serta
mengawasi penyelenggaraan dan penyajian makanan
 konselor gizi : adalah ahli gizi yang bekerja untuk
membantu orang lain (klien) mengenali, mengatasi
masalah gizi yang dihadapi, dan mendorong klien
untuk mencari dan memilih cara pemecahan masalah
gizi secara mudah sehingga dapat dilaksanakan oleh
klien secara efektif dan efisien. Konseling biasanya
dilakukan lebih privat, berupa komunikasi dua arah
antara konselor dan klien yang bertujuan untuk
memberikan terapi diet yang sesuai dengan kondisi
pasien dalam upaya perubahan sikap dan perilaku
terhadap makanan
 Penyuluh Gizi : Yakni seseorang yang memberikan
penyuluhan gizi yang merupakan suatu upaya
menjelaskan, menggunakan, memilih, dan mengolah
bahan makanan untuk meningkatkan pengetahuan,
sikap, dan perilaku perorangan atau masyarakat dalam
mengonsumsi makanan sehingga meningkatkan
kesehatan dan gizinya
 Ahli Gizi atau seseorang yang sudah mendapat
pendidikan gizi dan tidak bisa digantikan oleh
profesi kesehatan manapun, karena ketiga peran itu
saling berkaitan satu sama lain, tidak dapat
dipisahkan.
 Ahli Gizi juga wajib menguasai tentang penyakit-
penyakit yang berkaitan dengan gizi, seperti penyakit-
penyakit degeneratif, penyakit-penyakit akibat
malnutrisi, dan penyakit-penyakit infeksi untuk
kemudian disebarluaskan kepada masyarakat.
 Hal-hal yang dapat diinformasikan antara lain dimulai
dari pengertian dan penjelasan singkat mengenai
penyakit tersebut, kemudian apa saja tanda dan
gejalanya, apa penyebabnya, bagaimana cara
mengatasi, mengobati, dan mencegahnya, serta apa
saja makanan dan minuman yang dianjurkan dan yang
tidak dianjurkan.

Anda mungkin juga menyukai