Presentation 1
Presentation 1
Iskialgia
Hernia Nucleosus Pulposus Low
Spondilisis Back
Spondilolistesis Pain
Spondilolisis
LOW BACK PAIN
• Nyeri yang dirasakan daerah punggung bawah, dapat
merupakan nyeri lokal maupun nyeri radikuler atau
Definisi keduanya (SPM Perdossi 2006).
• Gejala nyeri perangsangan medulla spinalis atau
radiks nervi spinalis pada segmen lumbal IV, V, dan
sacral (Soemarmo Markam 1982).
Osteoarthritis, rheumatoidarthritis,
proses degenerasi discus intervertebralis
dan tumor.
FAKTOR RISIKO
usia
Jenis kelamin
Pekerjaan
Akttivitas/olahraga
85% L5 Sering
Terutama mengenai
15% L4 mengenai L5.
orang muda.
Anamnesis
• Awitan
• Penyebab mekanis : riw.trauma, mengangkat beban berat,
aktivitas berat (mengepel/jongkok), olahraga berat nyeri
mendadak setelah posisi mekanis yang salah.
•Kualitas/intensitas
•Pasien perlu menggambarkan intensitas nyeri serta dapat
membandingkannya dengan berjalannya waktu.
•Sifat nyeri
•Dapat berupa nyeri tajam, tumpul.
• Refleks patella adanya gangguan dari radiks L4 dan kurang dari L2 dan L3.
• Refleks tumit gangguan dari S1 (menurun/hilang tidak terlalu bermakna
Pem. Fis untuk LBP).
• Refleks patologis kelainan UMN atau LMN
(Neurologis)
• Pemeriksaan motoris
• abnormalitas motoris miotom yang mempersarafinya.
• Pemeriksaan sensorik
• penting u/ diagnostik menentukan lokalisasi lesi HNP sesuai
Pem. Fis dermatom yang terkena. Gangguan sensorik lebih bermakna
menunjukkan informasi lokalisasi dibanding motoris
(Neurologis)
• Tanda Laseque
• menunjukkan adanya ketegangan pada saraf spinal khususnya
L5 atau S1.
Pem. Fis • Tanda Laseque kontralateral (contralateral Laseque sign)
(Neurologis)
Foto Polos (x-ray)
• Mengevaluasi tulang,sendi, dan luka degeneratif pada spinal
• Sering terlihat normal.
• Dapat dijumpai penyempitan ruangan intervertebral,
spondilolistesis, perubahan degeneratif.
Definisi
• Disebut juga skiatika (sciatica).
• Iskialgia sindrom (kumpulan gejala) nyeri di panggul akibat
tertekannya saraf isiadikus
• Iskialgia nyeri yang berpangkal pada daerah lumbosakralis yang
menjalar ke pantat dan selanjutnya ke bagian posterolateral
tungkai atas, bagian lateral tungkai bawah, serta bagian lateral
kaki (Mahar Mardjono dan Priguna Sidharta 1978).
Anatomi
• N. Peroneus permukaan
anteroeksternal tungkai bawah &
dorsum pedis.
• Akibat perangsangan
serabut sensorik dari
radiks posterior L4 –
S3.
• Parastesia/hipestesia
pada kawasan radiks
yang bersangkutan.
Anamnesis
Pem. Fisik
Terapi • Dilakukan pada kasus yang berat/ sangat mengganggu aktifitas dimana dengan
obat – obatan dan program terapi fisik gagal.
Operatif
HERNIA NUKLEOSUS PULPOSUS
Definisi HNP
• Suatu keadaan di mana sebagian atau seluruh nukleus pulposus
mengalami penonjolan ke dalam kanalis spinalis.
Lainnya:
• Merupakan penyebab paling sering terjadinya LBP.
• Nyeri radikuler HNP menonjolnya nukleus pulposus ke dalam
kanalis vetebralis akibat proses degeneratif dari anulus fibrosus
atau ligamentum flavum.
Lainnya:
Keadaan tersebut adanya gaya yang menekan pada discus
intervertebralis yang dapat terjadi sewaktu mengangkat barang
berat atau jatuh terpelanting
HNP sering terjadi pada daerah L4-L5 dan L5 –S1 kemudian pada
C5-C6 dan paling jarang terjadi pada daerah torakal.
• Bila mengenai konus atau kauda ekuina dapat terjadi gangguan defekasi, miksi &
fungsi seksual.
• Kebiasaan penderita perlu diamati, bila duduk maka lebih nyaman duduk pada sisi
yang sehat.
• Pada kasus berat dapat timbul kelemahan otot dan hilangnya refleks tendon
patella (KPR) & Achilles (APR).
Diagnosis
• Anamnesis hingga pemeriksaan sama dengan keluhan LBP secara umum.
Keluhan LBP & nyeri yang dijalarkan ke tungkai, pemeriksaan awal cukup meliputi:
• Tes laseque
• Tes laseque silang merupakan tanda yang spesifik untuk HNP. Bila tes ini
positif, berarti ada HNP. Namun bila negatif tidak berarti tidak ada HNP.
• Tes kekuatan dorsofleksi pergelangan kaki dan ibu jari kaki. Kelemahan
menunjukkan gangguan akar saraf L4-5.
• Tes sensorik kaki sisi medial (L4), dorsal (L5) dan lateral (S1).
Terapi Konservatif
Tirah baring Medikamentosa
• Tujuan: mengurangi nyeri • Analgetik
mekanik & tek.intradiskal • NSAID
(dianjurkan 2-4 hari). • Pelemas otot
• Posisi: menyandarkan • Opioid
punggung. lutut &
• Kortikosteroid oral
punggung bawah pada
posisi sedikit fleksi. • Analgetik adjuvan
Terapi Fisik
3. Korset lumbal 4. Latihan
1. Traksi pelvis
Sebagai penyangga a. Latihan kelenturan
Dapat mengurangi beban Membuat posisi meringkuk
2. Diatermi/kompres
pada diskus serta dapat knee-chest dari posisi
panas/dingin
mengurangi spasme. terlentang. Tungkai digunakan
Tujuan: mengatasi nyeri sebagai tumpuan tarikan.
dengan mengatasi inflamasi & Latihan ini dilakukan
spasme otot. sebanyak 3 kali gerakan, 2 kali
Akut: biasanya dapat sehari.
digunakan kompres dingin, b. Latihan penguatan
termasuk bila terdapat
edema. Kronik: (Latihan pergelangan kaki,
dapatdigunakan kompres menggerakkan tumit,
panas / dingin. mengangkat panggul, berdiri,
peregangan otot hamstring,
berjinjit)
Latihan setiap hari, atau setidaknya 3-4 kali/minggu secara teratur maka diperkirakan dalam 6-8 minggu kekuatan akan
membaik sebanyak 20-40%.
Terapi Operatif
Tujuan: Indikasi: Teknik:
Mengurangi tekanan 1. Disektomi : Mengangkat
1. Defisit neurologik fragmen herniasi dari diskus
pada radiks saraf untuk memburuk. intervertebral. Mengurangi
mengurangi nyeri & tekanan.
mengubah defisit 2. Gangguan otonom 2. Laminektomi : Mengangkat
neurologik. (miksi, defekasi, lamina untuk memajankan
seksual). elemen neural pada kanalis
spinalis, menghilangkan
3. Paresis otot tungkai kompresi medula & radiks.
bawah. 4. Disektomi dengan peleburan :
Graf tulang menyatukan
4. Terapi Konservatif prosessus spinosus vertebrata.
gagal. Tujuan peleburan spinal
menstabilkan vertebra &
mengurangi kekambuhan.
Terima kasih.................