Anda di halaman 1dari 42

Oleh : Jasmine Hatane

Iskialgia
Hernia Nucleosus Pulposus Low
Spondilisis Back
Spondilolistesis Pain
Spondilolisis
LOW BACK PAIN
• Nyeri yang dirasakan daerah punggung bawah, dapat
merupakan nyeri lokal maupun nyeri radikuler atau
Definisi keduanya (SPM Perdossi 2006).
• Gejala nyeri  perangsangan medulla spinalis atau
radiks nervi spinalis pada segmen lumbal IV, V, dan
sacral (Soemarmo Markam 1982).

• Sindrom nyeri yang terjadi di tulang punggung bagian


bawah  tertekannya radiks nervi spinalis.
• Nyeri ini terasa diantara sudut iga terbawah & lipat
bokong bawah : di daerah lumbal/lumbo-sakral & sering
disertai dengan penjalaran nyeri kearah tungkai &kaki.
• Merupakan gejala, bukan suatu diagnosis.
• ± 80% orang seumur hidup pernah sekali
merasakan LBP.
Epidemiologi • Usia 19-45 thn, nyeri pinggang menjadi
penyebab disabilitas yang paling tinggi.

• Referred pain: berasal dr daerah punggung bawah


dapat dirujuk ke daerah lain / sebaliknya nyeri yg
berasal dr daerah lain dirasakan di daerah punggung
bawah.
Karakteristik • Nyeri radikular: nyeri yg terasa berpangkal pada
tingkat tulang belakang tertentu & menjalar
sepanjang kawasan dermatomal radiks posterior yg
bersangkutan.
Anatomi
(Struktur utama dari tulang punggung adalah vertebrae, discus invertebralis, ligamen antara spina,
spinal cord,saraf, otot punggung, organ-organ dalam disekitar pelvis, abdomen dan kulit yang
menutupi daerah punggung)

Tulang vertebrae struktur yang


Columna vertebralis terdiri atas : Otot-otot yang terdiri atas : stabilitas nya tergantung integritas
korpus vertebra dan diskus
1. Vertebrae cervicales 7 1. M. trapezius intervertebralis serta 2 jenis
2. Vertebrae thoracalis 12 2. M. latissimus dorsi jaringan penyokong ligamentum
3. Vertebrae lumbales 5 3. M. rhomboideus mayor (pasif) dan otot (aktif).
4. Vertebrae sacrales 5 4. M. rhomboideus minor
5. Vertebrae coccygeus 1 5. M. levator scapulae Bagian peka nyeri :
6. M. serratus posterior superior 1.Lig. Longitudinale anterior
7. M. serratus posterior inferior 2. Lig. Longitudinale posterior
8. M. sacrospinalis 3. Corpus vertebra &
9. M.erector spinae periosteumnya
10. M. transversospinalis 4. Articulatio zygoapophyseal
11. M. interspinalis 5. Lig. Supraspinosum.
6. Fasia dan otot
Klasifikasi
Berdasarkan perjalanan klinis

Acute Low Back Chronic Low Back


Pain Pain
Nyeri ini dapat berulang-ulang atau kambuh
Nyeri yang menyerang secara tiba-tiba & kembali.
rentang waktunya hanya sebentar.

Menyerang >3 bulan.


Hilang atau sembuh.

Onset berbahaya & sembuh pada waktu lama.


Dapat disebabkan karena luka traumatik

Osteoarthritis, rheumatoidarthritis,
proses degenerasi discus intervertebralis
dan tumor.
FAKTOR RISIKO

usia

Jenis kelamin

Indeks masa tubuh (BB & TB)

Pekerjaan

Akttivitas/olahraga

Masalaah psikologis & psikososial


• Pembagian LBP berdasarkan keadaan klinisnya, yang
dapat mengarah pada keadaan patologis yang lebih
berat yang mendasari timbulnya nyeri.

• Pembagian klinis LBP untuk triage :


– LBP dengan tanda bahaya (red flags)
• neoplasma / karsinoma
• infeksi
• fraktur vertebra
• sindrom kauda ekwina
– LBP dengan kelainan neurologik berat
– LBP nonspesifiK

• Sekitar > 90 % LBP akut atau kronik (> 3 bulan)


merupakan LBP non-spesifik.
Spondilitis Spondilolisis Spondilolistesis

Keadaan dimana Terdapat


Degeneratif sendi yang bagian posterior ruas
mengenai vertbrae. tulang belakang pergeseran ke
terputus  terdapat depan dr suatu
diskontinuitas antara
prosesus artikularis
ruas vertebra.
Penyakit sistemik yang superior & inferior.
etiologinya tidak
diketahui.

85%  L5 Sering
Terutama mengenai
15%  L4 mengenai L5.
orang muda.
Anamnesis

• Awitan
• Penyebab mekanis : riw.trauma, mengangkat beban berat,
aktivitas berat (mengepel/jongkok), olahraga berat nyeri
mendadak  setelah posisi mekanis yang salah.

• Lama & frekuensi serangan


• Sebab mekanik  hari s/d bulan.
• Degenerasi diskus  rasa tidak nyaman kronik dengan
eksaserbasi selama 2-4 minggu.

• Lokasi & penyebaran


• Terutama terjadi di daerah lumbosakral.
• Nyeri yang menyebar ke tungkai bawah / hanya di tungkai
bawah  iritasi akar saraf.
Anamnesis continue..................................................

•Faktor yang memperberat/memperingan


•Berkurang saat istirahat dan bertambah saat aktivitas.
•HNP  duduk agak bungkuk , batuk, bersin atau manuver valsava
memperberat nyeri.
•Tumor  nyeri lebih berat atau menetap jika berbaring.

•Kualitas/intensitas
•Pasien perlu menggambarkan intensitas nyeri serta dapat
membandingkannya dengan berjalannya waktu.

•Sifat nyeri
•Dapat berupa nyeri tajam, tumpul.

• Tanda red flag : usia <20thn atau>50thn, riw.kanker, BB tanpa


sebab jelas, demam, menggigil, riw.trauma bermakna, penggunaan
steroid jangka panjang, retensi urin, kelemahan ekstremitas
• Keterbatasan gerak pada salah satu sisi atau arah.
• Ekstensi ke belakang (back extension.
• Fleksi ke depan (forward flexion).
Pem.Fis • Lokasi dari HNP biasanya dapat ditentukan bila pasien disuruh membungkuk
(Inspeksi) ke depan ke lateral kanan & kiri.

• Adanya nyeri (tenderness) pada kulit.


• Menekan pada ruangan intervertebralis  menentukan segmen yang
menyebabkan nyeri.
Pem. Fis • Menekan dengan jari jempol pada prosesus spinalis  mencari adanya
(Palpasi) fraktur pada vertebra.

• Refleks patella  adanya gangguan dari radiks L4 dan kurang dari L2 dan L3.
• Refleks tumit gangguan dari S1 (menurun/hilang tidak terlalu bermakna
Pem. Fis untuk LBP).
• Refleks patologis  kelainan UMN atau LMN
(Neurologis)
• Pemeriksaan motoris
• abnormalitas motoris  miotom yang mempersarafinya.
• Pemeriksaan sensorik
• penting u/ diagnostik  menentukan lokalisasi lesi HNP sesuai
Pem. Fis dermatom yang terkena. Gangguan sensorik lebih bermakna
menunjukkan informasi lokalisasi dibanding motoris
(Neurologis)

• Tanda Laseque
• menunjukkan adanya ketegangan pada saraf spinal khususnya
L5 atau S1.
Pem. Fis • Tanda Laseque kontralateral (contralateral Laseque sign)
(Neurologis)
Foto Polos (x-ray)
• Mengevaluasi tulang,sendi, dan luka degeneratif pada spinal
• Sering terlihat normal.
• Dapat dijumpai penyempitan ruangan intervertebral,
spondilolistesis, perubahan degeneratif.

Computer Tomography scan (CT-scan)


• Sarana diagnostik yang efektif bila vertebra dan level
neurologis telah jelas dan kemungkinan karena kelainan
tulang.

Magnetic Resonance Imaging (MRI)


• Dapat menunjukkan gambaran tulang belakang yang lebih
jelas daripada CT-scan.
• Dapat memperlihatkan diskus intervertebralis, nervus,
&jaringan lainnya pada punggung.
Mielografi
• Suatu pemeriksaan dengan cara menyuntikkan suatu bahan (gas, zat kontras) ke
dalam kanalis spinalis melalui tindakan pungsi lumbal, kemudian dilakukan
pemotretan dengan sinar X untuk memperoleh gambaran tentang kanalis spinalis.
• Dilakukan bersama dengan CT-scan.
• Untuk mengetahui adanya kelainan dalam kanalis spinalis, terutama proses yang
berpengaruh terhadap jalannya liquor misalnya : HNP, tumor dalam kanalis
vertebralis, araknoid adhesiva

Electro Miography (EMG)


• Alat elektromedik yang digunakan untuk merekam kecepatan hantar saraf.
• Untuk mengetahui ada tidaknya abnormalitas fungsi sistem saraf perifer.
• Bedah saraf & bedah ortopedi memerlukan suatu EMG untuk menentukan diskus
mana yang paling terkena.
ISKIALGIA

Definisi
• Disebut juga skiatika (sciatica).
• Iskialgia  sindrom (kumpulan gejala) nyeri di panggul akibat
tertekannya saraf isiadikus
• Iskialgia  nyeri yang berpangkal pada daerah lumbosakralis yang
menjalar ke pantat dan selanjutnya ke bagian posterolateral
tungkai atas, bagian lateral tungkai bawah, serta bagian lateral
kaki (Mahar Mardjono dan Priguna Sidharta 1978).
Anatomi

• N. Isiadikus  berkas saraf


motorik & sensorik dari pleksus
lumbosakralis ke foramen
infrapiriforme  keluar di
permukaan belakang tungkai di
pertengahan lipatan bokong
(antara m. piriformis & m.
obturatorius internus).

• Bercabang di apeks spasium


poplitea  n. peroneus komunis &
n tibialis.

• N. Peroneus  permukaan
anteroeksternal tungkai bawah &
dorsum pedis.

• N. Tibialis  plantar pedis, tumit,


permukaan luar kaki.
Timbul:

• Akibat perangsangan
serabut sensorik dari
radiks posterior L4 –
S3.

• Pada tiap bagian N.


Isiadikus sebelum
muncul pada
belakang tungkai.

• Parastesia/hipestesia
pada kawasan radiks
yang bersangkutan.
Anamnesis

• Data anamnesis yang bersifat umum ialah:


• LBP selalu mendahului iskialgia diskogenik.
• Nyeri timbul akibat kegiatan yang menyebabkan
peningkatan tekanan ruang araknoidal (batuk, bersin,
mengejan)  provokasi iskialgia diskogenik.
• Faktor trauma hampir selalu ada kecuali ada proses
neoplasma/ infeksi.

Pem. Fisik

• Data diagnostik fisik umum:


• Pembatasan lingkup gerak vertebra lumbosakral.
• Nyeri tekan dapat dibangkitkan pada penekanan lamina L4,
L5, S1 (sesuai lesi).
• Tes lasaque hampir selalu positif pada derajat < 70 derajat.
Radiks yang mana ??
Tes
penekanan
lamina
Menempatkan ibu jari & vertebralis
telunjuk pada sisi
prosesus spinosus.

Jika terasa nyeri  ruas


tulang belakang/ di
bawahnya terdapat
proses patologis.

Tingkat vertebra yang


terdapat rangsangan
patologis terhadap
radiks dorsalis  nyeri /
parastesia dari ruas
vertebra tertentu
beserta dermatomnya.
Terapi • Analgetik
• NSAID
Medika- • Pelemas otot
mentosa • Kortikosteroid oral

• Fisioterapi/ rehabilitasi medik


• Tujuan:
• Jangka panjang mengembalikan kapasitas fisik & kemampuan fungsional
berjalan pasien.
• Jangka pendek  mengurangi nyeri, spasme, kontraktur, iritasi nervus.
Terapi Fisik • Tindakan:
• Fisik diatermi, elektroterapi, traksi lumbal, exercise.
• Okupasi  proper body mechanic.
• Prostetik  korset lumbar, alat bantu jalan.
• Edukasi:
• Segera istirahat jika telah merasakan nyeri saat berdiri atau berjalan.
Terapi Fisik - • Hindari sering mengangkat barang-barang berat.
• Hindari banyak membungkukkan badan.
edukasi • Jika hendak mengambil barang dilantai, usahakan punggung tetap lurus, tapi
tekuk kedua lutut untuk menggapai barang tersebut.

Terapi • Dilakukan pada kasus yang berat/ sangat mengganggu aktifitas dimana dengan
obat – obatan dan program terapi fisik gagal.
Operatif
HERNIA NUKLEOSUS PULPOSUS
Definisi HNP
• Suatu keadaan di mana sebagian atau seluruh nukleus pulposus
mengalami penonjolan ke dalam kanalis spinalis.

Lainnya:
• Merupakan penyebab paling sering terjadinya LBP.
• Nyeri radikuler HNP  menonjolnya nukleus pulposus ke dalam
kanalis vetebralis akibat proses degeneratif dari anulus fibrosus
atau ligamentum flavum.

Lainnya:
Keadaan tersebut  adanya gaya yang menekan pada discus
intervertebralis yang dapat terjadi sewaktu mengangkat barang
berat atau jatuh terpelanting
HNP sering terjadi pada daerah L4-L5 dan L5 –S1 kemudian pada
C5-C6 dan paling jarang terjadi pada daerah torakal.

Sangat jarang terjadi pada anak-anak dan remaja tapi


kejadiannya  dengan umur setelah 20 tahun.

Dengan insidens Hernia lumbosakral > 90% sedangkan hernia


servikalis ± 5-10%.
Faktor risiko (tdk dpt Faktor risiko (dpt
diubah) diubah)
• Umur: makin bertambah • Pekerjaan & aktivitas
umur risiko makin tinggi. • Olahraga yang tidak teratur.
• Jenis kelamin: laki-laki > • Berat badan  Obesitas
wanita
• Riwayat cedera punggung
atau HNP sebelumnya
Patofisiologi
Manifestasi klinis
• Ischialgia. Nyeri bersifat tajam, seperti terbakar, dan berdenyut sampai ke bawah
lutut.
• Ischialgia merupakan nyeri yang terasa sepanjang perjalanan nervus ischiadicus
sampai ke tungkai.

• Dapat timbul gejala kesemutan atau rasa baal.

• Bila mengenai konus atau kauda ekuina dapat terjadi gangguan defekasi, miksi &
fungsi seksual.

• Nyeri bertambah dengan batuk, bersin, mengangkat benda berat, membungkuk


akibat bertambahnya tekanan intratekal.

• Kebiasaan penderita perlu diamati, bila duduk maka lebih nyaman duduk pada sisi
yang sehat.

• Pada kasus berat dapat timbul kelemahan otot dan hilangnya refleks tendon
patella (KPR) & Achilles (APR).
Diagnosis
• Anamnesis hingga pemeriksaan sama dengan keluhan LBP secara umum.

Keluhan LBP & nyeri yang dijalarkan ke tungkai, pemeriksaan awal cukup meliputi:

• Tes laseque
• Tes laseque silang merupakan tanda yang spesifik untuk HNP. Bila tes ini
positif, berarti ada HNP. Namun bila negatif tidak berarti tidak ada HNP.

• Tes kekuatan dorsofleksi pergelangan kaki dan ibu jari kaki. Kelemahan
menunjukkan gangguan akar saraf L4-5.

• Tes refleks tendon achilles untuk menilai radiks saraf S1.

• Tes sensorik kaki sisi medial (L4), dorsal (L5) dan lateral (S1).
Terapi Konservatif
Tirah baring Medikamentosa
• Tujuan: mengurangi nyeri • Analgetik
mekanik & tek.intradiskal • NSAID
(dianjurkan 2-4 hari). • Pelemas otot
• Posisi: menyandarkan • Opioid
punggung. lutut &
• Kortikosteroid oral
punggung bawah pada
posisi sedikit fleksi. • Analgetik adjuvan
Terapi Fisik
3. Korset lumbal 4. Latihan
1. Traksi pelvis
Sebagai penyangga a. Latihan kelenturan
Dapat mengurangi beban Membuat posisi meringkuk
2. Diatermi/kompres
pada diskus serta dapat knee-chest dari posisi
panas/dingin
mengurangi spasme. terlentang. Tungkai digunakan
Tujuan: mengatasi nyeri sebagai tumpuan tarikan.
dengan mengatasi inflamasi & Latihan ini dilakukan
spasme otot. sebanyak 3 kali gerakan, 2 kali
Akut: biasanya dapat sehari.
digunakan kompres dingin, b. Latihan penguatan
termasuk bila terdapat
edema. Kronik: (Latihan pergelangan kaki,
dapatdigunakan kompres menggerakkan tumit,
panas / dingin. mengangkat panggul, berdiri,
peregangan otot hamstring,
berjinjit)
Latihan setiap hari, atau setidaknya 3-4 kali/minggu secara teratur maka diperkirakan dalam 6-8 minggu kekuatan akan
membaik sebanyak 20-40%.
Terapi Operatif
Tujuan: Indikasi: Teknik:
Mengurangi tekanan 1. Disektomi : Mengangkat
1. Defisit neurologik fragmen herniasi dari diskus
pada radiks saraf untuk memburuk. intervertebral. Mengurangi
mengurangi nyeri & tekanan.
mengubah defisit 2. Gangguan otonom 2. Laminektomi : Mengangkat
neurologik. (miksi, defekasi, lamina untuk memajankan
seksual). elemen neural pada kanalis
spinalis, menghilangkan
3. Paresis otot tungkai kompresi medula & radiks.
bawah. 4. Disektomi dengan peleburan :
Graf tulang  menyatukan
4. Terapi Konservatif prosessus spinosus vertebrata.
gagal. Tujuan peleburan spinal 
menstabilkan vertebra &
mengurangi kekambuhan.
Terima kasih.................

Anda mungkin juga menyukai