Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN

KEPERAWATAN
PADA PASIEN
DENGAN
HEMOTHORAX

Kelompok 3
Dewi karimah
Dita Aulya
Elmira Yanuarti
1. Pengertian Hemothorak

– Hemothorak adalah adanya darah yang masuk kearea


pleural (antara pleura viseralis dan pleura parietalis).
Hemathorax adalah adanya darah dalam rongga pleura
. Sumber berasal dari darah yang berada pada dinding
dada , parenkim paru – paru , jantung atau pembuluh
darah besar . kondisi ini biasanya konsekuensi dari
trauma tumpul atau tajam
Contoh Kasus
Tn S usia 27 tahun. Dibawa ke RS dengan keluhan 2
jam yang lalu jatuh dari sepeda motor. Tidak terjadi
perdarahan tetapi merasakan nyeri dada dan nyeri
bertambah saat bernafas.
Hasil pemeriksaan foto thorak terdapat fraktur iga
yang mengenai pleura dan parenkim paru.
ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian :
1. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. S
Umur : 27 th
Jenis Kelamin : Pria
Alamat : Sleman,yogyakarta
Tanggal MRS : 5 januari 2010, jam 15.00 WIB
Diagnosa Medis : Hemothorax
Keluhan Utama : Nyeri dada
Pemeriksaan Fisik :
1. Sistem Pernapasan :
a. Inspeksi
- Pengembangan paru tidak simetris.
- Terdapat retraksi dada.
- Dispnea dengan aktivitas ataupun istirahat.
b. Auskultasi
- Adanya suara sonor.
- Bising napas yang menghilang.
c. Palpasi
- Nyeri, semakin kuat saat aspirasi
- Fremitus menurun dibandingkan dengan sisi yang lain.
d. Perkusi
- Resonan
2.Sistem Kardiovaskuler :
- Nyeri dada meningkat karena
pernapasan dan batuk.
- Takhikardia, lemah
- Pucat, Hb turun.
- Hipotensi.
3. Sistem Persyarafan :
- Normal
4. Sistem Perkemihan:
- Normal
5. Sistem Pencernaan :
- Normal
6. Sistem Muskuloskeletal - Integumen.
- Kemampuan sendi terbatas.
- Ada memar.
- Terdapat kelemahan.
- Kulit pucat, sianosis, berkeringat.

7. Sistem Endokrine :
- Terjadi peningkatan metabolisme.
- Kelemahan.

8. Sistem Sosial / Interaksi.


- Normal.

9. Spiritual :
- Normal.
B.Diagnosa Keperawatan :
1. Ketidakefektifan pola pernapasan berdasarkan
penurunan ekpansi paru karena gangguan
muskuloskeletal
2. Inefektif bersihan jalan napas berdasarkan
sekresi banyak dan kental.
3. Nyeri akut berdasarkan pembengkakan
jaringan.
C. Intervensi Keperawatan :
1. Ketidakefektifan pola pernapasan berdasarkan
penurunan ekpansi paru karena gangguan
muskuloskeletal

Intervensi :
a. Berikan posisi yang nyaman, biasanya dengan
peninggian kepala tempat tidur.
b. Observasi fungsi pernapasan, catat frekuensi
pernapasan, dispnea atau perubahan tanda-tanda vital.
c. Kaji pasien adanya area nyeri
tekan bila batuk, napas dalam.
d. Kaji fremitus
e. Pertahankan perilaku tenang
f. Perhatikan alat bullow drainase
berfungsi baik
g. Kolaborasi dengan tim kesehatan
lain
2. Inefektif bersihan jalan napas b/d
sekresi banyak dan kental. (Doenges
Moorhouse Geissler, edisi 3, hal.205)
Intervensi :
a. Jelaskan klien tentang mengapa terdapat
penumpukan sekret di sal. pernapasan.
b. Ajarkan klien tentang metode yang tepat
pengontrolan batuk.
c. Auskultasi paru sebelum dan sesudah klien
batuk.
d. Ajarkan klien tindakan
untuk menurunkan viskositas
sekresi
e. Dorong atau berikan
perawatan mulut yang baik
setelah batuk.
f. Kolaborasi dengan tim
kesehatan lain
3. Nyeri akut berdasarkan
pembengkakan jaringan.
Intervensi :
a. Jelaskan dan bantu klien dengan
tindakan pereda nyeri nonfarmakologi
dan non invasif.

b. Berikan kesempatan waktu istirahat


bila terasa nyeri dan berikan posisi
yang nyaman
c. Tingkatkan pengetahuan tentang : sebab-
sebab nyeri, dan menghubungkan berapa
lama nyeri akan berlangsung
d. Kolaborasi dengan dokter, pemberian
analgetik.

d. Observasi tingkat nyeri, dan respon motorik


klien, 30 menit setelah pemberian obat
analgetik untuk mengkaji
efektivitasnya.
A. Kesimpulan
Trauma dada dapat merupakan trauma tajam atau
tembus .Trauma dada ada dua yaitu trauma tembus dan
tumpul. Trauma dada bisa menyebabkan salah satunya
Hemathorax.
Hemothorak adalah adanya darah yang masuk kearea
pleural (antara pleura viseralis dan pleura parietalis).
Penatalaksanaan keperawatan dengan asuhan
keperawatan. Pengkajian dengan data fokus pada sistem
pernapasan. Dengan diagnosa keperawatan :
1. Ketidakefektifan pola pernapasan berdasarkan
penurunan ekpansi paru karena gangguan
muskuloskeletal
2. Inefektif bersihan jalan napas berdasarkansekresi
banyak dan kental. (3. Nyeri akut berdasarkan
pembengkakan jaringan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai