Anda di halaman 1dari 38

PERENCANAAN PENGADAAN

BARANG/JASA PEMERINTAH

Disampaikan Oleh : SURATMO,S.IP,MM


Subang , 10 Desember 2018
DASAR PELAKSANAAN
Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018
Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Peraturan LKPP Nomor 7 Tahun 2018


Tentang Pedoman Perencanaan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah
TUJUAN
Pasal
2

Mewujudkan kesamaan pemahaman dalam Perencanaan


Pengadaan;

Menjadi acuan bagi Pelaku Pengadaan di


Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah dalam Pengadaan
Barang/Jasa;

Mewujudkan pengadaan barang/jasa yang sesuai dengan


tujuan, kebijakan, prinsip, dan etika Pengadaan barang/jasa.
RUANG Pasal 18
ayat (1)
Pasal
LINGKUP 3

7.
RUP
6.
5. Anggaran
Pengadaan
4. Jadwal Barang
Pengadaan
3. Cara Barang/ Jasa
Pengadaan
2. Penetapan Barang/Jasa
Barang/Jasa
1. Identifikasi
Penyusunan Kebutuhan
Perencanaan
Pengadaan
Pasal 9 Pasal 4

PARA PIHAK dan


Pasal 11
dan
Pasal 5

Pengguna Anggaran/
Kuasa Pengguna Anggaran Delegasi
tugas &
kewenangan
• menetapkan Perencanaan Pengadaan
PA KPA
• menetapkan dan mengumumkan RUP
KPA melaksanakan tugas & kewenangan
• konsolidasi pengadaan sesuai pelimpahan PA

Pejabat Pembuat Komitmen

menyusun Perencanaan Pengadaan sesuai kebutuhan K/L/PD untuk tahun


anggaran berikutnya sebelum berakhirnya tahun anggaran berjalan dan dalam
pelaksanaannya dapat dibantu oleh Pengelola Pengadaan Barang/Jasa.
KEGIATAN Pasal 6 Pasal 7
PERENCANAAN ayat (1), ayat (3)
(2)
PENGADAAN K/L/PD
Perencanaan pengadaan DIMULAI DARI identifikasi kebutuhan
barang/jasa berdasarkan Renja K/L/PD

Perencanaan Pengadaan menjadi MASUKAN dalam penyusunan


RKA-K/L dan RKA Perangkat Daerah

Untuk PENGADAAN STRATEGIS yang sudah teridentifikasi


dalam RENSTRA K/L/PD, identifikasi kebutuhan dapat
dilakukan SEBELUM penetapan Pagu Indikatif/Nota
Kesepakatan KUA-PPAS
KEGIATAN Pasal 6
Pasal 18
PERENCANAAN ayat (2) ayat (3)
PENGADAAN K/L

Kementerian/
dilakukan bersamaan dengan proses penyusunan Renja K/L
Lembaga
(Dana APBN) setelah penetapan Pagu Indikatif.

Arah
Penyusunan
Penyusunan Kebijakan dan
dan Penyusuna Penyusuna Penetapan
Prioritas n Renja K/L n RKA K/L AlokasiAnggaran
RKA-K/L Pembanguna Penetapan
n Nasional Pagu Indikatif

Penyusunan
Perencanaa Pengumuman
Perencanaan n
Bahan
RUP
masukan
Pengadaan Pengadaan

JANUARI -MARET APRIL - JUNI JULI- DESEMBER


KEGIATAN PERENCANAAN Pasal 6
Pasal 18
PENGADAAN PERANGKAT ayat (3) ayat (4)
DAERAH

dilakukan bersamaan dengan proses penyusunan RKA Perangkat


Perangkat Daerah Daerah setelah nota kesepakatan Kebijakan Umum APBD serta
(Dana APBD)
Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS)

Penyusunan Penyusunan Persetujuan


RPJMD RKPD KUA-PPAS RKA Raperda tentang
RKA-Perangkat
Perangkat APBD
Daerah
Daerah
Bahan
masuka
Penyusunan n
Perencanaan
Perencanaa Pengumuman
Pengadaan n RUP
Pengadaan

JANUARI -MEI JUNI -JULI AGUSTUS -DESEMBER


IDENTIFIKASI Pasal
KEBUTUHAN 7

• Dilakukan berdasarkan rencana kegiatan yang ada di dalam Renja K/L/PD

• Identifikasi kebutuhan T.A. berikutnya dilakukan pada T.A. berjalan

• Dilakukan dengan memperhatikan :


a) prinsip efisien dan efektif
b) aspek pengadaan berkelanjutan • database Barang
c) penilaian prioritas kebutuhan
d) katalog elektronik Milik Negara/Daerah
e) konsolidasi (BMN/BMD);
f) barang/jasa yang telah tersedia/dimiliki/ dikuasai dan/atau
• riwayat rencana
• Bertujuan untuk menunjang tusi organisasi, maka jumlah kebutuhan barang/jasa
mempertimbangkan : kebutuhan
a) besaran organisasi/jumlah pegawai dalam satu organisasi barang/jasa dari
b) beban tugas serta tanggungjawabnya
masing-masing
c) barang/jasa yang telah tersedia/dimiliki/dikuasai
unit/satker K/L/PD.
IDENTIFIKASI Pasal 8
dan
KEBUTUHAN Pasal 9
BARANG

a. Jenis, fungsi/kegunaan, ukuran/kapasitas, serta


Dengan memperhatikan
jumlah Barang yang diperlukan pasokan (supply) Barang
seperti :
b.Status kelayakan Barang
a. Kemudahan mendapatkan
c.Dapat segera digunakan Barang di pasaran
d. Indonesia
Pihak yang memerlukan (pengelola/pengguna)
b. TKDN
e. Persyaratan lain, namun tidak terbatas pada : c. Jumlah produsen
dan/atau jumlah Pelaku
- Cara pengangkutan
Usaha
- Penimbunan/penyimpanan d. Produk dalam negeri atau
barang impor, pabrikan
- Pengoperasian/penggunaan
atau produk kerajinan
- Pemeliharaan dan pelatihan tangan
IDENTIFIKASI Pasal
KEBUTUHAN 10
PEKERJAAN KONSTRUKSI

a. Jenis, fungsi/kegunaan,target/sasaran h. Apabila kontrak tahun jamak :


yang akan dicapai • Penyelesaian pekerjaan lebih dari 12
b. Dapat dilaksanakan oleh Usaha Kecil bulan/lebih dari 1 Tahun Anggaran
c. Waktu penyelesaian • Pekerjaan yang memberikan manfaat lebih

d. Barang/material dari dalam negeri atau apabila dikontrakkan untuk jangka waktu 1-3
luar negeri Tahun Anggaran
e. Persentase bagian/komponen dalam • Dimulai setelah mendapat persetujuandari
negeri pejabat berwenang
f. Studi kelayakan sebelum pelaksanaan h. Apabila memerlukan lahan, sebelum SPPBJ
desain diterbitkan harus menyelesaikan :
g. Pelaksanaan desain paling lambat 1 • Pembebasan lahan
(satu) tahun sebelum pelaksanaan • Pengurusan ijin pemanfaatan tanah
IDENTIFIKASI Pasal
KEBUTUHAN 11
JASA KONSULTANSI

a. Jenis, fungsi/manfaat, target yang diharapkan


b. Pihak yang akan menggunakan
c. Waktu pelaksanaan
d. Ketersediaan Pelaku Usaha yang sesuai
e. Apabila desain konstruksi dan Pekerjaan Konstruksi dilaksanakan pada tahun tunggal :
• Desain bersifat standar, risiko kecil, tidak memerlukan waktu yang lama, tidak memerlukan
penelitian laboratorium yang memerlukan waktu lama
• Desain bersifat mendesak dan biaya sudah dialokasikan
i. Apabila jasa pengawasan pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi :
• Waktu mulai dan penyelesaian Pekerjaan Konstruksi
• Jumlah tenaga ahli pengawasan sesuai bidang keahlian
IDENTIFIKASI Pasal
KEBUTUHAN 12
JASA LAINNYA

a. Jenis, fungsi/manfaat, target yang diharapkan


b. Waktu pelaksanaan
c. Apabila bersifat rutin, maka dapat ditetapkan sebagai kebutuhan prioritas yang harus
diadakansetiap Tahun Anggaran
d. Apabila bersifat rutin dan tidak ada peningkatan jumlah/volume/kapasitas/waktu
pengadaan, maka dapat ditetapkan besarnya kebutuhan sama dengan tahun
sebelumnya.
IDENTIFIKASI Pasal
KEBUTUHAN 13
PEKERJAANTERINTEGRASI

a. Jenis pengadaan yang akan dilaksanakan


b. Jenis, fungsi/manfaat, target/sasaran yang akan dicapai
c. Waktu penyelesaian pekerjaan
d. Barang/material dari dalam negeri atau luar negeri
e. Persentase bagian/komponen dalam negeri
PENETAPAN Pasal 3
ayat (1),
Pasal 14
dan
Pasal 15
BARANG/JASA (2)

Penetapan Jenis Pengadaan

Pekerjaan Jasa Jasa Pekerjaan


Barang Konstruksi Konsultansi Lainnya Terintegrasi

Identifikasi kebutuhandituangkankedalamdokumenpenetapanbarang/jasadengan
memperhatikankodefikasi pada:

- Klasifikasi BakuKomoditasIndonesia(KBKI)
- Kodefikasi yangdikeluarkanKementerianteknis terkait
PERENCANAAN Pasal 18 Pasal
PENGADAAN ayat (4) 16

PENYEDIA

SWAKELOLA
Pasal 17
KRITERIA SWAKELOLA ayat (1)

barang/jasa yang dilihat dari segi sensus, survei, pemrosesan/pengolahan data,


nilai, lokasi, dan/atau sifatnya perumusan kebijakan publik, pengujian laboratorium
tidak diminati oleh Penyedia dan pengembangan sistem, aplikasi, tata kelola, atau
standar mutu tertentu
penyelenggaraan pendidikan
dan/atau pelatihan, kursus, barang/jasa yang masih dalam pengembangan
penataran, seminar, lokakarya sehingga belum dapat disediakan atau diminati oleh
atau penyuluhan penyedia

barang/jasa yang dihasilkan oleh organisasi


barang/jasa yang dihasilkan oleh
kemasyarakatan, kelompok masyarakat, atau
usaha ekonomi kreatif dan budaya
masyarakat
dalam negeri untuk kegiatan
pengadaan festival,parade
seni/budaya barang/jasa yang pelaksanaan pengadaannya
memerlukan partisipasi masyarakat
PERENCANAAN Pasal 18 Pasal 17
PENGADAAN MELALUI ayat (5) ayat (2),
(3)
SWAKELOLA
Perencanaan Pengadaan Melalui Swakelola meliputi kegiatan :

a. Penetapan tipe Swakelola

b. Penyusunan spesifikasi teknis/KAK

c. Penyusunan perkiraan biaya/RAB

Dalam hal pada kegiatan Swakelola memerlukan Penyedia,


pengadaannya mengacu pada peraturan tentang Swakelola
Pasal 18 Pasal
TIPE SWAKELOLA ayat (6) 18
PENYELENGGARA Pasal 18 Pasal
SWAKELOLA ayat (6) 18

Tipe Penetapan
Swakelola Tim Persiapan Tim Pengawas Tim Pelaksana

Tipe I PA/KPA Penanggung Jawab Anggaran

Pimpinan K/L/PD Pelaksana


Tipe II
Swakelola
PA/KPA
Penanggung Jawab Anggaran
Penanggung Jawab
Tipe III
Organisasi Masyarakat

Tipe IV Penanggung Jawab Kelompok Masyarakat


TAHAPAN UNTUK Pasal
NOTA KESEPAHAMAN 19

Swakelola Tipe II
Swakelola Tipe IV
1. PA/KPA menyampaikan permohonan
1. PA/KPA menyampaikan
kerjasama kepada K/L/P/D lain untuk
undangan kepada Pokmas untuk
menyediakan barang/jasa yang
melaksanakan Swakelola
dibutuhkan T.A.berikutnya
2. penanggungjawab Pokmas
2. penandatanganan Nota Kesepahaman
NOTA KESEPAHAMAN menyampaikan surat
pelaksanaan Swakelola
Antara PA/KPA dengan pelaksana Swakelola pernyataan kesediaan

3. penandatanganan Nota
Swakelola Tipe III Kesepahaman pelaksanaan
1. PA/KPA melakukan survei terhadap Ormas yang mampu dan terdekat dengan lokasi Swakelola
pelaksanaan Swakelola
• bila hanya 1 (satu) Ormas yang memenuhi syarat, maka PA/KPA menyampaikan 4. dalam hal Swakelola
undangan kepada Ormas sebagai pelaksana Swakelola dan Penanggungjawab dilaksanakan berdasarkan
Ormas menyampaikan surat pernyataan minat usulan Pokmas, PA/KPA
• bila ada beberapa Ormas yang memenuhi syarat, maka PA/KPA melaksanakan menandatangani nota
Sayembara kesepahaman setelah menerima
usulan
2. penandatanganan Nota Kesepahaman pelaksanaanSwakelola
TINDAKLANJUT SETELAH Pasal
NOTA KESEPAHAMAN 20

Swakelola Tipe II Swakelola Tipe III Swakelola Tipe IV


1. K/L/PD pelaksana Swakelola 1. Penanggungjawab Ormas 1. Pokmas menyampaikan proposal
menyampaikan proposal yang menyampaikan proposal dan RAB memuat rencana kerja dan RAB
memuat rencana kerja dan RAB kepada PA/KPApenanggungjawab kepada PA/KPApenanggungjawab
kepada PA/KPApenanggungjawab angg aran angg aran
angg aran
2. PPK pada K/L/PD 2. PPK pada K/L/PD
2. PPK pada K/L/PD penanggungjawab anggaran penanggungjawab anggaran
penanggungjawab anggaran menyusun Perencanaan Pengadaan menyusun Perencanaan Pengadaan
menyusun Perencanaan Pengadaan sebagai dasar pengusulan dan sebagai dasar pengusulan dan
sebagai dasar pengusulan dan penyusunan RKA-K/L atau RKA penyusunan RKA-K/L atau RKA
penyusunan RKA-K/L atau RKA Perangkat Daerah Perangkat Daerah
Perangkat Daerah
SPESIFIKASI TEKNIS/KAK Pasal
SWAKELOLA 21

a. Dalam hal pekerjaan Swakelola membutuhkan Penyedia, maka


dilampirkan spesifikasi teknis/KAK Penyedia

b. Dalam hal pekerjaan Swakelola membutuhkan pengadaan


Pekerjaan Konstruksi, dilampirkan gambar rencana kerja dan
spesifikasi teknis

c. Dalam hal pekerjaan Swakelola membutuhkan pengadaan Jasa


Konsultansi, dilampirkan KAK JasaKonsultansi
PERENCANAAN
Pasal 18 Pasal
PENGADAAN MELALUI ayat (7) 22
PENYEDIA

a. Penyusunan spesifikasi teknis/KAK

b. Penyusunan perkiraan biaya/RAB

c. Pemaketan pengadaan

d. Konsolidasi pengadaan

e. Biaya pendukung
SPESIFIKASI
Pasal Pasal 23
TEKNIS/KA 19 ayat (1),
(4)
K PENYEDIA
Spesifikasi teknis/KAK dibuat berdasarkan kebutuhan barang/jasa dari K/L/PD
masing-masing

Spesifikasi teknis/KAK disusun dengan memperhatikan :


a. Menggunakan produk dalam negeri, sepanjang tersedia dan mencukupi
b. Menggunakan produk bersertifikat SNI, sepanjang tersedia dan mencukupi
c. Memaksimalkan penggunaan produk industri hijau
d. Aspek pengadaan berkelanjutan
e. Tidak mengarah pada merek/produk tertentu, kecuali :
• Pengadaan komponen barang/jasa
• Suku cadang
• Bagian dari 1 (satu) sistem yang sudah ada
• Barang/jasa dalam katalogelektronik
• Barang/jasa melalui TenderCepat
SPESIFIKASI Pasal 23
ayat (2),
TEKNIS/KA (3),(5),
K PENYEDIA (6)

Barang SPESIFIKASI TEKNIS, paling sedikit berisi :


- Spesifikasi mutu/kualitas
Pekerjaan
- Spesifikasi jumlah
Konstruksi - Spesifikasi waktu
Jasa Lainnya - Spesifikasi pelayanan

KERANGKA ACUAN KERJA, paling sedikit berisi :


• Uraian pekerjaan
a. Latar belakang
b. Maksud dan tujuan
c. Lokasi pekerjaan
Jasa Konsultan d. Produk yang dihasilkan (output)
• Waktu pelaksanaan yang diperlukan
• Spesifikasi teknis Jasa Konsultansi (kompetensi
tenaga ahli dan badan usaha)
• Sumber pendanaan dan total perkiraan biaya
pekerjaan
Pasal 20 Pasal 24
PEMAKETAN ayat (1) ayat (1)

Dilakukan dengan berorientasi pada :

a. Keluaran atau hasil yang mengacu pada kinerja dan kebutuhan K/L/PD;

b. Volume barang/jasa berdasarkan kebutuhan dan ketersediaan barang/jasa di K/L/PD;

c. Ketersediaan barang/jasa di pasar;

d. Kemampuan Pelaku Usaha dalam memenuhi spesifikasi teknis/KAK yang dibutuhkan K/L/PD;
dan/atau

e. Ketersediaan anggaran pada K/L/PD.


Pasal 24
Pasal 20
PEMAKETAN ayat (2)
ayat (2),
(3)

a. Dilarang menyatukan paket yang dari sifat pekerjaan dan tingkat efisiensi seharusnya dilakukan di
beberapa lokasi/daerah masing-masing;

b. Dilarang menyatukan paket yang menurut sifat dan jenis pekerjaannya harus dipisahkan untuk
mendapatkan penyedia yang sesuai

c. Dilarang menyatukan paket yang nilainya seharusnya dilakukan oleh Usaha Kecil

d. Dilarang memecah paket untuk menghindari Tender/Seleksi

e. Menetapkan sebanyak-banyaknya paket untuk Usaha Kecil (s.d. Rp. 2,5 M) tanpa mengabaikan
prinsip efisiensi, persaingan sehat, kesatuan sistem, dan kualitas kemampuan teknis,
kecuali yang menuntut kompetensi teknis yang tidak dapat dipenuhi Usaha Kecil
Pasal 21 Pasal
KONSOLIDASI ayat (2) 25

Konsolidasi dapat

Konsolidasi paket dapat dilakukan oleh : dilakukan :

Paket antar KPA dan/atau antar PPK - Sebelum/sesudah


PA pengumuman RUP
- Pada kegiatan
KPA Paket antar PPK
pemaketan atau
perubahan RUP
PPK Paket di area kerjanya masing-masing
- Dengan memperhatikan
kebijakan pemaketan
JADWAL Pasal
26
PENGADAAN
SWAKELOLA PENYEDIA Dalam menyusun jadwal,
mempertimbangkan :
PERSIAPAN PERSIAPAN a. Jenis/karakteristik
- Penetapan sasaran - Persiapan barang/jasa
- Penetapan penyelenggara pengadaan oleh PPK
Swakelola - Persiapan pemilihan
b. Metode dan waktu
- Penetapan rencana kegiatan oleh Pokja Pemilihan pengiriman
- Penetapan spesifikasi teknis/KAK c. Waktu pemanfaatan
- Penetapan RAB barang/jasa
- Finalisasi dan penandatanganan
kontrak Swakelola (kecuali Tipe I) PELAKSANAAN d. Metode pemilihan
- Pelaksanaan e. Jangka waktu proses
pemilihan Penyedia pemilihan Penyedia
PELAKSANAAN - Pelaksanaan kontrak f. Ketersediaan
- Pelaksanaan Swakelola sesuai - Serah terima hasil
rencana/kontrak pekerjaan barang/jasa di pasar
- Penyusunan laporan
- Penyerahan hasil kepada PPK
ANGGARAN Pasal
27
PENGADAAN
Anggaran pengadaan merupakan SELURUH BIAYA yang dikeluarkan oleh K/L/PD untuk memperoleh
barang/jasa
BIAYA PENDUKUNG
a. Biaya pelatihan
b. Biaya instalasi/testing
BIAYA BARANG/JASA c. Biaya administrasi (untuk T.A.
a. Harga barang berjalan/T.A. yang akandatang)
• Biaya pengumuman
b. Biaya pengiriman
• Biaya survei lapangan
c. Biaya suku cadang/purna • Biaya survei pasar
jual • Honorarium para pihak
d. Biaya personil • Penggandaan dokumen
e. Biaya non personil d. Biaya lainnya
f. Biaya material/bahan • Biaya pendapat ahli hukum
g. Biaya peralatan kontrak
• Biaya uji coba
h. Biaya pemasangan
• Biaya sewa
i. Biaya sewa • Biaya rapat
• Biaya komunikasi
RENCANA UMUM Pasal 18 Pasal
ayat (8) 28
PENGADAAN
Perencanaan pengadaan dituangkan ke dalam RUP oleh PPK
RUP Swakelola memuat paling sedikit : RUP Penyedia memuat paling sedikit :

a.Nama dan alamat PA/KPA a.Nama dan alamat PA/KPA


b.Nama paket Penyedia c.
b.Nama paket Swakelola
d. Kebutuhan penggunaan produk dalam negeri
c.Tipe Swakelola d.
Peruntukan paket untuk Usaha Kecil/Non Kecil
Nama penyelenggara Swakelola
e. Uraian pekerjaan
e. Uraian pekerjaan f. Volume pekerjaan
f. Volume pekerjaan g. Lokasi pekerjaan

g. Lokasi pekerjaan h. Sumber dana

h. Sumber dana i. Total perkiraan biaya pekerjaan


j.Spesifikasi teknis/KAK
i. Total perkiraan biaya Swakelola
k.Metode pemilihan l.
j. Perkiraan jadwal pengadaan barang/jasa
Perkiraan jadwal pengadaan barang/jasa
Pasal Pasal
22 29

Keme n t e r i a n /
Lembaga

Pengumuman RUP dilakukan RUP diumumkankembali


setelah penetapan alokasi apabila terdapat :
anggaran - Perubahan/revisi paket
* Dapat ditambahkan dalam situs web
- Perubahan/revisi DIPA/DPA
K/L/PD, papan pengumuman resmi, surat
Perangkat kabar, media lainnya

Daerah

Pengumuman RUP dilakukan


setelah Rancangan Perda tentang Tatacarapenggunaanaplikasi SiRUPditetapkandalamKeputusan
APBD disetujui oleh Pemda dan DeputiBidang Monitoring-Evaluasi danPengembanganSistemInformasi
DPRD
KETENTUAN PENUTUP
Pasal Petunjuk Teknis Perencanaan Pengadaan diatur lebih lanjut
dengan Keputusan Deputi Bidang Monitoring-Evaluasi dan
30 Pengembangan Sistem Informasi

Dengan berlakunya Peraturan Lembaga ini, maka Perka LKPP


Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pedoman Umum Perencanaan
Pasal
PBJP dan Perka LKPP Nomor 13 Tahun 2012 tentang
31 Pengumuman RUP BJP dicabut dan dinyatakan tidak berlaku

Pasal Peraturan Lembaga ini berlaku pada tanggal diundangkan


32 (8 Juni 2018)
INSTRUKSI KEDUA dan KETIGA:
Menteri/Pimpinan Lembaga/Pimpinan Kesekretariatan Lembaga
Negara/Kepala Daerah:
1. Menyelesaikan Rencana Umum Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah Tahun Anggaran berikutnya sebelum berakhirnya
Tahun Anggaran berjalan;
2. Menyelesaikan proses Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah paling
INPRES 1
lambat akhir bulan Maret Tahun Anggaran berjalan;
TAHUN 2015: 3. Melaksanakan seluruh Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah melalui
Percepatan
Pelaksanaan PBJP Sistem Pengadaan Secara Elektronik (e-procurement);
4. Mendorong pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah di
masing-masing Kementerian/Lembaga secara terkonsolidasi;
5. Mempercepat penyelesaian petunjuk teknis dalam rangka
pelaksanaan tugas Perbantuan dan Dekonsentrasi.
AKSI:
Peningkatan Transparansi dan Akuntabilitas PBJ
Ukuran Keberhasilan:
• Diumumkannya rencana umum pengadaan di
INPRES 10
SiRUP agar dapat dilaksanakan konsolidasi
TAHUN 2016:
Aksi Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi
Skema Pengembangan e-Procurement
PAYMENT

OMSPAN

Aplikasi Keuangan Daerah


STRATEGIC PLANNING PROCUREMENT

1. RPJMN Aplikasi LKPP


2. RKP Lainnya
3. RENJA
4. ADIK

KRISNA
Implementasi REPORT
e-Planning/
e-Musrenbang
e-Tendering Audit
Perencanaan Kontrak Monitoring
Policy
e-Management Recomendation
Contract
BUDGETING
SISMONTE
DIPA/DPA e-Purchasing PRA
Data
Warehouse
RKA/KL

SIMDA/
SIPKD/ Non Tendering
Non Purchasing
SIMRAL/
Data Lainnya Survei Monitoring
SIKD
(SUMON)

Anda mungkin juga menyukai