Anda di halaman 1dari 27

KESEHATAN IBU DAN

ANAK
SITUASI DAN KONDISI
KESEHATAN IBU DAN
ANAK
GEOGRAFIC,
SOCIAL AND
CULTURE
- Sebagian besar penyebab kematian ibu secara
langsung menurut survai kesehatan rumah tangga
2001 sebesar 90% adalah komplikasi yang terjadi
pada saat persalinan dan segera setelah bersalin.
- Penyebab tersebut dikenal dengan Trias Klasik
yaitu:
- Perdarahan(28%)
- Eklamsi(24%)
- Infeksi(11%).
SEBAB TIDAK LANGSUNG
“4 Terlalu” dalam melahirkan yaitu: Terlalu muda, terlalu tua,
terlalu sering dan terlalu banyak.

“ 3 Terlambat “ yaitu: terlambat mengambil keputusan,


terlambat untuk dikirim ke tempat pelayanan kesehatan,dan
terlambat mendapatkan pelayanan kesehatan.
MAKING PREGNANCY
SAFER(MPS)(2000)
Strategi ini memfokuskan pada 3 pesan kunci yaitu:

1.Setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih.

2. Setiap komplikasi obstetri dan neonatal mendapat pelayanan yang


adekuat.

3. Setiap wanita usia subur mempunyai akses terhadap upaya


pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan dan penanganan
komplkasi keguguran
Deteksi dini ibu hamil beresiko

Faktor resiko pada ibu hamil diantaranya adalah:

1. Primigravida kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35


tahun
2. Anak lebih dari 4
3. Jarak persalinan yang terakhir dan kehamilan sekarang
kurang dari 2 tahun
4. Tinggi badan kurang dari 145 cm
5. Berat badan kurang dari 38 kg atau lila kurang dari 23,5
cm
6. Riwayat keluarga menderita kencing manis,hipertensi dan
riwayat cacat kongenital
7. Kelainan bentuk tubuh misalnya kelainan tulang
belakang atau panggul
Resiko tinggi pada neonatal meliputi:

1. BBLR
2. Bayi dengan tetanus neonaturum
3. Bayi baru lahir dengan asfiksia
4. Bayi dengan ikterus neonatorum( ikterus lebih dari 10 hari
setelah lahir
5. Bayi baru lahir dengan sepsis
6. Bayi lahir denagan berat lebih dari 40oogr
7. Bayi preterm dan posterm
8. Bayi baru lahir dengan cacat bawaan
9. Bayi lahir dengan persalinan dengan tindakan
pelayanan neonatal meliputi:

1. Pencegahan dan penanganan asfiksia


2. Pencegahan dan penanganan hipotermi
3. Pencegahan dan penaganan BBLR
4. Pencegahan dan penanganan kejang atau
ikterus
5. Pencegahan dan penanganan gangguan minum
ASPEK SOSIAL
BUDAYA PADA
KESEHATAN IBU DAN
ANAK
LATAR BELAKANG
• HISTORI -> BUDAYA MELEKAT PADA KEHIDUPAN SEHARI
HARI
• INDONESIA -> KEBUDAYAAN BERVARIASI
• TATANAN PATERNALISTIK
• KEPERCAYAAN AKAN MITOS
• PENGARUH AGAMA
• PENGARUH GLOBALISASI
ASPEK SOSIAL BUDAYA
DALAM KESEHATAN IBU

• Perawatan kehamilan
• Menikah usia muda
• Gizi ibu Hamil
• Persalinan dengan dukun
• Akses ke yankes
• Perawatan pasca salin
PERAWATAN KEHAMILAN DALAM KAITANYA BUDAYA

• Melakukan Ritual : 4 bulanan ( ngupati) atau 7


bulanan ( mitoni)
• Pantangan :
• makan daging kambing karena dapat menyebabkan
perdarahan saat persalinan,
• makan ikan Lele karena si bayi berukuran besar dan susah
lahir,
• makan mangga kwueni dan durian karena dapat
menyebabkan keguguran,
• sering bersedih dan menangis karena akan menyebabkan
anaknya nanti jadi cengeng,
• jangan makan atau mandi di malam hari karena dapat
menyebabkan si anak kelak mudah kena sawan
• Pijat Perut saat hamil. Terapi pijat ini dilakukan oleh si
dukun pada saat kehamilan memasuki umur 5 bulan.
• kebiasaan membawa gunting kecil/pisau/benda tajam
lainnya di kantung baju si Ibu agar janin terhindar dari
marabahaya.
• masyarakat Kerinci Jambi, wanita hamil dilarang maka n
sayur rebung agar bayinya tidak berbulu sepeti rebung
• Keruak Lombok timur, wanita hamil dilarang makan
gurita, cumi, kepiting, udang dan ikan pari -> ari -ari bayi
akan lekat dan mencengkeram rahim ibu
• masyarakat Biak Numfor (Irian), suami isteri dilarang
makan daging hewan tertentu diantaranya kura-kura.
KESEHATAN BAYI
• Tradisi pemberian makanan pada keluarga
• Masa pemberian asi
• Pola pemberian asi
• Penyakit - pengobatan
MACAM-MACAM ASPEK
BUDAYA PADA MASA NIFAS
• Masa nifas dilarang makan telur, daging udang, ikan
laut, daun lemabyung, pare, nanas, gula merah dan
makanan berminyak
• Setelah melahirkan / operasi hanya boleh makan tahu
dan tempe (tanpa garam)
• Masa nifas dilarang tidur siang
• Ibu setelah melahirkan dan Bayinya harus di pijat/di
urut
ASPEK SOSIAL BUDAYA YANG
BERKAITAN DENGAN BAYI BARU
LAHIR
• 1) Di bedong agar kaki tidak bengkok.
• 2) Hidung ditarik agar mancung
• 3) Memakai gurita agar tidak kembung.
• 4) Menggunting bulu mata agar lentik
• 5) Memberi setetes kopi agar bayi tidak kejang
• 6) Jangan memeras kencang-kencang saat
mencuci baju bayi agar bayi tidak gelisah
No Siklus Jenis Ritual Waktu Pelaksanaan
1. Kelahiran Ngupati atau Ngapati Kehamilan mencapai Usia 120 hari
2. Nglimani Kehamilan (pertama) mencapai usia 5 Bulan
3. Mitoni juga disebut Kehamilan mencapai usia 7 Bulan
Tingkeban
4. Nyangani Kehamilan (pertama) mencapai usia 9 bulan
5. Brokohan Selamatan Kelahiran bayi, pada hari bayi lahir
6. Sepasaran Selamatan hari ke-5 kelahiran bayi, pemberian
nama dengan aqiqahan, biasanya disertai
dengan kenduri dan bancakan (selametan).
7. Puputan Selamatan setelah sisa tali pusar lepas (jatuh)
8. Selapanan Selamatan hari ke-35 dari kelahiran bayi.hari
memperbagus fisik sang bayi. Biasanya di sertai
dengan kenduri dan bancakan.
9 Tedhak Siti Selamatan anak usia 7 lapan (245 hari). Do’a
kepada Allah agar anak menjadi anak yang
jujur, ahli ibadah, ahli kepada ilmu, dermawan
dan etos yang tinggi.
LOTUS BIRTH
WATER BIRTH
BENEFIT RISK
• Relaksasi, mengurangi • Emboli air
kecemasan • Asfiksia
• Meningkatkan energy • Dehidrasi
• Memperbaiki sirkulasi ke
uterus
• Mengurangi nyeri
• Perineum elastis
TAKE HOME MESSAGE

• KEHAMILAN PERSALINAN DAN NIFAS MERUPAKAN


KEADAAN YANG SANGAT DI PENGARUHI ADAT DAN
BUDAYA
• PENDEKATAN SOSIAL BUDAYA MENJADI SALAH SATU
ASPEK MENURUNKAN AKI DAN AKB

Anda mungkin juga menyukai