Anda di halaman 1dari 105

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

PERTEMUAN PERTAMA
Apakah Hakikat Manusia?
Teori Barat (kaum materialisme) menyamakan
manusia seperti hewan
Darwin (1809-1882): Manusia adalah bentuk akhir
daripada evolusi hayat, sedang hewan bersel satu
sebagai awal evolusi- Manusia adalah hasil
evolusi dari bentuk kera
Thomas Hobbes (1588-1679): Sifat dan tabiat
manusia sama dengan binatang dalam teori
sosiologinya: homo homini lupus (manusia yang
satu adalah srigala buat manusia lainnya)
MAKHLUK

FISIKA NON FISIKA

MALAIKAT JIN
ORGANIS/HIDUP ANARGONIS/MATI

VEGETATIF/NABATI HEWANI

ANIMAL/BINATANG HUMAN/MANUSIA
PERSAMAAN DAN PERBEDAAN MANUSIA DAN HEWAN

PERSAMAAN: PERBEDAAN:
 Mempunyai hidup dan laku  Faktor volume, manusia
vegetatif mampu mengembangkan
 Melakukan penginderaan dan mengerahkan naluri-
 Mempunyai perasaan dan naluri itu. Sedangkan hewan
kemauan serta berpikir tidak
 Naluri makan dan minum  Akal
 Naluri mempertahankan diri
 Norma dan etika
 Naluri keturunan
(perbedaan fundamental)
 Naluri takut dan benci
Manusia Dalam Pandangan Agama-agama
 Hindu: Manusia terlahir dalam kasta-kasta: Brahmana
(pendeta), Ksatria (pemerintah), Waisya (tani) dan sudra
(budak)
 Buddha: Meniadakan kesenangan dan kenikmatan duniawi utk
mencapai nirwana
 Syinto: Raja sebagai wakil Tuhan di bumi
 Nasrani: manusia lahir dalam keadaan dosa. Yesus sebagai
tebusan terhadap dosa manusia. Keselamatan manusia
tergantung atas iman pada penyaliban Yesus. Paus adalah tokoh
yang paling suci
 Yahudi: Menganggap bangsa selainnya ghyum (budak)

Bagaimana dengan Islam?


Manusia Dalam Pandangan Islam
 Manusia dilahirkan dalam keadaan suci (tidak berdosa) (al-hadits)
 Kedudukan manusia sama, yang membedakan adalah taqwanya (QS.
Al-Hujurot[49]: 13
 Manusia sama-sama mempunyai tugas sebagai khalifah untuk
memakmurkan bumi (QS. Hud [11]: 61)
 “Dengarlah dan taatilah walaupun yang diangkat menjadi pimpinan
atas kamu itu seorang hamba bangsa Habsyi (ethiopia) yang
kepalanya bagaikan buah anggur kering, selama dia menegakkan
kitab Allah padamu” (HR: Bukhori)
 Sessungguhnya Kami telah menciptakan manusia itu dari pada
kejadian yang paling baik. Kemudian Kami kembalikan dia pada
derajat yang paling rendah. Kecuali orang-orang yangberiman dan
beramal shalih, maka bagi mereka adalah ganjaran yang tak terhingga
(QS. At-Tien [95]: 4-6)
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

PERTEMUAN KEDUA
Unsur-unsur Pada Manusia

RUH HATI KEPUTUSAN IBADAH

AMANAH

BALASAN
AKAL ILMU/INFORMASI
MANUSIA

TANAH JASAD/FISIK AMAL/AKTIFITAS


KHILAFAH

Al-Ghazali: Rasulullah saw:


Hati bagai raja yang memutuskan keputusan Ketahuilah, bahwa di dalam tubuh
Akal bagai menteri yang memberikan ada segumpal darah. Bila ia baik,
masukan dan informasi maka baiklah seluruh tubuh. Jika ia
Jasad/Fisik bagai tentara yang buruk, maka buruklah seluruh
melaksanakan titah perintah tubuh. Ketahuilah; dia adalah HATI
KESEIMBANGAN KEBUTUHAN

ZAHIR
RUH/HATI IBADAH/ZIKIR

MAKANAN/GIZI

NIKMAT
AKAL ILMU/BELAJAR
MANUSIA

JASAD/FISIK MAKAN & MINUM


BATIN

Firman Allah SWT:


“Dan Dia-lah yang telah meletakkan keseimbangan. Janganlah
kalian melampaui batas keseimbangan (QS.Ar-Rahman: 6-7)
Potensi Dasar Manusia
PENDENGARAN AMANAH

TANGGUNG JAWAB
TIDAK MEMILIKI SCR HAKIKI

MENGGUNAKAN SESUAI
POTENSI PENGLIHATAN KEINGINAN SANG PEMILIK
MANUSIA
TIDAKMELANGGARI
BATAS-BATAS

HATI & AKAL KHIYANAT

SEPERTI SEPERTI SEPERTI SEPERTI SEPERTI SEPERTI


HEWAN ANJING KERA BATU LABA-LABA KELEDAI
TUGAS MANUSIA

KHILAFAH
IBADAH
MEMAKMURKAN MEMELIHARA

MAHDHOH/ GHOIRU MAHDHOH/


RITUAL NON RITUAL FISIK/MATERI RUHANI FISIK/MATERI RUHANI

DENGAN DENGAN
•NIAT IKHLAS •NIAT IKHLAS CARA
•AMAL SHALIH CARA
•SESUAI DENGAN PENGARAHAN ANJURAN
SYARIAT DAN ATURAN DAN ANCAMAN
•TATA CARA BENAR

AKHLAK PAHALA
MENJAGA & DOSA
& PERADABAN

MENGIKUTI MENGIKUTI AGAMA JIWA AKAL HARTA KETURUNAN


PRINSIP ATURAN PRINSIP
DAN TATACARA
AMAR MA’RUF & NAHI MUNKAR
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

PERTEMUAN KETIGA
Agama dan Ilmu Pengetahuan
 Terjadi konfrontasi antara agama dan ilmu pengetahuan. Terutama
pada zaman pertengahan di Eropa.
 Tiap keterangan ilmu yang tidak sesuai dengan paham gereja,
dibatalkan oleh gereja. Dan dilarang jika hal itu melemahkan
otoriter gereja
 Copernicus (1507) dihukum mati tatkala mengungkapkan teori
bahwa bumi berputar mengelilingi matahari
 Galelio yang membela teori Copernicus diancam hukuman bakar.
 Akhirnya, agama dianggap sebagai penghambat kemajuan ilmu
pengetahuan.
 Lahirlah pemberontakan atas kekuasaan gereja. Pada tahun 1517
terjadi reformasi yang dipimpin oleh Martin Luther, melahirkan
protestan.
 Timbullah fenomena: materialisme, lalu lahir; sekularisme,
individualisme, kapitalisme, komunisme, sosialisme dll.
Lahirnya Paham Sekularisme
 Sekularisme adalah paham yang memisahkan kehidupan
(negara) dari agama
 Penyebab lahirnya: Kaum agamawan telah menjadi tiran,
diktator dan penjual bursa penebusan dosa
 Sikap gereja menentang science. Nicolas copernicus pada th
1543 menulis buku “Bergeraknya Benda-benda Langit”. Buku
itu dilarang gereja. Gardano menciptakan teleskop, lalu disiksa
kejam, padahal sudah berumur 70 tahun. Wafat tahun 1642.
Baruch spinoza penemu aliran kritik sejarah, nasibnya
menentukan mati dibakar
 Lahir sekulerisme untuk menentang dominasi dan otoritas
gereja. Dan puncaknya terjadi pada revolusi Prancis pada tahun
1789
 Paham sekularisme kemudian berkembang
Perkembangan Paham Sekularisme
 Dalam bidang biologi -> teori evolusi->Darwin
 Dalam bidang ekonomi ->kapitalisme <->
sosialisme/komunisme -> Karl Marx
 Dalam bidang politik ->Machviallisme ->
Machiavelli (1469-1527) -> Tujuan menghalalkan
cara
 Dalam bidang pemikiran ->Rasionalisme ->Rane
Descartes (1598-1650)-> Tidak mengakui wahyu
sebagai kebenaran, hanya mengandalkan rasio
 Atheisme -> Karl Marx ->Agama adalah sebagai
apium (racun) bagi manusia.
 Dan lain-lain
Integrasi Ilmu Pengetahuan Dalam Agama Islam
 “Bacalah dengan nama Tuhan-Mu yang telah menciptakan.Yang
telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan
Tuhan-mu yang Maha Mulia.Yang telah mengajarkan manusia
dengan pena.Yang mengajarkan manusia sesuatu yang tidak
diketahuinya” (QS. Al-Alaq: 1-5)
 “Allah meninggikan orang-orang yang beriman dan berilmu
pengetahuan itu beberapa derajat” (QS. Al-Mujadalah [58]: 11)
 “Dan mereka berakata, jika kami dahulu mendengar dan
menggunakan akal kami, niscaya tidaklah kami menjadi
penghuni neraka” (QS. Al-Mulk [67]: 10)
 Sabda Rasulullah saw: “Menuntut ilmu itu wajib bagi muslim
laki-laki dan perempuan” (HR: Muslim)
Integritas Ilmu Pengetahuan dan Islam (Sumber ilmu Pengetahuan)
Tentang rahim ibu yang tiga lapis: endometrium, myometrium dan
parimetrium. Disebut dalam surat Az-Zumar: 6 “Dia
menjadikanmu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam
tiga kegelapan. Yang berbuat demikian adalah Allah Tuhan-Mu
yang mempunyai kerajaan”
Tentang expanding universe (permulaan alam semesta) yang
ditemukan Dr. e. Hubble, tersebut dalam, Al-Anbiya: 30 “Dan
apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan
bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian
kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala
sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga
beriman?”
Atom terdiri dari partikel-partikel terkecil; proton, netron dan elektron,
terdapat dalam QS.Yunus 61: “Tidak luput dari pengetahuan
Tuhanmu biarpun sebesar zarrah (atom) di bumi atau pun di
langit. Tidak ada yang lebih kecil dan tidak (pula) yang lebih
besar dari itu,melainkan (semua tercatat) dalam kitab yang nyata”
Berkurangnya oksigen di udara dan angkasa, terdapat dalam
QS. Al-An’am: 125: “Barangsiapa yang Allah kehendaki
akan memeberikan kepadanya petunjuk,niscaya Dia
melapangkan dadanya untuk (memeluk) Islam,. Dan
barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya,
niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit,
seperti ia sedang naik ke langit. Begitulah Allah
menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak
beriman”

Perbedaan sidik jari yang digunakan Inggris untuk


mengidentifikasi seseorang pada tahun 1884, terdapat
pada QS.al-Qiyamah: 3-4 “Apakah manusia mengira,
bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang
belulangnya? Bukan demikian, sebenarnya Kami kuasa
menyusun/menyamakan (kembali) jari jemarinya dengan
sempurna”
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

PERTEMUAN KEEMPAT
METODOLOGI MEMPELAJARI ISLAM

1. Islam harus dipalajari dari sumbernya yang asli (al-Qur’an dan as-
Sunnah)
Jika dipelajari dari buku kuno dan tidak dipertanggungjawabkan,
maka akan terjadi khurofat dan bid’ah (penyimpangan)
2. Islam perlu dipelajari dari kepustakaan yang ditulis oleh ulama besar
dan sarjana Islam yang umumnya mereka memahami Islam secara
baik.
Bukan dari para orientalis, karena akan mengaburkan pemahaman
3. Islam harus dipelajari sebagai mana utuhnya. Islam Kaaffah.
Karena kenyataan umat islam sekarang tidak/belum mencerminkan
Islam yang sesungguhnya
4. Islam harus dipelajari secara integral dan komprehensif, tidak parsial.
Jika Islam dipelajari secara parsial (separo-paro) seperti orang buta
mengenal gajah (tidak utuh
5. Mempelajari Islam harus dibarengi dengan
mengamalkan semampu yang di dapat
Jika Islam dipelajari tanpa diamalkan maka akan
menjadi khazanah tanpa memberikan arti bagi
kehidupan
6. Islam harus dipelajari secara realita
Jika Islam dipelajari teks book saja, tanpa membumikan
dengan realita, maka akan sia-sia dan tidak memberi
kontribusi
7. Mempelajari Islam harus dikaitkan dengan kemajuan
ilmu pengetahuan. Jika tidak, maka islam tidak
mendukung ilmu pengetahuan
AMAR MA’RUF
PEMELIHARA INTERNAL NAHI MUNGKAR

EKSTERNAL JIHAD

EKONOMI
SOSIAL
ISLAM BANGUNAN SISTEM HIDUP KELUARGA
PENDIDKAN
ETIKA
POLITIK
KENEGARAAN
PERTAHANAN
RUKUN ISLAM SENI BUDAYA
DLL
ASAS/PONDASI RUKUN IMAN
BANGUNAN ISLAM

Penopang
Pemelihara

Bangunan

Pondasi

RASULULLAH SAW BERSABDA:


Islam dibangun di atas lima pondasi: Bersaksi bahwa tiada Tuhan
selain Allah dan Muhammad utusan Allah, mendirikan shalat,
menunaikan zakat, berpuasa di bulan ramadhan, Berhaji bagi yang
mampu (HR: Muslim)
FIRMAN ALLAH SWT:
“Masuklah ke dalam agama Islam secara kaffah (keseluruhan)”
Definisi Agama
 Kata “agama” berasal dari bahasa sangsekerta. “a” berarti tidak
dan “gama” berarti kacau
 Kata religion/religi berarti : “belief in God as creator and
controller of universe” (Kepercayaan pada Tuhan sebagai
pencipta dan pengawas alam)
 Atau System of faith and worship based on such belief”
(sistem kepercayaan dan penyembahan didasarkan atas
keyakinan tertentu)
 Ad-din adalah agama atau aturan
 Islam adalah agama yang diturunkan Allah SWT di dalam al-
Qur’an dan yang tersebut dalam sunnah yang shahih, berupa
perintah, larangan dan petunjuk untuk kesejahteraan dan
kebahagiaan hidup manusia di dunia dan di akhirat.
MENGENAL ISLAM
MENGAPA DINAMAKAN ISLAM?
Tiap-tiap agama diberi nama sesuai dengan nama pembawanya atau
tempat lahirnya agama tersebut.
1. Agama Zoroaster (di Persi) diambil dari nama pendirinya Zoroaster
wafat th 583 SM
2. Agama Buddha (Buddhisme) berasal dari nama Sidharta Gautama
Buddha lahir th 560 SM di India
3. Agama Yahudi (Judaisme) agama yang dianut oleh orang-orang
Yahudi (Jews) asal nama dari Juda (Judea) atau Yahuda
4. Agama Hindu (Hinduisme) adalah nama dari kumpulan macam-
macam agama dari orang-orang India
5. Agama tao (Taoisme) mulanya hanya jaran filsafat kemudian menjadi
ajaran agama dalam dinasti Han (206 SM-220 SM)
6. Agama Kristen, adalah nama dari pengajarnya “jesus Christ, atau
Nasrani diambil dari daerah Jesus yaitu Nazareth (Jesus of
Nazareth)
7. Oleh karena itu Orang Barat menyebut Islam sebagai
“Mohammadinisme” Pengertian ini tentu saja salah !!!
Mengapa Dinamakan Islam?
 Nama Islam mempunyai perbedaan yang luar biasa dgn nama agama
lainnya.
 Kata Islam tidak mempunyai hubungan dengan orang tertentu atau
dari golongan manusia atau negeri. Hikmahnya karena Islam adalah
agama wahyu dari Allah SWT.
 “Sesungguhnya agama di sisi Allah hanyalah Islam” (QS. Ali Imron [3]:
19)
 “Barangsiapa yang mencari agama selain Islam, tidak akan diterima
daripadanya dan dia di akhirat termasuk orang yang merugi” (QS Al-
Imran [3]: 85
 “Pada hari ini telah Ku sempurnakan bagimu agamamu dan telah Ku
cukupkan kepadamu nikmatKu, dan telah Ku ridhoi islam menjadi
agamamu” (QS. Al-Maidah [5]: 3)
 Sesungguhnya Ibrahim bukanlah seorang Yahudi, tidak pula seorang
Nasrani )Kristen), akan tetapi dia adalah seorang muslim yang
benar-benar, dan diapun bukan seorang musyrik” (QS. Ali Imran [3]:
67)
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

PERTEMUAN KELIMA
Pokok-pokok Ajaran Islam
Umar bin Khattab berkata:
Suatu hari, kami duduk dekat Rasulullah saw, tiba-tiba muncul seorang laki-laki
mengenakan pakaian yang sangat putih dan rambutnya hitam legam. Tak
terlihat tanda-tanda bekas perjalanan jauh, dan tak seorang pun di antara
kami yang mengenalnya. Ia duduk di depan Nabi, lututnya ditempelkan ke
lutut beliau, dan kedua tangannya diletakkan di paha beliau, lalu berkata,
“Hai Muhammad! Beritahu aku tentang Islam.” Rasulullah menjawab, “Islam
itu engkau bersaksi…dst.”
Ia bertanya lagi, “Beritahu aku tentang iman”. Nabi menjawab, “Iman itu
engkau percaya kepada Allah…dst”
Laki-laki itu berkata lagi, “beritahu aku tentang ihsan!”. Nabi menjawab,
Hendaklah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihatNya,
kalaupun engkau tidak melihatNya, sesungguhnya Dia melihatmu….dst
Setelah itu, Nabi bertanya kepadaku, “Hai Umar, tahukah kamu siapa yang
bertanya tadi?. Aku menjawab, “Allah dan RasulNya lebih mengetahui”.
Beliau bersabda, “Dia itu Jibril, datang untuk mengajarkan Islam kepada
kalian” (HR: Muslim)
Pokok-pokok Ajaran Islam
IHSAN AKHLAQ SOSIAL
Buah
IBADAH EKONOMI

BUDAYA
ISLAM SYARIAH

Batang POLITIK
MUAMALAH

PENDIDIKAN
IMAN AQIDAH
LAIN-LAIN
Akar
Sumber Pokok Ajaran Islam
 Al-Qur’an
 Al-Sunnah/Al-Hadits
(Ucapan, perbuatan dan keputusan Rasul saw)
 Al-Ijma’ / Konsensus para alim ulama
 Al-Qiyas / Analogi
MAKNA IHSAN
Nabi menjawab, Hendaklah engkau beribadah kepada
Allah seakan-akan engkau melihatNya, kalaupun
engkau tidak melihatNya, sesungguhnya Dia
melihatmu
IHSAN

PENGAWASAN ALLAH NIAT BAIK KEBAIKAN ALLAH

BEKERJA PELAKSANAAN
NIAT YANG IKHLAS
PROFESIONAL BERKUALITAS

AMAL BAIK

DICINTAI ALLAH PAHALA DARI ALLAH PERTOLONGAN ALLAH


Ihsan Dalam Aplikasi Kehidupan
 Cerita Rudi yang membersihkan kostapel saat sedang
melamar pekerjaan
 Cerita budak yang tidak mau menjual ternaknya
kepada Umar meskipun tuannya tidak tahu
 Cerita anak wanita yang melarang ibunya mencampur
susu dengan air untuk dijual pada zaman Umar bin
Khattab
 Cerita Umar bin Abdul Aziz yang meniup lampu
kantornya karena menerima tamu dari kerabatnya
 Karyawan bekerja bukan karena takut diawasi
atasannya, tapi takut dilihat Allah SWT.
PROSES PEMURNIAN HATI
MENUJU IKHLAS

PRASANGKA
NEGATIF

IHSAN
SUARA HATI
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

PERTEMUAN KEENAM
RUKUN IMAN
 Iman secara bahasa adalah percaya
 Iman secara definisi adalah membenarkan dengan
hati, diucapkan dengan lidah dan diamalkan dengan
anggota tubuh

Hati Ucapan Perbuatan


Ya Ya Ya Mu’min
Tidak Ya Ya Munafiq
Ya Ya tidak Fasiq
Tidak Tidak tidak Kafir
Rukun Iman
1. Percaya Pada Allah  Allah Tujuan Kita
2. Percaya Pada Malaikat  Kita Selalu diawasi
3. Percaya Pada Kitab2  Al-Quran sbg Pedoman
4. Percaya Pada Rasul2  Rasulullah sbg Tauladan
5. Percaya Pada Hari  Dunia sebagai tabungan
Qiyamat
6. Percaya pada takdir  Tidak lupa diri ketika menda
pat nikmat, dan tidak putus
asa ketika gagal
Iman Kepada Allah

Dzat Asma Allah yg


& sifat Dicintai

Kehidupan yang baik


Sifat Rububiyah Allah yg

‫ال اله اال هللا‬


Dituju
Tauhid

‫هللا‬
Mulkiyah Raja yg
Asma/
Ditaati
Nama

Uluhiyah Tuhan yg
Af’’al/
disembah
Perbuatan
Iman Kepada Allah
STAR PRINCIPLE : PRINSIP BINTANG
 Rasa aman “Yang berkata (dengan hati yang yakin), bila bencana menimpa dirinya,
Sungguh, kita adalah milik Allah, dan kepada-Nya kita kembali” (Albaqarah 156)

 Kepercayaan diri “Dan milik-Nya apa yang dilangit dan di bumi dan kepada-
Nyalah ibadah selama-lamanya. Maka mengapa kamu takutkan selain Allah?” (an-Nahl 52)

 Integritas “Yaitu mereka yang beriman dan hatinya tenang karena menginat Allah.
Ketahuilah! Hanya dengan ingat akan Allah, maka hati merasa tenang” (Ar’Ra’d: 28)

 Kebijaksanaan “Bahkan manusia itu menjadi saksi atas dirinya sendiri meskipun dia
mengemukakan alasan-alasannya” (Al-Qiyamah: 14-15)

 Motivasi “sungguh, telah Kami ciptakan manusia dalam sebaik-baik acuan” (At-tiin 4)
Iman Kepada Malaikat
Bentuk Fisik:
Terbuat dari nur (cahaya)
Mempunyai sayap
Makhluk ghaib
Dapat menyerupai bentuk manusia dengan izin Allah

Sifat:
Mempunyai tugas dari Allah
Selalu taat dan tidak pernah membantah

Sifat lain kepada manusia:


Menghadiri majlis zikir
Menghadiri sholat fajar/subuh
Menghadiri orang yang membaca al-Quran
Tawadhu pada penuntut ilmu dan mendoakannya
Mencatat amal manusia
dll
Iman Kepada Malaikat
Angle Prinsiple – Prinsip seperti Malaikat
1. Disiplin
2. Integritas dan loyalitas
3. Kebiasaan memberi dan mengawali “Maka barangsiapa
melakukan kebaikan sebebrat zarah, Ia pasti melihatnya” (Az zilzal: 7)

4. Kebiasaan menolong
5. Salam dan saling percaya
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

PERTEMUAN KETUJUH
Iman Kepada Kitab
Kitab-kitab Allah yang diturunkan:
1. Zabur kepada nabi Daud As
2. Taurat kepada nabi Musa As
3. Injil kepada nabi Isa As
4. Al-Qur’an kepada nabi Muhammad SAW
5. Suhuf (lembaran) kepada nabi Ibrahim As dll
Definisi Al-Qur’an

 Al-Qur’an adalah Berdialog dengan Allah


 Kalamullah Pusaka Berharga
 Mukjizat Berharga
 Diturunkan kepada
Nabi Muhammad Top Leader
saw
 Disampaikan secara Otentik
mutawatir
 Membacanya adalah
ibadah Kecerdasan Spritual
Kalamullah  Berdialog dgn Allah
Ibnu Qoyyim berkata:
“Jika kamu ingin mengetahui seberapa besar cinta Allah
kepadamu dan kepada selainmu, maka; Pertama, lihatlah
volume cintamu kepada kalamNya yaitu al-Qur’an di hatimu.
Kedua, seberapa besar volume kenikmatanmu dan
keasyikanmu tatkala mendengar lantunan firman-Nya.
Sudahkan keasyikan itu melebihi keasyikan para pecandu
musik dan nyanyian tatkala nyanyian diperdengarkan?
Sesungguhnya merupakan hal yang wajar, bahwa barangsiapa
yang mencintai seorang kekasih maka suara dan pembicaraan
kekasihnya adalah sesuatu yang sangat dicintainya
(Al-Fikr at-Tarbawi ‘inda Ibni Al-Qoyim)
Sifat Pusaka
 Dijaga dan dirawat dengan baik
 Dipelajari dengan baik
 Diamalkan dan dilaksanakan
 Dicari bila belum ditemukan
 Berkorban demi menemukannya
 Diwariskan kepada anak/orang
lain
Al-Quran disampaikan secara mutawatir  Otentik

MASYARAKAT PEMBELAJAR (LEARNING SOCIATY)


ALLAH SWT
JIBRIL AS

MUHAMMAD SAW

SAHABAT2 SAHABAT2 SAHABAT2 SAHABAT2


(ABU BAKAR) (USTMAN B AFFAN)

TABI’IN2 TABI’IN2 TABI’IN2 TABI’IN2

PARA TABI’IT TABI’IN


DAN SETERUSNYA
HINGGA KITA
APAKAH KITAB LAIN SEKARANG OTENTIK?
TAURAT:
Taurat menceritakan tentang kematian Musa, padahal Taurat diwahyukan Tuhan
kepada Musa sendiri:
“Maka demikian matilah Musa, hamba Tuhan itu di sana, di tanah Moab, seperti
firman tuhan: …..”Maka pada masa matinya umur Musa seratus duapuluh tahun,
…Maka di antara orang Israil tiada berbangkit pula seorang nabi yang seperti
Musa, yang dikenal oleh Tuhan muka dan muka” (Markus 1: 14-15)
INJIL:
“Setelah Yahya itu sudah tertangkap, datanglah Yesus ke tanah Galilea
memasyhurkan Injil Allah, serta berkata: “waktunya sudah sampai. Kerajaan
Allah sudah dekat. Bertobatlah kamu dan percayalah akan injil itu” (MArkus1 -14-
15)
Kalimat itu bukan Injil Yesus, tapi cerita orang lain tentang Yesus
Keempat Injil itu bukanlah berasal dari imla (dikte lisan) daripada Yesus sendiri,
bahkan Yesus tidak pernah menyaksikan dengan mata kepalanya keempat Injil
itu (Mutawally Yusuf Syalaby, Adhwaun ‘ala Masihiyyah, hal. 50)
Membacanya ibadah  Kecerdasan Spritual
Rasulullah saw bersabda:
“Barangsiapa membaca sehuruf dari al-Qur’an
maka untuknya satu kebajikan, dan setiap
kebajikan digandakan sepuluh kali. Aku tidak
berkata Alif-Lam-Mim itu satu huruf, tetapi alif
adalah huruf, lam adalah huruf dan Mim adalah
huruf
(HR: TIrmidzi)

“Barangsiapa yang disibukkan dengan membaca


al-Quran dan mengingat Aku daripada meminta
sesuatu dari Aku, maka Aku akan memberikannya
lebih baik dari apa yang diminta oleh orang lain”
(Hadist Qudsi HR Turmudzi)
“Sesungguhnya al-Qur’an ini adalah hidangan Allah. Maka
nikmatilah apa yang ada darinya sebatas apa yang kalian
sanggup. Sesungguhnya aku tidak mengetahui sesuatu
yang lebih kecil dari suatu kebaikan dari sebuah rumah
yang tidak ada di dalamnya sedikitpun al-Qur’an. Dan
sesungguhnya hati yang tidak ada di dalamnya al-Qur’an
sedikitpun itu seperti rumah kosong yang tidak ada
penghuninya”
(Atsar shohaby, riwayat Ad-Darimy)

RUMAH KOSONG MANUSIA KOSONG


Tidak Terawat Jiwa Tidak Terawat
Kotor Mental Kotor
Rapuh Jiwa Rapuh
Seram/angker Teman setan/kesurupan
Iman Kepada Kitab
Learning Principle – Prinsip Pembelajaran
 Kebiasaan membaca buku dan situasi
 Kebiasaan berpikir kritis
 Kebiasaan mengevaluasi
 Kebiasaan Menyempurnakan
 Memiliki Pedoman
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

PERTEMUAN KEDELAPAN
Iman Kepada Rasul
Nabi: Seorang manusia yang diwahyukan Allah tetapi tidak
diperintahkan untuk menyampaikannya. Jika diperintahkan
untuk disampaikan kepada manusia maka disebut Rasul
Jumlah Nabi dan rasul tidaklah diketahui secara pasti. Sebagian
ulama berkata Rasul itu berjumlah 313 orang, dan Nabi
berjumlah 124.000 orang
Nama-nama Nabi/Rasul yang diabadikan Allah dalam al-Quran
sebanyak 25 orang
Sebab Perlunya Segera Datang Rasul:
1. Ajaran Rasul terdahlu tidak sempurna, perlu ada perbaikan
dan penyempurnaan
2. Ajaran Rasul terdahulu banyak yang hilang atau dihilangkan
3. Para Rasul dahulu diutus kepada bangsa atau daerah tertentu
Keistimewaan Nabi Muhammad saw;
1. Beliau adalah Nabi/Rasul terakhir
“Muhammad itu bukanlah bapak salah seorang dari pada kamu,
akan tetapi dia adalah seorang Rasul Allah dan penutup segala
Nabi” (QS. Al-Ahzab: 44)
2. Beliau adalah Nabi/Rasul Internasional, risalahnya universal,
ditujukan kepada seluruh ras dan bangsa
“Tidaklah Kami utus engkau (muhammad) melainkan untuk
menjadi rahmat bagi seluruh alam” (Al-Anbiya: 107)
“Tidaklah Kami utus engkau (muhammad) melainkan untuk
seluruh manusia guna memberikan berita gembira dan berita
peringatan” (Saba’: 28)
3. Nabi Muhammad adalah semulia-mulia Nabi dan Rasul
Kedudukan Nabi Muhammad saw;
MANUSIA
HAMBA SIROH FIQIH
NASAB/
ALLAH NABI SIROH
KETURUNAN
FISIK
FIQIH
MUHAMMAD SUNNAH
AHKAM
SAW

MENYAMPAIKAN
RISALAH
RASUL
DA’WAH FIQIH
ALLAH MENUNAIKAN
NABI DA’WAH
AMANAH

MEMIMPIN UMAT
Prinsip kepemimpinan
(Leadership Principle)
Iman Kepada Rasul
LEADERSHIP PRINCIPLE (Prinsip Kepemimpinan)
Pemimin sejati adalah seseorang yang selalu mencintai dan memberi
perhatian kepada orang lain, sehingga ia dicintai. Memiliki integritas yang kuat,
sehingga ia dipercaya oleh pengikutnya. Selalu membimbing dan mengajari
pengikutnya. Memiliki kepribadian yang kuat dan konsisten. Dan yang
terpenting adalah memimpin berlandaskan suara hati yang fitrah
1. Pemimpin yang Dicintai
“Kasihanilah mereka yang di bumi, niscaya yang di langit mengasihimu” (HR:
Tirmidzi)
2. Pemimpin yang Dipercaya
Kesesuaian kata & perbuatan, Keberanian menegakkan kebenaran,
3. Pembimbing
Keberanian memberikan motivasi, mempunyai rasa kemanusiaan yang tinggi,
memberikan contoh
4. Pemimpin yang Berkepribadian
Memimpin diri sendiri sebelum orang lain, demokratis (terbuka), mengatasi
kecemasan diri,
5 Pemimpin yang Abadi
Mengarahkan kpd kebenaran, kebaikan, kemajuan dan keberhasilan
Semua terasa sesuai dengan hati nurani
Hidup dalam kejujuran dan tidak hidup daam kepuara-puraan
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

PERTEMUAN KESEMBILAN
IMAN KEPADA HARI KIAMAT
“Tidak ada yang mereka nantikan selain dari saat yang datang dengan tiba-tiba
(Kiamat) kepada mereka. Sesungguhnya tanda-tandanya telah datang. Tetapi apakah
arti kesadaran mereka itu, jikalau saat yang dinanti-nantika itu telah tiba’ (QS.
Muhammad: 18)

TANDA-TANDA TIBANYA HARI KIAMAT

TANDA-TANDA KECIL (SUGHRO) TANDA-TANDA BESAR (KUBRO)


1.Diutusnya Nabi Muhammad saw 1.Terbitnya matahari dari arah barat
2.Pemimpin yang tidak berkualitas 2.Kelaurnya suatu macam binatang
3.Perang besar antara 2 golongan besar 3.Munculnya al-Mahdi
4.Adanya kaum Dajjal (pendusta) 4.Munculnya al-Masih Dajjal
5.Lenyapnya ilmu (wafatnya para ulama) 5.Turunnya nabiyullah Isa as
6.Banyaknya goncangan (gempa bumi)
7.Zaman berdektan (waktu terasa cepat)
8.Melimpah harta hingga tdk ada yg
menerima zakat
9.Bermegah-megahan dalam gedung
10. Orang penting lebih cepat wafat
Pola Iman Kepada Hari Akhirat
1. Bahwa jagad raya ini dengan seluruh makhluk yang ada didalamnya akan hancur lebur,
gunung laksana debu yang berterbangan, air laut meluap-luap. Firman Allah SWT;
ِّ ْ ‫ان َويَ ْبقَى َو ْجهُ َربِّ َك ذُو ْال َج ََل ِّل َو‬
ِ‫اْ ْك َر ِّا‬ ٍ َ‫علَ ْي َها ف‬
َ ‫ُك ُّل َم ْن‬
Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai
kebesaran dan kemuliaan (QS. Al-Rahman [55]: 26-27)
2. Bahwa setelah sesuatunya binasa dan mati, tibalah pase kedua yaitu pembangkitan. Semua
manusia dibangkitkan kembali dari kuburnya dihidupkan, sejak manusia pertama hingga
manusia terakhir.Lalu mereka dikumpulkan Firman Allah SWT:
‫ث ِّإلَى َر ِّب ِّه ِْ يَن ِّسلُونَ قَالُوا يَ َاو ْيلَنَا َم ْن بَ َعثَنَا ِّم ْن‬ِّ ‫ور فَإِّ َذا ُه ِْ ِّم ْن ْاْل َ ْج َدا‬ ُّ ‫َونُ ِّف َخ فِّي ال‬
ِّ ‫ص‬
َ ‫ص َدقَ ْال ُم ْر‬
َ‫سلُون‬ َ ‫ان َو‬ ُ ‫الر ْح َم‬
َّ ‫ع َد‬ َ ‫َم ْرقَ ِّدنَا َه َذا َما َو‬
“Dan ditiuplah sangkalal, maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya (menuju)
kepada Tuhan mereka. Mereka berkata: "Aduhai celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan
kami dari tempat-tidur kami (kubur)?." Inilah yang dijanjikan (Tuhan) Yang Maha Pemurah dan
benarlah Rasul- rasul(Nya) (QS.Yasin [36]: 51-52)
َّ ‫ص َد ُق ِّم ْن‬
‫َّللاِّ َحدِّيثا‬ َ ‫َّللاُ َال إِّلَهَ إِّ َّال ُه َو لَيَ ْج َمعَنَّ ُك ِْ إِّلَى يَ ْو ِِّ ْال ِّقيَا َم ِّة َال َري‬
ْ ََ ‫َْ فِّي ِّه َو َم ْن‬ َّ
“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Sesungguhnya Dia akan
mengumpulkan kamu di hari kiamat, yang tidak ada keraguan terjadinya. Dan siapakah orang
yang lebih benar perkataan(nya) dari pada Allah ?” (QS. An-Nisa [4]: 87)
Pola Iman Kepada Hari Akhirat
3. Setelah dibangkitkan kembali dan dikumpulkan, semuanya. Diperlihatkan kepada mereka
seluruh amal dan perbuatannya dahulu di dunia. Segalanya dibuka dan tidak ada lagi yang
tersembunyi dari perbuatan walau sebesar atom. Firman Allah SWT:
‫ش ارا َي َره‬ َ ٍ‫اس َ َ ْشتَاتا ِّلي َُر ْوا َ َ ْع َمالَ ُه ِْ فَ َم ْن َي ْع َم ْل ِّمثْقَا َل َذ َّرةٍ َخيْرا َي َره َو َم ْن َي ْع َم ْل ِّمثْقَا َل َذ َّرة‬ ُ َّ‫صد ُُر الن‬ ْ ‫َي ْو َمئِّ ٍذ َي‬
“Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan bermacam-macam, supaya
diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka Barangsiapa yang mengerjakan
kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya Dan barangsiapa yang
mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula” (QS.
Al-Zalzalah [99]: 6-8
4. Setelah semua rahasia dibongkar, tibalah sat menghisab, memperhitungkan secara adil amal
perbuatan baik dan buruknya. Manusia akan memperoleh keputusan adil, tanpa aniaya
sedikitpun. Inilah yang disebut yaumul hisab. Firman Allah SWT:
َ‫شيْئا َو ِّإ ْن َكانَ ِّمثْقَا َل َحبَّ ٍة ِّم ْن خ َْر َد ٍل ََت َ ْينَا ِّب َها َو َكفَى ِّبنَا َحا ِّس ِّبين‬
َ ‫س‬ ٌ ‫ظلَ ُِ نَ ْف‬ ْ ُ ‫ط ِّل َي ْو ِِّ ْال ِّق َيا َم ِّة فَ ََل ت‬
َ ‫ض ُع ْال َم َو ِّازينَ ْال ِّق ْس‬
َ َ‫َون‬
“Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, Maka tiadalah dirugikan
seseorang barang sedikitpun. dan jika (amalan itu) Hanya seberat biji sawipun pasti kami
mendatangkan (pahala)nya. dan cukuplah kami sebagai pembuat perhitungan.” (QS. AL-
Anbiya: 47)
5. Pase keputusan. Setiap manusia setelah melalui proses pengadilan di hadapan Allah Yang
Maha Adil, mereka lalu menerima jaza’ (balasan) setimpal dengan hasil usaha yang mereka
lakukan selama di dunia. Firman Allah SWT:
َِ ‫ظ ْل‬
ُ ‫ت َال‬ ْ ‫س َب‬ َ ‫ْال َي ْو َِ ت ُ ْجزَ ى ُك ُّل نَ ْف ٍس ِّب َما َك‬
“Pada hari ini tiap-tiap jiwa diberi balasan dengan apa yang diusahakannya. Tidak ada yang
dirugikan pada hari ini” (QS.Al-Mu’min/Ghafir: 17)
Hari Kiamat dan Ilmu pengetahuan
Ilmu pengetahuan menyatakan kepastian akan terjadinya hari kiamat:
 Manusia hidupnya bergantung kepada matahari
 Matahari adalah bola api gas yang besar. Cahaya Matahari yang
panas itulah menyebabkan peredaran angin, pergantian musim dan
turunnya hujan di bumi.
 Garis tengah matahari 1.400.000 km, temperatur (panas) di
permukaannya 6000°C dan panas di dalam matahari 5.000.000°C,
dan panas intinya 20.000.000°C. Panas besar itu dihasilkan oleh
reaksi nuklir yang terus menerus berlangsung dengan kehilangan
zat-zat sebesar 4.000.000 ton perdetik
 Matahari sebagaimana arang yang terbakar pijar yang setiap detik
materinya habis terbakar tentu akhirnya arang itu habis menjadi
debu, padamlah ia
 Matahari adalah sumber energi, jika padam, semua jadi beku, tidak
ada lagi angin yang bertiup, tidak ada hujan yang turun, tidak ada
pengauapan, semua berhenti dan mati.
Hari Kiamat dan Ilmu pengetahuan
 Bumi dilapisi dengan lapisan ozon
 Lapisan ozon berpunfungsi
menahan panas dari matahari
dan menstabilkan jumlah oksigen
 Akibat rumah kaca dan volusi
udara, lapisan ozon semakin hari Lapisan ozon
semakin menipis
 Jika ozo menipis, maka panas
matahari akan terasa panas di Kutub utara
bumi (pemanasan global)
 Akibatnya, gunung dan lautan es
yang berada di kutub utara dan
selatan, akan mencair akibat Bumi
panas
 es yang mencair dari kutub
utara dan selatan akan
menghasilkan gelombang badai Kutub Selatan
besar dan menenggelamkan
daratan.
Iman Kepada Qadha & Qadar
Qodho menurut al-Qur’an memiliki banyak makna, antara lain:
1. Hukum. Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka
menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak
merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap hukum (qodho) yang kamu berikan, dan
mereka menerima dengan sepenuhnya” (An-Nisa[4]: 65)
2. Perintah, “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan
hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya” (Al-Isra [17]: 23)
3. Memberitakan, “Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam Kitab itu:
"Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali” (Al-Isra [17]:4)
4. Menghendaki, “Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup
berkata kepadanya: "Jadilah", lalu jadilah dia” (Ali Imran [3]: 47)
5. Menjadikan, “Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa” (Fushilat [41]: 12)

Sedangkan makna Qodar dalam al-Qur’an adalah suatu peraturan umum yang telah diciptakan
Allah untuk menjadi dsar alam ini, dimana terdapat hubungan sebab akibat
 “Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran” (Al-Qomar [54]: 49)
 “Dan adalah ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku” (Al-Ahzab [33]: 38)
 “dan dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan
serapi-rapinya” (al-Furqon [25]: 2)
Iman Kepada Qadha & Qadar
Beberapa contoh qodar Allah:
1. Jagat alam raya ini dengan segala bintang dan planetnya berjalan menurut
“Hukum Universil” atau hukum alam
2. Dalam diri kita ada roh, dengan roh itu kita hidup. Akan tetapi kita
samasekali tidak punya kekuasaan terhadap roh itu. Manakala ia akan
memisah diri dengan jasmani kita ia tidak akan memandang usia dan
kedudukan. Begitulah takdir Allah
3. Setiap manusia lahir ke dunia bukanlah atas kehendaknya sendiri. Manusia
tidak memilih bangsa dan jenis kulit. Semuanya terlepas dari kehendak dan
kekuasaan manusia.
4. Pada diri tiap orang ada memiliki watak pembawaan lahir dan bakat yang
berbeda satu sama lain.
5. Bahwa tidak pernah terdapat seseorang yang ingin sakit atau gagal, namun
kenyataannya masih banyak yang gagal dan sakit

Dengan demikian, kelirulah ajaran Qadariyah yang mempunyai ajaran bahwa


manusia dilahirkan bebas merdeka sempurna mengatur hidup dan
kehidupannya. Juga ajaran Mu’tazilah yang senantiasa melebih-lebhkan
kemampuan akal dan melebih-lebihkan kebebasan berbuat manusia
Iman Kepada Qadha & Qadar
Keadilan Allah & Ikhtiar Manusia
 Kesalahan memahami taqdir akan berakibat fatal. Amir Syakib Arselan telah menulis
sebuah buku, “Apa Sebab Kaum Muslimin Mundur?”. Salah satu sebab kemunduran
umat Islam –menurut beliau- adalah karena kekeliruan iman kepada taqdir
 Adalah mustahil suatu cita-cita berhasil hanya dengan khayal dan angan-angan, tanpa
suatu kerja dan usaha. Maka wajib ada faktor usaha atau ikhtiar. Usaha yang diiringi
doa adalah kewajiban manusia
 Umar bin Khattab dengan pasukannya akan masuk ke sebuah kampung. Beliau
mendapat laporan dari seorang kurir bahwa di kampung tersebut berjangkit suatu
penyakit menular dan berbahaya. Lalu Umar mengajak pasukannya kembali. Tapi
salah seorang berkata kepada Umar, “Takutkah tuan dari takdir Allah?” Jawab
Khalifah Umar, “Kita lari dari takdir Allah menuju takdir Allah.”
 Setiap peristiwa pasti mengandung hikmah dan tujuannya. Allah telah menjadikan
segala sesuatunya tidak sia-sia, “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat
baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk
bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (Al-Baqarah: 216)
 Iman kepada takdir akan menambah ketakwaan, karena keberuntungan maupun
kegagalan dapat dianggap sebagai ujian dari Allah SWT.
AGAMA ISLAM

PERTEMUAN KESEBELAS
Kedudukan Fiqih Dalam Ajaran Islam

IHSAN AKHLAQ ILMU SULUK/ Bersuci


TASAWUF Sholat
Buah Zakat
Puasa
Ibadah Haji
Dll
ISLAM SYARIAH Ilmu Fiqih

Batang Ekonomi
Muamalah Keluarga
Perdata
Pidana
Ilmu Tauhid
IMAN AQIDAH Ushuluddin
Negara
Ilmu Aqidah Jihad
AKAR Dll
Ta’rief (definisi) Fiqih
Masa Sahabat (abad Pertama):
 Fiqih adalah “ilmu yang tidak mudah diketahui umum, yang didapatkan dengan
mempergunakan penyelidikan dan penelitian yang mendalam”
 Rasulullah saw bersabda, “‫“ من يرد هللا به خيرا يفقهه فى الدين‬Barangsiapa yang Allah
inginkan baginya kebaikan,maka Allah akan memahamkannya dalam agama”
Masa Abad Kedua:
 Fiqih adalah: “Hukum-hukum yang dipetik dari kitabullah dan sunah Rasulullah
dengan jalan mempergunkan ijtihad (istinbath), terhadap amalan para mukallaf”
 Fiqih menurut ahli ushul fiqih adalah: “Ilmu yang menerangkan segala hak dan
kewajiban yang berhubungan dengan amalan para mukallaf”.
 Al-Jurjani: Fiqih secara bahasa adalah memahami. Sedangkan secara istilah adalah
ilmu yang menerangkan hukum-hukum syara’ yang ‘amaliyah yang diambil dari dalil-
dalilnya yang terperinci.Dia memerlukan nadhor (pengamatan) dan ta ammul
(perenungan). Oleh karena itu Allah tidak boleh dinamakan FAQIH karena tak ada
sesuatupun yang tersembunyi bagi-Nya
 Al-Syafi’i: Fiqih adalah ilmu yang menerangkan segala hukum agama yang
berhubungan dengan pekerjaan mukallaf, yang dikeluarkan (diistabtkan) dari dalil-
dalil yang terperinci (tafsili)
Bagian-bagian Isi Fiqih
Pertama Ibadah:
 Segala perbuatan yang dikerjakan untuk mendekatkan diri kepada Allah,
sperti shalat, zakat, puasa dan haji
 Hukumnya bersifat tetap tidak berubah-rubah sepanjang masa
 Tidak ditemukan dalam undang-undang buatan manusia
Kedua; Muamalat, terbagi pada:
1. Bagian Uqubat (Hudud dan jinayat /pidana),seperti pembunuhan, pencurian,
minum arak, qisas, had dan diyat (denda)
2. Bagian Munakahat/pernikahan, yang terkenal dengan Ahwal Syakhsiyah
(perdata), seperti masalah pernikahan, perceraian, idah, nafkah dan lainnya
3. Bagian Muamalat, menjelaskan tentang persoalan harta, kepemilikan, jual
beli, sewa menyewa, pinjam meminjam, gadai menggadai, bank, asuransi,
bursa efek, kenegaraan dan lain sebagainya
Bagian-bagian Isi Fiqih
Pembahasan fiqih secara terperinci dapat diklasifikasikan kepada:
1. Sekumpulan hukum yang digolongkan dalam ibadat: seperti sholat, zakat, puasa
dan haji
2. Sekumpulan hukum yang berkaitan dengn kekeluargaan (ahwal syakhsiyah)
seperti perkawinan, talaq, nafkah, wasiat dan warisan.
3. Sekumpulan hukum mengenai muamalat (bisnis) seperti hukum jual beli, sewa
menyewa, hutang piutang, gadai, hawalah, kafalah, mudhorobah dan transaksi
bisnis lainnya.
4. Sekumpulan hukum yang mengenai harta negara, seperti kekeyaan baitul mal,
pemasukan danpenegluarannya.
5. Sekumpulan hukum yang berkaitan dengan uqubat (sangsi) demi memelihara
jiwa, harta, kehormatan, seperti qisos, had dan ta’zir
6. Sekumpulan hukum yang mengenai hukum acara, seperti hukum
penggugatan,peradilan, pembuktian dan saksi
7. Sekumpulan hukum yang terkait dengan tata negara, seperti sayarat menjadi
kepala negara, hak penguasa, hak rakyat dan permusyawaratan
8. Sekumpulan hukum yang sekarang dinamai hukum internasional, seperti hukum
perang, tawanan, rampasan perang, perdamaian, perjanjian, jizyah, cara
menyikapi ahlu dzimmah dan lain sebagainya
Sejarah Perkembangan Fiqih
Masa Nabi saw
 Umat Islam di masa Rasulullah saw jika menemukan suatu masalah maka
mereka langsung bertanya kepada Rasulullah saw, lalu beliau menjawab
dengan bimbingan wahyu atau ijtihad beliau
Masa Sahabat ra
 Setelah Rasulullah saw wafat dan wahyu terputus, barulah para sahabat
melakukan ijtihad dengan mengambil sumber hukum dari al-Qur’an yang
bersifat global serta dari Sunnah
Masa Tabi’in:
 Pada masa ini, ilmu fiqih berkembang dengan pesat. Masing-masing ulama
mempunyai metodologi tertentu dalam menyimpulkan suatu hukum
 Ada 4 mazhab (aliran) fiqih yang sangat berpengaruh di dunia hingga kini,
yakni:
◦ Mazhab Maliki, pendirinya Imam Malik bin Anas
◦ Mazhab Hanafi, pendirinya Abu Hanifah
◦ Mazhab Syafi’I, pendirinya Muhammad bin Idris Asy-Syafi’I
◦ Mazhab Hambali, pendirinya Imam Ahmad bin Hambal
Ijtihad, Ittiba’ dan Taqlid
 Ijtihad adalah mempergunakan segala kesanggupan untuk
mengeluarkan hukum syara’ dari kitabullah dan hadits
Rasulullah saw
 Ijtihad terbagi dua:
- Mengambil hukum dari zahir nash
- Mengeluarkan hukum dari memahami nash
 Tingkatan Ijtihad:
1. ijtihad Darokil Ahkam (menghasilkan hukum yang belum ada)
2. Ijtihad Tathbiqul Ahkam (menerapkan hukum atau faedah atas segala
tempat yang dapat menerimanya)
 Ijtihad hukumnya wajib dan terpuji bagi orang yang memiliki
ilmu pengetahuan dan kemampuan melakukannya.
Ijtihad, Ittiba’ dan Taqlid
 Ittiba’ adalah kita mengikuti pendapat yang datang dari Nabi, dan para
sahabat,kemudian yang datang dari tabiin yang diberikan kebajikan”
 Al-Alawi berkata, “Perkataan Mujtahid bukan hujjah dengan sendirinya, karena ia bukan
dari dalil-dalil yang bersendiri.
 Dengan demikian ittiba’ tidak sekedar mengikuti mujahid tapi harus mengerti dalil
yang diambilnya
 Ittiba’ adalah mengikuti perkataan (pendapat) mujtahid atau ulama dan kita
mengetahui dari dalil mana hukum itu diambil.
 Taqlied adalah mengikuti pendapat seseorang, namun kita tidak tahu dari mana sumber
dalil pengambilan hukum tersebut
 Hukum Taqlied ada 3 macam : 1) Ada yang haram dilakukan, 2) Ada yang wajib kita
pegangi dan 3) Ada yang boleh kita pegangi
 Taqlid yang haram, adalah:
1. Taqlid yang berarti tidak mau memperdulikan ayat Tuhan,lantaran mentaqlid orang
tua (masyarakat)
2. Taqlid yang berarti mentaqlid orang yang tidak kita ketahui, apakah yang kita ikuti
itu mempunyai keahlian atau tidak?
3. Mentaqlidi seseorang seseudah diperoleh hujjah dan dalil yang menyalahi pendapat
orang yang kita taqlidi
 Taqlid yang wajib adalah: Mentaqlidi orang yang
perkataannya hujjah, yaitu Rasulullah saw,
 Taqlid yang dibolehkan ialah: menuruti pendapat para
mujtahid dalam soal-soal yang kita tidak ketahui
hukum Allah dan Rasul-Nya terhadapnya.
 Ad Dahlawi berkata, “TAqlid dalam arti kita menuruti
pendapat seseorang alim, karena belum nyata lagi
hukum Allah dan RasulNya dan kita akan segera
meninggalkan pendapat itu bila nyata berlawanan
dengan hukum Allah dan RasulNya, dibolehkan”
 Oleh karena itu di antara ulama ada yang mewajibkan
umat bertaqlid kepada salah seorang Imam yang
diakui kemujtahidannya
AGAMA ISLAM

PERTEMUAN KEDUA BELAS


SISTEM EKONOMI ISLAM
NON AL-QUR’AN AS-SUNNAH
MUSLIM

PEMIKIRAN MUSLIM

TIDAK
SESUAI
SESUAI YA BERAMAL BERIMAN
AQ-AS AQ-AS

BERTAQWA
TIDAK

RIDHO ALLAH
STOP

BAHAGIA DUNIA AKHIRAT


FALSAFAH DASAR EKONOMI ISLAM
AQIDAH SYARIAH AKHLAQ

IBADAH MUAMALAH

POLITIK EKONOMI SOSIAL


AR-RUM:39
HALALAN TOYIBAN ALI IMRAN[3]: 130
QS.AL-MAIDAH[5]:88 1 AN-NISA[4]: 161
AL-BAQARAH[2]:275,
AL-BAQARAH[2]: 183 AL-BAQARAH: 201 276, 278, 279
AL-A’RAF: 31 SEJAHTERA
AL-ISRAA:26-27
DUNIA AKHIRAT 7
2 3
POLA KONSUMSI POLA
POLA SIMPANAN
DISTRIBUSI
AN-NISA{4}: 29
AL-BAQARAH[2]: 275
SUMBER DANA
AL-MUZAMMIL[73]: 20 4 POLA PRODUKSI
SHAAD[38]: 24 5 POLA INVESTASI 6
AL-HASYR[59]: 7
PENGERTIAN RIBA
RIBA SECARA BAHASA : ‫زيادة‬ TAMBAHAN, ‫ نمو‬TUMBUH,
MEMBESAR
DEFINISI:
PENGAMBILAN TAMBAHAN DARI HARTA POKOK ATAU MODAL
SECARA BATIL
Badruddin Al-Ayni dalam kitabnya Umdatul Qori syarh Shahih al-
Bukhori mendifinisikan riba:

‫ وهو فى الشرع الزيادة على َصل مال‬, ‫اْلصل فيه ) الربا( الزيادة‬
‫من غير عقد تبايع‬
“Prinsip utama dalam riba adalah penambahan. Menurut syariat,
riba berarti penambahan atas harta pokok tanpa adanya transaksi
bisnis riil”
MACAM-MACAM RIBA
RIBA QORDH
SUATU MANFAAT ATAU TINGKAT KELEBIHAN TERTENTU YANG DISYARATKAN
TERHADAP YANG BERHUTANG

RIBA FADHL
PERTUKARAN ANTAR BARANG SEJENIS DENGAN KADAR ATAU TAKARAN
YANG BERBEDA SEDANGKAN BARANG YANG DIPERTUKARKAN ITU
TERMASUK DALAM JENIS BARANG RIBAWI (UANG DAN MAKANAN POKOK)

RIBA JAHILIYAH
UTANG DIBAYAR LEBIH DARI POKOKNYA KARENA SI PEMINJAM TIDAK MAMPU
MEMBAYAR UTANGNYA PADA WAKTU YANG DITETAPKAN

RIBA NASI’AH
PENANGGUHAN PENYERAHAN ATAU PENERIMAAN JENIS BARANG RIBAWI
YANG DIPERTUKARKAN DENGAN JENIS BARANG RIBAWI LAINNYA
RIBA MENURUT AGAMA-AGAMA SAMAWI
AGAMA YAHUDI:
KITAB EXODUS (KELUARAN) PASAL 22 AYAT 25:
“JIKA ENGKAU MEMINJAMKAN UANG KEPADA SALAH SEORANG DARI
UMATKU, ORANG YANG MISKIN DI ANTARAMU, MAKA JANGANLAH
ENGKAU BERLAKU SEBAGAI PENAGIH UTANG TERHADAP DIA;
JANGANLAH ENGKAU BEBANKAN BUNGA UANG TERHADAPNYA”

KITAB DEUTERONOMY (ULANGAN) PASAL 23 AYAT 29:


“JANGNLAH ENGKAU MEMBUNGAKAN KEPADA SAUDARAMU, BAIK UANG
MAUPUN BAHAN MAKANAN, ATAU APAPUN YANG DAPAT DIBUNGAKAN”

KITAB LEVICITUS (IMAMAT) PASAL 25 AYAT 36-37:


“JANGANLAH ENGKAU MENGAMBIL BUNGA UANG ATAU RIBA DARINYA,
MELAINKAN ENGKAU HARUS TAKUT AKAN ALLAHMU, SUPAYA
SAUDARAMU BISA HIDUP DI ANTARAMU. JANGANLAH ENGKAU MEMBERI
UANGMU KEPADANYA DENGAN MEMINTA BUNGA, JUGA MAKANANMU
JANGANLAH KAU BERIKAN DENGAN MEMINTA RIBA”
RIBA MENURUT AGAMA-AGAMA SAMAWI
AGAMA KRISTEN:

LUKAS 6:34-35
“DAN, JIKALAU KAMU MEMINJAMKAN SESUATU KEPADA
ORANG KARENA KAMU BERHARAP MENERIMA SESUATU
DARINYA, APAKAH JASAMU? ORANG-ORANG BERDOSA PUN
MEMINJAMKAN KEPADA ORANG BERDOSA SUPAYA MEREKA
MENERIMA KEMBALI SAMA BANYAK. TETAPI KAMU, KASIHILAH
MUSUHMU DAN BERBUATLAH BAIK KEPADA MEREKA DAN
PINJAMKAN DENGAN TIDAK MENGHARAPKAN BALASAN,
MAKA UPAHMU AKAN BESAR DAN KAMU AKAN MENJADI ANAK-
ANAK TUHAN YANG MAHA TINGGI SEBAB IA BAIK TERHADAP
ORANG-ORANG YANG TIDAK TAHU BERTERIMA KASIH DAN
TERHADAP ORANG-ORANG JAHAT”
RIBA MENURUT AGAMA-AGAMA SAMAWI
AGAMA ISLAM:
QS. AR-RUUM: 39 (TAHAP 1 : Wacana)

َ‫َّللا َو َما آتَ ْيت ُ ِْ ِّم ْن زَ َكاةٍ ت ُ ِّري ُدون‬ ِّ َّ‫َو َما آت َ ْيت ُ ِْ ِّم ْن ِّربا ِّليَ ْربُ َوا فِّي َ َ ْم َوا ِّل الن‬
ِّ َّ ‫اس فَ ََل يَ ْربُوا ِّع ْن َد‬
َ‫ض ِّعفُون‬ْ ‫َّللا فَأ ُ ْولَئِّ َك ُه ِْ ْال ُم‬
ِّ َّ َ‫َو ْجه‬
“DAN, SESUATU RIBA (TAMBAHAN) YANG KAMU BERIKAN AGAR DIA MENAMBAH PADA HARTA
MANUSIA, MAKA RIBA ITU TIDAK MENAMBAH PADA SISI ALLAH. DAN APA YANG KAMU BERIKAN
BERUPA ZAKAT YANG KAMU MAKSUDKAN UNTUK MENCAPAI KERIDOAN ALLAH, MAKA (YANG
BERBUAT DEMIKIAN) ITULAH ORANG-ORANG YANG MELIPATGANDAKAN (PAHALANYA)”

QS. AN-NISAA: 160-161 (TAHAP 2: Dampak Riba))

ِّ ِْ ‫َّللا َكثِّيرا َوََ ْخ ِّذ ِّه‬


‫الربَا َوقَ ْد نُ ُهوا‬ َ ‫ع ْن‬
ِّ َّ ‫سبِّي ِّل‬ َ ِّ‫ت لَ ُه ِْ َوب‬
َ ِْ ‫ص ِّد ِّه‬ ْ َّ‫ت َ ُ ِّحل‬ ٍ ‫طيِّبَا‬ َ ‫ظ ْل ٍِ ِّم ْن الَّذِّينَ هَادُوا َح َّر ْمنَا‬
َ ِْ ‫علَ ْي ِّه‬ ُ ِّ‫فَب‬
َ ِْ ‫اط ِّل َوََ ْعتَ ْدنَا ِّل ْل َكافِّ ِّرينَ ِّم ْن ُه‬
‫ع َذابا ََ ِّليما‬ ِّ َ‫اس بِّ ْالب‬
ِّ َّ‫ع ْنهُ َوََ ْك ِّل ِّه ِْ ََ ْم َوا َل الن‬
َ
“MAKA DISEBABKAN KEZALIMAN ORANG-ORANG YAHUDI, KAMI HARAMKAN ATAS MEREKA
(MEMAKAN MAKANAN) YANG BAIK-BAIK (YANG DAHULUNYA) DIHALALKAN BAGI MEREKA, DAN
KARENA MEREKA BANYAK MENGHALANGI (MANUSIA) DARI JALAN ALLAH, DAN DISEBABKAN
MEREKA MEMAKAN RIBA, PADAHAL SESUNGGUHNYA MEREKA TELAH DILARANG DARINYA,
DAN KARENA MEREKA MEMAKAN HARTA ORANG DENGAN JALAN BATIL. KAMI TELAH
MENYEDIAKAN UNTUK ORANG-ORANG YANG KAFIR DI ANTARA MEREKA ITU SIKSA YANG
PEDIH”
RIBA MENURUT AGAMA-AGAMA SAMAWI
AGAMA ISLAM:

QS. ALI IMRAN: 130 (TAHAP 3: Larangan Riba Berlipat Ganda)


َ‫َّللا لَعَلَّ ُك ِْ ت ُ ْف ِّل ُحون‬
َ َّ ‫عفَة َواتَّقُوا‬ َ ‫ضعَافا ُم‬
َ ‫ضا‬ ِّ ‫يَاََيُّ َها الَّذِّينَ آ َمنُوا َال تَأ ْ ُكلُوا‬
ْ ََ ‫الربَا‬
“HAI ORANG-ORANG YANG BERIMAN, JANGANLAH KAMU MEMAKAN RIBA
DENGAN BERLIPAT GANDA DAN BERTAQWALAH KAU KEPADA ALLAH SUPAYA
KAMU MENDAPAT KEBERUNTUNGAN”

QS. AL-BAQARAH: 278-279 (TAHAP TERAKHIR: Larangan semua Riba)


‫ فَإِّ ْن لَ ِْ تَ ْفعَلُوا‬. َ‫الربَا ِّإ ْن ُكنت ُ ِْ ُمؤْ ِّمنِّين‬
ِّ ‫ي ِّم ْن‬ َ ‫َّللا َو َذ ُروا َما بَ ِّق‬ َ َّ ‫يَاََيُّ َها الَّذِّينَ آ َمنُوا اتَّقُوا‬
ْ ُ ‫ظ ِّل ُمونَ َو َال ت‬
َ‫ظلَ ُمون‬ ْ َ‫وس َ َ ْم َوا ِّل ُك ِْ َال ت‬
ُ ‫سو ِّل ِّه َو ِّإ ْن ت ُ ْبت ُ ِْ فَلَ ُك ِْ ُر ُء‬ ِّ َّ ‫َ ِّم ْن‬
ُ ‫َّللا َو َر‬ ٍ ‫فَأ ْ َذنُوا ِّب َح ْر‬
“HAI ORANG-ORANG YANG BERIMAN, BERTAKWALAH KEPADA ALLAH DAN
TINGGALKAN SISA RIBA (YANG BELUM DIPUNGUT) JIKA KAMU ORANG-ORANG
YANG BERIMAN. MAKA JIKA KAMU TIDAK MENGERJAKAN (MENINGGALKAN SISA
RIBA) MAKA KETAHUILAH BAHWA ALLAH DAN RASULNYA AKAN MEMERANGIMU.
DAN JIKA KAMU BERTOBAT (DARI PENGAMBILAN RIBA) MAKA BAGIMU POKOK
HARTAMU; KAMU TIDAK MENGANIAYA DAN TIDAK PULA DIANIAYA”
RIBA MENURUT AGAMA-AGAMA SAMAWI
AGAMA ISLAM:

ِ‫آكل الربا وموكله و كاتبه وشاهديه وقال ه‬  ‫عن جابر قال لعن رسول هللا‬
‫سواء‬
JABIR BERKATA BAHWA RASULULLAH SAW MENGUTUK ORANG YANG
MENERIMA RIBA, ORANG YANG MEMBAYARNYA, DAN ORANG YANG
MENCATATNYA, DAN DUA ORANG SAKSINYA, KEMUDIAN BELIAU
BERSABDA, “MEREKA ITU SEMUANYA SAMA”
(HR:MUSLIM NO. 2995)

‫ الربا ثَلثة و سبعون بابا َيسرها مثل َن ينكح‬: ‫ قال‬ ‫روى الحاكِ عن ابن مسعود َن النبي‬
‫الرجل َمه‬
AL-HAKIM MERIWAYATKAN DARI IBNU MAS’UD BAHWA NABI SAW
BERSABDA, “RIBA ITU MEMPUNYAI 73 PINTU (TINGKATAN) DOSA. YANG
PALING RENDAH (DOSANYA) SAMA DENGAN MELAKUKAN ZINA DENGAN
IBUNYA” (HR: MUSLIM)
AGAMA ISLAM

PERTEMUAN KETIGA BELAS


Barang-barang Ribawi ‫اْلموال الربوية‬
‫ الذهَ بالذهَ والفضة‬:‫ قال‬ ‫ َن رسول هللا‬ ‫عن عبادة بن صامت‬
‫ مثَل‬,‫بالفضة والبر بالبر والشعير بالشعير والتمر بالتمر والملح بالملح‬
ِ‫بمثل سواء بسواء يدا بيد فاذا اختلفت هذه اْلصناف فبيعوا كيف شئت‬
(َ‫ كتاَ المساقاة باَ العرف وبيع الذه‬5/44 ِ‫)صحيح مسل‬ ‫اذا كان يدا بيد‬
Dari Ubadah bin Shomit ra bahwa Rasulullah saw bersabda: Emas dengan
emas, perak dengan perak, gandum dengan gandum, tepung dengan tepung,
kurma dengan kurma, garam dengan garam, semisal dengan semisal, sama
dengan yang sama. Bila kelompok barang ini berbeda, maka juallah semau
kamu jika kontan (cash)

Dari hadist di atas dapat disimpulkan bahwa:


1. Jika dua barang yang dipertukarkan tersebut, illat dan jenisnya sama, maka
harus sama kuantitasnya dan harus kontan/cash
2. Jika dua barang yang dipertukarkan tersebut, illatnya sama tapi jenis
berbeda, maka boleh tidak sama kuantitasnya, namun harus kontan/cash
3. Jika dua barang yang dipertukarkan tersebut, illat dan jenis berbeda, maka
boleh tidak sama kuantitasnya, dan boleh dengan tempo (tidak kontan/cash)
4. Jika dua barang yang ditukarkan bukan termasuk barang-barang rbawi,
maka boleh tidak sama kuantitasnya dan boleh tempo atau cash
PERBEDAAN PENDAPAT ULAMA
TENTANG BARANG-BARANG RIBAWI

Barang Ulama Adzhohiri


Emas Ya Semua Ya َ‫الذهَ بالذه‬
Perak Ya Harga Ya ‫والفضة بالفضة‬
Gandum Ya Ya ‫والبر بالبر‬
Tepung Ya
Semua
Makanan Ya
‫والشعير بالشعير‬
Kurma Ya Yang Ya ‫والتمر بالتمر‬
Garam Ya Sangat di Ya ‫والملح بالملح‬
butuhkan Selainnya bukan
barang ribawi

Jenis/‫جنس‬ Illat (sebab,motif)/ ‫علة‬


PERBEDAAN PENDAPAT ULAMA TENTANG ILLAT RIBA
PADA BARANG-BARANG RIBAWI (EMAS & PERAK)

Barang Ribawi Abu Hanifah & Imam Malik, & Ahmad di riwayat
Emas & Perak Ahmad,Tsauri, Asy-Syafii lain & Malikiyah,
al-Zuhri Ibnu Taimiyah,
Ibnu Qoyim
Illatnya karena ‫الوزن مع الجنس‬ ‫غلبة الثنمنية‬ ‫مطلق الثنمنية‬
Timbangan & Dominasi harga Semua harga
sejenis

Konsekwensinya Semua uang Berlaku pada Semua hal yang


sejenis yg emas & perak dijadikan harga,
mengandung saja (standar termasuk mata
ukuran harga dunia) uang valas
timbangan (baik emas
batangan,
perhiasan,
perabot)
PERBEDAAN PENDAPAT ULAMA TENTANG ILLAT RIBA
PADA BARANG-BARANG RIBAWI (MAKANAN)
Barang Abu Asy-Syafii & Imam Malik Ahmad di satu Ibnu Sirin
Ribawi Hanifah, sebagian riwayat, qoul
Makanan Ahmad, al- riwayat dari qodim as-Syafii,
Nakho’i, al- Imam Ibnu Taimiyah
Zuhri, Syiah Ahmad
Zaidiyah
Illatnya ‫الطعِ والجنس الكيل مع الجنس‬ ‫االقتيات و االدخار‬ ‫الطعاِ موزونا و مكيَل‬ ‫الجنسية‬
karena Takaran & Makanan & Makanan Makanan yg Sejenis
sejenis sejenis pokok & bisa ditimbang &ditakar
disimpan

Konsek Semua Semua Semua Makanan yg tidak Semua yg


wensinya barang makanan makanan ditimbang/ditakar sejenis,
sejenis yg sejenis, spt pokok dan tidak termasuk spt baju,
mengandun makanan yang sering barang ribawi makanan,
g ukuran pokok, lauk, dikonsomsi hewan, dll
takaran buah, yg manusia
(baik ditimbang
makanan atau ditakar
ataupun
bukan
makanan)
CONTOH APLIKATIF:
Barang Ribawi Abu Hanifah & Imam Malik, & Asy- Ahmad di riwayat lain
Emas & Perak Ahmad,Tsauri, al- Syafii & Malikiyah, Ibnu
Zuhri Taimiyah, Ibnu Qoyim
Illatnya karena ‫الوزن مع الجنس‬ ‫غلبة الثنمنية‬ ‫مطلق الثنمنية‬
Timbangan & sejenis Dominasi harga Semua harga

Semua emas atau


Konsekwensinya perak sejenis yg Berlaku pada emas & Semua hal yang
mengandung ukuran perak saja (standar dijadikan harga,
timbangan harga dunia) (baik termasuk mata uang
emas batangan, valas
perhiasan, perabot)

Rp.9000 X Rp.10.000 Bukan riba Bukan riba Riba

Rp.9000 X Rp. 9000 Bukan riba Bukan riba Bukan riba (cash)

3 gram emas batangan Riba Riba Riba


X 2,5 emas batangan
1 piring emas X 2 Bukan riba Riba Riba (jika kuantitas
gelas emas timbangan berbeda)
CONTOH APLIKATIF:
Barang Abu Hanifah, Asy-Syafii & Imam Malik Ahmad di satu riwayat, Ibnu Sirin
Ribawi Ahmad, al- sebagian qoul qodim as-Syafii,
Makanan Nakho’i, al-Zuhri, riwayat dari Ibnu Taimiyah
Syiah Zaidiyah Imam Ahmad
Illatnya ‫الكيل مع الجنس‬ ‫الطعِ والجنس‬ ‫االقتيات و االدخار‬ ‫الطعاِ موزونا و مكيَل‬ ‫الجنسية‬
karena Takaran & Makanan & Makanan pokok & Makanan yg ditimbang Sejenis
sejenis sejenis bisa disimpan &ditakar

Konsek Semua barang semua makanan Semua makanan Makanan yg tidak Semua yg
wensinya sejenis yg sejenis, spt pokok dan yang ditimbang/ditakar tidak sejenis, spt
mengandung makanan pokok, sering dikonsomsi termasuk barang ribawi baju,
ukuran takaran lauk, buah, yg manusia makanan,
(baik makanan ditimbang atau hewan, dll
ataupun bukan ditakar
makanan)

2 Kg beras X Riba Riba (walau Riba Riba Riba


3 kg beras (jika ditakar) tdk ditakar/
ditimbang)
2 Kg jeruk X Bukan Riba Riba Bukan Riba Riba Riba
3 kg jeruk (jika ditimbang)

2 Kg beras X Bukan riba Bukan riba Bukan riba Bukan riba Bukan riba
10 kg garam (cash) (cash) (cash)
APAKAH CONTOH DI BAWAH INI TERMASUK RIBA? MENGAPA?
(MENURUT PENDAPAT TERKUAT)
Dari hadist di atas dapat disimpulkan bahwa:
1. Jika dua barang yang dipertukarkan tersebut, illat dan jenisnya sama, maka harus sama kuantitasnya dan harus
kontan/cash
2. Jika dua barang yang dipertukarkan tersebut, illatnya sama tapi jenis berbeda, maka boleh tidak sama kuantitasnya,
namun harus kontan/cash
3. Jika dua barang yang dipertukarkan tersebut, illat dan jenis berbeda, maka boleh tidak sama kuantitasnya, dan
boleh dengan tempo (tidak kontan/cash)
4. Jika dua barang yang ditukarkan bukan termasuk barang-barang rbawi, maka boleh tidak sama kuantitasnya dan
boleh tempo atau cash

1. Menukar Rp. 2500 dengan SR. 1 (Saudi Riyal) dimana Riba, krn illatnya sama, jenis berbeda dan
uang riyalnya dibayar pekan depan dibayar tempo
2. Menukar 2 kg beras kerawang dengan 2 kg beras Bukan Riba, krn tdk ada kelebihan
Cianjur secara cash
3. Menukar Rp.910.000 dengan US$ 100,- secara cash Bukan Riba, krn illat sama jenis beda
tapi cash
4. Menukar 2 kg beras dengan 3 kg gandum secara cash
5. Menukar 2 kg beras dengan 3 kg gandum secara tempo Riba, illat sama, jenis berbeda & dibayar tempo
6. Menukar 2 kg beras dengan Rp. 10.000,- secara tempo Bukan Riba,beda illat & jenis
7. Menukar emas 1 gram dengan 20 kg beras secara cash Bukan Riba,beda illat & jenis
8. Menukar emas 3 gram dengan 1 sepeda secara tempo Bukan Riba,beda illat & jenis/bukan ribawi
9. Menukar 5 sepeda dengan 1 sepeda motor cash Bukan Riba, bukan barang ribawi
10. Menukar 5 kg jeruk dengan 8 kg apel secara tempo Bukan Riba, bukan barang ribawi
AGAMA ISLAM

PERTEMUAN KEEMPATBELAS
ALASAN PEMBENARAN PENGAMBILAN RIBA DAN JAWABANNYA

1. Dalam keadaan darurat, bunga halal hukumnya.


Jawaban:
 Harus jelas pengertian darurat
 Imam Syuyuti: darurat adalah suatu keadaan emergency
dimana jika seseorang tidak melakukan sesuatu tindakan
dengan cepat, akan membawanya ke jurang kehancuran dan
kematian (al-Asybah wa an Nadzoir, h.85)
 Dispensasi darurat harus sesuai dengan kaidah ushul fiqih
“Darurat itu harus dibatasi sesuai dengan kadarnya” (Adh-
Dhorurot tuqoddaru bi qodariha)
 Darurat ada masa berlakunya dan batasan ukuran dan
kadarnya
 Riba (bunga) dalam kondisi sekarang sudah tidak darurat lagi,
kecuali dalam beberapa hal seperti yang dijelaskan dalam
fatwa MUI
ALASAN PEMBENARAN PENGAMBILAN RIBA DAN JAWABANNYA
2. Hanya bunga yang berlipat ganda saja yang dilarang, sedangkan suku bunga yang
“wajar” dan tidak menzalimi, diperkenankan. Berlandaskan surat Ali Imran ayat 30
Jawaban:
 Kriteria berlipat ganda dalam ayat ini harus dipahami sebagai “hal” atau sifat dari riba
pada masa itu, bukan merupakan syarat.
 Dr. Abdullah Draz, menepis hal itu. karena dho’f (berlipat ganda biasanya 2 x lipat),
sedangkan bentuk adh’af (bentuk jamak/3 atau lebih) sehingga menjadi 3X2=6 kali
lipat. Dengan demikian, kalau berlipat ganda itu dijadikan syarat maka sesuai dengan
konsekwensi bahasa, minimum harus 6 kali atau bunga 600%. secara operasional dan
nalar sehat, angka itu mustahil terjadi dalam proses perbankan maupun simpan
pinjam.
 Ayat tersebut merupakan tahapan turun ayat riba; yaitu ar Rum 39, an-nisa 160-161,
ali imron 130, al-baqarah 278-279.
 Dr. Sami Hasan Hamoud dalam bukunya “Fawathir al-A’maali Al-Mashrafiyah bimaa
yattafiqu wasy-syariah al-Islamiyah” menjelaskan bahwa ayat itu berkenaan dengan
pinjam meminjam barang bergerak yang dilakukan bangsa arab. Mereka biasa
meminjamkan ternak berumur 2 tahun (bint makhod) dan meminta kembalian
berumur 3 tahun (bint laun). Kalau meminjamkan bit laboun, meminta kembalian
haqqoh (berumur 4 tahun).
 Surat ali Imron ayat 130 diturunkan pada than ke-3 H. Ayat ini harus dipahami
bersama Surat al-Baqarah ayat 278-279 yang turn pada tahun ke-9 H. Para ulama
menegaskan bahwa pada ayat terakhir tersebut merupakan “ayat sapu jagad” untuk
segala bentuk ukuran, kadar, dan jenis riba.
ALASAN PEMBENARAN PENGAMBILAN RIBA DAN JAWABANNYA
3. Bank, sebagai lembaga, tidak masuk dalam kategori mukallaf. dengan
demikian, tidak terkena khitab ayat-ayat dan hadits riba. Sebab, ketika ayat
riba turun dan disampaikan di jazirah arb, belum ada bank atau lembaga
keuangan, yang ada hanyalah individu/perorangan. Dengan demikian bank
tidak terkena hukum taklif karena pada zaman nabi hidup belum ada bank.
Jawaban:
 Tidak benar bahwa pada zaman pra-Nabi tidak ada “badan hukum” sama
sekali. sejarah Romawi, Persia, Persia, dan Yunani menunjukkan ribuan
lembaga keuangan yang mendapat penegsahan dari pihak penguasa. Dengan
kata lain perseroan mereka telah masuk ke lembaran negara.
 Dalam tradisi hukum, perseroan atau badan hukum sering disebut sebagai
juridical personality atau syakhsiyyah Hukmiyyah. Secara hukum adalah sah
dan dapat mewakili individu-individu secara keseluruhan.
 Dilihat dari segi mudharat dan manfaat, perusahaan dapat melakukan
mudharat jauh lebih besar dari perorangan. Pengedar narkoba secara
perorangan lebih kecil dampaknya dibanding dengan organisasi mafia
pengedar narkoba. Karena lembaga/badan melakukan fi’il mukallaf, maka dia
seperti mukallaf
ALASAN PEMBENARAN PENGAMBILAN RIBA DAN JAWABANNYA
4. Di antara alasan yang dikemukakan untuk pembenar pengambilan bunga adalah
alasan abstinence, bahwa ketika kreditor manahan diri (abstinence), ia
menangguhkan keinginannnya memanfaatkan uangnya sendiri semata-mata
untuk memenuhi keinginan orang lain. Ia meminjamkan modal yang semestinya
dapat mendatangkan keuntungan bagi dirinya. oleh karena itu wajar dia
mendapatkan bayaran sewa atas uang yang dipinjamkannya.
Jawaban:
 Kenyataannya, kreditor hanya akan meminjamkan uang yang tidak ia gunakan
sendiri. Kreditor hanya akan meminjamkan uang berlebih dari yang ia perlukan.
Dengan demikian kreditor sebenarnya tidak menahan diri atas apapun.
 Tidak ada standar yang dapat digunakan untuk mengukur unsur penundaan
konsumsi dari teori bunga abstinence.
 Dalam tinjauan syariah “unsur penundaan konsumsi” atau penundaan invesatasi
tidak dapat dijadikan illat dalam penetapan hukum. Para ulama merumuskan:
 ‫من شروط العلة ان تكون وصفا ظاهرا منضبطا‬
 “salah satu syarat illat hukum (argumentasi hukum) adalah sifat yang jelas, zahir,
tetap/konsisten”
 Feeling seseorang yang menunggu dan melakukan tindakan abstinence itu sangat
berbeda-beda.
ALASAN PEMBENARAN PENGAMBILAN RIBA DAN JAWABANNYA

5. Mereka beralasan bahwa ketika meminjamkan uang, sebenarnya mereka


sedang menyewakan uang, jadi riba (bunga) diperbolehkan seperti halnya
menyewakan barang dalam bentuk uang.

Jawaban:
 sewa hanya dikenakan terhadap barang-barang seperti rumah, perabotan,
alat transportasi dan lain sebagainya, yang bila digunakan akan habis, rusak,
dankehilangan sebagain dari nilainya.
 Biaya sewa layak dibayarkan terhadap barang yang surut, rusak dan
memerlukan baiya perawatan. adapun uang tidak dapat dimasukkan ke
dalam kategori tersebut
 Dalam disiplin ilmu ekonomi barat, kita seringkali mendapatkan rumus yang
mendapatkan posisi rent, wage, dan interest
 {(r)K; (w)L; (i)M}
 (r)K berarti rent untuk Kapital
 (w)L berarti wage untuk Labour
 (i)M berarti interest untuk Money
ALASAN PEMBENARAN PENGAMBILAN RIBA DAN JAWABANNYA
6. Sebagian orang ada yang mengharamkan bunga pada pinjaman konsumtif,
sedangkan pada pinjaman produktif maka mengambil bunga (riba) adalah halal
dan diperbolehkan.
Jawaban:
 Jika dalam menjalankan bisnisnya peminjam mengalami kerugian, dasar apa yang
dapat membenarkan kreditor menarik keuntungan tetap secara bulanan atau
tahunan dari peminjam?
 Jika si pemeberi pinjaman (kerditor) disuruh melakukan bisnisnya sendiri,
apakah pasti ia mendapat keuntungan?
 Kreditor bisa saja menginvestisaiskan modalnya pada usaha-usaha yang baik
agar ia menuai keuntungan. bila itu yang menjadi tujuan, cara yang wajar dan
praktis baginya adalah dengan kerjasama usaha dan berbagi keuntungan
(mudhorobah), bukan meminjamkan modal dengan menarik bunga tanpa
menghhiraukan apa yang terjadi di sektor riil.
 Seandainya ia ingin membantu untuk tujuan kemanusiaan, hukum yang berlaku
adalah qardhul hasan atau pinjaman kebaikan.
 ِ‫من ذاالذي يقرض هللا قرضا حسنا فيضاعفه له و له َجر كري‬
 “Siapakah yang mau meminjamkan kepada allah pijaman yang baik maka Allah
akan melipatgandakan (balasan) pinjman itu untuknya dan dia akan
memperoleh pahala yang banyak” (al-haid: 11)
AGAMA ISLAM

PERTEMUAN KELIMABELAS
ALASAN PEMBENARAN PENGAMBILAN RIBA DAN JAWABANNYA
7, Sebagian orang beranggapan bahwa dengan meminjamkan uangnya berarti
kreditor menunggu atau menahan diri dari menggunakan modal sendiri dalm
memenuhi keinginannya. Hal itu serupa dengan memberikan waktu kepada si
peminjam. Dengan waktu itulah orang yang berutang memilki kesempatan
menggunkan modal pinjamannya untuk memperoleh keuntungan. Dengan
demikian, waktu mempunyai harga yang meningkat seiring dengan berjalannya
waktu. Hal itu dijadikan alasan para kreditor berhak menikmati sebagian
keuntungan peminjam. Besar kecilnya keuntungan dikaitkan dengan besar
kecilnya waktu. Pandangan ini disebut dengan OPOORTUNIT COST (Biaya
kesempatan).
Jawaban:
 Bagaimana mungkin kerditor memastikan keuntungan peminjam dan bukan
kerugian atas investasi modalnya?
 Atas dasar apa kreditor berkeyakinan bahwa peminjam akan selalu
memperoleh keuntungan secara tetap, sehingga ia berhak ikut memperoleh
keuntungan
 Tidak benar jika ada anggapan bahwa jika dana diusahakan secaar syariah
berarti opportunity itu akan hilang sama sekali. seluruh akad bisnis syariah
memebrikan peluang kepada kedua belah pihak untuk memetik keuntungan
yang adil dan proporsional.
ALASAN PEMBENARAN PENGAMBILAN RIBA DAN JAWABANNYA
8. Teori kemutlakan produktivitas modal. Para ahli ekonomi berpendapat
bahwa modal adalah produktif dengan sendirinya. Modal dianggap
mempunyai daya untuk menghasilkan barang lebih banyak daripada yang
dihasilkan tanpa modal. dengan demikian, pemberi pinjaman layak untuk
mendapatkan imabalan bunga..
Jawaban:
 Modal bukan sendirinya menjadi produktif. Modal bisa menjadi produktif
apabila digunakan seseorang untuk bisnis yang mendatangkan keuntungan.
Bila untuk konsumsi, modal sama sekali tidak produktif.
 Bila modal digunakan untuk produksi pun, tidak selalu menghasilkan nilai
tambah. Dalam keadaan ekonomi yang merosot, penanam modal sering
menipiskan keuntungan, bahkan bisa menjadi kerugian.
 Bila modal dianggap memiliki produktifitas, sebenarnya produktivitas
tersebut bergantung kepad faktor lain, seperti riset, marketing,
keuangan,kemampuan, visi dan pengalaman. Belum lagi kondsi ekonomi,
sosial dan poitik.
 Meskipun modal memiliki potensi produktivitas, akan tetapi tidak ada cara
untuk mengetahui secara tepat dan pasti nilai potensi keuntungan yang adil,
baik pada saat stabil maupun krisis.
ALASAN PEMBENARAN PENGAMBILAN RIBA DAN JAWABANNYA
9. Teori Nilai Uang pada masa mendatang lebih rendah dibanding masa sekarang.
Beberapa ahli ekonomi berpendapat bahwa manusia pada dasarnya lebih
mengutamakan kehendaknya sekarang dibanding kehendaknya di masa datang.
sehingga mereka membolehkan bunga karena menurunnya nilai barang di waktu
mendatang dibanding dengan nilai barang di waktu kini. Boehm Bawerk,
pendukung utama pendapat ini , menyebut tiga alasan mengapa nilai barang di
waktu yang mendatang akan berkurang; yaitu sebagai berikut:
 keuntungan di masa yang akan datang diragukan. Hal tersebut disebabkan oleh
ketidakpastian peristiwa serta kehidupan manusia yang akan datang, sednagkan
keuntungan masa kini sangat jelas dan pasti.
 Kepuasan terhadap kehendak atau keinginan masa kini lebih bernilai bagi
manusia daripada kepuasan mereka pada waktu yanga kan datang. Pada masa
yang kan datang, mungkin saja seseorang tidak mempunyai kehendak semacam
sekarang.
 Kenyatataannya, barang-barang pada waktu kini lebih penting dan berguna.
dengan demikian, barang-barang tersebut mempunyai nilai lebih tinggi
dibanding dengan barang-barang pada waktu yang akan datang.
ALASAN PEMBENARAN PENGAMBILAN RIBA DAN JAWABANNYA

Jawaban:
 Tidak selalu benar anggapan bahwa kehendak masa kini lebih penting
dan berharga daripada keinginan pada masa depan. sebab banyak orang
tidak mmbelanjakan seluruh pendapatannya sekarang, tetapi
menyimpannya untuk keperluan pada masa yang akan datang
 Teori ini menyebut bahwa Rp 100 juta hari ini adalah sama dengan Rp.
125 juta tahun mendatang. selisih sebesar Rp 25 juta merupakan bunga.
Dalam contoh ini ada yang salah yaitu kemutlakan, kepastian. Tidak
boleh ada yang pasti.
 Islam sangat menghargai waktu, tetapi penghargaannya tidak
diwujudkan dalam rupiah tertentu. Karena hasil nyata dari optimaslisasi
waktu itu variable, bergantung pada jenis usaha, sektor industri, lama
usaha, keadaan pasar, stabilitas politik dll.
ALASAN PEMBENARAN PENGAMBILAN RIBA DAN JAWABANNYA

10. Teori Inflasi. Inflasi secara umum sering dipahami sebagai meningkatnya
harga barang secara keseluruhan. Dengan demikian, terjadi penurunan daya
beli uang atau decrasing purchasing power of money. Oleh karena itu,
menurut penganut paham ini, pengambilan bunga uang sangatlah logis
sebagai kompensasi penurunan daya beli uang selama dipinjamkan.

Jawaban;
◦ Situasi ekonomi tidak selama terjadi inflasi. Bisa jadi kondisi stabil
◦ Islam telah menyediakan skim muamalah yang sesuai dengan syariat dalam
menghadapi inflasi secara komprehensif. Bukan hanya keuntungan sebagai
antisipasi dari menurunnya nilai uang akibat inflasi. tetapi juga mencegah
terjadinya inflasi itu sendiri karena pembiayaan dalam bank syariah hanya untuk
sektor riil yang akan menggiatkan roda ekonomi.
◦ Pembungaan itu sendiri akan menimbulkan dan melahairkan inflasi itu sendiri.
Jadi bunga saja sudah memberi andil terciptnya inflasi, selain faktor lain.

Anda mungkin juga menyukai