Anda di halaman 1dari 16

Sintesis Kalium Dikromat

Kelompok 2 dan 6

Nahdah Asrinovindah 11180960000019


Siti Sumayah 11180960000033
Safira Asyarisyah Putri 11180960000007
Clivkha Kismatik 11180960000009
Ibnu Difa Ramadhan 11180960000037
Tu j u a n P e r c o b a a n
Pendahuluan - Menentukan derajat
kemurnian
- Mensintesis senyawa kalium
dikromat

Prinsip Percobaan
Mensintesis kalium dikromat dapat dibuat dari reaksi oksidasi antara
kromium (III) oksida dengan KOH dan KNO3 dikerjakan dengan cara
rekristalisasi dan pengeringan pada pemurniannya`
Tinjauan Pustaka
Kalium dikromat adalah suatu senyawa yang berbentuk kristal dan berwarna jingga
kemerahan. Kalim dikromat mempunyai titik leleh 397◦C. kalium dikromat
digunakan sebagai oksidator kuat dalam suatu reaksi kimia dengan adanya katalis
asam. Senyawa kalium dikromat dapat dibuat dari reaksi antara kromium (III)
oksida dengan KOH dan KNO3 dikerjakan dengan cara rekristalisasi
dan pengeringan pada pemurniannya. Pembuatan kalium dikromat
dengan cara ini terdiri dari dari tiga tahapan reaksi, yaitu:
1. Cr2O3 + 2 OH- 2CrO2- + H2O
2. CrO2- + 4 OH- CrO42- + 2 H2O + 3e
2 NO3- + 6H2O +10e N2 + OH-
-
3. CrO4 + 2H + 2-
Cr2O7 + H2O
(Shevla G,1995)
Kalium bikromat adalah suatu senyawa yang mempunyai kegunaan luas bagi kehidupan
kita sekarang ini. Contoh dari penggunaaan kalium bikromat yang umum kita jumpai yaitu
pada industri penyamakan kulit, bahan celup untuk lukisan, hiasan pada porselin,
percetakan, photolithography, warna print, bahan untuk petasan, bahan pembuatan korek
api, penjernihan minyak kelapa, jalan, spon, dan untuk baterai serta depolarisator pada sel
kering.
Namun dibalik itu semua kalium bikromat juga mempunyai pengaruh negatif terutama
bagi internal tubuh manusia. Pengaruh negatif itu diantaranya yaitu merupakan bahan
racun, untuk orang yang bekerja diindustri dapat menyebabkan nanah, koreng pada
tangan, merusak atau menghancurkan selaput lendir dan sekat pada lubang hidung
(Budavari, 1984).
METODE PERCOBAAN

ALAT BAHAN PROSEDUR


ALAT DAN BAHAN
ALAT
BAHAN
- Cawan Petri • KOH
- Gelas Piala 500 ml • Cr2O7
• Kno3
- Krus • Aquadest
- Corong • Asam Asetat Glasial
- Erlenmeyer 100 ml
• Kertas Saring
• Es batu
- Hotplate
- Batang Pengaduk
- Spatula
- Oven
- Pipet Tetes
- Penangas Es
- Botol Semprot
krus Filtrat Residu
- Dimasukan
+ 7 gram KOH
- Dipanaskan di atas hotplate
Erlenmeyer
- Diuapkan sampai jenuh
Meleleh + tetes demi tetes asam asetat glacial
- Diaduk hingga larutan berwarna merah jingga dan
- Diangkat tidak tebentuk endapan lagi
+ 4 g Cr2O3 - Dibiarkan dingin
+ 8 g KNO3 secara perlahan
- Diaduk Kristal
- Dipanaskan
- Dicuci dengan aquades
- Dimasukkan
Pasta kental
Gelas kimia
- Suhu dinaikan
- Dipanaskan selama 20 menit + 5 ml aqudes panas
- Didinginkan dalam penangas air es selama 15 menit
Hasil samapi terbentuk endapan
- disaring
- Dimasukkan ke gelas piala
Endapan
Gelas piala - Di oven pada suhu 100oC
+ 60 ml aquades panas - Ditimbang, ditentukan randemen
- Dipanaskan sampai larut
- Disaring Hasil
Hasil

Kalium Dikromat Hasil Teoritis

Endapan - 7,65 gram

Rendemen -
Pembahasan

Kalium dikromat (K₂Cr₂O₇) padatan jingga tak berbau, titik didih 500⁰C dan titik
lebur 397⁰C. kalium dikromat merupakan oksidator kuat. Lebih mudah larut
dalam air panas daripada air dingin.
KOH dilelehkan agar mudah dihomogenkan dengan Cr₂O₃ dan KNO₃.
KOH digunakan untuk memberikan suasana basa.
Cr₂O₃ berfungsi sebagai bahan utama yang akan diubah menjadi krom (IV).
KNO₃ berperan sebagai pengoksidasi yang akan mengoksidasi Cr₂O₃
menjadi Cr₂O₇.
Pemanasan untuk mempercepat jalannya reaksi.

Cr₂O₃ + 2 OH⁻ ↔ 2 CrO₂⁻ + H₂O


2 CrO₂⁻ + 4 OH⁻ ↔ CrO₄²⁻ + 2 H₂O + 3 e
Penambahan aquadest untuk melarutkan pasta.
Dilakukan perlahan-lahan karena akan menimbulkan
percikan yang disebabkan oleh N₂.

2 NO₃ + 6 H₂O + 10 e ↔ N₂ + 12 OH⁻

Larutan pasta dipanaskan untuk menyempurnakan


kelarutan.
Penyaringan untuk memisahkan residu dari filtrat.
Diuapkan sampai jenuh untuk membebaskan H₂O dan
NO.
Penambahan HCl untuk mengasamkan dan membentuk
K₂Cr₂O₇.

2 CrO₄⁻ + 2 H⁺ → Cr₂O₇²⁻ + H₂O


Diletakkan pada penangas es agar terbentuk
endapan.
Endapan dicuci agar zat pengotornya hilang.
Rekristalisasi untuk memurnikan endapan
yang diperoleh.
Endapan dikeringkan di dalam oven untuk
mempercepat proses pengeringan.

Faktor yang mempengaruhi percobaan:


1. Kurangnya ketelitian praktikan
2. Penambahan asam klorida atau asam asetat yan
kuran tepat.
3. Lamanya proses pendinginan.
Perhitungan
Mol Cr₂O₃ = g/Mr = 4/152 = 0,026 mol
Mol KOH = 7/56 = 0,125 mol
Mol KNO₃ = 8/101 = 0,079 mol
KOH + Cr₂O₃ + KNO₃ → K₂CrO₄ + 3 OH⁻ + NO
M 0,125 0,026 0.079
R 0,026 0,026 0,026 0,026
S 0,099 - 0,053 0,026

2 K₂CrO₄ + 2 HCl → K₂Cr₂O₇ + 2 KCl + H₂O


Mol K₂Cr₂O₇ = mol K₂CrO₄
Mol K₂Cr₂O₇ = 0,026
m K₂Cr₂O₇ = mol x Mr
= 0,026 x 294,2
= 7,6492 gram
KESIMPULAN
• Untuk mesintesis kalium dikromat dapat dibuat
dengan reaksi oksidasi antara Cr2O3 dengan KOH dan KNO3
Sampai terbentuk pasta hijau homogen yang akan diuapkan
dan dilakukan pengasaman dengan asam asetat dan dilakukan
proses kristalisasi hingga terbentuk kalium dikromat
• Massa endapan teoritis 7,65 gram
Thanks!

Any questions?

Anda mungkin juga menyukai