Anda di halaman 1dari 6

Ali Sastroamidjojo I

Kelompok 3
• Anisa Maulidia
• Dwi Maya Ramdhani
• Dwi Nur Hasanah
• Her Dianta Mehaga
• Kaisar Rizki Pahlevi
• Sarah Nabila
Kabinet Ali Sastroamidjojo I/ Ali-Wongso
(31 Jul 1953-12 Agt 1955)
Kabinet Ali Sastrioamidjojo
dibentuk tanggal 31 Juli 1953 diketuai oleh Perdana Menteri Ali
Sastroamidjojo dari PNI (Partai Nasionalis Indonesia) dan diwakili oleh
Wongsonegoro dari PIR (Partai Indonesia Raya).

Program pokok yang dilakukan :

• Meningkatkan keamanan dan kemakmuran


• segera melaksanakan Pemilu
• Pembebasan Irian Barat secepatnya
• Pelaksanaan politik bebas-aktif dan
peninjauan kembali persetujuan KMB
• Penyelesaian pertikaian politik
• Meningkatkan keamanan dan kemakmuran
Keberhasilan

Mengalihkan situasi
politik di Indonesia yang Memberikan
Berhasil tidak stabil kala itu dan sumbangsih kepada
negara dan bahkan
menyelenggara bahkan mampu
kepada bangsa Asia-
mengangkat nama
kan KAA Indonesia di dunia Afrika.
internasional
Permasalahan yang berangsur-angsur tidak
Konflik dan jatuhnya terselesaikan setelah peristiwa pembubaran
DPRS pada 17 Oktober 1952
kabinet
Kepala Staf Angkatan Darat, Mayor Jenderal Bambang Sugeng
mengajukan permohonan berhenti dan disetujui oleh kabinet. Untuk
menggantikan posisinya ditunjuklah Kolonel Bambang Utoyo, Panglima
Tentara dan Teritorium II/Sriwijaya, oleh menteri pertahanan. Namun,
pengangkatan pimpinan baru tersebut ditolak para panglima Angkatan
Darat karena proses pengangkatannya dianggap tidak menghiraukan
Mosi norma-norma yang berlaku dalam lingkungan TNI AD
Krisis Maraknya
tidak
Kabinet korupsi keadaan ekonomi yang semakin memburuk
percaya
kepercayaan rakyat Indonesia merosot
karena adanya kasus korupsi dan inflasi,
terjadi pula keretakan di dalam kabinet. Pada
saat itu Nahdlatul Ulama (NU) memutuskan
untuk menarik kembali menteri-menterinya,
yang langkah tersebut diikuti oleh partai-
partai lainnya.
Masa berakhirnya kabinet Ali Sastroamidjojo
Kabinet Ali Sastroamidjojo
menyerahkan mandatnya kepada
Presiden Soekarno pada 24 Juli
1955.
Moh. Hatta sebagai Wakil Presiden
menunjuk Burhanuddin Harahap
dari Masyumi sebagai Perdana
Menteri untuk membentuk kabinet
kerja yang disebut sebagai Kabinet
Burhanuddin Hararap yang resmi
terbentuk pada 12 Agustus 1955.

Anda mungkin juga menyukai