Anda di halaman 1dari 13

Terlarang Karena Kurang Syarat

A. Jual Beli Sistem Ijon


Jual beli sistem ijon yaitu jual beli yang belum jelas
barangnya seperti padi yang masih hijau, ikan dalam tambak,
buah-buahan yang masih muda.

Adapun hadistnya yaitu :

‫الشما َ ِر َحتَّى يَ ْبد ُو‬


ِ ‫ع ْن بَي ِْع‬ ُ ‫ع َم َر نَ َحى النَّ ِب‬
َ ‫ى صلى هللا عليه وسلم‬ ُ ‫ع ِن اب ِْن‬َ
) ‫ح َها ( متفق عليه‬ ُ ‫ص ََل‬ َ

“Dari Ibnu Umar, Nabi saw. Telah


Artinya :
melarang jual beli buah-buahan sehingga
nyata baiknya buah itu.”
B. Jual Beli Sperma Hewan.
Jual beli sperma hewan dilarang dalam Agama Islam, karena
Kurangnya Syarat atau Rukun.
Adapun hadistnya :

‫سلَّ َم َع ْن بَي ِْع‬


َ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو‬ ُ ‫ نَ َهى َر‬: ‫هللا قَا َل‬
ِ ‫سو ُل‬
َ ‫هللا‬ ِ ‫َع ْن َجا ِب ِر اب ِْن َع ْب ِد‬
) ‫( رواه مسلم والنسا ئى‬ ‫ب ْالََ ْْ ِل‬ ِ ‫ َوزَ ا َد فِى ِر َوايَ ٍة َو َع ْن بَيْع‬,‫اء‬
ِ ‫ض َرا‬ ِ ‫الم‬ ْ َ‫ف‬
ِ ‫ض ِل‬

Artinya : “Dari Jabir bin Abdullah ia berkata : Rasullullah saw. Telah


melarang jual beli kelebihan air/sperma (H.R. Muslim) dan pada riwayat yang
lain, Nabi telah melarang (menerima bayaran) dari persetubuhan air jantan.”
( H.R. Muslim dan An Nasai)
C. Jual Beli Anak Binatang
Ternak yang Masih Dalam
Kandungan.
Jual beli anak binatang ternak yang masih
dalam kandungan dan belum jelas, apakah
binatang itu hidup atau mati tidak diperbolehkan
dalam islam.

Adapun hadistnya sebagai berikut :

‫( متفق عليه‬ ‫ع ْن بَيْع َْبَ ِل ال َْبَلَة‬ ُ ‫اِ َّن َر‬


ِ ‫سو ُل‬
َ ‫هللا نَ َهى‬
)
Artinya : “Sesungguhnya Rasulullah saw. Melarang
jual beli anak binatang yang masih dalam kandungan
induknya.” (H.R. Bukhari-Muslim).
D. Jual Beli Barang
yang Belum Ada di Tangan.
Jual beli barang yang belum ada ditangan adalah barang yang
dijual tersebut masih berada di tangan penjual pertama.
Dengan demikian secara hukum, penjual belum memiliki barang
tersebut.

Adapun hadistnya :
) ‫( رواه حمد وا لبيهفى‬ َ ِ‫ش ْيًاا َْتَّى تَ ْْب‬
ُ‫ضه‬ َ ‫ الَ تَبِ ْيعَ َّن‬: ‫علَ ْي ِه وسلم‬ ِ ‫ص َل‬
َ ‫هللا‬ ُ ‫قَا َل َر‬
ِ ‫سو ُل‬
َ ‫هللا‬

Artinya : “Rasulullah’saw telah bersabda : jangan engkau


menjual sesuatu yang baru saja engkau beli sebelum engkau
menerima barang itu.” (H.R. Ahmad dan Baihaqy)
E. Jual Beli Benda Najis
Jual beli benda najis hukumnya haram, seperti
menjual babi, bangkai, khamr, dan sebagainya.
Adapun hadistnya yaitu :

َ ‫هللا يَقُو ُل عَا َم الفَتْحِ َو ُه َو ِب َمكَّةُ ا َِّن‬


‫هللا‬ ِ ‫س ْو َل‬
ُ ‫س ِم َع َر‬ َ ُ‫هللا اِنَّه‬ َ ‫ع َْن َجا ِب ٍر ا ْب ِن‬
ِ ‫ع ْب ِد‬
) ‫(متفق عليك‬ ْ َ ‫الح ْن ِز ْي ِر ََ َوال‬
‫ننَ ِام‬ ِ ‫َح َّر َم بَ ْي َع ال َخ ْم ِر َو‬
ِ ‫الم ْيت َ ِة َو‬

Artinya : “Dari Jabir bin Abdullah sesungguhnya ia mendengar Rasulullah saw.


Bersabda pada tahun kemenangan (Fathu Mekkah) di Makkah :
Sesungguhnya Allah telah mengharamkan jual beli khamr, bangakai, babi,
dan berhala.” (H.R. Bukhari Muslim)
Jual beli sah tapi terlarang
A. Jual Beli Yang Dapat
Menjauhkan dari Ibadah
Apabila seorang pedagang sibuk dengan kegiatan jual beli hingga
terlambat melakukan shalat jama’ah di masjid, baik tertinggal seluruh
shalat atau masbuq. Berniaga yang sampai melalaikan seperti ini
hukumnya sah tapi dilarang.
Dalam Al-Quran Allah berfirman :
َ‫عن ِذ ْك ِر هللاِ ۚ َو َمن يَ َْ َع ْل َٰ َذ ِل َك فَأُو َٰلًَِ َك ُه ُم ْالخَا ِس ُرون‬
َ ‫يَا أَيُّ َها الَّذِينَ آ َمنُوا َال ت ُ ْل ِه ُك ْم أَ ْم َوالُ ُك ْم َو َال أَ ْو َال ُد ُك ْم‬

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan


anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang
membuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi.”
[Al Munafiqun : 9].
B. Jual Beli Dengan Maksud
Menimbun Barang tersebut.
Agama Islam tidak membenarkan orang menimbun barang,
apalagi barang itu sangat dibutuhkan orang banyak,
karena penimbunan itu dapat merusak harga. Sehingga
harga barang bisa sangat mahal. Jual beli seperti ini sah
tapi dilarang.

Adapun Hadistnya yaitu :


ٌ ‫الَ يَ ْْت َ ِك ُر ِإالَّ خَا ِط‬
‫( رواه مسلم‬
‫ئ‬
)
Artinya : “Tidak ada orang yang menahan barang kecuali
orang yang durhaka.” (H.R. Muslim)
C. Jual Beli yang Masih Dalam
Tawaran Orang Lain.
Apabila barang itu sudah ditawar oleh orang lain maka penjual
dilarang menjual barang tersebut kepada orang lain, kecuali sudah
ada kepastian dari orang tersebut batal atau diteruskan jual belinya.

Adapun hadistnya yaitu :


ٍ ‫علَى َبيْعِ َب ْع‬
‫ض ( متفق عليه‬ َ ‫ض ُك ْم‬ ْ ‫سلَّ ْم قَا َل الَ َي‬
ُ ‫بع َب ْع‬ َ ‫صلَى هللاِ َو‬ ّ ‫ع ْنهُ اَ َّن النَّ ِب‬
َ ‫ي‬ َ ُ‫ي هللا‬ ِ ‫ع ْن اَ ِبى ُه َري َْرةَ َر‬
َ ‫ض‬ َ
)
Artinya : “Dari Abu Hurairah r.a. Bahwasannya Rasulullah saw.
Bersabda: janganlah menjual sesuatu yang sudah dibeli oleh orang
lain.” (H.R. Bukhari – Muslim)
D. Jual Beli yang Tidak Diketahui Harga Pasar.
Jual Beli seperti ini bisa merugikan salah satu pihak, karena diantara
keduanya ada yang tidak mengetahui harga barang di pasaran.

E. Jual Beli dengan Memainkan Ukuran atau


Timbangan.
Jual beli tipuan misalnya timbangan yang dipakai untuk membeli
dagangannya dan tidak sama dengan timbangan yang dipakai untuk
menjual dagangannya, dll.

F. Jual Beli Barang Untuk Maksiat.


Jual Beli barang yang dipergunakan untuk maksiat seperti: alat-alat
perjudian, alat perampokan, dll.
G. Jual Beli Yang Masih Dalam
Tawaran.
Apabila barang itu sudah di tawar oleh orang lain, maka penjual
dilarang menjual barang tersebut kepada org lain, kecuali sudah ada
kepastian dari orang tsb batal atau diteruskan jual belinya.
Adapun Hadistnya :

‫ض‬ َ َ‫ض ُك ْم َعل‬


ٍ ‫ى بَي ِْع بَ ْع‬ ْ َ‫صلى هللا و سلم قَال الَ ي‬
ُ ‫بع بَ ْع‬ ّ ‫ي هللاُ َع ْنهَ ا َ َّن النَّ ِب‬
َ ‫ي‬ ِ ‫َع ْن ا َ ِبى ُه َر ي َْرة َ َر‬
َ ‫ض‬
) ‫( نتفق عليه‬

Artinya : “Dari Abu Hurairah r.a Bahwasannya Rasulullah saw


bersabda : Janganlah menjual sesuatu yang sudah dibeli oleh orang
lain.” (H.R. Bukhari Muslim)
II. Macam-Macam Cara Jual Beli.
1. Jual Beli Kontan.

2. Jual Beli Sistem Kredit.

3. Jual Beli Muqayyadah.

4. Jual Beli Sistem Tempo.

5. Jual Beli yang haram.

6. Jual Beli Umum.


III. Hikmah Jual Beli :
• Jual beli dapat menata struktur kehidupan ekonomi mesyarakat yang
menghargai hak milik orang lain.

• Penjual dan pembeli dapat memenuhi kebutuhannya atas dasar


kerelaan.

• Masing-masing pihak merasa puas, baik ketika penjual melepas barang


dagangannya dengan imbalan, maupun pembeli membayar dan
menerima barang.

• Dapat menjauhkan diri dari memiliki barang yang haram atau barang
yang bathil.

• Penjual dan pembeli mendapat rahmat Allah swt, bahkan 90% sumber
rezeki berputar dalam aktifitas perdagangan.

• Menumbuhkan ketentraman dan kebahagiaan.

• Membangkitkan semangat kerja.


Penutup...
Sekian presentasi dari kelompok kami
Semoga dapat bermanfaat
Sekian Terimakasih..

Wassalammualaikum Wr.Wb.

Anda mungkin juga menyukai