Anda di halaman 1dari 7

HIPERTENSI

Sebagai peningkatan tekanan darah arteri sistemik yang menetap


dimana tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg atau tekanan darah
diastolik ≥ 90 mmHg ( JNC VII,

Definisi hipertensi dalam guideline terbaru adalah “tekanan


darah dengan Systolic Blood Pressure (SBP) ≥ 130mmHg
atau tekanan darah dengan Diastolic Blood Pressure (DBP) ≥
80mmHg” ( AHA, 2017 ).
KRISIS HIPERTENSI

Hypertensive crisis apabila SBP > 180mmHg


dan/atau DBP > 120mmHg.

Ada 2 hypertensive crisis, yaitu: (1)


Hypertensive urgency; (2) Hypertensive
Emergency .
Pedoman hipertensi JNC VII
Kategori Tekanan Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)
Darah

Normal < 120 Dan < 80

Prehipertensi 120-139 Atau 80-89

Hipertensi Stadium I 140-159 90-99

Hipertensi Stadium II ≥ 160 ≥ 100

Krisis Hipertensi > 180 > 110


membutuhkan penangan
gawat darurat)
AHA, 2013
Klasifikasi Sistolik Diastolik
Optimal < 120 < 80

Normal 120 – 129 80 – 84

Normal tinggi 130 – 139 84 – 89

Hipertensi derajat 1 140 – 159 90 – 99

Hipertensi derajat 2 160 – 179 100 - 109

Hipertensi derajat III ≥ 180 ≥ 110

Hipertensi sistolik
terisolasi ≥ 140 < 90
AHA , 2017
Beberapa penelitian menyatakan bahwa tekanan darah sistolik
130-140 mmHg menunjukkan risiko serangan jantung dan stroke
2 kali lipat lebih besar dibandingkan dengan tekanan darah
sistolik normal .

Hipertensi stadium satu, dimana sistolik 130 - 139mmhg, dan


diastolik 80 - 89mmhg, pemberian obat anti hipertensi akan
tergantung pada riwayat pasien, apakah pernah menderita
serangan jantung atau stroke.
TATALAKSANA HIPERTENSI

Non farmakologis
Farmakologi

Anda mungkin juga menyukai