Anda di halaman 1dari 15

ITP

(Idiopatik Trombositopenia Purpura)

Kelompok 4
Definisi

ITP adalah syndrome yang di dalamnya terdapat


penurunan jumlah trombosit yang bersirkulasi
dalam keadaan sumsum normal. (ITP pada anak
tersering terjadi pada umur 2 – 6 tahun), lebih
sering terjadi pada wanita. (Kapita selekta
kedokteran jilid 2). ITP adalah salah satu
gangguan perdarahan didapat yang paling umum
terjadi.(Perawatan Pediatri Edisi 3).
Etiologi
ITP penyebab pasti belum diketahui (idiopatik) tetapi
kemungkinan akibat dari:
Hipersplenisme (pembesaran pada limpa)
Infeksi virus (demam berdarah, morbili, varisela, dan
sebagainya)
Intoksikasi makanan (penyakit yang disebabkan karena
tertelannya toksin dalam makanan yang sebelumnya
diproduksi oleh mikroba dalam makanan)/obat
(asetosal, para amino salisilat (PAS), fenilbutazon,
diamox, kina, sedormidasetosal).
Bahan kimia
• Pengaruh fisis (radiasi, panas)
• Kekurangan faktor pematangan (malnutrisi adalah
kekurangan gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan,
perkembangan, dan kebutuhan energi tubuh)
• Disseminated Intravascular Coagulation (DIC) adalah
suatu keadaan dimana bekuan-bekuan darah kecil tersebar
di seluruh aliran darah, menyebabkan penyumbatan pada
pembuluh darah kecil dan berkurangnya faktor
pembekuan yang diperlukan untuk mengendalikan
perdarahan
• Autoimun adalah penyakit dimana sistem kekebalan tubuh
seseorang menyerang jaringan sehat orang tersebut
sendiri.
Klasifikasi ITP

ITP akut ITP kronik

Awal penyakit 2-6 tahun 20-40 tahun


Rasio L:P 1:1 1:2-3
Trombosit <10.000/mL 30.000-100.000/mL

Lama penyakit 6 bulan Lebih 6 bulan

Perdarahan Berulang Beberapa hari/minggu


Manifestasi Klinik
Kelainan yang paling sering ditemukan ialah petekie
(bintik merah keungunan kecil dan bulat yang tidak
menonjol akibat perdarahan intradermal atau
submukosa) dan kemudian ekimosis (bercak
perdarahan yang kecil, lebih lebar dari petekie, pada
kulit atau selaput lendir, membentuk bercak biru
atau ungu yang rat, bulat atau irregular) yang dapat
tersebar di seluruh tubuh. Keadaan ini kadang
dijumpai pada selaput lendir terutama hidung dan
mulut sehingga dapat terjadi epistaksis dan
perdarahan gusi.
Patofisiologi
• Diatas telah di singgung bahwa trombosit dapat dihancurkan oleh pembentukan
antibodi yang diakibatkan oleh obat (seperti yang ditemukan pada kinidin dan
senyawa emas) atau oleh autoantibodi (antibodi yang bekerja melawan
jaringannya sendiri). Antibodi tersebut menyerang trombosit sehingga lama
hidup trombosit diperpendek.Seperti kita ketahui bahwa gangguan-gangguan
autoimun yang bergantung pada antibodi manusia, paling sering menyerang
unsur-unsur darah, terutama trombosit dan sel darah merah.Hal ini terkait
dengan penyakit ITP, yang memiliki molekul-molekul IgG reaktif dalam sirkulasi
dengan trombosit hospes.
• antibodi ini tidak menyebabkan lokalisasi protein komplemen atau lisis
trombosit dalam sirkulasi bebas.Namun, trombosit yang mengandung molekul-
molekul IgG lebih mudah dihilangkan dan dihancurkan oleh makrofag yang
membawa reseptor membran untuk IgG dalam limpa dan hati.Manifestasi utama
dari ITP dengan trombosit kurang dari 10.000/mm3 adalah tumbuhnya
petekiae. Petekiae ini dapat muncul karena adanya antibodi IgG yang ditemukan
pada membran trombosit yang akan mengakibatkan gangguan agresi trombosit
dan meningkatkan pembuangan serta penghancuran trombosit oleh sistem
makrofag. Agresi trombosit yang terganggu ini akan menyebabkan penyumbatan
kapiler-kapiler darah yang kecil. Pada proses ini dinding kapiler dirusak
sehingga timbul perdarahan dalam jaringan.
Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan laboratorium yang dapat dilakukan
adalah
Pemeriksaan darah lengkap
Pemeriksaan darah tepi
Aspirasi sumsum tulang
Penatalaksanaan Klinis

• ITP Akut
• ITP Menurun
KOMPLIKASI
Komplikasi yang mungkin terjadi, antara lain :
• Perdarahan intrakranial (ICH)
• Reaksi tranfusi
• Kekambuhan
• Perdarahan susunan saraf pusat (kurang dari 1%
individu yang terkena)
• Penurunan kesadaran
• Splenomegali
Konsep asuhan keperawatan
Pengkajian
Identitas: Umur, jenis kelamin, ras/ suku, pekerjaan
Riwayat Kesehatan
- keluhan utama
- riwayat penyakit sekarang
- riwayat kesehatan masa lalu
Pemeriksaan fisik
Diagnosa keperawatan
- Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan
- Resiko cidera tinggi perdarahan berhubungan dengan
penurunan jumlah trombosit
- Gangguan citra tubuh
- Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan perdarahan
dibawah kulit.
- Gangguan rasa nyaman nyeri
- Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer
Intervensi
Dx 1 : Intoleransi aktivitas berhubungan
dengan kelemahan
Kaji kemampuan pasien untuk melakukan
aktivitas normal, catat laporan kelemahan,
keletihan.
Awasi TD, nadi, pernafasan.
Berikan lingkungan tenang.
Ubah posisi pasien dengan perlahan dan
pantau terhadap pusing.

Dx 2 : Resiko cidera tinggi perdarahan


berhubungan dengan penurunan jumlah
trombosit
Pasien diberikan sel darah merah, darah lengkap
perpaket, produk darah sesuai indikasi

Dx 3 : Gangguan citra tubuh


• Kaji secara nonverbal respon klien terhadap tubuhnya

Dx 4 : Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan


perdarahan dibawah kulit.
Kaji integritas kulit, catat turgor, warna, kehangatan
kulit, eritema dan ekskoriasi
Ubah posisi secara periodik

Dx 5 :Gangguan rasa nyaman nyeri


Pahami prespektif pasien terhadap situasi stress,temani
pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi
ketakutan,identifikasi tingkat kecemasan berikan juga
obat untuk mngurangi kecemasan pasien,instruksikan
pasien menggunakan teknik relaksasi,serta dorong
keluarga untuk menemani pasien.
Dx6 : Ketidakefektifan perfusi jaringan
perifer
• Monitori adanya daerah tertentu yang
yang peka,intruksikan keluarga untuk
mengobservasi kulit jika ada isi atau
laserasi,batasi gerakan pada kepala,leher
dan punggung
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai