Anda di halaman 1dari 14

Keperawatan Anak

Asuhan Keperawatan Pada Anak Dengan Kebutuhan


Khusus
(Adhd & Autisme)
pendahuluan

 Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) adalah anak yang dalam


proses pertumbuhan atau perkembangan mengalami
kelainan atau penyimpangan fisik, mental-intelektual, sosial
dan atau emosional dibanding dengan anak- anak lain
seusianya, sehingga mereka memerlukan pelayanan
pendidikan khusus. Keterbatasan yang dimiliki anak
berkebutuhan khusus, menjadi tugas dan kewajiban orang
tuanya.
ADHD

 ADHD ( attention deficit hyperactivity disorder) adalah suatu


gangguan neurobiology dan bukan penyakit yang mempunyai
penyebab yang spesifik ( Millichap, 2013).
 ciri-cirinya sudah tampak pada anak sejak kecil. Anak yang
menderita ADHD akan mulai menunjukkan masalah ketika
dituntut untuk memperhatikan pelajaran dengan tenang, belajar
berbagai keterampilan akademik, dan bergaul dengan teman
sebaya sesuai aturan
Tipe ADHD menurut DSM

 ADHD tipe inattentive :


 ADHD tipe impulsif
 ADHD tipe hiperaktif
 ADHD tipe kombinasi
Faktor Penyebab menurut Flanagen (2005)

 Keturunan/faktor genetik
 Defisit neurotransmitter
 Kelambatan perkembangan sistem pembangkitan di
otak
 Perkembangan otak yang abnormal
Simtom dan Diagnosis

Anak-anak dengan ADHD biasanya menampakkan


perilaku yang dapat dikelompokkan ke dalam dua
kategori utama
 Kurangnya kemampuan memusatkan perhatian Gejala
ini dapat muncul dalam perilaku
 Hiperaktivitas-Impulsivitas
Penanganan

Terapi Bermain
 Belajar mengenal aturan
 Belajar mengendalikan emosi
 Belajar menunggu giliran
 Belajar membuat perencanaan
 Belajar beberapa cara untuk mencapai tujuan melalui proses bermain
Terapi Medis
Beberapa bukti ilmiah menunjukkan bahwa ADHD berhubungan dengan fungsi otak,
terutama pada bagian yang bertanggung jawab mengatur pemusatan perhatian,
konsentrasi, pengaturan emosi, dan pengendalian perilaku
Terapi Back in Control
Program ini berbasis pada sistem yang berdasar pada aturan, jadi tidak tergantung pada
keinginan anak untuk patuh. Program ini lebih cenderung ke sistem training bagi orang tua
yang diharapkan dapat menciptakan sistem aturan yang berlaku di rumah sehingga dapat
mengubah perilaku anak.
AUTISME

 Autism berasal dari kata Auto yang berarti sendiri. Penyandang


autisme seakan-akan hidup di dunianya sendiri. Istilah autism
baru diperkenalkan sejak tahun 1943. Autis atau autism adalah
salah satu dari lima tipe gangguan perkembangan pervasif (PDD),
yang ditandai tampilnya abnormalitas pada domain interaksi
sosial. Autism merupakan tipe yang paling populer dari PDD.
Autism mengacu pada problem dengan interaksi sosial,
komunikasi, dan bermain imajinatif yang mulai muncul sejak
anak berusia di bawah 3 tahun.
Faktor Penyebab

 Sampai saat ini, para ilmuwan belum yakin pada apa


yang menjadi penyebab autism, tetapi kemungkinan
besar berhubungan erat dengan faktor genetika dan
pengaruh lingkungan. Penelitian pada individu dengan
autism menemukan adanya penyimpangan di beberapa
area pada otak. Beberapa faktor
 Telat menjadi orang tua (advanced age of parents)
 Mutasi genetik spontan dengan penyebab yang tidak diketahui
 Genetika dan autism versus hereditas dan autism
 Bobot bayi lahir rendah (BBLR) dan lahir prematur
 Beberapa ahli menyebutkan autism disebabkan karena
multifaktorial. Beberapa peneliti mengungkapkan terdapat
gangguan biokimia, ahli lain berpendapat bahwa autism
disebabkan oleh psikiatri / jiwa. Ahli lainnya berpendapat bahwa
disebabkan oleh kombinasi makanan yang salah atau lingkungan
yang terkontaminasi zat-zat yang beracun yang mengakibatkan
kerusakan pada usus besar yang mengakibatkan masalah pada
tingkah laku dan fisik termasuk autism (Handojo, 2006).
Derajat keparahan dan simtom dari autism sangat bervariasi, terutama pada
pengidap autism ringan. Perilaku inti autism antara lain:

 Ketidakmampuan untuk membangun hubungan pertemanan dengan


kawan-kawan sebayanya.
 Sulit memulai suatu percakapan, dan setelah terjadi percakapan pun
kembali dia kesulitan untuk tetap nyambung
 Tidak adanya atau kurangnya kemampuan untuk bermain imajinatif
dan sosial saat dia bermain dengan anak-anak lain seusianya
 Penggunaan bahasa yang stereotip, repetitif, dan tidak biasa.
 Pola interest (minat) yang sangat ketat dan tidak boleh diganggu
siapa pun, dengan intensitas dan fokus yang abnormal
 Preokupasi (keasyikan) pada objek tertentu atau subjek tertentu
 Kepatuhan yang tidak fleksibel terhadap suatu rutinitas atau ritual
tertentu.
Terapi-terapi

 Terapi akupuntur
metode tusuk jarum ini diharapkan bisa menstimulasi sistem saraf pada otak hingga dapat bekerja
kembali.

 Terapi musik
musik diharapkan memberikan getaran gelombang yang akan berpengaruh terhadap permukaan
membran otak.

 Terapi perilaku
tujuannya agar anak dapat memfokuskan perhatian, bersosialisai dengan lingkungannya unutk
meningkatkan pemahaman dan kepatuhan anak terhadap aturan

 Terapi anggota keluarga


orang tua yang memiliki anak autis harus mendampingi dan memberi perhatian penuh pada anak
hingga terbentuk ikatan emosional yang kuat (Kosasih, 2012).
 Pengkajiannya di word
TERIMAkASIH

Anda mungkin juga menyukai