Anda di halaman 1dari 19

Januari s/d November 2019

Puskesmas Malalak
No Nama Umur J Alamat Tipe Mulai Ket
K Pengobatan

3 N I H I L

5
REAKSI KUSTA
PADA BULAN JULI 2019
Reaksi tidak ada hubungan dengan MDT, MDT jangan di stop
 Tn.D.E. mulai minum obat kusta pada
tanggal 9 mei 2016 selesai pengobatan 9
januari 2017, pengobatan tuntas
 pada tanggal 15 juli 2019 pasien datang
kepuskesmas dengan nodul kemerahan pada siku,
kelopak mata dan telinga, nyeri tekan positif,
sendi sakit dan gangguan fungsi saraf
1. BEROBAT JALAN, ISTIRAHAT DIRUMAH
2. BERI ANALGETIK ANTIPIRETIK
3. CARI FAKTOR PENCETUS (abses pada
gusi pada Tn D.E)
4. PEMBERIAN OBAT ANTI REAKSI
 Adakah Nodul ulcerasi  Bilaada satu saja
?
 Jawaban “ Ya “
 Adakah bercak aktif /
bengkak didaerah  MAKA
syaraf tepi ?
 Berarti reaksi
 Adakah nyeri tekan
pada syaraf tepi ?
berat
 Apakah kekuatan otot /  perlu
rasa raba berkurang  Diberi prednison.
dalam 6 bulan terakhir
?
 Adakah Lagopthalmus
yang baru terjadi
dalam 6 bulan terakhir
 Bila ada jawaban “ya” dalam kesimpulan hasil
pemeriksaan POD :
 Kesimpulan pemeriksaan : REAKSI BERAT
 Berikan PREDNISON tablet sesuai prosedur.
 Evaluasi tiap 2 minggu (periksa ulang POD)
 Bila reaksi berat terjadi dalam masa pengobatan,
 MDT tidak boleh dihentika
 Bagi penderita reaksi berat setelah RFT, MDT tidak
perlu diulang
1. Pemberian prednisone pada Reaksi Tipe 1 dan 2
berat

     
Dosis
per hari  40
mg 30
mg 20
15
mg 10
mg
mg 5
mg

Minggu 3 - 4 5 - 6 7 - 8 9 - 10 11 - 12
1 - 2
ke : 

Follow up Pemeriksaan POD


LAKUKAN EVALUASI PREDNISON
1. MEMBAIK : Turunkan Dosis Prenison
satu tingkat.
2. TETAP : Pertahankan /
perpanjang 1 mg pada Dosis yang
sama.
3. MEMBURUK : Naikkan Dosis 1 tingkat.

 DILAKUKAN SETIAP 2 MINGGU


 CARA : DNG PEMERIKSAAN P.O.D
 EVALUASIPERTAMA : PENURUNAN
NYERI SYARAF.
Pada evaluasi pemakaian prednison pada
Tn D.E ini keadaan membaik selesai
pengobatan pada minggu ke 12 (7
Oktober 2019) dengan tingkat cacat
kusta yaitu TK. 0
 Kendala Yang dihadapi dalam program kusta:

 Masih kurang aktifnya petugas puskesmas dalam


melakukan penemuan penderita
 Masih banyaknya petugas puskesmas yang kurang
terampil dalam melakukan pemeriksaan terhadap
suspek
 Masih kurangnya kerjasama petugas dengan kader
dalam rangka penemuan penderita
 Masih kurangnya penyebaran informasi kesehatan
khususnya tentang Kusta di Masyarakat
 Meningkatkan penyuluhan pada penyakit kusta pada
masyarakat dan lingkungan sekolah
 Refresing ilmu kusta pada seluruh staff puskesmas
 Petugas sabaiknya membuat jadwal penjaringan yang
jelas dan mentaatinya
 Hendaknya petugas lebih meningkatkan kerjasama
dengan kader dan anggota masyarakat lainnya dalam
rangka penemuan penderita
 Setiap petugas kesehatan diharapkan untuk lebih
meningkatkan pengetahuan tentang kusta sehingga bisa
menyampaikan informasi yang benar tentang kusta
kepada masyarakat
Terima Kasih…………..

Anda mungkin juga menyukai