Anda di halaman 1dari 9

BUMI SEBAGAI

RUANG KEHIDUPAN
GEOGRAFI
ALEXANDRA ABIAL H.
X IPS -1
Teori pembentukan TATA
SURYA
◦ Tata surya terdiri dari atas matahari (sebagai bintang utama) dengan sembilan
planet dan seluruh satelit-satelit yang mengelilingi planet induknya.
◦ 1. Teori-Teori Pembentukan Tata Surya
a. Teori Nebula ( Hipotesis Kabut )
Disampaikan oleh Immanuel Kant (Jerman) pada tahun 1755
dan Pierre Simon de Laplace (Prancis) tahun 1796. Pada teori
ini dinyatakan bahwa pada tahap awal, tata surya masih
berupa kumpulan kabut raksasa. Kabut yang merupakan asal
usul tata surya ini tersusun dari debu, es, dan gas dengan
kandungan hidrogen tinggi. Kabut ini disebut sebagai nebula.
Kemudian kabut mengalami penyusutan karena gaya gravitasi
yang dimilikinya. Selama proses penyusutan kabut tersebut
berputar sehingga akhirnya memanas dan berubah menjadi
bintang raksasa.
b. Teori Planetesimal
◦Teori ini pertama kali dikemukakan oleh Chamberlein dan F.
R. Moulton, ilmuwan Amerika awal abad ke-20. Teori ini
mengatakan mula-mula ada matahari yang berpapasan dengan
sebuah bintang. Oleh karena letaknya berdekatan, tarikan
gravitasi bintang menyebabkan sebagian matahari tertarik
kearah bintang tersebut.
◦Ketika bintang menjauh bahan-bahan itu sebagian ada yang
terlepas dan jatuh ke matahari, dan sebagian menjadi
gumpalan-gumpalan kecil (planetesimal) yang mulai melayang
diangkasa sebagai planet-planet yang mengelilingi matahari.
◦ d. Teori Bintang Kembar
◦Teori ini ditemukan pada tahun 1930-an. Teori Bintang
Kembar menyatakan bahwa mula-mula ada 2 buah bintang
kembar kemudian salah satu bintang meledak. Oleh karena
pengaruh gaya gravitasi, maka bintang yang meledak
menjadi kepingan-kepingan kecil yang bergerak mengelilingi
bintang yang tidak meledak. Bintang yang tidak meledak
merupakan matahari sedangkan kepingan-kepingan yang
mengitarinya menjadi planet-planet.
Teori pembentukan jagat raya

a. Teori Big Bang ( Ledakan Dahsyat )
◦Ledakan Dahsyat atau Dentuman Besar (bahasa Inggris: Big Bang)
merupakan sebuah peristiwa yang menyebabkan pembentukan alam
semesta berdasarkan kajian kosmologi mengenai bentuk awal dan
perkembangan alam semesta (dikenal juga dengan Teori Ledakan
Dahsyat atau Model Ledakan Dahysat). Berdasarkan pemodelan
ledakan ini, alam semesta, awalnya dalam keadaan sangat panas dan
padat, mengembang secara terus menerus hingga hari ini.
Berdasarkan pengukuran terbaik tahun 2009, keadaan awal alam
semesta bermula sekitar 13,7 miliar tahun lalu, yang kemudian selalu
menjadi rujukan sebagai waktu terjadinya Big Bang tersebut. Teori ini
telah memberikan penjelasan paling komprehensif dan akurat yang
didukung oleh metode ilmiah beserta pengamatan.
◦ b. Teori “Keadaan Tetap” (Stabil)
◦Teori ”keadaan tetap” atau teori ciptaan sinambung menyatakan
bahwa jagat raya selama berabad-abad selalu dalam keadaan
yang sama dan zat hidrogen senantiasa dicipta dari ketiadaan.
Penambahan jumlah zat, dalam teori ini memerlukan waktu yang
sangat lama, yaitu kira-kira seribu juta tahun untuk satu atom
dalam satu volume ruang angkasa. Teori ini diajukan oleh ahli
astronomi Fred Hoyle dan beberapa ahli astrofisika Inggris.
◦Dalam teori ”keadaan tetap”, kita harus menerima bahwa zat
baru selalu diciptakan dalam ruang angkasa di antara berbagai
galaksi, sehingga galaksi baru akan terbentuk guna
menggantikan galaksi yang menjauh. Orang sepakat bahwa zat
yang merupakan asal mula bintang dan galaksi tersebut adalah
hidrogen.
Dampak rotasi planet bumi
1. Peredaran semu harian benda-benda langit
2. Pergantian siang dan malam
3. Perbedaan Waktu dan Pembagian Waktu Internasiona
4. Perbedaan Percepatan Gravitasi Bumi
5. Pembelokan Arah Angin
6. Pembelokan Arus Laut
Dampak revolusi planet bumi
1. Perubahan Lama Siang dan Malam
2. Gerak Semu Matahari

Anda mungkin juga menyukai